Anda di halaman 1dari 13

KONSEP-KONSEP

KEKUASAAN POLITIK
Yassirly Amrona Rosyada
PENGERTIAN
 Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok manusia
untuk mempengaruhi tingkah laku, pikiran atau segala hal terhadap
orang lain atau kelompok manusia lain agar sesuai dengan
keinginannya, baik secara langsung di dengar atau secara tidak
langsung.
 Kekuasaan politik yaitu kemampuan untuk mempengaruhi
kebijaksanaan umum, baik terbentuknya maupun akibat-akibatnya
sesuai dengan pemegang kekuasaan itu sendiri.
DIMENSI-DIMENSI KEKUASAAN

Potensial dan Aktual


Dimensi Kekuasaan
Positif dan Negatif

Konsensus dan Paksaan

Jabatan dan Pribadi

Implisit dan Eksplisit

Langsung dan Tidak


Langsung
Lanjutan …

 Potensial: seseorang dinilai mempunyai kekuasaan potensial jika


memiliki sumber-sumber kekuasaan, seperti kekayaan, senjata,
pengetahuan, informasi, popularitas, status sosial yang tinggi, massa
yang terorganisasi dan jabatan.

 Aktual: seseorang dipandang memiliki kekuasaan aktual apabila ia


telah menggunakan sumber-sumber yang dimilikinya ke dalam kegiatan
politik secara efektif.

 Seorang konglomerat dapat dikategorikan memiliki kekuasaan


potensial, tetapi ia belum tentu memiliki kekuasaan aktual jika tidak
bisa mempengaruhi para pembuat atau pelaksana keputusan politik
secara efektif.
 Kekuasaan berdasarkan atas konsensus menekankan pada persetujuan
untuk masyarakat secara keseluruhan. Sedangkan kekuasaan
berdasarkan paksaan menekankan pada aspek perjuangan atau dominasi
seseorang atau suatu kelompok kecil.
 Faktor yang membedakan keduanya yaitu alasan dan sarana yang
digunakan.
Alasan menaati kekuasaan paksaan berupa rasa takut, baik fisik atau non
fisik. Rasa takut fisik seperti takut dipukul, ditangkap, dipenjarakan,
dibunuh. Rasa takut non fisik seperti kehilangan pekerjaan, dikucilkan,
diintimidasi.
Alasan menaati kekuasaan konsensus berupa persetujuan secara sadar.
Sarana kekuasaan paksaan: fisik (tidak mendapat senjata militer, nuklir,
dll), ekonomi (tidak mendapat pekerjaan, proyek, izin usaha, dll),
psikologik (intimidasi, cuci otak, perang urat saraf).
Sarana kekuasaan konsensus: moralitas, ajaran agama, nilai kebaikan
bersama, keahlian, popularitas.
 Kekuasan positif yaitu penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk
mencapai tujuan yang dipandang penting dan diharuskan.
Seperti kemampuan seorang Presiden untuk mempengaruhi DPR agar
menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) yang diajukannya.
 Kekuasaan negatif yaitu pengunaan sumber-sumber kekuasaan untuk
mencegah pihak lain mencapai tujuannya yang dapat merugikan
pihaknya.
Seperti fraksi-fraksi di DPR yang tidak menyetujui RUU, dipandang
sebagai kekuasaan negatif oleh pihak lain.

Siapakah yang benar? Tafsiran politik acap kali kabur...


 Jabatan merupakan kekuasaan politik karena kedudukannya.

 Pribadi merupakan kekuasaan politik karena kualitas pribadinya,


seperti seseorang mempunyai kharismatik.
 Implisit ialah pengaruh yang tidak dapat dilihat tetapi dapat
dirasakan. Seperti senat Amerika serikat yang mempunyai kekuasan
implisit dalam pemilihan Hakim Agung.

 Eksplisit yaitu pengaruh yang secara jelas dan dapat dirasakan.


 Kekuasaan Langsung ialah penggunaan sumber-sumber untuk
mempengaruhi pembuat dan pelaksana keputusan politik dengan
melakukan hubungan secara langsung, tanpa melalui perantara.

 Kekuasaan Tidak Langsung ialah penggunaan sumber-sumber untuk


mempengaruhi pembuat dan pelaksana keputusan politik dengan
melakukan hubungan melalui perantara.
PELAKSAAN KEKUASAAN POLITIK

 Tiga masalah dalam pelaksanaan kekuasaan politik:


1. Bagaimana Kekuasaan dilaksanakan?
2. Bagaimana kekuasaan didistribusikan?
3. Mengapa seseorang atau kelompok memiliki kekuasaan yang lebih
besar dari orang lain atau kelompok lain dalam situasi dan kondisi
tertentu?
 Dalam Pelaksanaan kekuasaan politik (penggunaan sumber-sumber
kekuasaan) ada 4 faktor yang perlu dikaji:
1. Bentuk dan jumlah sumber
2. Distribusi sumber dalam masyarakat
3. Penggunaan sumber-sumber
4. Hasil penggunaan sumber-sumber
 Bentuk sumber dapat berupa sarana fisik, ekonomi, jabatan,
popularitas pribadi, kharisma, status sosial, massa yang terorganisasi.
 Distribusi sumber dapat dilakukan secara merata atau hanya sebagian
ke masyarakat.
 Penggunaan sumber dapat dilakukan secara aktual atau hanya berupa
potensial saja.
 Hasil penggunaan sumber berupa jumlah individu yang dapat
dikendalikan oleh pemegang kekuasaan atau oleh kebijakan politik.
KEKUASAAN MENURUN BUDAYA JAWA

 Kebudayaan Jawa (Jawa Tengah, DIY dan sebagian Jawa Timur) tidak
mengenal konsep kekuasaan seperti yang dipahami dalam dunia Barat.
 Kekuasaan budaya Jawa ini bersumber pada budaya Kraton pada masa
prakolonial.
 Kekuasaan budaya Jawa diperoleh dengan cara bertapa, berpuasa,
berjalan tanpa tidur, meditasi, mengadakan upacara-upacara dengan
orang banyak atau dengan simbol-simbol mistis.
TERIMA KASIH ...

Anda mungkin juga menyukai