Anda di halaman 1dari 6

Tata Nama Ilmiah Pada Hewan

Oleh Rina Sara Jantri Manurung


Pendahuluan
Nama ilmiah ataupun nama biologi adalah kegiatan dalam penamaan makhluk hidup
yang hidup menggunakan binomial nomenklatur yang di ciptakan oleh Carolus Linnaeus.
Nama ilmiah itu adalah pembuka khazanah ilmu pengetahuan. Penamaan ilmiah suatu
makhluk hidup bertujuan untuk menyediakan referensi dan memfasilitasi komunikasi ilmiah
mengenai makhluk hidup tersebut. Menurut Turland, 2019 Penamaan itu harus dipahami
secara universal, presisi dan stabil maka dapat mempermudah penelusuran pustaka secara
akurat dalam kegiatan penelitian.
Seiring berkembangnya teknologi maka gaya belajar itu dipengaruhi oleh temperamen
kepribadian dasar dan kebiasaan habitat dan juga Biologi dalam tata nama itu memiliki tata
nama ilmiah yang sangat sulit dipahami oleh peserta didik karena tercangkup bahasa latin
atau bahasa yang asing seperti contoh nama latin dari hewan-hewan dan tumbuhan yaitu
Mangifera Indica (mangga) pada tumbuhan sedangkan pada hewan adalah cyprinus carpio L.
nah dalam bahasa itu sangat sulit diucapkan oleh peserta didik, maka dengan adanya
kemajuan teknologi peserta didik dapat mempelajarinya dari berbagai sumber seperti
google,youtobe,jurnal dan peserta didik harus bisa memahami,menerima dan menghafal
nama ilmiah dari hewan dan tumbuhan kurang lebih 10 dan tata cara penulisan nama ilmiah
juga sangat diperlukan supaya tidak bersalahan maka dari judul terlihat dengan judul Tata
Nama Ilmiah Pada Hewan dijelaskan bagaimana cara penulisan yang benar.
Tata nama binomal disebut juga binomial nomenklatur yang artinya adalah aturan
penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata (binomial
berarti dua nama) dari sistem taksonomi (biologi) dengan mengambil nama genus (marga)
dan spesies. Binomial nomenklatur tersebut juga harus dipenuhi dalam menuliskan nama
ilmiah suatu spesies, baik itu hewan ataupun tumbuhan . Sistem tata nama binomial itu
dikembangkan oleh Carolus Linnaeus yaitu seorang ilmuwan abad ke-18 yang berusaha
untuk menyusun alam dengan sistem taksonomi.
Taksonomi itu sebagian besar masih dilakukan dengan disiplin sampai abad ke-19,
ketika orang mulai menetapkan kode dan organisasi untuk mengawasi bidang taksonomi.
Ketika organisme baru ditemukan, mereka melaporkan organisasi tersebut untuk memastikan
bahwa penemuan ini, pada kenyataannya adalah baru, yang memungkinkan nama baru yang
akan dihasilkan.
Pembahasan
Dalam penamaan nama ilmiah itu digunakan dengan bahasa latin dimana bahasa latin itu
adalah sebuah bahasa Italik yang berasal dari Latium, sebuah daerah di Italia sekeliling kota
Roma. Bahasa ini menjadi penting karena munculnya peningkatan Romawi yang
menggunakan bahasa latin sebagai bahasa resminya dan menjadi bahasa internasional. Bahasa
ini kemudian dipakai sebagai lingua franca ,bahasa liturgis gereja dan bahasa ilmu
pengetahuan setelah runtuhnya Kerajaan Romawi, para ilmuwan juga mempergunakan bahasa
tersebut, maka untuk menambah wawasan siswa/mahasiswa dalam pelajaran biologi
digunakan bahasa latin yaitu pada hewan dan tumbuhan. Menurut (Winston 1999) Bahasa latin
yang banyak digunakan dalam bidang IPA atau SAINS dan Medis karena bahasa latin
1
merupakan bahasa yang digunakan oleh para ilmuwan terdahulu. Sebagian besar kaum
naturalis ditulis dalam bahasa latin, sehingga nama-nama yang dipakai untuk hewan.

2
Sebelum mempelajari lebih mendalam tentang cara penamaan ilmiah dari hewan kita
harus mengetahui apa itu tujuan dari pemberian nama Ilmiah pada Makhluk hidup yaitu
Memudahkan semua orang umtuk penyebutan nama organisme sehingga tidak terhalang oleh
bahasa,memudahkan untuk mengenali segala nama ilmiah dari semua makhluk
hidup,memudahkan organisasi apa saja yang kita temukan, melatih penulisan dan pengucapan
bahasa latin dan juga untuk memudahkan dalam menentukan kelompok dari makhluk hidup
yaitu pada semua cabang-cabang biologi dan Taksonomi. Kata taksonomi itu berasal dari
bahasa Yunani, yaitu taxis (susunan, penyusunan, penataan) atau taxon (setiap unit yang
digunakan dalam klasifikasi objek biologi) dan nomos (hukum),taksonomi juga dikatakan
urutan dari kelompok dimana kelompok tersebut disusun berdasarkan persamaan dan
perbedaan
Pada gambar tersebut kita dapat memahami dengan 3 bahasa tetapi yang sering

digunakam adalah bahasa latin kingdom itu adalah Tingkatan takson tertinggi pada makhluk
hidup, pada phylum Pengklasifikasian digunakan berdasarkan ciri-ciri umum yang sama pada
classis Makhluk hidup diklasifikasikan pula berdasarkan kemiripan. Pada Ordo
Pengelompokan bagi organisme yang lebih spesifik lagi,Familia ini bisa diibaratkan seperti
pengelompokan makhluk hidup sebagai keluarga.Genus adalah bagian pertama (marga) dari
nama ilmiah makhluk hidup. Dan pada Spesies adalah tingkatan terakhir dan paling spesifik
dalam sistem klasifikasi makhluk hidup.
Selesai mengertinya pengelompokan taksonomi dalam bahasa yang berbeda,
selanjutnya memperdalam kemampuan mengetahui cara pemulisan binomial nomenklatur
yaitu :
1. Nama species itu harus terdiri atas dua kata, yakni kata pertama merupakan nama
genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk spesies.

Contohnya : Jika di ketik Bos sundaicu ( Banteng ), felix catus ( Kucing)

2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf kapital, sedangkan huruf pertama
penunjuk spesies / jenis digunakan huruf kecil

Contohnya : Bos sundaicu ( Banteng), gallus-gallus sp ( Ayam), felix catus ( Kucing)

3. Menggunakan bahasa Latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan, yaitu dengan
dicetak miring atau digaris bawahi secara terpisah untuk nama genus dan nama
3
spesiesnya.

Contohnya : spesies badak bercula satu memiliki nama ilmiah Rhinoceros sundaicu
atau ditulis Rhinoceros sundaicu. Artinya, badak bercula satu termasuk genus Rhinoceros dan
kata sundaicu merupakan penunjuk spesiesnya.

4. Nama species itu harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring,
garis bawah, atau lainnya)

Contohnya : Taenia solium (cacing pita-Babi) atau Cyprinus carpio Sp

5. Dalam tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama
genus dan nama spesies.

Contohnya : Cyprinus carpio Sp dan Rhinoceros sundaicu

6. Untuk penamaan species hewan yang terdiri atas tiga kata, kata ke tiga tersebut
bukan nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson
di bawah species.

Contohnya : Dendroica coronata auduboni (burung warbler kuning barat)

7. Nama spesifik sering digunakan untuk mencerminkan nama ilmuwan yang


menemukan atau mengklasifikasikan spesies atau untuk menghormati penemunya.

Contohnya : Mastagophora dizzydeani (labalaba)

4
1. Nama species itu harus terdiri atas dua kata, yakni kata pertama merupakan
nama genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk spesies.
Contohnya : Jika di ketik Bos sundaicu ( Banteng ), felix catus ( Kucing)
2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf kapital, sedangkan huruf pertama
penunjuk spesies / jenis digunakan huruf kecil
Contohnya : Bos sundaicu ( Banteng), gallus-gallus sp ( Ayam), felix
catus ( Kucing)
3. Menggunakan bahasa Latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan, yaitu
dengan dicetak miring atau digaris bawahi secara terpisah untuk nama genus
dan nama spesiesnya.
Contohnya : spesies badak bercula satu memiliki nama ilmiah Rhinoceros
sundaicu atau ditulis Rhinoceros sundaicu. Artinya, badak bercula satu termasuk
genus Rhinoceros dan kata sundaicu merupakan penunjuk spesiesnya.
4. Nama species itu harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa
miring, garis bawah, atau lainnya)
Contohnya : Taenia solium (cacing pita-Babi) atau Cyprinus carpio Sp
5. Dalam tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk
nama genus dan nama spesies.
Contohnya : Cyprinus carpio Sp dan Rhinoceros sundaicu
6. Untuk penamaan species hewan yang terdiri atas tiga kata, kata ke tiga
tersebut bukan nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu
nama takson di bawah species.
Contohnya : Dendroica coronata auduboni (burung warbler kuning barat)
7. Nama spesifik sering digunakan untuk mencerminkan nama ilmuwan yang
menemukan atau mengklasifikasikan spesies atau untuk menghormati
penemunya.
Contohnya : Mastagophora dizzydeani (labalaba)
Dengan cara penamaan diatas bahwa kita ketahui sedikit sulit untuk menghafal segala
nama latin dari makhluk hidup maka dalam mempelajarinya,memahami dan terus mengasah
dalm pembuatan tata nama maka peserta didik akan mudah mengetahuinya. Di bawah ini
juga ada beberapa contoh serta nama latinnya supaya dapat dihafal yaitu :
Berikut contoh nama ilmiah pada hewan invertebrata
 Lintah dan pecet. Nama latinnya Hirudinea.
 Ulat. Nama latinnya Macrothylacia rubi.
 Kupu kupu. Nama latinnya Appias libythea

5
Kesimpulan :
Bahwa mempelajari tata nama ilmiah untuk semua makhluk hidup itu sangat
bermanfaat karena disatu sisi kita bisa menggunakan bahasa latin, melatinkan nama
hewan,tumbuhan dan dapat mengucapkan bahsa latin yang sangat sulit yang sering digunkan
oleh para ilmuwan, dalam sais atau di perkuliahan oada bidang studi biologi harus diperdalam
mengasah bahsa latinnya disisi lain juga m,engetahui pengelompokan Taksonomi dari yang
tertinggi ke terendah ataupun sebaliknya dan mengingat selalu tata cara penggunaan tata
ilmiah untuk segala makluk hidup.
Bahasa latin itu adalah sebuah bahasa Italik yang berasal dari Latium, sebuah daerah
di Italia sekeliling kota Roma. Bahasa ini menjadi penting karena munculnya peningkatan
Romawi yang menggunakan bahasa latin sebagai bahasa resminya dan menjadi bahasa
internasional. Bahasa ini kemudian dipakai sebagai lingua franca ,bahasa liturgis gereja dan
bahasa ilmu pengetahuan.

Referensi :

P., P. G., Damayanto, Fandri S., F., & n Syadwina H., D. (2020). Pemanfaatan portal basis data daring
dalam validasi nama ilmiah jenis dan suku tumbuhan. Berkala Ilmu Perpustakaan dan
Informasi, , 2477-0361 .

https://fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Bab-2-Klasifikasi-Makhluk-Hidup.pdf

https://repository.penerbitwidina.com/media/publications/341776-taksonomi-hewan-e1d6568a.pdf

Anda mungkin juga menyukai