A. Hasil Penelitian
penelitian ini adalah data primer yang diambil secara langsung dari pasien TB
136.588 hektar atau 24,25 % dari luas Propinsi Bali. Jumlah Penduduk
Kabupaten Buleleng tahun 2020 sebanyak 649.200 jiwa dengan sex ratio
sebagai berikut:
46
47
Singaraja, rumah sakit ini digunakan sebagai Rumah Sakit Umum dan
menjadi Rumah Sakit kelas C milik Depkes RI. Tahun 1997 RSUD
jenis klamin
48
Perempuan 13 38,2 %
Total 34 100 %
Tingkat Pendidikan
SD 9 26,5 %
SMP 7 20,6 %
Perguruan 4 11,8 %
Tinggi/TNI/Polri
Total 34 100 %
Buleleng.
RSUD Buleleng
Kurang 1 2,9 %
Cukup 2 5,9 %
Baik 31 91,2 %
Total 34 100 %
(2,9%).
50
Obat OAT
Sedang 3 8,8 %
Patuh 30 88,2 %
Total 34 100 %
patuh
Buleleng
Buleleng
51
Kepatuhan Minum
Obat OAT
Keluarga
Sig. 000
N 34
korelasi pada hasil diatas, bernilai positif, yaitu 862, sehingga hubungan
akan meningkat.
52
adalah ada hubungan signifikan yang sangat kuat dan searah antara
tuberkulosis (OAT).
Kemungkinan terjadi re-aktivasi TBC dan durasi paparan TBC lebih lama
2018)
sangat rentan terkena TB Paru di karenakan pola hidup yang tidak sehat
seperti merokok.
benar/tepat.
RSUD Buleleng
karena sudah memakan waktu yang lama (Sufatmi, 2014 dalam (Nasution
arahan dari tenaga kesehatan baik dalam bentuk terapi, diet atau anjuran
kepada klien.
56
paru dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, antara lain keinginan pasien
dari penderita TB. Selain itu masalah lainnya ada pada waktu pengobatan
pasien dapat menaati semua nasihat dan petunjuk yang diberikan oleh
Salah satu diantaranya adalah kepatuhan minum OAT. Hal ini merupakan
kepatuhan minum obat anti tuberkulosis (OAT) adalah sebesar 862 atau
sangat kuat.
58
korelasi pada hasil diatas, bernilai positif, yaitu 862, sehingga hubungan
akan meningkat.
diatas, diketahui nilai signofikasi atau sig. (2-tailend) 000 < lebih kecil
dari 0,05 atau 000 maka artinya ada hubungan yang signifikan antara
dalam penelitian ini adalah ada hubungan signifikan yang sangat kuat dan
emosional dan kepatuhan minum obat dengan nilai p = 0,004 dan tidak
C. Keterbatasan Peneliti
waktu secara lengkap dengan waktu yang terbatas karena hanya dilakukan
seorang diri.
pandemi, sehingga pasien yang datang juga tidak seperti hari-hari biasanya