Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ENSEFALITIS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

I NYOMAN YULIAWAN

SUKMAWATI SAID

NURUL GITA SAFITRI

INDA A SIRADJO

POLTEKKES KEMENKES PALU

PRODI KEPERAWATAN POSO

T.A 2019-2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. System persyarafan
B. Pengertian encephalitis
C. Etiologi atau penyebab encephalitis
D. Manifestasi klinis (tanda dan gejala) encephalitis
E. Patofisilogi encephalitis
F. Komplikasi encephalitis
G. emeriksaan menunjang encephalitis
H. Penatalaksanaan encephalitis

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-
nya sehingga kami dapat menyusun makalah mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Kami berterimakasih atas dosen pengampuh tugas mata kuliah yang telah
menugaskan makalah ini kepada kami dan kepada teman-teman kelompok 4 yang ikut berpartisipasi
dalam pembuatan makalah ini .

Dengan penuh kesadaran diri dan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa hanya Allah
SWT yang memiliki segala kesempurnaan. Sehingga kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat diharapkan untuk
menyempurnakan makalah selanjutnya, akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
berguna sebagai ilmu bagi kita semua.

Poso, 4 Oktober 2021

Kelompok 4

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Encephalitis adalah jaringan otak yang dapat di sebabkan oleh bakteri,cacing, protozoa,
jamur, rickettsia atau virus. Encephalitis arbovirus adalah infeksi otak yang berat yang
disebabkan oleh salah satu dari beberapa jenis virus. Infeksi encephalitis virus yang paling sering
terjadi diamerika dan di tularkan melalui gigitan serangga adalah encephalitis ekuin barat,
encephalitits ekuin timur, encephalitis santa Louis, encephalitis kalifornia ( Arif mansjoer,2000).
Ensepalitis ekuin barat terjadi di seluruh amerika dan menyerang semua umur, tetapi
terutama menyerang anak usia dibawah 1 tahun. Ensepalitis ekuin timur terjadi di amerika bagian
timur terutama menyerang anak-anak yang sangat muda diatas usia 55 tahun dan lebih fatal.
Kedua jenis encephalitis tersebut cenderung lebih berat pada anak dibawah 1 tahun menyebabkan
kerusakan saraf otak yang menetap.
Wabah encephalitis santa Louis pernah terjadi di seluruh amerika terutama di texas dan
beberapa Negara bagian barat-tengah. Resiko kematian terbesar ditemukan pada orang yang lebih
tua. Kelompok kalifornia terdiri dari virus kalifornia (banyak ditemukan di AS barat), virus la
crosse (di AS barat-tengah), virus Jamestown canyon ( di new york).
Ketiga virus ini terutama menyerang anak-anak, dibagian dunia yang lain arbovirus yang
berbeda tetapi masih berhubungan menyebabkan encephalitis yang ditularkan secara periodic dari
alam kepada manusia.
Virus menyebabkan encephalitis disebarkan oleh nyamuk jenis tertentu yang ditemukan
didaerah geografis tertentu. Penyakit ini merupakan andemis (terus menerus ada) tetapi wabah
terjadi secara periodic bila jumlah binatang yang terinfeksi bertambah. Pada manusia terjadi
secara kebetulan.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan encephalitis?
b. Apa saja yang termasuk dari penyebab encephalitis?
c. Bagaimana penatalaksanaan encephalitis?

C. Tujuan
 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui gambaran umum tentang
encephalitis dan asuhan keperawatannya.

 Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus dari makalah ini yaitu :

A. Mampu menjelaskan anatomi fisiologi system persyarafan


B. Mampu menjelaskan pengertian encephalitis
C. Mampu menjelaskan etiologi atau penyebab encephalitis
D. Mampu menjelaskan manifestasi klinis (tanda dan gejala) encephalitis
E. Mampu menjelaskan patofisilogi encephalitis
F. Mampu menjelaskan komplikasi encephalitis
G. Mampu menjelaskan pemeriksaan menunjang encephalitis
H. Mampu menjelaskan penatalaksanaan encephalitis

BAB II
PEMBAHASAN

A. Anatomi Fisiologi
System saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambung serta terdiri dari
jaringan saraf. System persarafan merupakansalah satu organ yang berfungsi untuk
menyelengarakan kerja sama yang rapi dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh.

Otak mempunyai lima bagian utama yaitu otak besar (serebrum), otak tengah
(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung ( medulla oblongata) dan jembatan
varol.
a) Otak Besar (Serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental yaitu yang
berkaitan dengan kepadaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran dan
pertimbangan. Otak besar merupakansumber dari semua kegitan/gerakan sadar atau
sesuai dengan kehendak walaupun ada juga beberapa gerakan reflek otak. Pada bagian
korteks serebrum berwarna kelabu terhadap bagian penerima rangsangan (area sensor)
yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau
merespon rangsangan.
b) Otak Tengah (Mesensefalon)
Otak tengah terletak didepan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah
terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.
Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lopus optikus yang mengatur refleks mata
seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
c) Otak Kecil (Serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara
sadar, keseimbangan dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin di laksanakan.
d) Jembatan Varol (Pons Varoli)
Jembatan varol berisi selaput saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
e) Sumsum Sambung (Medulla Oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantarkan implus yang datang dari medulla spinalis
menuju otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologis seperti
detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, alat pencernaan dan
sekresi kelenjar pencernaan.selain itu sumsum sambung juga mengatur gerak refleks
yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

B. Pengertian
Ensefalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh bakteri, cacing, protozoa,
jamur, rickettsia atau virus. (ArifMansur : 2000)
Ensefalitis adalah peradangan pada jaringan otak dan meningen yang dapat disebabkan karena
virus, bakteri jamur dan dan parasit.(Tarwoto : 2007)

C. Etiologi
Untuk mengetahui penyebab ensefalitis perlu pemeriksaan bakteriologi dan fisiologi pada
spesimen feses, sputum, serum darah ataupun cairan serebrospinal yang harus diambil pada hari-
hari pertama. Ensefalitis dapat disebabkan karena :
a. Albovirus
Albovirus dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk dan serangga.
Masa inkubasinya antara 5-15 hari.
b. Enterovirus
Enterovirus termasuk adalah poliovirus,herpes zoster.
c. Herpeks simpleks
Herpeks simpleks merupakan penyebab meningitis yang sangat mematikan di
amerika utara (Hickey dam donna 1995)
d. Amoeba
Amoeba penyebab ensefalitis adalah amoeba naegleria dan acanthamoeba, keduanya
ditemukan di air dan dapat masuk melalui mukosa mulut saat berenang.
e. Rabies
Penyakit rabies akibat gigitan binatang yang terkena rabies setelah masa inkubasi
yang berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
f. Jamur
Jamur yang dapat menyebabkan ensefalitis adalah fungus blastomyces dermatitihis,
biasanya menyerang pria yang bekerja di luar rumah.tempat masuknya melalui paru-
paru atau lesi pada kulit (Tarwoto,2007)

D. Tanda dan gejala


Tanda dan gejala ensefalitis tergantung dari peniyebabnya masing-masing berbeda. Namun secara
umum tanda dan gejala ensefalitis.
 Nyeri kepala, photofobia, nyeri sendi, nyeri leher dan nyeri pinggang
 Kesadaran menurun, mengantuk
 Vomitus, demam
 Defisit neurologi, kelumpuhan saraf kranial
 Adanya tanda-tanda iritasi serebral
 Peningkatan tekanan intracranial
 Kejang, tremor, aphasia.

E. PATOFISIOLOGI
F. Klasifikasi
Ensefalitis diklasifikasi menjadi :
a. Ensefalitis supurativa
 Patogenesis
Peradangan dapat menjalar ke jaringan otak dari otitis media, mastoiditis, sinusitis atau
piema yang berasal dari radang, abses didalam paru, bronkiektasi, empiema,
osteomyelitis cranium,fraktur terbuka, trauma yang menembus kedalam otak dan
tromboflebitis. Reaksi dini jaringan otak terhadap kuman yang bersarang adalah
edema,kongesti yang disusul dengan pelunakan dan pembentukan abses. Disekeliling
daerah yang meradang berproliferasi jaringan ikatan dan astrosit yang membentuk
kapsula, bila kapsula pecah terbentuklah abses yang masuk ventrikel.

 Manifestasi klinis
Secara umum gejala yang timbul dapat berupa trias ensefalitis seperti :
1. Demam
2. Kejang
3. Kesadaran menurun
4. Bila ensefalitis berkembang menjadi abses serebri akan timbul gejala-gejala infeksi umum,
tanda-tanda meningkatnya tekanan intracranial yaitu nyeri kepala kronik dan
progresif,muntah,penglihatan kabur,kejang dan kesadaran menurun.
5. Pada pemeriksaan mungkin terdapat edema papil
6. Tanda-tanda deficit neurologis tergantung pada lokasi dan luas abses.

b. Ensefalitis siphylis
 Patogenesis
Disebabkan oleh treponema pallidum. Infeksi terjadi melalui pemukaan tubuh umumnya
sewaktu kontak seksual. Setelah penetrasi melalui epithelium yang terluka,kuman tiba di
system limfatik,melalui kelenjar limfe kuman diserap darah sehingga terjadi
spiroketemia. Hal ini berlangsung beberapa waktu hingga menginvasi susunan saraf
pusat. Treponema pallidum Akan tersebar diseluruh korteks serebri dan bagian-bagian
lain susunan saraf pusat.

 Manififestasi klinis
Adapun gejala ensefalitis sifilis terdiri dari 2 bagian yaitu :
Gejala –gejala neurologis
1. Kejang-kejang dalam serangan-serangan
2. Afasia
3. Apraksia
4. Hemianopsia
5. Penurunan kesadaran
6. Pupil agryll-robertson
7. Nervus opticus dapat mengalami atrofi
8. Pada stadium akhir timbul gangguan-gangguan motoric yang bersifat progresif

Gejala-gejala mental
a. Timbulnya proses dimensial yang progresif
b. Intelgesia yang mundur perlahan-lahan yang mula-mula tampak pada kurang
efektifnya kerja
c. Daya konsentrasi mundur
d. Daya ingat kurang
e. Daya pengkajian terganggu

c. Ensefalitis virus
Adapun virus yang dapat menyebabkan radang otak pada manusia adalah sebagai berikut :
 Virus RNA
a. Paramikso virus : virus parotitis, viru morbili
b. Rabdovirus : virus rabies
c. Togavirus : virus rubella flavirus (virus ensefalitis jepang B, virus dengue)
d. Picornavirus : virus koriomeningitis limfositoria
 Virus DNA
a. Herpes virus : herpes zoster – varisella, herpes simpleks, sitomegalivirus,virus
Epstein-barr poxvirus : variola, vaksinia.
b. Retrovirus : AIDS

 Manifestasi klinis
a. Demam
b. Nyeri kepala
c. Vertigo
d. Nyeri badan
e. Nausea
f. Kesadaran menurun
g. Kejang-kejang
h. Kaku kuduk
i. Hemiparesis dan paralysis bulbaris

c. Ensefalitis karena parasite


 Malaria serebral
Plasmodium falsifarum penyebabkan terjadinya malaria serebral. Gangguan utama
terdapat didalam pembuluh darah mengenai parasite. Sel darah merah yang terinfeksi
plasmodium falsifarum Akan melekat satu sama lainnya sehingga menimbulkan
penyumbatan-penyumbatan . hemorrhagic petechial dan nekrosis fokal yang tersebar
secara difus ditemukan pada selaput otak dan jaringan otak.
Gejala-gejala yang timbul adalah demam tinggi, kesadaran menurun hingga koma,
kelainan neurologiktergantung pada lokasi kerusakan-kerusakan yang terjadi.
 Toxoplasmosis
Toxoplasmosis gondii pada orang dewasa biasanya tidak menimbulkan gejala-gejala
kecuali dalam keadaan daya imunitas menurun. Didalam tubuh manusia parasite ini dapat
bertahan dalam bentuk kista terutama di otot dan jaringan otak.
 Amebiasis
Ameba genus naegleria dapat masuk kedalam tubuh melalui hidung berenang diair yang
terinfeksi dan kemudian menimbulkan meningoencefalitis akut.
Gejala –gejala adalah demam akut, nausea, muntah, nyeri kepala, kaku kuduk, dan
kesadaran menurun.
 Sistiserkosis
Cyticercus cellulosae ialah stadium larva taenia. Larva menembus mukosa dan masuk
kedalam pembuluh darah dan menyebar keseluruh badan larva dapat tubuh menjadi
sistiserkus, berbentuk kista didalam ventrikel dan parenkim otak. Bentuk rasemosanya
tumbuh didalam megines atau tersebar didalam sisterna. Jaringan Akan bereaksi dan
membentuk kapsula di sekitarnya.
Gejala-gejala neurologic yang timbul tergantung pada lokasi kerusakan yang terjadi.

d. Ensefalitis karena fungus


Fungus yang dapat menyebabkan radang antara lain : candida albycans,
Cryptococcus neoformans, coccidiodis, aspergillus fumagatus dan mucor
myocosis.gambaran yang ditimbulkan infeksi fungus pada system saraf pusat ialah
meningo-ensefalitis purulenta. Factor yang memudahkan timbulnya infeksi adalag
daya imunitas yang menurun.

 Resiko serebri
Riketsia dapat masuk kedalam tubuh melalui gigitan kkutu dan dapat menyebabkan
ensefalitis. Didalam dinding pembuluh darah timbul noduli yang terdiri atas sebutan sel-
sel mononuclear yang terdapat pula disekitar pembuluh darah didalam jaringan otak.
Didalam pembuluh darah yang kena Akan menimbulkan thrombosis.
Gejala-gejala ialah nyeri kepala,demam, sukar tidur kemudian mungkin kesadaran dapat
menurun. Gejala-gejala neurologic menunjukan lesi yang tersebar.

G. Komplikasi
Komplikasi pada ensefalitis berupa :
a. Retardasi mental
b. Iritabel
c. Gangguan motoric
d. Epilepsy
e. Emosi tidak stabil
f. Sulit tidur
g. Halusinasi
h. Enuresis
i. Anak menjadi perusak dan asocial yang lain.
H. Pemerikasaan penunjang
a. Biakan :
 Dari darah
Viremia berlangsung hanya sebentar saja sehingga sukar mendapatkan hasil yang positif.
 Dari likuor serebrospinalis atau jaringan otak (hasil nekropsi)
Akan didapatkan jenis kuman dan sensitivitas terhadap antibiotika.
 Dari feses
Untuk jenis enterovirus sering didapatkan hasil yang positif
b. Pemeriksaan serologis
Uji fiksasi complement, uji inhibisi hemaglutinitas dan uji neutralisasi. Pada pemeriksaan
serologis dapat diketehui reaksi antibody tubuh. IgM dapat di jumpai pada awal gejala
penyakit timbul.
c. Pemeriksaan darah
Terjadi peningkatan angka leukosit
d. Punksi lubal
Likuor serebospinalis sering dalam batas normal, kadang-kadang ditemukan sedikit peningkat
sel, kadar protein atau glukosa.
e. EEG/electroencephalography
EEG sering menunjukkan aktifitas listrik yang merendah sesuai dengan kesadaran yang
menurun. Adanya kejang, koma, tumor, infeksi system saraf, bekuan darah, abses, jaringan
parut otak, dapat menyebabkan aktifitas fisik berbeda dengan pola normal irama dan
kecepatan.(smeltzer,2002)
f. CT scan
Pemeriksaan CT scan sering kali didapatkan hasil normal tetapi bias pula didapatkan hasil
edema diffuse dan pada kasus khusus seperti ensefalitis herpes simplex, ada kerusakaan
selektif pada lobus inferomedial temporal dan lobus frontal. (victor,2001)

I. Penatalaksanaan medis
a. Isolasi
Isolasi bertujuan mengurangi stimulus/rangsangan dari luar sebagai tindakan pencegahan.
b. Terapi antimikroba sesuai hasil kultur
Obat yang mungkin di anjurkan dokter :
 Ampicillin : 200 mg/kg BB/24 jam , dibagi 4 dos
 Kemicetin : 100 mg/kg BB/24 jam, dibagi 4 dos
Bila encephalitis disebabkan oleh virus (HSV) agen antiviral acyclovir secara signifikan
dapat menurunkan mortalitas morbiditas HSV encephalitis. Acyclovir diberikan secara
intravena dengan dosis 30 mg /kg BB perhari dan dianjurkan selama 10-14 hari untuk
mencegah kekambuhan ( Victor,2001)
Untuk kemungkinan infeksi sekunder diberikan anti biotik secara polifragmasi.

Mengurangi meningkatnya tekanan intracranial,manajemen edema otak


1. Mempertahankan hidrasi, monitor balans cairan : jenis dan jumlah cairan yang
diberikan tergantung keadaan anak
2. Glukosa 20% 10 ml intravena beberapa klai sehari disuntikan dalam pipa giving set
untuk menghilangkan edema otak
3. Kortikosteroid intramuscular ataau intravena dapat juga digunakan untuk
menghilangkan edema otak.
c. Mengontrol kejang
Obat antikonvulsif diberikan segera untuk memberantas kejang. Obat yang diberikan ialah
valium atau luminal.
1. Valium dapat diberikan denga dosis 0,3-0,5 mg/kg BB/kali
2. Bila 15 menit belum teratasi/kejang bisa diulang dengan dosis yang sama
3. Jika sudah diberikan 2 kali dan 15 menit lagi masih kejang diberikan valium drip dengan
dosis 5 mg/kg BB /24 jam
d. Mempertahankan ventilasi
Bebaskan jalan napas, berikan oksigen dengan kebutuhan (2-31/menit)
e. Penalaksanaan shock septic
f. Mengontrol perubahan suhu lingkungan
g. Untuk mengatasi hiperpireksia
Diberikan kompre pada permukaan tubu yang mempunyai pembuluh besar .
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ensefalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh bakteri, cacing, protozoa,
jamur, rickettsia atau virus.Ensefalitis adalah peradangan pada jaringan otak dan meningen yang
dapat disebabkan karena virus, bakteri jamur dan dan parasit.
Untuk mengetahui penyebab ensefalitis perlu pemeriksaan bakteriologi dan fisiologi pada
spesimen feses, sputum, serum darah ataupun cairan serebrospinal yang harus diambil pada hari-
hari pertama. Ensefalitis dapat disebabkan karena :
Albovirus : albovirus dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk dan serangga. Masa
inkubasinya antara 5-15 hari.
Enterovirus : enterovirus termasuk adalah poliovirus,herpes zoster.
Herpeks simpleks : herpeks simpleks merupakan penyebab meningitis yang sangat mematikan di
amerika utara
Amoeba : amoeba penyebab ensefalitis adalah amoeba naegleria dan acanthamoeba, keduanya
ditemukan di air dan dapat masuk melalui mukosa mulut saat berenang.
Rabies : penyakit rabies akibat gigitan binatang yang terkena rabies setelah masa inkubasi yang
berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Jamur : Jamur yang dapat menyebabkan ensefalitis adalah fungus blastomyces dermatitihis,
biasanya menyerang pria yang bekerja di luar rumah.tempat masuknya melalui paru-paru atau lesi
pada kulit
DAFTAR PUSTAKA

https://id.sribd.com/doc/232746116/MAKALAH-ENSETFALITIS

https://www.alodokter.com/radang-otak

https://pdfcoffee.com/makalah-askep-encephalitis-kel 5-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai