1. Identifikasi
2. Pengelompokkan
Metode
Rasional
1. a Tidak bertulang belakang ……………………………………….. 2 (bila ya lanjutkan ke nomor 2)
b. Memiliki ruas-ruas tulang belakang ………………………………….. 3 (bila ya lanjutkan ke nomor 3)
2. a. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku ………………….... siput (bila ya jawabannya siput)
b. Tubuh tidak lunak dan berbuku-buku ………………………………. 4 (bila ya lanjutkan ke nomor 4)
3. a. Bergerak dengan sirip ………………………………………… ikan (bila ya jawabannya ikan)
b. Bergerak bukan dengan sirip ……………………………………..…. 6 (bila ya lanjutkan ke nomor 6)
4. a. Bersayap ………………………………………………………..……. 5 (bila ya lanjutkan ke nomor 5)
b. Tidak bersayap …………………………………………………………. lipan (bila ya jawabannya lipan)
5. a. Menyusui anaknya ……………………………………….. mamalia (bila ya jawabannya mamalia atau kerbau)
b. Tidak menyusui anaknya …………………………………………….… 7 (bila ya lanjutkan ke nomor 7)
6. a. Sayapnya sisik …………………………………………………... kupu-kupu (bila ya jawabannya kupu-kupu)
b. Sayapnya lurus ……………………………………………………. belalang (bila ya maka belalang)
7. a. Mengalami metamorfosis ………………………………………… katak (bila ya jawabannya katak)
b. Tidak mengalami metamorfosis ……………………………..….. 8 (bila ya lanjutkan ke nomor 8)
8. a. Tidak mengerami …………………………………………….buaya (bila ya jawabannya buaya)
b. Mengerami telurnya ……………………………………………….. burung (bila ya jawabannya burung)
•
•
•
•
1a. Berkaki 4 ……………………………………..…………… 2
1b. Tidak berkaki 4 …………………………………………… 3
2a. Karnivora …………………………………………………… 4
2b. Herbivora ………………………………………………….. sapi
3a. Hidup di air …………………………………………..…… 5
3b. Hidup di darat ………………………………………..….. 6
4a. Habitat di hutan ………………………………………….. harimau
4b. Habitat di kota atau desa ………………………………. kucing
5a. Mamalia …………………………………………………… paus
5b. Bertelur …………………………………………..….……. ikan
6a. Unggas …………………………………………..………… 7
6b. Bukan unggas ………………………………………….. 8
7a. Bisa terbang ……………………………………………….. burung
7b. Tidak bisa terbang ……………………………………….. 9
8a. Bertulang belakang ……………………………………… gorilla
8b. Tidak bertulang belakang ……………………………… cacing
9a. Kaki berselaput …………………………………………… bebek
9b. Kaki tidak berselaput ……………………………………. ayam
Kunci Determinasi:
A. 1 b – 2 a – 3 a – 4 b
B. 1 b – 2 a – 3 b – 5 b
C. 1 b – 2 a – 3 a – 4 a
D. 1 b – 2 b – 3 b – 5 a
Jika kita ingin menemukan kunci determinasi dari ayam,
kunci-kunci determinasi yang benar adalah ....
Berdasarkan sistem filogenetik, hewan-hewan yang
memiliki hubungan kekerabatan paling dekat adalah
1. Gorilla
2. Kuda
3. Kambing
4. Orang utan
5. Keledai
6. Simpanse
Anjing dan Anjing laut memiliki
kesamaan pada tingkat takson?
Pembahasan:
Sebelumnya, kita terlebih dahulu harus memetakan klasifikasi untuk anjing laut dan anjing.
•Kingdom: Animalia
•Filum: Chordata
•Subfilum: Vertebrata
•Kelas: Mammalia
•Ordo: Carnivora
•Famili: Phocidae (anjing laut); Canidae (anjing)
Dari pemetaan yang kita buat, kita dapat melihat bahwa terjadi pemisahan pada tingkat
famili. Maka, takson terendah yang menempatkan anjing laut dan anjing pada kedudukan
yang sama ialah ordo, yaitu carnivora.
Tingkatan Takson dalam Makhluk Hidup
Agar tercipta suatu system tata nama yang sederhana, mudah
dipahami, dan berlaku secara internasional
Penyusun aturan ini (Carolus Linnaeus). Sebutan yang disepakati sebagai nama ini adalah
'nama ilmiah' (scientific name). Awam seringkali menyebutnya sebagai "nama latin" walaupun
istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena beberapa mulia nama yang diberikan bukan istilah asli
dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi
pertelaan atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan.
Penamaan organisme pada masa ini diatur dalam Peraturan Internasional untuk Tata Nama
Botani (ICBN) untuk tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan;
Peraturan Internasional untuk Tata Nama Zoologi (ICZN) untuk binatang dan fosil hewan; dan
Peraturan Internasional untuk Tata Nama Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi,
khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlaku untuk tanaman
budidaya (Peraturan Internasional untuk Tata Nama Tanaman Budidaya, ICNCP).
Aturan Nomenclature
8. Nama ilmiah ditulis lengkap apabila diceritakan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan
mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Sebutan E.
coli atau T. rex berasal dari konvensi ini.
9. Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) dipergunakan jika nama spesies tidak bisa atau tidak perlu
diterangkan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) adalah wujud jamak. Contoh: Canis sp., berfaedah satu
jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berfaedah jenis-jenis Adiantum.
10. Singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang
belum diidentifikasi. Singkatan ini berfaedah "subspesies", dan wujud jamaknya "sspp." atau "subspp."
11. Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens
berfaedah "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum dikuatkan sama dengan
spesies ini".
Manakah penulisan nama ilmiah pada hewan yang benar?
Aiden
Megan
Laskar
Ardhan
Moreo
Manakah penulisan nama ilmiah pada hewan yang benar?
Karissa
Serra
Cleo
Selin
Anya