Oleh:
Dr. Anas, S.Sos, MM
Sekretaris Badan Ketahanan Pangan
SITUASI KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN NASIONAL
INDIKATOR PENYEBAB KOTA
Sembilan (9) Indikator Peta Ketahanan dan RENTAN PANGAN
Kerentanan Pangan (FSVA) 1. Persentase balita stunting
2. Angka harapan hidup
Aspek Ketersediaan Pangan 3. Persentase rumah tangga tanpa air bersih
1. Rasio konsumsi terhadap ketersediaan pangan
INDIKATOR PENYEBAB UTAMA
KABUPATEN RENTAN PANGAN
Aspek Akses Pangan
1. Rasio konsumsi terhadap produksi
2. Persentase penduduk miskin 2. Persentase penduduk miskin
3. Persentase rumah tangga yang proporsi 3. Rasio tenaga kesehatan
pengeluaran >65% untuk pangan
4. Persentase rumah tangga tanpa akses listrik
2
PERSENTASE BALITA DENGAN TINGGI BADAN DIBAWAH STANDAR (STUNTING) Provinsi % Stunting
Aceh 34,2
Sumatera Utara 30,1
Sumatera Barat 27,5
Riau 24,0
Jambi 21,0
Sumatera Selatan 29,0
Bengkulu 26,9
Lampung 26,3
Bangka Belitung 19,9
Kep. Riau 16,8
DKI Jakarta 20,0
Jawa Barat 26,2
Jawa Tengah 27,7
DI Yogyakarta 21,0
Jawa Timur 26,9
Banten 24,1
Bali 14,4
NTB 37,9
NTT 43,8
Kalimantan Barat 31,5
Kalimantan Tengah 32,3
Kalimantan Selatan 31,8
Kalimantan Timur 28,1
Kalimantan Utara 26,3
Sulawesi Utara 21,2
Sulawesi Tengah 31,3
Sulawesi Selatan 30,6
Sulawesi Tenggara 31,4
Gorontalo 34,9
Sulawesi Barat 40,4
Maluku 30,4
Maluku Utara 29,1
Papua Barat 24,6
Papua 29,4
Sumber : BPS-Kementerian Kesehatan, Integrasi Susenas Maret 2019 dan SSGBI 2019
Indonesia 27,7
PENTINGNYA PENANGANAN STUNTING 3 FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PENDUDUK USIA PRODUKTIF MENANGGUNG BEBAN STUNTING
LANSIA DAN STUNTING
KETERSEDIAAN Vs PEMANFAATAN
Merubah pola konsumsi masyarakat ke
pola Beragam Bergizi Seimbang dan
produktif (15-64 tn)*
Aman (B2SA)
Penduduk Usia
Penduduk usia
(gangguan produksi
pangan, bencana alam dan Gabah LPM
non alam). (GKP/GKG)
Pengembalian
3. Meningkatkan Petani/ Produsen Gudang Lantai
Rumah
RMU &
beras
kesejahteraan masyarakat.
RMU dan
Stok Jemur Bed Dryer
Bed Dryer
Rp
Peminjaman oleh
Konsepsi masyarakat desa
yang kurang pangan,
dll
• Berbasis Gapoktan beras
Rp
• Sinergi dengan lembaga Perputaran Stock
Hasil Penjualan
ekonomi/keuangan Jual/Beli ke Pasar
17
PERAN DESA : MELAKUKAN REPLIKASI DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN
PEMBIAYAAN
• Pembangunan fisik demplot/kebun bibit desa serta fisik lumbung dan sarana
pendukung
• Faslitasi kegiatan budidaya (bantuan bibit/ikan/unggas) serta pengisian lumbung
• Fasilitasi pemasaran hasil produk serta maintenance lumbung
PEMBINAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI
• Pendampingan dalam proses perencanaan kegiatan
• Optimalisasi pemanfaatan demplot/kebun bibit desa/aktivitas lumbung,
Pendampingan pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan (budidaya, pemasaran,
kemitraan, pembukuan, pelaporan, dll)
• Penguatan kelembagaan dan jejaring
• Pemantauan dan evaluasi berkala
TERIMA KASIH