Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sukmawati.

Said
Nim : PO0220219037
Matkul : Metodologi Penelitian

PENERAPAN TERAPI INHALASI UAP AIR DAN MINYAK EUCALYPTUS


UNTUK MENGATASI BERSIHKAN JALAN NAPAS PADA PASIEN ASMA DI
RSUD POSO

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asma adalah gangguan pada bronkus dan trakhea yang memiliki reaksi berlebihan
terhadap stimulus tertentu yang bersifat reversibel. (Padila.2015)
Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) klonik saluran pernafasan yang
ditandai dengan adanya mengi episodik,batuk dan rasa sesak di dada akibat
penyumbatan saluran nafas, termasuk dalam kelompok penyakit saluran pernafasan
klonik.asma mempunyai tingkat fasilitas yang rendah namun jumlah kasusnya cukup
banyak di temukan dalam masyarakat. Badan Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan 100-150 juta penduduk dunia menderita asma, jumlah ini di
perkirakan akan terus bertambah sebesar 180.000 orang setiap tahun.(Kemenkes RI,
2008). Secara umum gejala asma adalah sesak nafas, batuk dan suara nafas yang
berbunyi ngik-ngik dimana seringnya gejala ini terjadi pada pagi hari menjelang
subuh, hal ini karna pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah
ketika pagi hari, pada penderita asma penyempitan saluran pernafasan yang terjadi
dapat berupa pengerutan dan tertutupnya saluran pernafasan oleh dahak yang
diproduksi secara berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai respon untuk
mengeluarkan dahak tersebut (Jurnal Poltekkes Jogja).
Batuk adalah refleks pertahanan adanya iritasi di trakhea dan bronkus, mekanisme
membersihkan saluran nafas bagian bawah. Batuk juga merupakan reaksi pertahanan
tubuh yang dapat melindungi paru-paru.(Susanti.2013). Terdapat 2 jenis batuk yaitu
batuk basah dan batuk kering/non produktif. Batuk non produktif merupakan
mekanisme perlindungan tubuh karna berfungsi mengeluarkan dahak yang
mengandung zat asing (kuman atau debu). Batuk kering terjadi akibat ransangan
benda asing, iranatau alergen yang sering menyertai selesma sehingga dapat ditekan.
(Saminan, 2015). Batuk merupakan tindakan refleks pada saluran pernafasan yang
digunakan untuk membersihkan saluran udara atas. Salah satunya untuk
mengeluarkan sputum. Sputum terdiri dari sel-sel dan materi lainnya yang di
ekresikan kedalam saluran udara dari saluran pernafasan. (Putri dan Sumarno, 2013)
Presentase penemuan kasus asma di Kabupaten Poso terus meningkat dimana pada
tahun 2010 sebesar 9,2% dari target 60% , tahun 2011 sebesar 36,1% dari target 70% ,
tahun 2012 sebesar 10,3% dari target 80% , dan yang terakhir tahun 2014 sebesar
34% dari target 80% . (Profil Kesehatan Kabupaten Poso, 2014).
Pilihan terapi pada pasien dengan penyakit asma terdiri dari terapi utama dan terapi
tambahan. Terapi utama meliputi terapi antibiotik dan pemberian inhaler, inhaler
adalah salah satu alat medis atau obat yang digunakan untuk penderita penyakit
saluran pernafasan atau asma dengan model disemprot, alat ini dapat mengirimkan
obat kedalam saluran pernafasan secara langsung dengan cara dihirup melalui mulut.
serta terapi tambahan merupakan terapi sitomatis meliputi terapi inhalasi dll.
(Wikipedia).
Terapi inhalasi lebih efektif digunakan karna pemberian terapi inhalasi bertujuan
untuk memberikan efek bronkodilatasi atau melebarkan lumen bronkus, dahak
menjadi encer sehingga mempermudah dikeluarkan, menurunkan hiperaktivitas
bronkus dan dapat mengatasi infeksi. (Wahyuni, 2014)
Pemberian terapi inhalasi yaitu teknik yang dilakukan dengan memberikan uap air
dan minyak eucalyptus atau minyak kayu putih. (Pramudaningsih, 2019)
Minyak eucalyptus dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal diantaranya untuk
mengurangi sesak nafas karna flu atau asma dengan cara mengoleskan pada dada,
mengobati sinus dengan cara dihirup uap air hangat yang telah di teteskan minyak
eucalyptus atau minyak kayu putih serta melegakan hidung tersumbat dengan cara
menghirup aroma minyak eucalyptus. (Zulnely, Gusmailina, dan Kusmiati. 2015).
Minyak eucalyptus atau minyak kayu putih di produksi dari daun melaleuca
leucadendra dengan kandungan terbesarnya adalah eucalyptus (Cineole). Hasil
penelitian tentang khasiat cineole atau minyak eucalyptus memberikan efek mukolitik
(mengencerkan dahak), broncodilating (melegakan pernafasan), anti inflamasi dan
menurunkan rata-rata eksaserbasi. kasus paru-paru obstruksi kronis dengan baik
seperti pada pasien asma dan Rhinosinusitis biasanya dilakukan selama 4 hari, serta
uap minyak eucalyptus efektif sebagai anti bakteri, dan layak digunakan dalam
pengobatan pasien dengan infeksi saluran pernafasan di Rumah Sakit. (Nadjib.dkk,
2014)
Berdasarkan latar belakang dan data yang saya dapat, penulis tertarik untuk
mengetahui dan mempelajari lebih lanjut tentang Penerapan Terapi Inhalasi Uap Air
dan Minyak EUCALYPTUS untuk Mengatasi Bersihkan Jalan Napas pada Pasien
Asma di RSUD POSO.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah manfaat dari terapi inhalasi uap air dengan menggunakan minyak
eucalyptus?
2. Apa saja alat yang digunakan dalam melakukan terapi tersebut?
3. Bagaimana prosedur kerja terapi tersebut?
4. Apakah pemberian terapi inhalasi uap air dan minyak eucalyptus dapat
membersihkan jalan nafas pada pasien asma?
C. Tujuan Studi Kasus.
 Tujuan Umum :
1. Mengetahui cara untuk mengatasi bersihan jalan nafas pada pasien asma
menggunakan terapi inhalasi uap air dan minyak eucalyptus.
 Tujuan Khusus :
1. Melakukan pengkajian secara komprehensif pada pasien dengan kasus asma di
RSUD POSO
2. Merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus asma di RSUD
POSO
3. Menyusun perencanaan keperawatan untuk mengatasi masalah pada pasien
asma di RSUD POSO
4. Melakukan pelaksanaan keperawatan yang berfokus pada masalah pasien
dengan kasus asma di RSUD POSO
5. Melakukan evaluasi terhadap tidur dalam yang dilakukan pada kasus asma di
RSUD POSO
D. Manfaat Studi Kasus.
1. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan bagi Rumah Sakit hasil penelitian ini menjadikan sebagai
masukan informasi bagi Rumah Sakit tentang menggunakan pengobatan non
farmakologi dalam bersihan jalan nafas pada pasien asma dan diaplikasikan
pada pasien lain yang mengalami sumbatan jalan nafas.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan bagi institusi Pendidikan dalam hal ini penelitian ini dijadikan
sebagai bacaan kepada mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu Keperawatan
khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan dalam hal ini Penerapan
Terapi Inhalasi Uap Air dan Minyak Eucalyptus untuk mengatasi bersihan
jalan nafas pada pasien asma.
3. Bagi Penulis
Diharapkan dengan dibuatnya penelitian ini penulis memperoleh pengetahuan,
pengalaman dan mempraktikan asuhan keperawatan Penerapan terapi inhalasi
uap air dan minyak eucalyptus untuk mengatasi bersihan jalan nafas pada
pasien asma.
4. Bagi Pasien
Diharapkan dengan intervensi penerapan terapi inhalasi uap air dan minyak
eucalyptus untuk mengatasi bersihan jalan nafas pada pasien asma, pasien pun
mampu melakukannya dan mempraktikan secara mandiri untuk mengeluarkan
dahak atau bersihan jalan nafas.

Anda mungkin juga menyukai