Anda di halaman 1dari 4

Nama : Bella Salsadilla Br Ginting

Kelas /Nim : PSPB21D /4212441004

KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA

A. Teori Kebutuhan

Teori yang berdengan kebutuhan hidup manusi dikemukakan oleh Abraham H.Maslow(1970). Ia
melukiskan manusia sebagai mahluk yang tidak pernah berada dalam keadaan sepenuhnya puas. Bagi
manusi kepuasaan itu sifatnya sementara dan jika suatu kepuasan telah didapat maka kebutuhan yang
lainnya akan muncul menuntut pemuasaan begitu seterusnya. Maslow (Gable, 1987) mengemukakan
hirearki kebutuhan dari yang paling dasar sampai yanag paling tinggi, yaitu:

1. Kebutuhan Fisiologis

2. Kebutuhan Ingin Rasa Aman

3. Kebutuhan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang

4. Kebutuhan Penghargaan

5. Kebutuhan Ingin Rasa Tahu

6. Kebutuhan Estetik

7. Kebutuhan Petumbuhan

8. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Pemenuhan suatu kebutuhan dibawahnya akan mendasari dan mendorong pemenuhan kebutuhan yang
lebih tinggi manakala kebutuhan dibawahnya atau kebutuhan yang lebih dasar sudah terpenuhi lebih
dahulu.

Penjabaran masing-masing kebutuhan adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan ini adalah yang paling dasar, kuat dan jelas karena merupakan kebutuhan untuk
mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman,sandang, tempat
tinggal,seks, tidur dan oksigen serta kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil,
bernafas, dan lain sebagainya.

2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan


Setelah kebutuhan fisiologisnya terpenuhi akan muncul pada diri seseorang kebutuhan akan rasa aman.
Seseorang yang merasa tidak aman memiliki kebutuhan yang berlebihan akan keteraturan menghindari
segala sesuatu yang dipandang asing bagi dirinya dan yang tidak diharapkan oleh dirinya. Contoh
konkritnya seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror,
dan lain sebagainya.

3. Kebutuhan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang

Setelah kedua kebutuhan tersebut terpenuhi maka muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu
kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, cinta serta kasih sayang.seseorang akan merasa asedihg
kalau tidak diterima dan dicintai oleh orang atau kelompoknya.

Bagi maslow, cinta dan kasih sayang adalah sangat berharga karena di dalamnya menyangkut suatu
hubungan erat, sehat, dan penuh cinta kasih antara dua orang atau lebih serta menumbuhkan sikap
saling percaya. Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis,
dan lain-lain.

4. Kebutuhan Penghargaan

Ada dua kategori tentang kebutuhan akan penghargaan pada manusia, yaitu:

Kebutuhan akan harga diri

Kebutuhan akan penghargaan dari orang lain yang meliputi: Kepercayan diri, kompetensi, penguasaan,
kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan, dan kebebasan.

Seseorang yang memiliki harga diri akan lebih percaya diri, lebih mampu, dan lebih produktif. Harga diri
yang paling stabil dan paling sehat adalah yang tumbuh dan berkembang dari penghargaan orang lain
yang wajar, bukan penghargaan karena kedudukan, kemasyuran atau sanjungan kosong. Contoh :
pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.

5. Kebutuhan Ingin Rasa Tahu

Rasa ingfin tahu sesungguhnya dapat dikatakan sebagai suatu proses pencarian makna (Erick Framun,
1969). Karena merupakan proses pencarian makadidalamnya mengandung unsur untuk memahami,
menyusun, mengatur, menganalisis, menemukan hubungan-hubungan dan makna-makna serta
membangun suatu sistem nilai.

6. Kebutuhan Estetik

Maslow menggambarkan bahwa kebutuhan estetik berkorelasi dengan gambaran diri seseorang.
Mereka yang tidak menjadi lebih sehat oleh karena keindahan adalah orang-orang yang terbelenggu
oleh gambaran diri mjereka yang rendah. Ia juga mengatakan bahwa kebutuhan keindahan dapat
ditemukan dalam setiap peradaban dari zaman kezaman.

7. Kebutuhan Akan Pertumbuhan


Maslow melukiskan bahwa kebutuhan yang sama sekali harus dan termasuk kebutuhan yang lebih tinggi
yang kemudian dilukiskan sebagai kebutuhan akan pertumbuhan atau dikenal dengan Being Values.

Maslow (Gable, 1987) mengemukakan bahwa ada sejumlah daftar Being Values yang ditemukan yaitu:
sifat menyeluruh, kesempurnana, penyelesaian, keadilan, sifat hidup, sifat kaya, kesederhanaan,
keindahan, kebaikan, keunikan, sifat tanpa kesukaran, sifat penuh permainan, kebenaran kejujuran dan
kemyataan, dan sifat merasa cukup.

8. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kebutuhan aktualisasi diri merupakan aspek penting dalam teori tentang motivasi. Ia mengatakan
bahwa kebutuhan aktualisasi diri biasanya muncul sesudah kebutuhan akan penghargaan diri dan kasih
sayang terpenuhi secara memadai. Dalam hierarki kebutuhan aktualisasi merupakan kebutuhan setinggi
atau puncak kebutuhan manusia. Ia juga menegaskan bahwa setiap oarbf harus berkembang
sepenuhnya kekampuan yang dimilikinya.

Namun, dalam sumber lain penggolongan sekaligus urutan hirarki kebutuhan menurut Maslow tersebut
adalah hanya lima yaitu sebagai berikut :

Kebutuhan Fisiologis. Termasuk di dalamnya segala kebutuhan yang sangat diperlukan untuk dapat
bertahan hidup seperti makan, minum, tidur, dsb. Kebutuhan fisiologis ini tidak bisa diabaikan untuk
jangka waktu lama, jadi harus segera dipenuhi.

Kebutuhan akan Rasa Aman. Yaitu kebutuhan akan perlindungan terhadap bahaya, ancaman, dan
penderitaan. Baik keamanan dalam arti fisik maupun keamanan mental (seperti jaminan hari tua).

Kebutuhan Sosial. Yaitu kebutuhan untuk bersosialisasi atau berafiliasi dengan orang lain. Misalnya
kebutuhan untuk diterima dalam sebuah lingkungan, kebutuhan rasa cinta, persahabatan, kontak sosial,
dll.

Kebutuhan akan Rasa Keakuan. (Penghargaan atas Kemampuan Diri). Kebutuhan ini bisa berkaitan
dengan rasa percaya diri, kompetensi, kemampuan pengetahuan, bisa pula berupa reputasi (status,
prestige, dikenal orang, penghargaan atau rasa hormat dari orang lain).

Kebutuhan Aktualisasi Diri. Yaitu untuk merealisir potensi diri dan untuk mengembangkan diri secara
berkelanjutan, serta untuk menjadi dirinya sendiri.

Selain teori Abraham H.Maslow (1970) ada juga teori kebutuhan Mc Clelland berfokus pada tiga
kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:

o kebutuhan berprestasi(need for achievement) disingkat N-Ach; dorongan untuk melebihi, mencapai
standar-standar, berusaha keras untuk berhasil. Individu dipandang sebagai orang berhasil di dalam
hidupnya. Tidak ada orang yang senang menghadapi kegagalan dalam hidupnya. Ini mencerminkan
bahwa di dalam diri seseorang ada kebutuhan untuk berprestasi.
o kebutuhan berkuasa (need for power) disingkat N-Paw; kebutuhan untuk membuat individu lain
berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya. Kebutuhanakan
kekuasaan menampakan diri pada keibginan untuk mempunyai oengaruh terhadap orang lain. Orang
yang seperti ini menyukai kompetisi dan orientasi status serta akan memberikan perhatian pada bidang
yang memungkinkan dirinya berkembang.

o kebutuhan berafiliasi (need for affilition) disingkat N-Aff; keinginan untuk menjalin suatu hubungan
antarpersonal yang ramah dan akrab. Seseorang akan merasa senang, aman, dan berharga ketika dirinya
diterima dan memperoleh tempat didalam kelompoknya.

B. Kebutuhan Remaja dan Perkembangannya

Menurut Garrison (Andi Mapiarre, 1981) mencatat 7 (tujuh) kebutuhan khas remaja sebagai
berikut :

kebutuhan akan kasih sayang.

kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok, merupakan hal yang sangat penting;
”melepaskan diri” dari keterikatan keluarga dan berusaha memantapkan hubungan dengan lawan jenis.

kebutuhan untuk berdiri sendiri yang dimulai sejak usia lebih muda (remaja awal), menjadi sangat
penting selama masa remaja. Remaja dituntut untuk membuat berbagai pilihan dan mengambil
keputusan.

kebutuhan untuk berprestasi, menjadi sangat penting dan mengarah pada kematangan.

kebutuhan akan pengakuan dari orang lain, bergantung hubungan dan penerimaan teman sebaya.

kebutuhan untuk dihargai.kebutuhan ini menjadi penting seirama dengan pertambahan kematangan
remaja.

kebutuhan memperoleh falsafah hidup. Misalnya untuk mendapatkan suatu ketetapan dan kepastian,
remaja memerlukan beberapa petunjuk yang akan menjadi dasar dan ukuran dalam membuat
keputusan-keputusan. Falsafah hiduplah yang berperan untuk itu.

Anda mungkin juga menyukai