Anda di halaman 1dari 20

PERAN GURU

DALAM
BIMBINGAN
DAN
KONSELING
Dosen Pengampu: Martua Ferri Siburian, M.Pd.
NAMA ANGGOTA

✷ Cut Raihanul Jannah (202041500231)


✷ Dinda Septiani Fauzriah (202041500245)
✷ Halifa Putri Megawati (202041500246)
✷ Hanif Ahmad Rosyid (202041500251)
✷ Veronica Chrystie (202041500229)
PENGERTIAN
Bimbingan konseling merupakan bantuan yang diberikan
kepada individu untuk mencapai pemahaman diri dan arah
diri terutama untuk membuat penyesuaian maksimal terhadap
sekolah, rumah tangga, dan masyarakat umum. Konseling
lebih identik dengan psikoterapi yaitu usaha untuk menolong
dan menggarap individu yang mengalami kesukaran dan
gangguan psikis yang serius.

Menurut SK Mendikbud No 025/0/1995 tentang petunjuk


teknik pelaksaan jabatan fungsional guru dan angka
kreditnya. Yang dimaksud Bimbingan konseling adalah:
Pelayanan untuk peserta didik baik secara perorangan
maupun kelompok agar mampu mandiri dan berkembang
secara optimal. Baik dalam bimbingan pribadi, bimbingan
sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir.
PENGERTIAN
Guru bimbingan konseling merupakan bagian elemen penting sekaligus merupakan salah satu ujung
tombak proses pendidikan untuk membantu perkembangan peserta didik supaya optimal. Sebagai
salah satu pelaku utama proses pendidikan, tentunya guru bimbingan konseling juga dituntut untuk
memiliki motivasi kerja tinggi agar dapat bekerja dengan sungguh-sungguh. Tak hanya motivasi
kerja, seorang guru bimbingan konseling juga harus bertindak cerdas dan bertanggung jawab.
Sehingga guru bimbingan konseling dituntut memiliki kompetensi dalam menjalankan profesinya dan
menjawab tantangan pendidikan yang semakin maju.

Bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari pendidikan
memiliki peran yang sangat strategis dalam membantu para peserta didik mengatasi berbagai masalah
yang dihadapinya. Bimbingan dan konseling di sekolah akan senantiasa terkait dengan perubahan
yang terjadi pada kehidupan siswa dan lingkungannya.
TUJUAN BIMBINGAN KONSELING

Merencanakan kegiatan Menyesuaikan diri


penyelesaian studi, dengan lingkungan
perkembangan karir pendidikan, lingkungan
serta kehidupan dimasa masyarakat, dan
yang akan datang lingkungan kerja

01 02 03 04
Mengembangkan Mengatasi hambatan
seluruh potensi dan dan kesulitan yang
kekuatan yang dihadapi dalam studi
dimilikinya secara baik lingkungan
optimal pendidikan, masyarakat,
maupun lingkungan
kerja
PRINSIP BIMBINGAN KONSELING
 Bimbingan harus berpusat pada individu yang
dibimbingnya
 Bimbingan diberikan kepada individu yang
dibimbing agar mampu mengarahkan dirinya
dalam menghadapi kesulitan-kesulitan hidup
 Pemberian bantuan disesuaikan dengan
kebutuhan individu yang dibimbing
 Bimbingan berkenaan dengan sikap dan
tingkah laku individu
 Pelaksaan bimbingan dan konseling dimulai
dengan mengidentifikasi kebutuhan yang
dirasakan individu yang dibimbing
 Upaya pemberian bantuan harus dilakukan
secara fleksibel
LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
Pelayanan bimbingan dan konseling dapat dillaksanakan secara langsung
dengan melakukan pelayanan kepada peserta didik oleh guru. Hal ini
dilakukan oleh guru supaya siswa bisa berkembang sesuai dengan tahapan
perkembangan masing-masing. Tohirin mengemukakan jenis layanan
bimbingan dan konseling sebagi berikut:

✸ Layanan orientasi, adalah layanan bimbingan dan konseling yang membuat


siswa/konseli untuk memahami lingkungan yang baru saja dimasuki siswa,
memfasilitasi dan mempercepat peran individu dalam lingkungan barunya.
✸ Layanan informasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang menjadikan
siswa/konseli untuk bisa menerima dan memahami berbagai informasi. Dalam hal
ini informasi diperoleh oleh siswa bisa dijadikan sebagai pertimbangan dan
pengambilan keputusan untuk kepentingan siswa/konseli
LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
✸ Pelayanan penempatan dan penyaluran adalah pelayanan bimbingan dan
konseling yang menjadikan siswa/konseli memperoleh penempatan dan
penyaluran sesuai dengan potensi, minat, bakat, dan kondisi pribadinya yang
dihadapi siswa.
✸ Layanan penguasaan isi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang menjadikan
siswa/konseli untuk mengembangkan diri yang berkaitan dengan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik sesuai dengan nilai dan moral.
✸ Layanan konseling individu, adalah layanan bimbingan dan konseling yang
menjadikan siswa/konseli untuk mendapatkan layanan secara langsung dengan
cara bertatap muka langsung dengan guru bimbingan konseling/pembimbing
dengan tujuan untuk membahas dan meringankan masalah pribadi yang tengah
dihadapi oleh siswa.
LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

✸ Layanan bimbingan kelompok, adalah suatu pelayanan bimbingan dan konseling


yang membuat beberapa siswa secara bersama melalui suatu kelompok untuk
memperoleh berbagai materi dari sumber tertentu dan mendiskusikan secara
bersama yang membahas tentang suatu topik tertentu yang berguna untuk
mendukung pemahaman dan kehidupan sehari-hari.
✸ Layanan konseling kelompok, adalah bentuk pelayanan bimbingan dan konseling
yang memberikan kesempatan kepada siswa/konseli untuk berdiskusi dan
memecahkan masalah yang dialami melalui pembahasan kelompok
01 02
Guru sebagai Pembina Guru sebagai

PERAN
Konseling Pembimbing

GURU 03 04
Guru sebagai Informan
Guru sebagai Pendidik
(Sumber Informasi)
GURU SEBAGAI
PEMBINA KONSELING
01 Guru berkedudukan sebagai partisipan dalam melaksanakan
program bimbingan dan bertugas memerikan bimbingan
kelompok, mengidentifikasikan penyuluhan terbatas, wali kelas
berkedudukan sebagai penanggung jawab utama dari
kesejahteraan siswa kelas yang dipimpinnya, bertugas melakukan
kegiatan bimbingan kelompok di kelasnya, dan memberikan
layanan yang diperoleh tentang siswa di kelasnya.
GURU SEBAGAI PEMBINA
KONSELING
Pada garis besarnya, para guru diharapkan untuk membantu dalam
pengelolaan program bimbingan dalam hal-hal sebagai berikut. Mengenal
siswa mengenai latar belakang keluarga, kemampuan, dan bakar, serta
kebutuhan-kebutuhan mengidentifikasikan siswa yang memerlukan bantuan
profesional berdasarkan aneka gejala yang tampak di kelas, yang menandakan
labilitas emosional, ketenteraman (stress), agresivitas, kekurangan
penguasaan diri, sikap menyerah, rasa rendah diri, keterasingan, konflik
dalam batin, dan sebagainya.

Para guru juga dapat membantu konselor sekolah dengan mengawasi


pengisian angket tertulis, menulis anedota, dan mengisi skala penilaian. Bila
guru sungguh-sungguh diikutsertakan dalam pelaksaan program bimbingan,
pelayanan bimbingan akan meresap dalam kehidupan sekolah.
02 GURU SEBAGAI
PEMBIMBING
Sebagai pembimbing, guru merupakan tangan pertama dalam usaha
membantu memecahkan kesulitan murid-murid yang menjadi anak
didiknya. Gurulah yang paling banyak dan sering berhubungan dengan
murid-murid, terutama dalam kegiatan ekstrakulikuler. Jadi jelas bahwa
tugas guru tidak hanya sebatas memberikan berbagai ilmu pengetahuan
dan keterampilan pada murid-muridnya. Akan tetapi, guru mempunyai
pula tanggung jawab untuk membantu dan mengawasi murid-muridnya.

Karena itulah guru perlu memahami dengan baik tentang teknik


bimbingan kelompok, psikologi kepribadian, dan psikologi belajar. Harus
dipahami bahwa pembimbing yang terdekat dengan murid adalah guru.
Karena murid menghadapi masalah dimana guru tidak sanggup
memberikan bantuan cara memecahkannya.
GURU SEBAGAI
PEMBIMBING
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan (Journey), yang
berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas
kelancaran perjalanan itu. Istilah perjalanan merupakan suatu proses
belajar, baik dalam kelas maupun luar kelas yang mencangkup seluruh
kehidupan. Analogi dari perjalanan itu sendiri merupakan pengembangan
setiap aspek yang terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap perjalanan
tentu mempunyai tujuan. Keingintahuan, kebutuhan, dan bahkan naluri
manusia menuntut adanya suatu tujuan. Suatu rencana dibuat, perjalanan
dilaksanakan, dan dari waktu ke waktu terdapatlah saat berhenti untuk
melihat kebelakang serta mengukur sifat, arti, dan efektivitas perjalanan
sampat tempat berhenti tadi.
GURU SEBAGAI
PENDIDIK
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi
para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus
memiliki standar kualitas pribadi tertentu yang mencangkup tanggung
jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin.

Dalam tugasnya yang pokok yaitu mendidik, guru harus membantu agar

03
anak mencapai kedewasaan secara optimal. Artinya, kedewasaan yang
sempurna sesuai dengan norma dan sesuai pula dengan kodrat yang
dimilikinya.
GURU SEBAGAI
PENDIDIK
Guru juga harus bisa menanamkan konsep diri pada si anak didik. Yang dimaksud
konsep diri ini adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang
menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan
perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang
lain. Konsep diri yang dimaksud adalah bayangan seseorang tentang keadaan
dirinya sendiri pada saat ini dan bukanlah bayangan ideal dari dirinya sendiri
sebagaimana yang diharapkan atau yang disukai oleh individu yang bersangkutan.
Konsep diri berkembang dari pengalaman seseorang tentang berbagai hal
mengenai dirinya sejak ia kecil, terutama yang berkaitan dengan perlakuan orang
lain terhadapnya.
GURU SEBAGAI
PENDIDIK
Berkaitan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui, serta memahami nilai,
norma moral, dan sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai
dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala
tindakannya dalam pembelajaran disekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat

Berkenaan dengan wibawa, guru harus memiliki kelebihan dalam merealisasikan


nilai emosional, moral, sosial, dan intelektual dalam pribadinya, serta memiliki
kelebihan dalam pemahaman ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai dengan
bidang yang dikembangkan.
GURU SEBAGAI

04 INFORMAN
Para guru juga dapat menyisipkan unsur-unsur bimbingan dalam
pengajaran, misalnya memberikan informasi tentang aneka teknik
belajar yang tepat, tentang bidang-bidang studi di perguruan
tinggi, tentang lapangan-lapangan pekerjaan, tentang pergaulan
sehat, dan tentang sikap yang tepat dalam menghadapi suatu
masalah. Selain itu, mereka dapat menampung siswa yang ingin
berbicara secara pribadi, menjadi penasihat/pendamping dalam
berbagai kegiatan, dan melaporkan kasus-kasus tertentu kepada
konselor sekolah untuk ditangani lebih lanjut.
KESIMPULAN
Bimbingan konseling yang dilakukan oleh guru mampu mengembangkan untuk tercapainya
nilai dan moral dari siswa. Peran guru dalam pelaksanaan bimbingan konseling adalah
membimbing, mengingatkan, memberi nasehat dan memberikan motivasi kepada siswa,
memberikan penanaman konsep demokrasi, mengembangkan pemahaman diri melalui
kehidupan siswa. Selain itu, guru juga melakukan pembiasaan nilai-nilai akhlak kepada
siswa.

Melalui bimbingan dan konseling yang menyeluruh diharapkan dapat mengembangkan


potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab sesuai dengan UndangUndang No. 20
Tahun 2003 pasal 3. Salah satu syarat untuk mewujudkan kegiatan bimbingan dan konseling
yang baik adalah guru bimbingan dan konseling memiliki kinerja yang tinggi sehingga akan
berdampak pada tingginya kualitas layanan bimbingan dan konseling. Jika guru bimbingan
dan konseling melakukan kegiatan bimbingan dan konseling maka perkembangan peserta
didiknya akan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Rahma L. (2011). Peranan Guru Dalam Bimbingan Konseling. Bimbingan Konseling. Vol 3

Sudarmawan B. (2021). Guru Dalam BK. Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling.
Vol. 3 No.3

Kusuma D. (2019). Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar. Peran Guru Kelas Pada Pelaksanaan Bimbingan
Konseling Dalam Menumbuhkan Sikap Tanggung Jawab.

Anda mungkin juga menyukai