Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nike Taruna

NIM : 120405088
Tugas Etika Profesi / Jurusan Teknik Kimia
Membangun benteng untuk mencapai keterampilan emosional (Dr. Patricia Patton)

1. Paham pentingnya peran emosi dan pemahaman yang memungkinkan anda merasakan
perbedaan besar dalam bagaimana kita mengendalikan emosi.
 Kita harus bisa mengontrol emosi kita dengan tujuan untuk saling menghargai dan
menghormati perasaan orang lain.
Contoh : Kita tidak terlalu merasa senang dengan berhura-hura ketika mendapatkan promosi
dalam pekerjaan. Kita cukup perlu merasa senang/bersyukur saja. Jika pun harus dirayakan,
cukup dirayakan bersama keluarga saja.
2. Mengekspresikan kenyataan bahwa tidak seorangpun memiliki perasaan yang sama tentang
persoalan yang serupa.
 Kita harus mampu menerima perbedaan di dalam masyarakat. Perbedaan disini
maksudnya adalah perbedaan dalam cara pandang/pola pikir terhadap suatu masalah.
Contoh : Ketika menghadapi masalah Lumpur Lapindo, kita tidak dapat memaksakan
pendapat seseorang dalam menghadapin masalah ini. Mungkin kita melihat dari sisi
masyarakat lingkungan Sidoarjo yang menjadi korban, dan orang tersebut memperhatikan
dari sisi pihak perusahaan. Setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda-beda.
3. Mengekang emosi adalah tindakan tidak sehat dan dapat mengarahkan kita ke dalam cara-
cara yang negatif.
 Manusia adalah makhluk sosial, yang membutuhkan orang lain sebagai partner dalam
hidup ini, apalagi dalam hal berbagi baik dalam suka maupun duka.
Contoh : Ketika kita menghadapi masalah berat, kita tidak boleh menahan-nahan emosi kita
dengan menyimpan masalah itu untuk diri sendiri. Hal ini adalah hal yang tidak sehat dan
mungkin kelak dapat menjerumuskan kita ke dalam percobaan bunuh diri atau hal buruk
yang lain. Cara terbaik adalah dengan menyalurkan masalah itu ke dalam hal yang lain,
mungkin dengan bercerita pada seorang teman yang dapat dipercaya, ataupun hal yang
lainnya.
4. Mempertajam intuisi pemecahan masalah ketika menghadapi suatu masalah yang kita tidak
mungkin dapat mengontrolnya.
 Intuisi adalah kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan
intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari luar kesadaran.
Orang yang memiliki keterampilan emosional (EQ) yang baik cenderung memiliki skor
intuisi yang baik dikarenakan orang tersebut telah mampu mengendalikan emosi dan laju
pikirannya dengan tenang.
Contoh : Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku.
Ternyata, di dalam buku itu ditemukan keterangan yang dicari-carinya selama bertahun-
Nama : Nike Taruna
NIM : 120405088
Tugas Etika Profesi / Jurusan Teknik Kimia
tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata di sana ia
menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya yang dapat menyelesaikan masalah
dalam hidupnya.
5. Mengetahui keterbatasan diri sendiri dan tahu kapan kita perlu mengubah strategi.
 Ada berbagai cara dalam mencapai suatu tujuan. Tidak hanya strategi “A” yang dapat
digunakan untuk mencapai suatu tujuan, masih banyak cara/strategi lain yang sesuai dengan
kemampuan kita.
Contoh : Kita sudah menggunakan strategi “A” untuk mencapai nilai yang baik dalam ujian
Biologi, yakni dengan cara menghafal secara keseluruhan. Ternyata menghafal bukanlah hal
yang mudah bagi kita. Ada suatu batas ketika kita merasa sudah menyerah akan
“menghafal”. Dan inilah saatnya kita belajar mengubah pola pikir kita dan mengganti
strategi, mungkin dalam hal ini dengan belajar dengan menggunakan skema proses.
6. Memungkinkan orang lain menjadi diri sendiri, tanpa memaksakan harapan kita pada
mereka.
 Seorang yang memiliki EQ yang baik akan mampu memilih kata-kata dan strategi yang
bagus untuk berinteraksi dengan orang lain tanpa memaksakan kehendaknya.
Contoh : Ketika terjadi suatu demonstrasi buruh di suatu pabrik, seorang manajer dengan
EQ yang baik akan turun tangan dan mampu menenangkan buruh yang ada, meluruskan
segala hal yang timbul karena provokasi, serta mengembalikan perasaan buruh kembali ke
diri masing-masing tanpa memaksakan kehendaknya itu.
7. Mengetahui diri sendiri dan menghargai potensi yang kita miliki bagi pertumbuhan pribadi.
 Minat dan bakat setiap orang berbeda-beda. Mengetahui minat dan bakat adalah hal yang
sulit, namun itu akan menjadi suatu “batu loncatan” yang sangat baik bagi pertumbuhan
kepribadian kita.
Contoh : Kita mengetahui bakat kita adalah menyelesaikan soal Matematika. Namun, kita
ternyata lebih suka menyelesaikan soal Biologi. Seorang yang memiliki EQ yang baik, akan
cenderung mengembangkan kemampuannya yang memang berasal dari bakatnya (dalam
kasus ini : Matematika), menerima dengan lapang dada apa yang menjadi bakat dan
minatnya.
8. Mengetahui pentingnya kasih sayang, perhatian, dan berbagi bersama.
 Kasih sayang adalah hal yang penting dan perlu bagi kita, mahluk sosial. Setiap individu
akan memerlukan kasih sayang dan perhatian dari orang lain.
Contoh : Ketika seorang teman berada dalam masalah berat, kita harus membantunya, baik
dengan merasa empati dan menolongnya secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai