DALAM
BIMBINGAN
DAN
KONSELING
Dosen Pengampu: Martua Ferri Siburian, M.Pd.
NAMA ANGGOTA
Bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari pendidikan
memiliki peran yang sangat strategis dalam membantu para peserta didik mengatasi berbagai masalah
yang dihadapinya. Bimbingan dan konseling di sekolah akan senantiasa terkait dengan perubahan
yang terjadi pada kehidupan siswa dan lingkungannya.
TUJUAN BIMBINGAN KONSELING
01 02 03 04
Mengembangkan Mengatasi hambatan
seluruh potensi dan dan kesulitan yang
kekuatan yang dihadapi dalam studi
dimilikinya secara baik lingkungan
optimal pendidikan, masyarakat,
maupun lingkungan
kerja
PRINSIP BIMBINGAN KONSELING
Bimbingan harus berpusat pada individu yang
dibimbingnya
Bimbingan diberikan kepada individu yang
dibimbing agar mampu mengarahkan dirinya
dalam menghadapi kesulitan-kesulitan hidup
Pemberian bantuan disesuaikan dengan
kebutuhan individu yang dibimbing
Bimbingan berkenaan dengan sikap dan
tingkah laku individu
Pelaksaan bimbingan dan konseling dimulai
dengan mengidentifikasi kebutuhan yang
dirasakan individu yang dibimbing
Upaya pemberian bantuan harus dilakukan
secara fleksibel
LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
Pelayanan bimbingan dan konseling dapat dillaksanakan secara langsung
dengan melakukan pelayanan kepada peserta didik oleh guru. Hal ini
dilakukan oleh guru supaya siswa bisa berkembang sesuai dengan tahapan
perkembangan masing-masing. Tohirin mengemukakan jenis layanan
bimbingan dan konseling sebagi berikut:
PERAN
Konseling Pembimbing
GURU 03 04
Guru sebagai Informan
Guru sebagai Pendidik
(Sumber Informasi)
GURU SEBAGAI
PEMBINA KONSELING
01 Guru berkedudukan sebagai partisipan dalam melaksanakan
program bimbingan dan bertugas memerikan bimbingan
kelompok, mengidentifikasikan penyuluhan terbatas, wali kelas
berkedudukan sebagai penanggung jawab utama dari
kesejahteraan siswa kelas yang dipimpinnya, bertugas melakukan
kegiatan bimbingan kelompok di kelasnya, dan memberikan
layanan yang diperoleh tentang siswa di kelasnya.
GURU SEBAGAI PEMBINA
KONSELING
Pada garis besarnya, para guru diharapkan untuk membantu dalam
pengelolaan program bimbingan dalam hal-hal sebagai berikut. Mengenal
siswa mengenai latar belakang keluarga, kemampuan, dan bakar, serta
kebutuhan-kebutuhan mengidentifikasikan siswa yang memerlukan bantuan
profesional berdasarkan aneka gejala yang tampak di kelas, yang menandakan
labilitas emosional, ketenteraman (stress), agresivitas, kekurangan
penguasaan diri, sikap menyerah, rasa rendah diri, keterasingan, konflik
dalam batin, dan sebagainya.
Dalam tugasnya yang pokok yaitu mendidik, guru harus membantu agar
03
anak mencapai kedewasaan secara optimal. Artinya, kedewasaan yang
sempurna sesuai dengan norma dan sesuai pula dengan kodrat yang
dimilikinya.
GURU SEBAGAI
PENDIDIK
Guru juga harus bisa menanamkan konsep diri pada si anak didik. Yang dimaksud
konsep diri ini adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang
menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan
perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang
lain. Konsep diri yang dimaksud adalah bayangan seseorang tentang keadaan
dirinya sendiri pada saat ini dan bukanlah bayangan ideal dari dirinya sendiri
sebagaimana yang diharapkan atau yang disukai oleh individu yang bersangkutan.
Konsep diri berkembang dari pengalaman seseorang tentang berbagai hal
mengenai dirinya sejak ia kecil, terutama yang berkaitan dengan perlakuan orang
lain terhadapnya.
GURU SEBAGAI
PENDIDIK
Berkaitan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui, serta memahami nilai,
norma moral, dan sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai
dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala
tindakannya dalam pembelajaran disekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat
04 INFORMAN
Para guru juga dapat menyisipkan unsur-unsur bimbingan dalam
pengajaran, misalnya memberikan informasi tentang aneka teknik
belajar yang tepat, tentang bidang-bidang studi di perguruan
tinggi, tentang lapangan-lapangan pekerjaan, tentang pergaulan
sehat, dan tentang sikap yang tepat dalam menghadapi suatu
masalah. Selain itu, mereka dapat menampung siswa yang ingin
berbicara secara pribadi, menjadi penasihat/pendamping dalam
berbagai kegiatan, dan melaporkan kasus-kasus tertentu kepada
konselor sekolah untuk ditangani lebih lanjut.
KESIMPULAN
Bimbingan konseling yang dilakukan oleh guru mampu mengembangkan untuk tercapainya
nilai dan moral dari siswa. Peran guru dalam pelaksanaan bimbingan konseling adalah
membimbing, mengingatkan, memberi nasehat dan memberikan motivasi kepada siswa,
memberikan penanaman konsep demokrasi, mengembangkan pemahaman diri melalui
kehidupan siswa. Selain itu, guru juga melakukan pembiasaan nilai-nilai akhlak kepada
siswa.
Sudarmawan B. (2021). Guru Dalam BK. Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling.
Vol. 3 No.3
Kusuma D. (2019). Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar. Peran Guru Kelas Pada Pelaksanaan Bimbingan
Konseling Dalam Menumbuhkan Sikap Tanggung Jawab.