PENYESUAIAN PEMBUKUAN
tersebut.
5) PRINSIP AKUNTANSI DAN PENENTUAN LABA BERSIH
Prinsip-prinsip dan konsep akuntansi yang telah diuraikan berpengaruh pada
penentuan laba bersih perusahaan. Oleh karena itu, saldo-saldo akun yang tercantum
dalam neraca saldo harus diteliti satu persatu untuk menentukan saldo tersebut telah
sesuai dengan prinsip dan konsep akuntansi. Apabila kita amati akun-akun yang
tercantum dalam neraca saldo, maka akan kita ketahui bahwa kebanyakan akun dapat
dikutip langsung dari neraca saldo ke dalam laporan keuangan tanpa perubahan.
Beberapa akun yang lain memerlukan penyesuaian terlebih dahulu. Contoh, misalnya
saldo kas menunjukkan jumlah kas yang tersedia pada hari terakhir dari suatu periode,
sedangkan saldo akun Perlengkapan menunjukkan harga beli (perolehan) perlengkapan
pada awal periode ditambah harga perlengkapan yang dibeli selama periode itu.
Akun semacam ini umumnya menunjukkan jumlah beban dibayar di muka yang
lebih besar daripada jumlah yang sesungguhnya masih merupakan uang muka pada akhir
periode. Transakasi yang berupa beban dibayar di muka biasanya hanya dicatat pada
waktu terjadinya pembayaran, sedangkan jumlah pembayaran yang telah menjadi beban
tidak dicatat dari waktu ke waktu. Selama periode beban-beban hanya dicatat apabila
telah dibayar dan pendapatan hanya dicatat apabila sudah diterima. Jika pembukuan
perusahaan dilaksanakan atas dasar akrual makan pendapatan harus diakui bila hal itu
sudah menjadi kewajiban perusahaan dalam suatu periode, beban tersebut harus diakui
pada periode yang bersangkutan. Selama periode berjalan, pendapatan dan beban-beban
belum dicatat seluruhnya bahwa data tercantum dalam neraca saldo. Oleh karena itulah
pada akhir periode akuntansi perlu dilakukan suatu proses penyesuaian atas data yang
tercantum dalam neraca saldo, sehingga pembukuan dapat memberikan gambaran yang
sebenarnya.
DUA KATEGORI JURNAL PENYESUAIAN
Penyesuaian atas pendapatan dan beban akan berdampak pada aset dan kwajiban, dan
pada akhirnya akan berdampak juga pada modal perusahaan. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa tujuan proses penyesuaian adalah :
1. Agar setiap akun nominal menunjukkan pendapatan dan beban yang seharusnya
diakui dalam suatu periode akuntansi.
2. Agar setiap akun rill, khususnya akun-akun aset dan akun-akun kewajiban,
menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi.
Kelompok deferal timbul dari pencatatan akuntansi yang dilakukan. Deferal atau penundaan
bisa berupa penundaan pengakuan beban atau penundaan pengakuan pendapatan, seperti
diuraikan dibawah.
Beban ditunda (deffered expenses) adalah pos-pos yang pada awal terjadi dicatat sebagai
aset, tetapi diharapkan akan menjadi beban untuk kurun waktu tertentu atau melalui operasi
normal perusahaan. Contoh beban ditund aketiak suatu perusahaan membeli perlengkapan,
transaksi dicatat dengan mendebet aset yaitu akun perlengkapan. Ketika perusahaan
membayar premi asuransi yang akan berlaku untuk beberapa waktu ke depan, perusahaan
mencatatnya dalam akun aset asuransi dibayar dimuka. Beban ditunda sering disebut juga
beban dibayar di muka.
Pendapatan ditunda (deffered revenue) adalah pos-pos yang pada awal terjadi dicatat
sebagai kewajiban, tetapi diharapkan akan menjadi pendapatan untuk kurun waktu tertentu
atau melalui operasi normal perusahaan. Contoh pendapatan ditunda pendapatan sewa
diterima dimuka ketika perusahaan menerima uang sewa dari penyewa untuk beberapa bulan
ke depan, perusahaan mencatat transaksi itu dengan mendebet Kaas dan mengkredit akun
kewajiban yang disebut sewa diterima di muka
Kelompok akrual timbul dari keterlambatan pencatatan akuntansi yang terjadi sedemikian rupa
sehingga perusahaan belum mencatat beban yang sudah terjadi serta pendapatan yang telah
menjadi hak perusahaan. Akrual berupa beban yang masih harus dibayar.
Beban masih harus dibayar adalah beban yang telah terjadi dan sudah menjadi kewajiban
perusahaan, tetapi belum dibayar dan belum diacatat.
Pendapatan masih akan diterima adaalah pendapatan yang telah menjadi hak perusahaan,
tetapi belum dicatat dala pembukuan. Pendapatan yang masih akan diterima disebut juga
Piutang pendapatan.
Deferal biasanya timbul ketika kas diterima atau dibayar pada periode ini tetapi
pendapatan atau beban yang bersangkutan baru diakui pada periode berikutnya. Akrual
biasanya timbul ketiak pendapatan atau beban dicatat pada periode ini tetapi penerimaan kas
atau pengeluaran kas yang bersangkutan baru akan dilakukan pada periode yang akan
datang.
Periode ini Periode berikutnya
Deferal Kas diterima atau di bayar Pendapatan atau beban dicatat
Akrual Pendapatan atau beban dicatat Kas diterima atau dibayar
JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal Penyesuaian adalah Penyesuaian atas saldo-saldo akun di buku besar dilakukan
dengan membuat jurnal. Jurnal Penyesuaian dibagi menjadi lima tipe, yaitu :
1. Beban dibayar di muka
2. Depresiasi
3. Beban masih harus dibayar
4. Pendapatan masih akan diterima
5. Pendapatan diterima dimuka
Perusahaan Percetakan “Rapih” menyusun Neraca Saldo sebagai berikut :
Perusahaan Percetakan “Rapih”
Neraca Saldo
30 April 2010
Nama Akun Debet Kredit
Kas Rp. 2.145.000,00
Piutang Usaha 515.000,00
Perlengkapan 1.475.000,00
Asuransi dibayar di muka 60.000,00
Mesin Cetak 4.800.000,00
Gedung 9.000.000,00
Utang Usaha Rp. 1.700.000,00
Utang Wesel 2.000.000,00
Pendapatan Sewa diterima dimuka 90.000,00
Modal, Budi 13.480.000,00
Prive, Budi 50.000,00
Pendapatan Percetakan 2.250.000,00
Beban Advertensi 15.000,00
Gaji & Upah Pegawai 710.000,00
Beban Macam-macam 300.000,00
Rp.19.520.000,00
Rp.19.520.000,00
April 02
Asuransi dibayar di muka 60.000,00
Kas 60.000,00
Setelah ayat Jurnal diatas diposting, maka akun Asuransi Dibayar di muka di
dalam Buku Besar akan memiliki saldo debet sebesar Rp. 60.000,00
ASET
Asuransi Dibayar di Muka
Apr.2 60.000,00
Pada Tanggal 30 April 2010, Asuransi Dibayar di Muka harus dikurangi dengan
Jumlah Premi untuk masa yang telah dilalui yaitu Premi satu bulan ( April 2010 ) dari
jumlah yang telah dibayar di muka atau 1/3 dari jumlah yang telah dibayar. Aset yang
telah terpakai akan menjadi Beban. Ayat Jurnal Penyesuaian akan memindahkan Rp.
20.000,00 ( 1/3XRp. 60.000,000 ) dari Asuransi Dibayar di Muka menjadi Beban
Asuransi. Jurnal Penyeusiannya sebagai berikut :
Setelah diposting ke buku besar, Asuransi Dibayar di Muka dan Beban Asuransi
menunjukkan saldo yang benar yaitu :
ASET
Asuransi Dibayar di Muka
Apr. 2 60.000,00 Apr. 30 20.000,00
Saldo 40.000,00
BEBAN
Beban Asuransi
Apr. 30 20.000,00
Saldo 20.000,00
3. PERLENGKAPAN
Perlengkapan adalah asset yang digunakan untuk membantu kelancaran operasi
perusahaan. Perlengkapan bias berada di kantor, pabrik, dan gudang. Contoh : Pada
tanggal 20 April, Percetakan Rapih membeli sejumlah perlengkapan seharga Rp.
350.000,00 secara tunai. Jurnalnya sebagai berikut :
Setelah ayat jurnal di atas diposting ke buku besar, akun perlengkapan sebagai berikut :
ASET
Perlengkapan
Apr. 1 1.125.000,00
Apr. 20 350.000,00
Setelah ayat jurnal penyesuaian diatas diposting ke buku besar, maka akun asset
perlengkapan dan akun Beban Pemakaian Perlengkapan adalah sebagai berikut :
ASET
Perlengkapan
Apr. 1 1.125.000,00 Apr. 30 325.000,00
Apr. 20 350.000,00
Saldo 1.150.000,00
BEBAN
Beban Pemakaian Perlengkapan
Apr. 30 325.000,00
Saldo 325.000,00
4. DEPRESIASI
Asset Tetap adalah Kekayaan yang dimiliki perusahaan dengan masa penggunaan
yang panjang hingga berpuluh tahun seperti gedung,mesin,kendaraan,perlatan,mebel,dan
sebagainya. Arti dari Depresiasi atau penyusutan adalah proses pengalokasian beban
perolehan asset tetap. Dengan contoh sebagai berikut :
Asset tetap milik Percetakan Rapih terdiri dari mesin cetak dan gedung. Jurnal
yang dibuat Pada saat Percetakan Rapih membeli mesin cetak seharga tanggal 03 April
2010 adalah :
ASET BEBAN
ASET NORMAL ASET KONTRA
Mesin Akumulasi Depresiasi-Mesin Beban Depresiasi-Mesin
30/4 4.800.000,00 30/4 100.000,00 30/4 100.000,00
So: 4.800.000,00 So: 100.000,00 So: 100.000,00
DEPRESIASI GEDUNG
Seperti halnya depresiasi mesin, pencatatan depresiasi gedung juga
diselenggarakan melalui jurnal penyesuaian yang dilakukan pada setiap akhir periode
dengan mendebet akun Beban Depresiasi Gedung, dan mengkredit akun Akumulasi
Depresiasi Gedung. Misalkan Budi selaku manajemen Percetakan Rapi menaksir bahwa
masa manfaat (umur) gedung 5 tahunh/60 bulan maka depresiasi gedung per tahun adalah
Rp. 1.800.000,00 (Rp.9.000.000,00:5) atau Rp.150.000,00 per bulan
(Rp.1.800.000,00:12), Jurnal Penyesuaiannya yaitu :
Beban Depresiasi Gedung….. 150.000,00
April 30 Akumulasi Depresiasi Gedung….. 150.000,00
(Pembebanan depresiasi gedung)
ASET BEBAN
ASET NORMAL ASET KONTRA
Mesin Akumulasi Depresiasi-Mesin Beban Depresiasi-Mesin
30/4 9.000.000,00 30/4 150.000,00 30/4 150.000,00
So: 9.000.000,00 So: 150.000,00 So: 150.000,00
6. NILAI BUKU
Neraca melapokan mesin beserta akumulasi depresiasinya. Karena merupakan
akun kontra, maka Akumulasi Depresiasi dikurangkan terhadap mesin. Hasil akhirnya,
yaitu beban perolehan mesin dikurangi dengan akumulasi depresiasi mesin merupakan
nilai buku mesin. Perhitungan nilai buku mesin adalah sebagai berikut :
Mesin .............................................................. Rp 4.800.000,00
Dikurangi:Akumulasi Depresiasi Mesin ........ 100.000,00
---------------------
Nilai buku mesin .............................. Rp 4.700.000,00
=============
PENYAJIAN AKUN AKUMULASI DEPRESIASI DI NERACA
Akun Akumulasi Depresiasi merupakan akun yang “unik”. Disebut unik, karena
akun aset pada umumnya bersaldo normal debet, sedangkan akumulasi depresiasi selalu
bersaldo kredit. Akun ini merupakan aset kontra yang keberadaannya dimaksudkan untuk
membantu agar akun aset tetap tidak langsung dikredit ketika perusahaan melakukan
penyusutan atas beban perolehan aktiva tetap .
Cara penyajian akun aset tetap beserta akun akumulasi depresiasi dalam neraca
adalah sebagai berikut
Aset Tetap
Dalam neraca saldo yang disusun perusahaan pada tgl 30 April tercantum saldo
akun Pendapatan Sewa Diterima di Muka sebesar Rp90.000,00. Setelah waktu berjalan
satu bulan, sejak sewa tersebut diterima, situasinya nampak sbb :
1/4 Pendapatan 30/4 31/5 30/6 31/7 31/8 30/9
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
15.000,00 15.000,00 15.000,00 15.000,00 15.000,00 15.000,00
Dalam gambar diatas nampak bahwa pada tanggal 30 april, satu bulan sewa telah
menjadi pendapatan sewa bulan April, sedangkan sisanya untuk 5 bulan ke depan masih
merupakan sewa diterima di muka. Oleh karena itu pada tanggal 30 April, harus dibuat
jurnal penyesuaian sebagai beriku :
Setalah ayat jurnal penyesuaian di atas diposting ke buku besar, maka saldo akun
Pendapatan Sewa Diterima di Muka dan akun Pendapatan Sewa akan nampak sbb :
KEWAJIBAN PENDAPATAN
Pendapatan Sewa Diterima di Muka Pendapatan Sewa
itulah akrual sering disebut juga beban masih harus dibayar atau utang beban.
9. GAJIH DAN UPAH MASIH HARUS DIBAYAR (UTANG GAJI DAN UPAH)
Contoh, misalkan Percetakka Rapih mempunyai dua orang pegawai yang upahnya
dihitung secara harian dan pembayarannya dilakukan pada setiap hari Sabtu. Upah pegawai per
hari adalah Rp10.000,00. Tanggal 30 April 2010 (akhir periode) jatuh pada hari jumat. Dengan
demikian pada hari tersebut perusahaan telah mempunyai kewajiban untuk membayar upah
selama 5 hari, yaitu untuk hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jum’at. Situasi seperti ini,
perusahaan sudah mempunyai utang kepada pegawainya, karena upah selama 5hari tersebut
baru akan dibayar pada hari Sabtu (tanggal 1Mei) sebesar 2 (orang) x 5 (hari) x Rp10.000,00 =
Rp 100.000,00. Untuk mengakui adanya kewajiban (utang) kepada pegawai pada akhir periode
dan untuk membebankan gaji & upah yang belum dibayar tersebut, maka pada tanggal 30 April
2010, Percetakkan Rapih harus membuat jurnal penyesuaian sbb :
Setelah ayat jurnal penyesuaian di atas diposting ke buku besar, maka akun Gaji & Upah
Pegawai dan akun Utang Gaji & Upah akan nampak sbb:
BEBAN KEWAJIBAN
Gaji & Upah Pegawai Gaji & Upah Pegawai
Apr. 10 120.000,00 Apr.30 100.000,00
120.000,00
470.000,00
100.000,00
Saldo 810.000,00 Saldo 100.000,00
Saldo akun Gaji & Upah Pegawai menggambarkan beban gaji dan upah pegawai selama
bulan April, dan akun utang gaji dan upah menggambarkan kewajiban pada tanggal 30 April.
Apabila jurnal penyesuaian di atas tidak dibuat, maka akun gaji & upah pegawai dan akun
utang gaji & upah masing masing akan kurang saji (understated) Rp100.000,00.
10. BUNGA MASIH HARUS DIBAYAR (UTANG BUNGA)
Pada tanggal 2 April 2010, Percetakkan Rapih meminjam uang dari bank sebesar
Rp2.000.000,00. Jangka waktu wesel adalah 1tahun, dengan tingkat bunga 12% setahun. Bunga
wesel akan dibayar bersamaan dengan pelunasan pokok pinjaman wesel yang akan dilakukan
pada tanggal 2 April 2011. Dengan demikian, pada akhir April 2010 telah terutang bunga
selama satu bulan, yaitu sebesar Rp20.000,00 (1/12 x 12/100 x Rp2.000.000,00). Pencatatan
beban bunga bulan april dan bunga yang terutang pada akhir bulan april, harus dicatat melalui
jurnal penyesuaian sbb:
Saldo akun Beban Bunga menggambarkan beban bunga selama bulan april dan akun
utang bunga menggambarkan kewajiban pada tanggal 30 April. Apabila jurnal penyesuaian
diatas tidak dibuat, maka akun Beban bunga dan akun Utang Bunga keduanya akan kurang saji
(understated) Rp20.000,00.
11. PENDAPATAN MASIH AKAN DITERIMA
Pendapatan masih akan diterima, yaitu pendapatan yang telah menjadi hak perusahaan
tetapi masih merupakan tagihan. Contoh: misalkan perusahaan percetakkan Rapih pada tanggal
30 April 2010 telah menyelesaikan sebuah pesanan seharga Rp150.000,00. Pesanan telah
diserahkan kepada pelanggan disertai faktur sebagai tagihan. Dalam situasi ini, percetakkan
Rapih telah berhak atas pendapatan sebesar Rp150.000,00 karena pesanan telah selesai
dikerjaan dan telah diserahkan kepada pemesan. Namun demikian hal ini belum nampak dalam
pembukuan perusahaan. Oleh karena itu, pada tanggal 30 April 2010, percetakkan Rapih harus
membuat jurnal penyesuaian berikut:
Setelah ayat jurnal penyesuaian di atas di posting ke buku besar, maka saldo akun
piutang usaha dan akun pendapatan percetakkan akan nampak sbb:
AKTIVA PENDAPATAN
Piutang Usaha Pendapatan Percetakkan
Apr. 1 85.000,00 Apr. 4 50.000,00 Apr. 16 900.000,00
30 500.000,00 24 850.000,00
30 500.000,00
Saldo Rp. 515.000,00 Saldo 2.250.000,00
Peny. 150.000,00 Peny. 150.000,00
Saldo 665.000,00 Saldo 2.400.000,00
LAPORAN KEUANGAN
Kolom terakhir dalam kertas kerja di atas memuat saldo-saldo akun yang telah
disesuaikan. Data tersebut siap untuk disajikan dalam laporan keuangan. Berikut adalah laporan
keuangan Percetakan Rapih yang terdiri dari Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Modal,
dan Neraca untuk bulan april 2010 yang datanya di kutip dari kertas kerja.
PERCETAKAN RAPIH
Laporan Laba-Rugi
Untuk Bulan yang Berakhir tanggal 30 April 2010
Nama akun Debit Kredit
Pendapatan Percetakan Rp 2.400.000,00
Pendapatan Sewa 15.000,00
Jumlah Pendapatan Rp 2.415.000,00
Beban Usaha
Beban Advertensi Rp 15.000,00
Gaji dan upah 810.000,00
Beban asuransi 20.000,00
Beban pemakaian perlengkapan 325.000,00
Beban depresiasi mesin 100.000,00
Beban depresiasi gedung 150.000,00
Beban bunga 20.000,00
Beban macam-macam 300.000,00
Jumlah Beban Rp 1.740.000,00
Laba Bersih Rp 675.000,00
PERCETAKAN RAPIH
Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan yang Berakhir Tanggal 30 April 2010
Modal, 1 April 2010 Rp. -------0-------
Ditambah: Investasi Awal Rp. 13.480.000,00
Laba Bersih 675.000,00
Rp. 14.155.000,00
Dikurangi Pengambilan Prive 500.000,00
Modal, 30 April 2010 Rp. 13.655.000,00
ALTERNATIF LAIN
Jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode dilakukan dengan tujuan agar data di
buku besar mencerminkan keadaan yang benar, sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima
umum. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat tergantung kepada apa yang sudah dicatat
sebelumnya, sebagaimana tercermin dalam neraca saldo sebelum disesuaikan.
1) ASURANSI DIBAYAR DI MUKA
Premi asuransi adalah beban bagi perusahaan.
Contoh
Percetakan Rapih mencatat transaksi tersebut dengan mendebet akun Asuransi di
Muka (sebuah akun aset), sebagaimana tercermin juga dalam neraca saldo tanggal 30
April 2010. Akun ini dipilih dengan pertimbangan bahwa premi yang dibayar
menyangkut lebih dari satu periode.
Alternatif lain, Percetakan Rapih tidak mencatat transaksi ini dengan mendebet
akun aset, melainkan mendebet akun beban, yaitu akun beban asuransi.
Berikut jurnalnya
Setelah ayat jurnal di atas diposting, maka akun Beban Asuransi didalam buku
besar akan memiliki saldo debet sebesar Rp60.000,00
BEBAN
Beban Asuransi
April 3 60.000,00
Neraca saldo Percetakan Rapih tanggal 3 April 2010 akan memuat saldo debet
akun Beban Asuransi sebesar Rp60.000,00 sebagai berikut.
PERCETAKAN RAPIH
NERACA SALDO
30 APRIL 2010
NAMA AKUN DEBET KREDIT
Beban Asuransi Rp 60.000,00
Sampai dengan tanggal 30 April 2010, premi asuransi yang sesungguhnya
menjadi beban bulan April bukan 60.000,00. Mengapa? Karena beban satu bulan hanya
1/3x Rp60.000,00=Rp 20.000,00, seperti jurnal di bawah ini.
1 2 3
Rp20.000,00 Rp20.000,00 Rp20.000,00
Pada tanggal 30 april, akun Beban Asuransi harus dikurangi dengan jumlah premi
untuk masa yang belum dilalui yaitu premi untuk dua bulan ke depan (Mei dan Juni
2010) dari jumlah yang telah dibayar dimuka, atau 2/3 dari jumlah yang telah dibayar.
Ayat jurnal penyesuaian akan memindahkan Rp40.000,00 (2/3 x Rp60.000,00) dari akun
Beban Asuransi dibayar dimuka. Dengan demikian jurnal penyesuaian yang harus dibuat
adalah sebagi berikut:
Asuransi dibayar di muka... 40.000,00
April 30 Beban Asuransi..... 40.000,00
(penyesuaian premi asuransi di
bayar dimuka)
Setelah diposting ke buku besar, Asuransi Dibayar di Muka dan Beban Asuransi
akan menunjukkan saldo yang benar :
ASET BEBAN
Asuransi Dibayar di Muka Beban Asuransi
apr.30 40.000,00 apr.3 60.000,00 apr.30 40.000,00
Akun Beban Asuransi adalah contoh akun beban yang lebihsaji (overstated)
sebelum dilakukan posting ayat jurnal penyesuaiain. Cobalah perhatikan, saldo setelah
disesuaikan dalam akun Beban Asuransi sekarang berjumlah Rp20.000,00, yaitu beban
asuransi selama satu bulan (April). Sementara itu akun Asuransi Dibayar Dimuka (akun
aset) pada tanggal 30 April akan menunjukkan jumlah premi untuk 2 bulan mendatang
(Mei dan Juni 2010) yang berjumlah Rp40.000,00 (2 x Rp20.000).
Saldo setelah disesuaikan Asuransi Dibayar dimuka: Rp.40.000,00 Asuransi dibayar dimuka: Rp.40.000,00
Beban asuransi: Rp.20.000,00 Beban asuransi: Rp.20.000,00
Dari perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang berbeda pada
awal transaksi, membutuhkan penyesuaian yang berbeda pula, tetapi hasil akhirnya akan
sama. Dalam contoh di atas terlihat bahwa hasil akhir (sesudah disesuaikan) kedua cara
tidak berbeda, yaitu akun Asuransi dibayar di muka bersaldo debet Rp40.000,00, dan
beban asuransi bersaldo debet Rp20.000,00.
2) PENDAPATAN SEWA DITERIMA DI MUKA
Percetakan Rapih memiliki sebuah gedung yang sebagian ruangannya disewakan
kepada perusahaan lain dengan tarif Rp15.000,00 sebulan. Sebagaimana diuraikan di
atas, pada tanggal 3 April 2010 Percetakan Rapih menerima pembayaran sewa di muka
untuk 6 bulan (bulan April sampai dengan Oktober 2010) sebesar Rp90.000,00. Sewa
adalah pendapatan bagi perusahaan. Dalam contoh yang lalu, Percetakan Rapih mencatat
transaksi tersebut dengan mengkredit akun Pendapatan Sewa Diterima di Muka (sebuah
akun kewajiban), sebagaimana tercermin juga dalam neraca saldo tanggal 30 April 2010.
Akun kewajiban ini dipilih dengan pertimbangan bahwa sewa yang diterima menyangkut
lebih dari satu periode.
Alternatif lain, Percetakan Rapih tidak mencatat transaksi ini dengan mengkredit
akun kewajiban, melainkan mengkredit akun pendapatan, yaitu akun pendapatan sewa.
Dengan demikian jurnal yang dibuat pada saat transaksi ini terjadi akan nampak sebagai
berikut.
Kas 90.000,00
April 3 Pendapatan Sewa 90.000,00
(penerimaan sewa untuk 6 bulan)
Setelah ayat jurnal di atas diposting, maka akun Pendapatan Sewa di dalam buku
besar akan memiliki saldo kredit sebesar Rp90.000,00.
PENDAPATAN
Pendapatan Sewa
April 3 90.000,00
Neraca saldo Percetakan Rapih tanggal 3 April 2010 akan memuat saldo kredit akun
Pendapatan Sewa sebesar Rp90.000,00 berikut.
Percetakan Rapih
Neraca Saldo
30 April 2010
Nama akun Debet Kredit
Pendapatan sewa Rp 90.000,00
Sepanjang bulan April , akun pendapatan sewa memuat jurnal ini, akan tetapi sampai
dengan 30 April 2010, penerimaan sewa yang sesungguhnya menjadfi pendapatan bulan April
bukan 90.000,00. Mengapa?
¼ pendapatan 30/4 31/5 30/6 31/7 31/8 30/9
1 2 3 4 5 6
15.000,00 15.000,00 15.000,00 15.000,00 15.000,00 15.000,00
Pada tanggal 30 April, akun Pendapatan Sewa harus dikurangi dengan jumlah sewa untuk
masa yang belum dilalui untuk lima bulan ke depan (mei-september 2010) dari jumlah yang telah
diterima dimuka, atau 5/6 dari jumlah yang telah diterima. Ayat jurnal penyesuaian akan
memindahkan Rp75.000,00 (5/6 x Rp90.000,00) dari akun pendapatan sewa menjadi sewa
diterima di muka. Dengan demikian jurnal penyesuaian yang harus dibuat adalah sebagai berikut.
Setelah di posting ke buku besar, Pendapatan Sewa Diterima di Muka dan Pendapatan
Sewa akan menunjukkan saldo yang benar.
KEWAJIBAN PENDAPATAN
Pendapatan Sewa Diterima di Muka Pendapatan Sewa
Apr.3 75.000,00 apr.30 75.000,00 Apr.3 90.000,00
Apr.30 So: 75.000,00 Apr.30 So: 15.000,00
Akun pendapatan sewa adalah contoh akun pendapatan yang lebihsaji (overstated)
sebelum dilakukan posting ayat jurnal penyesuaian. Cobalah perhatikan, saldo setelah
disesuaikan dalam akun Pendapatan Sewa sekarang berjumlah Rp15.000,00, yaitu pendapatan
sewa selama satu bulan( April). Sementara itu akun Sewa Diterima di Muka (akun kewajiban)
pada tanggal 30 April akan menunjukkan jumlah sewa untyuk 5 bulan mendatang (Mei sampai
dengan September 2010) yang berjumlah Rp75.000,00 (5x Rp15.000,00).
Sekarang kita bandingkan kedua cara mencatat transaksi dan jurnal penyesuaian di atas.
Aktivitas Dicatat sebagai Kewajiban Dicatat sebagai Pendapatan
Penerimaan sewa di muka untuk Kas......................90.000,00 Kas........................90.000,00
enam bulan sebesar Rp90.000,00 Pendapatan Sewa Pendapatan Sewa..90.000,00
pada tanggal 3 April 2010 Diterima di Muka...90.000
Pendapatan Sewa Pendapatan sewa 75.000,00
Diterima di Muka 15.000 Pendapatan sewa diterima di
Penyesuaian akhir periode Pendapatan Sewa ..15.000,00 muka....75.000
Saldo setelah disesuaikan Pendapatan sewa diterima di muka: Pendapatan Sewa diterima di
Rp75.000,00 Muka:Rp75.000,00
Dari perbandingan di atas terlihat bahwa hasil akhir (setelah disesuaikan) kedua cara
tidak berbeda yaitu akun Pendapatan Sewa diterima di muka bersaldo kredit Rp75.000,00 dan
akun Pendapatan Sewa bersaldo kredit Rp15.000,00.
ASET KEWAJIBAN
Kas 52.350.000 Utang Usaha 12.000.000
Surat Berharga 10.000.000 Utang Gaji 2.000.000
Piutang Usaha 18.200.000 Pendapatan Dit. Di Muka 6.000.000
Piutang Bunga 150.000 Jumlah Kewajiban 20.000.000
Perlengkapan Fotografi 32.400.000
Perlengkapan Kantor 15.500.000
Asuransi Dibayar di Muka 4.000.000
Peralatan Foto Rp. 480.000.000
Akumulasi Depr. (96.000.000) MODAL
384.000.000 Modal, Priyono 1.550.100.000
Peralatan Kantor Rp. 115.000.000
Akumulasi Depr. (11.500.000)
103.500.000
Gedung Rp.1.000.000.000
Akumulasi Depr. ( 50.000.000)
950.000.000
Jumlah Aset Rp. 1.570.100.000 Jumlah Kewajiban dan Modal Rp.1.570.100.000
LATIHAN 4-5
Buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2010, sebelum laporan keuangan tahunan
disusun, untuk hal-hal berikut ini :
a. Pada tanggal 1 Januari 2010, akun Perlengkapan Toko mempunyai saldo debet sebesar
Rp. 350.000.000,00. Selama tahun 2010 dibeli perlengkapan toko seharga Rp.
625.000.000,00, dan pada akhir tahun perlengkapan toko yang masih tersisa berjumlah
Rp. 180.000,00.
b. Akun Asuransi Dibayar di Muka pada akhir tahun (sebelum disesuaikan) mempunyai
saldo Rp. 950.000.000,00. Setelah dilakukan perhitungan, ternyata bahwa Rp.
560.000.000,00 merupakan beban asuransi untuk tahun yang bersangkutan.
c. Akun sewa dibayar di Muka pada akhir tahun (sebelum disesuaikan) mempunyai saldo
debet Rp. 780.000.000,00. Setelah dilakukan perhitungan, ternyata bahwa sisa sewa
dibayar di muka tinggal Rp. 375.000,00.
d. Depresiasi peralatan toko untuk tahun ini diperkirakan berjumlah Rp. 1.350.000,00.
e. Pajak Bumi dan Bangunan untuk tahun ini sebesar Rp. 848.000,00 sampai dengan akhir
tahun belum dicatat dan belum dibayar.
Jawab :
Tanggal Uraian Debet Kredit
(Rp.) (Rp.)
2010
Des 31 Beban Perlengkapan Toko 795.000,00
Perlengkapan Toko 795.000,00
SOAL 4-4
Perusahaan Jasa Tenggang mempunyai neraca saldo sebagai berikut :
Perusahaan Jasa Tenggang
“Neraca Saldo”
30 Nopember 2010”
Nama Akun Debet Kredit
Kas Rp. 6.2000.000,00
Piutang Usaha 2.240.000,00
Bunga Dibayar di Muka 50.000,00
Sewa Dibayar di Muka 900.000,00
Perlengkapan Kantor 265.000,00
Peralatan Kantor 6.600.000,00
Utang Wesel Rp. 3.000.000,00
Utang Usaha 1.800.000,00
Modal Tuan Waluyan 10.000.000,00
Pendapatan Komisi 5.700.000,00
Pendapatan Sewa 180.000,00
Beban Perlengkapan 3.900.000,00
Beban Pemeliharaan 80.000,00
Beban Iklan 395.000,00
Beban Telepon 50.000,00
Rp. 20.680.000,00 Rp. 20.680.000,00
Perusahaan mulai beroperasi tanggal 1 Nopember 2010, dan membuat jurnal penyesuaian setiap
akhir bulan. Informasi untuk pembuatan jurnal penyesuaian pada tanggal 30 Nopember 2010 :
a. Harga perolehan perlengkapan yang ad pada akhir bulan berjumlah Rp. 160.000,00.
b. Pada tanggal 1 Nopember 2010, perusahaan memperoleh pinjaman bank sebesar Rp.
3.000.000,00 dengan bunga per tahun 10%. Jatuh tempo pinjaman tersebut adalah tanggal
1 Pebruari 2011. Bunga dibayar setiap tanggal 1 Nopember.
c. Beban gaji untuk bulan Nopember yang belum dibayar berjumlah Rp. 310.000,00.
d. Sewa kantor sebulan Rp. 300.000,00. Perusahaan melakukan pembayaran sewa tersebut 3
bulan sekaligus pada tanggal 1 Nopember yaitu sebesar Rp. 900.000,00.
e. Peralatan kantor dibeli pada tanggal 1 Nopember. Peralatan ini diperkirakan akan
mempunyai umur ekonomis 10 tahun dan tidak mempunyai nilai residu (nilai sisa).
Diminta :
1. Buatlah Jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 30 Nopember 2010.
2. Hitung jumlah laba bersih yang diperoleh pada bulan Nopember.
SOAL 4-7
Neraca saldo sebelum disesuaikan Perusahaan Angkutan Cepat dan Aman Nampak sebagai
berikut:
PERUSAHAAN ANGKUTAN CEPAT & AMAN
Neraca Saldo
31 Desember 2010
Nama Akun Debet Kredit
Kas Rp. 2.990.000,00
Piutang Usaha 775.000,00
Asuransi Dibayar di Muka 4.500.000,00
Perlengkapan Kantor 485.000,00
Investasi dalam Saham 10.000.000,00
Peralatan Kantor 4.500.000,00
Akumulasi Depresiasi Peralatan Kantor Rp. 2.000.000,00
Truk 54.000.000,00
Akumulasi Depresiasi Truk 14.000.000,00
Gedung 160.000.000,00
Akumulasi Depresiasi Gedung 35.000.000,00
Tanah 51.000.000,00
Pendapatan Diterima di Muka 2.075.000,00
Utang Wesel 144.000.000,00
Modal, Daniel 65.000.000,00
Prive, Daniel 29.000.000,00
Pendapatan Angkutan 118.325.000,00
Beban Gaji Pegawai Kantor 13.745.000,00
Beban Gaji Sopir 8 Kernet 32.950.000,00
Bensin, Oli, dan Pemeliharaan 3.525.000,00
Beban Bunga 12.930.000,00
Jumlah Rp. 380.400.000,00 Rp. 380.400.000,00
Diminta :
1. Bukalah akun-akun yang tercantum dalam neraca saldo ditambah akun-akun berikut :
Utang Gaji ; Beban Asuransi; Beban Perlengkapan ; Beban Depresiasi Peralatan Kantor ;
Beban Depresiasi Truk ; Beban Depresiasi Gedung. Cantumkan saldo yang terdapat
dalam neraca saldo pada akun yang bersangkutan.
Diminta :
Analisis data yang ada pada neraca saldo tersebut, dan buatlah jurnal penyesuaian yang
menjelaskan perubahan dalam saldo akun dari neraca saldo sebelum disesuaikan ke neraca saldo
setelah disesuaikan.