Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha


Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
penyakitEncephalitis dari segi konsep teoritis dan hasil jurnal ilmiah
yang dipublikasikan melalui mediainternet.Makalah ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. U
ntuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari
semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baikdari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kamimenerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

DAFTAR ISI
DAFTAR ISIKATA PENGANTARDAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
BAB II TINJAUAN TEORITIS.
1.1 Definisi Encephalitis
1.2 Etiologi Encephalitis
1.3 Klasifikasi Encephalitis
1.4 Tanda dan gejala Encephalitis
1.5 Patofisiologi Encephalitis
1.6 Pemeriksaan penunjang
1.7 Pengobatan
1.8 Pencegahan
BAB III PENUTUP.
1.1 Kesimpulan
1.2 saran

BAB I PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya
bibit penyakit kedalam tubuh seseorang. Penyakit infeksi masih
menempati urutan teratas penyebab kesakitan dan kematian di Negara
berkembang, termasuk Indonesia. Sebagaimana uraian tersebut, maka
dalam makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu masalah
yang diakibatkan oleh terjadinya infeksi terhadap jaringan otak oleh
virus, bakteri, cacing, protozoa, jamur, atau ricketsia, yang biasa disebut
dengan encephalitis.
Encephalitis merupakan radang jaringan otak yang dapat disebabkan
oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit, fungus dan
riketsia (ArifMansur : 2000).Secara umum gejala ensefalitis berupa
demam, kejang dan kesadaran menurun. Penyakit ini dapat dijumpai
pada semua umur mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

1.2.RumusanMasalah
1.2.1 Apa definisi Encephalitis ?
1.2.2 Apa Etiologi Encephalitis?
1.2.3 Apa saja Klasifikasi Encephalitis ?
1.2.4 Bagaimana Tanda dan gejalaEncephalitis ?
1.2.5 Bagaimana Patofisiologi Encephalitis ?
1.2.6 Bagaimana Pemeriksaan penunjang Encephalitis ?
1.2.7 Bagaimana Pengobatan Encephalitis?
1.2.8 Bagaimana Pencegahan Encephalitis?
1.3.Tujuan
1.3.1 TujuanUmumMenambah pengetahuan mahasiswa mengenai
ensefalitis serta mampumenerapkan asuhan keperawatan yang
dilakukan pada masalah ensefalitis.
1.3.2 Tujuankhusus
a.Memahami tentang definisi Encephalitis
b. Mengetahui Etiologi Encephalitis
c. Mengetahui Klasifikasi Encephalitis
d. Mengetahui Tanda dan gejala Encephalitis
e. Mengetahui Patofisiologi Encephalitis
f.Mengetahui Pemeriksaan Penunjang Encephalitis
g. Mengetahui PengobatanEncephalitis
h. Mengetahui Pencegahan Encephalitis

BAB IIPEMBAHASAN
1.1 Definisi Encephalitis
Encephalitis adalah peradanganakutotak yang disebabkan oleh infeksi
virus.(Hassan, 1997). Encephalitis juga merupakan radang jaringan otak
yang dapat disebabkanoleh bakteri, cacing, protozoa, jamur,
ricketsiaatau virus (ArifMansur : 2000).Kerusakan otak terjadi karena
otak terdorong terhadap tengkorak danmenyebabkan kematian.
Komplikasi jangka panjang dari encephalitis berupa
sekueleneurologikus yang Nampak pada 30 % anak dengan berbagai
agen penyebab,
usia penderita, gejala klinik, dan penanganan selama perawatan. Peraw
atan jangka panjangdengan terus mengikuti perkembangan penderita
dari dekat merupakan hal yang krusialuntuk mendeteksi adanya
sekuele secaradini.

1.2 Etiologi Encephalitis


Encephalitis disebabkanoleh :
1. Bakteri
2. Virus
3. Parasit
4. Fungus
5.Riketsia
1.3 Klasifikasi Encephalitis
a. Ensefalitis Supurativa
b. Ensefalitis Siphylis
c. Ensefalitis Virus
d. Ensefalitis KarenaParasit
e. Ensefalitis Karena Fungus
f. Riketsiosis Serebri

1.4 Tanda dan Gejala Encephalitis


Adapun gejala-gejala yang mungkin timbul pada masalah encephalitis
adalah:
a. Panas badan meningkat.
b. Sakit kepala.
c. Muntah-muntah lethargi.
d. Kaku kuduk apabila infeksi mengenai meningen.
e. Gelisah kadang disertai perubahan tingkah laku.
f. Gangguan penglihatan, pendengaran, bicara dan kejang

1.5 Patofisiologi Encephalitis


Virus masuk ke dalam tubuh pasien melalui kulit, saluran nafas,
dansaluran pencernaan. Setelah masuk ke dalam tubuh virus
akan menyebar ke seluruh tubuhmelalui cara :
1. Setempat : virus hanya menginfeksi selaput lendir, permukaan atau o
rgan tertentu
2. Penyebaran hematogen primer : virus masuk ke dalam darah kemudi
an menyebar ke berbagai organ dan berkembang biak pada organ
tersebut.
3. Penyebaran hematogen sekunder : virus berkembang biak di daerah
pertama kali iamasuk (permukaan selaput lendir) kemudian menyebar
ke organ lain.
4. Penyebaran melalui saraf :
virus berkembang biak dipermukaan selaput lender dan menyebar
melalui sistim saraf Setelah terjadi penyebaran ke otak terjadi
manifestasi klinis encephalitis.Masa prodromal berlangsung 1-
4 hari ditandai dengan demam,sakit kepala, pusing,muntah nyeri
tenggorokan, malaise, nyeri ekstremitas, dan pucat. Suhu badan
meningkat, foto fobia, sakit kepala, muntah-muntah, kadang disertai
kaku kuduk apabila infeksi mengenai meningen. Pada anak, tampak
gelisah kadang disertai perubahan tingkah laku. Dapat
disertai gangguan penglihatan, pendengaran, bicara,serta kejang.
Gejala lain berupa gelisah, rewel, perubahan perilaku, gangguan
kesadaran, kejang. Kadang-kadang disertai tanda neurologis fokal
berupa afasia,hemiparesis, hemiplagia, ataksia, dan paralisis saraf otak.
Masa inkubasi virus ini berkisar 4-15 hari.
1.6 Pemeriksaan Penunjang
1.Biakan:
•Dari darah, viremia berlangsung hanya sebentar saja sehingga sukar
untukmendapatkan hasil yang positif.
•Dari likuor serebro spinalis atau jaringan otak (hasil nekropsi), akan
didapatgambaran jenis kuman dan sensitivitas terhadap antibiotika.
•Dari feses, untuk jenis enterovirus sering didapat hasil yang positif
•Dari swap hidung dan tenggorokan, didapat hasil kultur positif
2.Pemeriksaan serologis : uji fiksasi komplemen, uji inhibisi
hemaglutinasi dan ujineutralisasi. Pada pemeriksaan serologis dapat
diketahui reaksi antibody tubuh. IgMdapat dijumpai pada awal gejala
penyakit timbul.
3.Pemeriksaan darah : jika di tubuh terdapat virus west mile dalam
analisis sampeldarah akan menunjukkan peningkatan antibodi terhadap
virus atau terjadi peningkatan angka leukosit.
4.Punksi lumbal Likuor serebo spinalis sering dalam batas normal,
kadang-kadangditemukan sedikit peningkatan jumlah sel, kadar protein
atau glukosa.
5.EEG / Electroencephalography EEG sering menunjukkan aktifitas
listrik yangmerendah sesuai dengan kesadaran yang menurun. Adanya
kejang, koma, tumor,infeksi system saraf, bekuan darah, abses, jaringan
parut otak, dapat menyebabkanaktivitas listrik berbeda dari pola
normal irama dan kecepatan.(Smeltzer, 2002)
6.CT scan Pemeriksaan CT scan otak seringkali didapat hasil normal,
tetapi bisa puladidapat hasil edema diffuse, dan pada kasus
khusus seperti encephalitis herpessimplex, ada kerusakan selektif pada
lobus inferomedial temporal dan lobus frontal.(Victor, 2001)

1.7 Pengobatan Encephalitis


Terapi yang dapat diberikan untuk mengatasi encephalitis dapat berupa
obat-obatan untuk mengurangi keluhan serta mengatasi penyebab
yang mendasarinya. Obat-obatuntuk mengurangi keluhan dapat berupa
obat penghilang nyeri, obat anti inflamasi, obatanti kejang. Sedangkan
obat untuk mengatasi penyebab encephalitis tergantung dari
penyebab pastinya, apabila disebabkan oleh virus maka
diberikan obat anti virus,sedangkan apabila disebabkan oleh bakteri
maka diberikan terapi antibiotik.Selain itu dapat pula diberikan terapi
supportif untuk menunjang daya tahan tubuh seperti (bed rest) atau
istirahat total, pemberian cairan tambahan melaluli infus, terapi
rehabilitasi untuk mengembalikan kemampuan gerak, berbicara,
pssikologis dan sebagainya.

1.8 Pencegahan
 Menjaga kebersihan, misalnya dengan sering mencuci tangan dan
membersihkanrumah secara teratur.
 Jangan menggunakan alat makan yang sama dengan orang lain.
 Menghindari gigitan nyamuk, kenakan pakaian tertutup saat tidur
atau saat keluarrumah pada malam hari, gunakan semprotan anti
nyamuk, serta gunakan lotionantinyamuk.
 Vaksinasi, jenis vaksin rutin di Indonesia yang dapat membantu
menurunkan resikoterjangkit penyakit ini adalah vaksin MMR
(measless, mumps dan rubella).
Selainitu, ada beberapa jenis vaksin yang disarankan apabila akan
bepergian ke daerahyang beresiko seperti
vaksin Japanese encephalitis,vaksintick-borne encephalitis,serta
vaksin rabies.

BAB III PENUTUP


1.1 Kesimpulan
Encephalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi
virus.(Hassan, 1997). Terkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh
infeksi bakteri, sepertimeningitis, atau komplikasi dari penyakit lain
seperti rabies (disebabkan oleh virus) atausifilis (disebabkan oleh
bakteri). Penyakit parasit dan protozoa seperti toksoplasmosis,malaria,
atau primary amoebic meningo encephalitis, juga dapat menyebabkan
ensefalitis pada orang yang system kekebalan tubuhnya kurang.
1.2 Saran
Sehat merupakan sebuah keadaan yang sangat berharga, sebab dengan
kondisi fisikyang sehat seseorang mampu menjalankan aktifitas sehari-
harinya tanpa mengalamihambatan. Maka menjaga kesehatan seluruh
organ yang berada didalam tubuh menjadisangat penting mengingat
betapa berpengaruhnya sistem organ tersebut terhadapkelangsungan
hidup serta aktifitas seseorang.

Anda mungkin juga menyukai