Anda di halaman 1dari 68

TIM PENYUSUN PETUNJUK TEKNIS GERAKAN KELUARGA SEHAT

TANGGAP DAN TANGGUH BENCANA

Penanggung Jawab
Ketua Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan:
Safriati Safrizal ZA, S.Si, M.Si

Penasehat
1. Staf Ahli Bidang Kesehatan:
drg. Laksmi Widyastuti
2. Staf Ahli Bidang Pemberdayaan Masyarakat:
Suwadiyono Winardi, BE., SE., MM

Anggota
1. Ketua Pokja IV:
Dr. drg. Susi R. Puspitadewi Rizal
2. Wakil Ketua Pokja IV:
drg. Rully Andianto Harsono, M.Kes
3. Sekretaris Pokja IV:
Muhammad Muslihul Umam, S.STP
4. Anggota Pokja IV:
a. Adibah Amintasria Lasahido, S.IP, M.Tr.I.P
b. Nungky Kurniasari, S.IP

Disusun Tahun 2021

ii
Petunjuk Teknis Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana – Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan – Pokja IV

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Bidang Kesehatan Keluarga
dan Lingkungan dapat menyelesaikan Petunjuk Teknis Gerakan Keluarga
Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana.
Maksud dan tujuan dari disusunnya Petunjuk Teknis Gerakan
Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana ini sebagai pedoman umum
yang menjadi acuan dalam pelaksanaan Pilot Project secara teknis serta
terarah dalam pelaksanaan di lokasi Desa/Kelurahan Pilot Project. Dengan
tersusunnya petunjuk teknis ini, diharapkan program dan kegiatan dapat
berjalan dengan baik, tepat waktu dan tepat sasaran sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan menghaturkan
terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, antara lain:
1. Ibu Tri Tito Karnavian selaku Ketua Umum Tim Penggerak PKK;
2. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi seluruh Indonesia;
3. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota seluruh Indonesia;
4. Ketua dan Pengurus Daerah Pokja IV Tim Penggerak PKK Seluruh
Indonesia;
5. Semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan
petunjuk teknis ini.
Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan menyadari akan segala
keterbatasan dan kekurangan dari penyusunan Petunjuk Teknis ini. Semoga
hasil penyusunan Petunjuk Teknis ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat di seluruh
Indonesia.

Hormat kami,

Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan


Tim Penggerak PKK Pengurus Pusat
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL i
LEMBAR TIM PENYUSUN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL 12
DAFTAR LAMPIRAN 52

Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Landasan Hukum 4
1.3. Maksud dan Tujuan 7
1.4. Ruang Lingkup 9

Bab II : Mekanisme Pemilihan dan Persiapan Pilot Project


Gerakan Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh
Bencana
2.1. Gambaran Umum 10
2.2. Identifikasi Pilot Project dan Capaian Yang 11
Diharapkan dari Gerakan Keluarga Sehat
Tanggap dan Tangguh Bencana di
Desa/Kelurahan
2.3. Mekanisme Pemilihan dan Persiapan Pilot
Project Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan 44
Tangguh Bencana

Bab III : Mekanisme Pembekalan dan Pelaksanaan


Pilot Project Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan
Tangguh Bencana
3.1. Mekanisme Pembekalan 45
3.2. Mekanisme Pelaksanaan Pilot Project 45

Bab IV : Pembinaan dan Pengawasan

4.1. Pembinaan 47
4.2. Pengawasan 47
Bab V : Pemantauan dan Evaluasi, Pelaporan, Apresiasi
Keberhasilan Pilot Project, serta Replikasi dan
Tindak Lanjut
5.1. Pemantauan dan Evaluasi 48
5.2. Pelaporan 48
5.3. Apresiasi Keberhasilan Pilot Project 49
5.4. Replikasi dan Tindak Lanjut 49

Bab VI : Penganggaran 50

Bab VII : Penutup 51

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Identifikasi Pilot Project dan Capaian Yang
Diharapkan dari Gerakan Keluarga Sehat 12
Tanggap dan Tangguh Bencana

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Logo Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan
52
Tangguh Bencana
2 Laporan Pelaksanaan Pilot Project Keluarga
54
Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana
3 Laporan Manual Pilot Project Keluarga Sehat
Tanggap dan Tangguh Bencana Bidang
56
Kesehatan Keluarga dan Lingkungan – Pokja
IV
Petunjuk Teknis Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana – Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan – Pokja IV

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia memiliki perkembangan yang cukup baik
dalam pembangunan nasional yaitu dengan peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara
berkelanjutan, terencana dan terarah. Dalam
penyelenggaraan pembangunan nasional pada hakikatnya
pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya yang dapat terwujud jika
kesejahteraan keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan
baik.
Pembangunan kesehatan nasional bertujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap individu. Hal tersebut dapat diwujudkan
dengan lingkungan dan perilaku hidup sehat, serta memiliki
kemampuan perencanaan sehat yang baik agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Faktor-faktor yang menyebabkan hambatan pada
pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia:
1. Faktor lingkungan yaitu kurangnya peran serta
masyarakat dalam memperhatikan kondisi lingkungan
sekitarnya yang kurang sehat sehingga dapat
menimbulkan permasalahan kesehatan.
2. Faktor perilaku dan gaya hidup masyarakat yaitu masih
banyaknya kebiasaan masyarakat dan adat-istiadat yang
kurang menunjang kesehatan.

v
i
Petunjuk Teknis Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana – Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan – Pokja IV

3. Faktor sosial ekonomi yaitu kurangnya pengetahuan


dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
memelihara kesehatan, serta rendahnya kemampuan
masyarakat dalam pembiayaan kesehatan.
Keberhasilan dalam pembangunan kesehatan dapat
dilihat dengan kondisi masyarakat sebagai berikut:
1. Adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk
hidup sehat.
2. Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana
melalui perencanaan sehat yang baik sebagai upaya
peningkatan kesehatan masyarakat.
3. Berupaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan
dengan penyediaan sanitasi dasar dan meningkatkan
mutu lingkungan hidup.
Pembangunan kelDDRRAAuFFTT arga
adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas,
berketahanan dan sejahtera dalam lingkungan yang sehat
pada setiap tahapan kehidupan, sehingga diperlukan
intervensi secara berkelanjutan. Keluarga berperan penting
dalam mencetak generasi masa depan yang berkualitas
untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga Indonesia.
Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat menjadi
salah satu tolak ukur dalam pembangunan yang perlu
mendapatkan prioritas penanganan secara terencana,
terpadu, terstruktur, merata, dan berkualitas yang
bersendikan kearifan lokal.
Pada tataran Desa/Kelurahan dan Kelurahan
dukungan kebijakan pemerintah melalui Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa/Kelurahan, semakin

2
memperkuat gerakan ini sebagai Lembaga Kemasyarakatan
yang membantu Pemerintah Desa/Kelurahan/Kelurahan
dalam pelaksanaan pembangunan. Keberadaaan gerakan
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang
didukung oleh kebijakan pemerintah melalui Peraturan
Presiden Nomor 99 tahun 2017 tentang Gerakan
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun 2018
tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan dan
Lembaga Adat Desa/Kelurahan. Kemudian secara
operasional diperkuat melalui Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 36 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 99 tahun 2017
tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK).
Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (TP PKK) adalah mitra kerja Pemerintah dan
Organisasi/lembaga kemasyarakatan lainnya yang berfungsi
sebagai fasilitasi, perencana, pelaksana, pengendali dan
penggerak pada masing-masing jenjang untuk terlaksananya
program PKK yang pendanaannya bersumber dari APBN,
APBD, APBDes dan sumber pendanaan lainnya.
Peran kader PKK dalam pembangunan tidak boleh
diabaikan baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional
bahkan bisa dikatakan menjadi ujung tombak pelaksana
program serta kegiatan dalam pemberdayaan dan
kesejahteraan keluarga. Pelaksanaan program PKK tidak
akan berjalan dengan baik, bila kader tidak aktif maka
berdampak tidak adanya peningkatan kesejahteraan keluarga
di Desa/Kelurahan. Hal ini secara langsung akan
mempengaruhi tingkat keberhasilan program PKK
khususnya dalam membantu serta memantau kesehatan,
lingkungan dan perencanaan sehat di Desa/Kelurahan.
Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh
Bencana bertujuan untuk mewujudkan Keluarga dan
lingkungan yang sehat melalui program Pilot Project
Bidang Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan
Perencanaan Sehat. Pelaksanaan Gerakan Keluarga Sehat
Tanggap dan Tangguh Bencana dengan strategi
menggerakkan, mengedukasi serta membina seseorang,
keluarga atau masyarakat agar mampu menolong dirinya
sendiri (mandiri) dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan dan perencanaan sehat dari aspek fisik manusia
maupun lingkungannya.
DDRRAAFFTT

1.2. Landasan Hukum


1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa/Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Petunjuk Teknis Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana – Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan – Pokja IV

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia


Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5423);
4. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Kementerian Dalam Negeri (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 12);
5. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2017 tentang
Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) Tahun 2017 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 226);
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
20/Prt/M/2009 Tahun 2009 Tentang Pedoman Teknis
Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190 PMK 05
Tahun 2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam
rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 1191);

5
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Dalam
Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 564) sebagaimana telah diubah dengan
peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2018
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 460);
9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah
diubah dengan PeraDDRRAAtFFTT uran Menteri
Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1745);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2017
tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran
di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 962);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2019
tentang Lenbaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan dan
Lembaga Adat Desa/Kelurahan;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2020
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Presiden
Nomor 99 Tahun 2017 tentang Gerakan Pemberdayaan
dan Kesejahteraan Keluarga (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 580);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2020
Tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2021; dan
14. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
188.34/5170/SJ Tahun 2020 tentang Penyusunan
Peraturan Kepala Daerah Mengenai Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Desa/Kelurahan Tahun Anggaran 2021 Dan penguatan
Peran Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga
Dalam Pembangunan Desa/Kelurahan.

1.3. Maksud dan Tujuan


Maksud dari Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan
Tangguh Bencana merupakan upaya membentuk individu
keluarga dan masyarakat agar mampu menolong dirinya
sendiri (mandiri) dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan, kelestarian lingkungan hidup dan perencanaan
sehat dari aspek fisik manusia maupun lingkungannya yang
tanggap dan tangguh terhadap berbagai bentuk bencana. Hal
ini di gambarkan dengan logo yang berbentuk rumah segi
lima didalamnya terdapat gambar masker, tangan mengepal,
keluarga dan tangan menadah pohon (Lampiran 1).
Tujuan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh
Bencana adalah:
1. Kesehatan
1. Peningkatan kesadaran Gizi Keluarga untuk
pencegahan dan penurunan angka stunting
2. Peningkatan kesehatan masyarakat Desa/Kelurahan
dengan perubahan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) Keluarga
3. Pencegahan dan penurunan angka kematian Ibu,
Bayi dan Balita
2. Kelestarian Lingkungan Hidup
a. Mewujudkan Keluarga yang tanggap dan tangguh
terhadap bencana Rumah Tangga
b. Mewujudkan Desa/Kelurahan yang tanggap dan
tangguh dalam tata laksanaan penanganan darurat
bencana alam
c. Meningkatkan komDDRRAAFFTT itmen
masyarakat guna menjaga kelestarian lingkungan
hidup untuk mewujudkan Desa/Kelurahan yang
aman, nyaman, bersih dan sehat
3. Perencanaan Sehat
a. Peningkatan Keluarga Berencana menuju Keluarga
yang sehat dan berkualitas
b. Keluarga yang tangguh dalam perencanaan keuangan
sehat
c. Peningkatan Kesehatan Pasangan Usia Subur (PUS)
1.4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup petunjuk teknis Gerakan Keluarga
Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana adalah:
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Mekanisme Pemilihan dan Persiapan
Pilot Project Gerakan Keluarga Sehat
Tanggap dan Tangguh Bencana
Bab III : Mekanisme Pembekalan dan
Pelaksanaan Pilot Project Gerakan
Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh
Bencana
Bab IV : Pembinaan dan Pengawasan
Bab V : Pemantauan dan Evaluasi, Pelaporan,
Apresiasi Keberhasilan Pilot Project,
serta Replikasi dan Tindak Lanjut
Bab VI : Penganggaran
Bab VII : Penutup
BAB II
MEKANISME PEMILIHAN DAN PERSIAPAN
PILOT PROJECT GERAKAN KELUARGA SEHAT
TANGGAP DAN TANGGUH BENCANA

2.1. Gambaran Umum


Penetapan kriteria Desa/Kelurahan Keluarga Sehat
Tanggap dan Tangguh Bencana dilakukan untuk
mengidentifikasi, menilai dan mengelola Keluarga untuk
merubah Perilaku Hidup Sehat dan Bersih dan mencegah
terjadinya bencana di dalam lingkungan Keluarga yang
disebabkan oleh kesehatan yang buruk, lingkungan hidup
disekitarnya terjadi kerusakan dan perencanaan sehat yang
salah.
Prinsip utama adaDDRRAAlFFTT ah dengan
melaksanakan tahap berikut ini:
1. Meningkatkan kesehatan Keluarga
2. Melestarikan lingkungan hidup di sekitar Rumah Tangga
3. Mewujudkan perencanaan sehat yang baik bagi Keluarga
Pelaksanaan ini perlu adanya dukungan dan
komitmen berbagai elemen di Desa/Kelurahan untuk
mencapai keberhasilan. Keberhasilan Keluarga Sehat
Tanggap dan Tangguh Bencana dapat tercapai apabila
adanya:
1. Pelibatan dan dukungan masyarakat
2. Perencanaan yang matang
3. Sosial dan budaya (Kearifan Lokal)
4. Pembekalan dan supervisi
5. Dukungan Sumber Daya Manusia
6. Data dan Pelaporan
2.2. Identifikasi Pilot Project dan Capaian Yang Diharapkan
dari Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh
Bencana di Desa/Kelurahan
Pilot Project Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan
Tangguh Bencana berdasarkan indentifikasi yang terdiri dari
situasi, kondisi dan potensi serta permasalahan yang dihadapi
masing-masing daerah terkait:
1. Kesehatan yang kurang baik,
2. Kondisi Lingkungan Hidup di Desa/Kelurahan yang
kurang baik, dan
3. Perencanaan Sehat yang kurang baik.
Capaian yang diharapkan dari Pilot Project Gerakan
Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana adalah
terjadinya peningkatan atau perubahan yang lebih baik
daripada kondisi sebelumnya.
Tabel 1.1 Identifikasi Pilot Project dan Capaian Yang Diharapkan dari Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana

PENJELASAN
NO DATA UTAMA YANG DI MONITOR CAPAIAN
INDIKATOR PENGAMBILAN DATA
1 2 3 4 5

KESEHATAN

I PILOT PROJECT KELUARGA SEHAT TANGGAP DAN TANGGUH BENCANA PEDULI STUNTING

Adanya kasus bayi yang lahir dengan  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah Bayi Lahir
kejadian usia kandungan belum ada di Instansi/Lembaga terkait Prematur.
cukup bulan atau usia kandungan (Dinas Kesehatan, BKKBN,
belum mencapai 9 bulan. Kantor Desa/Kelurahan atau
lainnya) dengan data terakhir
1 Jumlah Bayi Lahir Prematur pada tahun berjalan.
 Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Kesehatan, BKKBN, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).

12
Petunjuk Teknis Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana – Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan – Pokja IV

Adanya kasus bayi lahir dengan usia  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah Bayi Lahir
kandungan sudah cukup bulan atau ada di Instansi/Lembaga terkait Berat Badan Bayi Lahir Rendah
usia kandungan sudah mencapai 9 (Dinas Kesehatan, BKKBN, (BBLR).
bulan tetapi dengan berat badan Kantor Desa/Kelurahan atau
kurang dari 2,5 kilogram. lainnya) dengan data terakhir
Jumlah Bayi Lahir Berat Badan Bayi Lahir pada tahun berjalan.
2
Rendah (BBLR)  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Kesehatan, BKKBN, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya kasus balita dengan kondisi  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah Balita Kurang
gangguan tumbuh kembang yang ada di Instansi/Lembaga terkait Gizi.
disebabkan oleh pola pemberian (Dinas Kesehatan, BKKBN,
makanan yang salah dengan tidak Kantor Desa/Kelurahan atau
memperhatikan pola gizi seimbang, lainnya) dengan data terakhir
sehingga berdampak pada balita pada tahun berjalan.
dengan kondisi sebagai berikut:  Data selanjutnya per semester
 Sering merasa cepat lelah; diisi sesuai dengan pertambahan
 Mudah marah; data yang ada di
3 Jumlah Balita Kurang Gizi  Sering sakit karena daya tahan Instansi/Lembaga terkait (Dinas
tubuh rendah; Kesehatan, BKKBN, Kantor
 Kulit kering dan bersisik; Desa/Kelurahan atau lainnya).
 Pertumbuhan terhambat;
 Perut buncit;
 Ketika sakit/luka susah sembuh;
 Massa otot berkurang;
 Pertumbuhan intelektual dan
perilaku lambat;
 Gangguan pencernaan.
Adanya kasus balita yang disebabkan  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah Balita
oleh gizi kronis yang dapat ada di Instansi/Lembaga terkait Stunting.
mengakibatkan hal negatif sebagai (Dinas Kesehatan, BKKBN,
berikut: Kantor Desa/Kelurahan atau
 Pertumbuhan fisik, seperti lainnya) dengan data terakhir
pertumbuhan tinggi badan balita pada tahun berjalan.
yang lebih pendek dari balita  Data selanjutnya per semester
dengan usia yang sama. diisi sesuai dengan pertambahan
 Perkembangan kognitif, seperti data yang ada di
tingkat kecerdasan yang tidak Instansi/Lembaga terkait (Dinas
maksimal sehingga kemampuan Kesehatan, BKKBN, Kantor
4 Jumlah Balita Stunting
berfikir balita lebih lambat dalam Desa/Kelurahan atau lainnya).
merespon atau mencerna
stimulus.
 Perkembangan motorik, seperti
rendahnya aktivitas motorik balita
sehingga
DDRRAAFFTT terjadi
permasalahan dalam mengontrol
pergerakan tubuh atau
kemampuan balita dalam
memegang serta menggerakkan
benda walau kecil dan ringan.

14
Adanya bayi dan balita yang tidak  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah bayi dan balita
dilakukan pemeriksaan tumbuh ada di Instansi/Lembaga terkait yang rutin dilakukan pemeriksaan
kembang secara rutin setiap bulan (Dinas Kesehatan, BKKBN, tumbuh kembang setiap bulan.
sebagai berikut: Kantor Desa/Kelurahan atau
 Pemeriksaan secara fisik, seperti lainnya) dengan data terakhir
penimbangan berat badan, pada tahun berjalan.
Jumlah bayi dan balita yang rutin dilakukan
5 Pengukuran tinggi badan dan  Data selanjutnya per semester
pemeriksaan tumbuh kembang setiap bulan
Pengukuran lingkar kepala. diisi sesuai dengan pertambahan
 Pemeriksaan secara kognitif, data yang ada di
seperti memainkan permainan Instansi/Lembaga terkait (Dinas
edukatif. Kesehatan, BKKBN, Kantor
 Pemeriksaan secara motorik, Desa/Kelurahan atau lainnya).
seperti memegang benda ringan.
Adanya kelahiran dengan jarak tidak  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah Ibu yang
sampai 2 tahun antara kelahiran anak ada di Instansi/Lembaga terkait melahirkan dengan jarak terlalu
yang sebelumnya dengan kelahiran (Dinas Kesehatan, BKKBN, dekat.
anak berikutnya. Kantor Desa/Kelurahan atau
lainnya) dengan data terakhir
Jumlah Ibu yang melahirkan dengan jarak pada tahun berjalan.
6
terlalu dekat  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Kesehatan, BKKBN, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya kasus kehamilan yang  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kehamilan
disebabkan karena kejahatan seksual, ada di Instansi/Lembaga terkait yang tidak direncanakan / tidak
kehamilan di luar pernikahan, gagal (Dinas PPPA, Kepolisian, diinginkan.
KB. Kejaksaan, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya)
dengan data terakhir pada tahun
Jumlah kehamilan yang tidak direncanakan / berjalan.
7
tidak diinginkan  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
PPPA, Kepolisian, Kejaksaan,
Kantor Desa/Kelurahan atau
lainnya).

II PILOT PROJECT KELUARGA SEHAT TANGGAP DAN TANGGUH BENCANA MENUJU PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
DDRRAAF
FTT

Adanya penduduk yang tidak  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah penduduk
mengikuti himbauan pemerintah ada di Instansi/Lembaga terkait yang mematuhi protokol kesehatan.
dalam hal melaksanakan protokol (Satgas Covid-19, Kantor
kesehatan sebagai berikut: Desa/Kelurahan atau lainnya)
 Menggunakan masker; dengan data terakhir pada tahun
Jumlah penduduk yang mematuhi protokol  Mencuci tangan dengan air berjalan.
1
kesehatan bersih dan sabun;  Data selanjutnya per semester
 Menjaga jarak dan menghindari diisi sesuai dengan pertambahan
kerumunan. data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Satgas
Covid-19, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya)
Adanya rumah yang tidak memiliki  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah rumah yang
jamban sehat dengan standar kriteria ada di Fasilitas Kesehatan memiliki jamban sehat.
sebagai berikut: dengan data terakhir pada tahun
 Menggunakan kloset dengan berjalan.
leher angsa;  Data selanjutnya per semester
 Mempunyai septic tank; diisi sesuai dengan pertambahan
 Adanya SPAL (Sistem data yang ada di Fasilitas
Pembuangan Air Limbah); Kesehatan.
2 Jumlah rumah yang memiliki jamban sehat  Tidak mencemari sumber air;
 Mempunyai dinding dan atap
pelindung;
 Mempunyai penerangan dan
ventilasi yang cukup;
 Lantai kedap air;
 Tersedia air yang cukup dan
sabun.

Adanya rumah yang tidak memiliki  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah rumah yang
fasilitas instalasi atau bak ada di kantor Desa/Kelurahan. memiliki fasilitas instalasi atau bak
penampung air bersih seperti:  Data selanjutnya per semester penampung air bersih.
Jumlah rumah yang memiliki fasilitas
3  Sumur bor; diisi sesuai dengan pertambahan
instalasi atau bak penampung air bersih
 Sumur timba; data yang ada di kantor
 Penampungan air bersih; Desa/Kelurahan.
 Instalasi PDAM.
Adanya angka kesakitan dengan  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kasus penyakit
kondisi ketika seseorang melakukan ada di Fasilitas Kesehatan Diare.
buang air besar (BAB) lebih dari 3x dengan data terakhir pada tahun
yang ditandai dengan tinja yang cair. berjalan.
4 Jumlah kasus penyakit Diare
 Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di Fasilitas
Kesehatan.
Adanya kasus keluarga yang belum  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah keluarga yang
sadar gizi dengan standar menu ada di Fasilitas Kesehatan sadar gizi.
makanan sebagai berikut: dengan data terakhir pada tahun
 Karbohidrat; berjalan.
5 Jumlah keluarga yang sadar gizi
 Protein;  Data selanjutnya per semester
 Lemak; diisi sesuai dengan pertambahan
 Vitamin; data yang ada di Fasilitas
 Mineral. Kesehatan.
Adanya rumah dengan anggota  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah rumah tanpa
keluarga yang memiliki pola hidup ada di Fasilitas Kesehatan asap rokok.
tidak sehat sehingga dapat dengan data terakhir pada tahun
mempengaruhi kesehatan anggota berjalan.
keluarga lainnya dengan pencemaran  Data selanjutnya per semester
dari polusi asap rokok, yang ditandai diisi sesuai dengan pertambahan
6 Jumlah rumah tanpa asap rokok sebagai berikut: data yang ada di Fasilitas
 Adanya anggota kelu arga DDRRAAFFTT
Kesehatan.
atau orang lain yang merokok di
dalam rumah tersebut;
 Masih menyediakan asbak;
 Tidak adanya larangan merokok
di dalam rumah tersebut.
Adanya penduduk yang masih Buang  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah penduduk
Air Besar Sembarangan (BABS) dan ada di Fasilitas Kesehatan yang masih Buang Air Besar
bukan pada tempatnya, diantaranya dengan data terakhir pada tahun Sembarangan (BABS).
sebagai berikut: berjalan.
 Penduduk masih BAB di sungai,  Data selanjutnya per semester
kebun, kolam ikan atau empang; diisi sesuai dengan pertambahan
 Masih ditemukan banyak data yang ada di Fasilitas
Jumlah penduduk yang masih Buang Air kotoran manusia di lingkungan; Kesehatan.
7
Besar Sembarangan (BABS)  Masih banyaknya MCK atau
Jamban di pinggir sungai, kolam
atau empang;
 Ketidaksesuaian jumlah anggota
keluarga dengan jumlah jamban
yang dimiliki;
 Lingkungan berbau kotoran
manusia.

III PILOT PROJECT KELUARGA SEHAT TANGGAP DAN TANGGUH BENCANA PEDULI KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

Adanya ibu hamil yang kurang  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah ibu hamil
peduli pada kehamilannya, antara ada di Fasilitas Kesehatan yang memeriksakan kehamilannya
lain sebagai berikut: dengan data terakhir pada tahun pada tenaga kesehatan setiap bulan.
 Tidak memeriksakan berjalan.
kehamilannya secara periodik di  Data selanjutnya per semester
Jumlah ibu hamil yang rutin memeriksakan tenaga kesehatan; diisi sesuai dengan pertambahan
1 kehamilannya pada tenaga kesehatan secara  Selama kehamilan, tidak data yang ada di Fasilitas
periodik mendapatkan vaksin Tetanus Kesehatan.
Toxoid (TT) sesuai instruksi
tenaga kesehatan;
 Selama kehamilan, tidak minum
vitamin dan penambah darah
sesuai anjuran tenaga kesehatan.
Adanya ibu melahirkan yang  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah Persalinan
ditolong oleh bukan Tenaga ada di Fasilitas Kesehatan yang ditolong Tenaga Kesehatan.
Kesehatan, seperti: dengan data terakhir pada tahun
Jumlah Persalinan yang ditolong Tenaga  Dukun beranak; berjalan.
2
Kesehatan  Ahli alternatif;  Data selanjutnya per semester
 Orang yang belum terlatih. diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di Fasilitas
Kesehatan.
Adanya Kasus Kematian Ibu pada  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kasus
saat melahirkan, seperti: ada di Fasilitas Kesehatan Kematian Ibu nifas.
 Pendarahan hebat; dengan data terakhir pada tahun
 Penanganan yang terlambat berjalan.
akibat terbatasnya tenaga  Data selanjutnya per semester
3 Jumlah kasus Kematian Ibu nifas
kesehatan dan fasilitas diisi sesuai dengan pertambahan
kesehatan; data yang ada di Fasilitas
 Persalinan ditolong Kesehatan.
oDDRRAAlFFTT eh bukan
tenaga kesehatan;
 Infeksi setelah melahirkan.
Adanya Kasus Kanker pada organ  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kasus Kanker
reproduksi Perempuan khusus ada di Fasilitas Kesehatan pada Perempuan (Kanker Leher
Kanker Serviks. dengan data terakhir pada tahun Rahim dan Payudara).
Jumlah kasus Kanker Serviks pada berjalan.
4
Perempuan  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di Fasilitas
Kesehatan.
Adanya bayi dan balita yang tidak  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah bayi dan balita
datang atau tidak mendapatkan ada di Fasilitas Kesehatan yang mendapat imunisasi.
layanan sesuai jadwal imunisasi dengan data terakhir pada tahun
Jumlah bayi dan balita yang mendapat dasar oleh tenaga kesehatan. berjalan.
5
imunisasi  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di Fasilitas
Kesehatan.
Adanya kasus penyakit pada bayi  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah bayi dan balita
dan balita yang dilayani oleh tenaga ada di Fasilitas Kesehatan sakit yang terdata pada fasilitas
kesehatan. dengan data terakhir pada tahun kesehatan.
Jumlah bayi dan balita sakit yang terdata pada berjalan.
6
fasilitas kesehatan  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di Fasilitas
Kesehatan.
Adanya Kasus Kematian Bayi dan  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kasus
Balita yang disebabkan oleh: ada di Fasilitas Kesehatan Kematian Bayi dan Balita.
 Penyebab langsung yang dengan data terakhir pada tahun
dipengaruhi oleh faktor-faktor berjalan.
yang dibawa sejak lahir dan  Data selanjutnya per semester
berhubungan langsung dengan diisi sesuai dengan pertambahan
status kesehatan bayi, seperti data yang ada di Fasilitas
7 Jumlah kasus Kematian Bayi dan Balita BBLR dan Infeksi pasca lahir. Kesehatan.
 Penyebab tak langsung yang
dipengaruhi oleh faktor
lingkungan luar dan aktifitas ibu
ketika hamil, seperti faktor sosial
ekonomi, layanan kesehatan,
keadaan ibu selama kehamilan
dan pengaruh lingkungan.
KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

IV PILOT PROJECT KELUARGA SEHAT TANGGAP DAN TANGGUH BENCANA SIAGA KEBAKARAN LINGKUNGAN

Adanya kasus Kebakaran Rumah  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kasus
yang terjadi akibat: ada di Instansi/Lembaga terkait Kebakaran Rumah Tangga.
 Faktor kelalaian anggota (Dinas Pemadam Kebakaran,
keluarga, seperti obat nyamuk Kantor Desa/Kelurahan atau
bakar, lilin dan lainnya; lainnya) dengan data terakhir
 Faktor penggunaan peralatan pada tahun berjalan.
yang tidak sesuai kapasitasnya,  Data selanjutnya per semester
seperti jumlah colokan berlebih, diisi sesuai dengan pertambahan
1 Jumlah kasus Kebakaran Rumah Tangga
kapasitas daya listrik rumah data yang ada di
dengan penggunaan kapasitas Instansi/Lembaga terkait (Dinas
DDRRAAFFTT
Pemadam Kebakaran, Kantor
berlebih; Desa/Kelurahan atau lainnya).
 Faktor penggunaan peralatan
yang tidak sesuai standar, seperti
menggunakan ukuran kabel yang
tidak sesuai, selang dan regulator
kompor gas tidak sesuai SNI.
Adanya kasus Kebakaran Non  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kasus
Rumah Tangga yang terjadi akibat: ada di Instansi/Lembaga terkait kebakaran non rumah tangga.
 Faktor kelalaian (Dinas Pemadam Kebakaran,
individu/kelompok, seperti Kantor Desa/Kelurahan atau
membuang punting rokok lainnya) dengan data terakhir
sembarangan dan lainnya; pada tahun berjalan.
 Faktor penggunaan peralatan  Data selanjutnya per semester
yang tidak sesuai kapasitasnya, diisi sesuai dengan pertambahan
2 Jumlah kasus kebakaran non rumah tangga seperti peralatan yang sudah data yang ada di
tidak layak pakai atau tidak Instansi/Lembaga terkait (Dinas
dilakukan perawatan dan Pemadam Kebakaran, Kantor
lainnya; Desa/Kelurahan atau lainnya).
 Faktor penggunaan peralatan
yang tidak sesuai standar, seperti
menggunakan peralatan yang
tidak sesuai standar ISO atau
SNI.
Adanya Rumah Tangga yang masih  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah Rumah
tidak siaga terjadi risiko kebakaran ada di Instansi/Lembaga terkait Tangga yang memiliki Alat
dengan tidak memiliki kesiapan (Dinas Pemadam Kebakaran, Pemadam Kebakaran Ringan
peralatan untuk memadamkan api Kantor Desa/Kelurahan atau (APAR).
ringan. lainnya) dengan data terakhir
Jumlah Rumah Tangga yang memiliki Alat
pada tahun berjalan.
3 Pemadam Api Ringan (APAR) atau Instalasi
Air untuk antisipasi kebakaran  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Pemadam Kebakaran, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya Rumah dengan struktur  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah Rumah Semi
bangunan belum Permanen atau ada di Instansi/Lembaga terkait Permanen dan rumah kayu.
terbuat dari kayu sehingga (Dinas Pemadam Kebakaran,
meningkatkan risiko terjadinya Kantor Desa/Kelurahan atau
kebakaran. lainnya) dengan data terakhir
Jumlah Rumah Semi Permanen dan rumah pada tahun berjalan.
4
kayu  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Pemadam Kebakaran, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya Rumah Tangga yang belum  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah Rumah
memiliki Kotak P3K untuk antisipasi ada di Instansi/Lembaga terkait Tangga yang memiliki Kotak P3K.
kecelakaan rumah tangga. (Dinas Kesehatan, Kantor
DDRRAAFFTT
Desa/Kelurahan atau lainnya)
dengan data terakhir pada tahun
Jumlah Rumah Tangga yang memiliki Kotak berjalan.
5
P3K  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Kesehatan, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya kasus Kecelakaan dalam  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah kasus
Rumah Tangga, diantaranya terkena ada di Instansi/Lembaga terkait Kecelakaan Rumah Tangga.
benda tajam, jatuh dari pohon yang (Dinas Pemadam Kebakaran,
tinggi, anak-anak yang memasukkan Kantor Desa/Kelurahan atau
benda asing ke mulut/hidung/telinga, lainnya) dengan data terakhir
digigit binatang berbisa dan lain-lain. pada tahun berjalan.
6 Jumlah kasus Kecelakaan Rumah Tangga
 Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Pemadam Kebakaran, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya titik strategis di lokasi risiko  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah instalasi
kebakaran yang belum memiliki ada di Instansi/Lembaga terkait hydrant antisipasi kebakaran.
sarana instalasi air atau hydrant (Dinas Pemadam Kebakaran,
untuk antisipasi kebakaran. Kantor Desa/Kelurahan atau
lainnya) dengan data terakhir
Jumlah instalasi air atau hydrant antisipasi pada tahun berjalan.
7
kebakaran  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Pemadam Kebakaran, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
V PILOT PROJECT KELUARGA SEHAT TANGGAP DAN TANGGUH BENCANA ALAM

Adanya kasus bencana alam yang  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah korban akibat
berakibat pada perorangan, keluarga ada di Instansi/Lembaga terkait Bencana Alam.
atau kelompok masyarakat yang (BPBD, Kantor Desa/Kelurahan
mengalami gangguan fisik dan atau lainnya) dengan data
mental maupun social ekonomi terakhir pada tahun berjalan.
1 Jumlah korban akibat Bencana Alam akibat bencana alam seperti gempa  Data selanjutnya per semester
bumi, banjir, longsor, gunung diisi sesuai dengan pertambahan
meletus dll data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (BPBD,
Kantor Desa/Kelurahan atau
lainnya).
Adanya kasus kerusakan lingkungan  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kasus
akibat eksploitasi hasil alam ada di Instansi/Lembaga terkait kerusakan lingkungan akibat
(pengambilan sumber (Dinas Lingkungan Hidup, eksploitasi hasil alam.
dDDRRaAAFFTT ya alam Kantor Desa/Kelurahan atau
yang berlebihan), seperti lainnya) dengan data terakhir
pertambangan yang semakin tidak pada tahun berjalan.
terkendali yang menimbulkan  Data selanjutnya per semester
berbagai dampak bagi masyarakat diisi sesuai dengan pertambahan
Jumlah kasus kerusakan lingkungan akibat dan kehidupan sekitar tambang, di data yang ada di
2
eksploitasi hasil alam antaranya: Instansi/Lembaga terkait (Dinas
- Kerusakan lingkungan Lingkungan Hidup, Kantor
- Tingginya tingkat pencemaran Desa/Kelurahan atau lainnya).
(tanah, air dan udara)
- Gangguan bagi masyarakat luas
berupa kerusakan bangunan
rumah dan fasilitas umum
terutama akibat aktivitas
peledakan dinamit untuk
membuka lokasi tambang
Adanya kasus kerusakan lingkungan  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kasus
akibat bencana alam, seperti banjir, ada di Instansi/Lembaga terkait kerusakan lingkungan akibat
gempa bumi, gunung meletus dan (Dinas Lingkungan Hidup, bencana alam.
lainnya yang menimbulkan berbagai Kantor Desa/Kelurahan atau
dampak bagi masyarakat dan lainnya) dengan data terakhir
Jumlah kasus kerusakan lingkungan akibat lingkungan sekitarnya, di antaranya; pada tahun berjalan.
3
bencana alam kerusakan hasil pertanian, juga  Data selanjutnya per semester
mengakibatkan kerusakan bangunan diisi sesuai dengan pertambahan
rumah dan fasilitas umum terutama data yang ada di
akibat bencana alam tersebut. Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Lingkungan Hidup, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya kasus pengikisan tanah atau  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah luas
erosi yaitu hilangnya lapisan tanah ada di Instansi/Lembaga terkait pengikisan tanah atau
atau permukaan bagian tanah yang (Dinas Lingkungan Hidup, abrasi.
disebabkan oleh pergerakan air Kantor Desa/Kelurahan atau
maupun angin, seperti abrasi pantai, lainnya) dengan data terakhir
tanah longsor, dan lainnya. pada tahun berjalan.
4 Jumlah luas pengikisan tanah atau erosi
 Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Lingkungan Hidup, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya perubahan fungsi sebagian  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah luas alih
atau seluruh kawasan lahan dari ada di Instansi/Lembaga terkait fungsi pemanfaatan lahan.
fungsinya semula yang berdampak (Dinas Lingkungan Hidup,
positif menjadi fungsi lain yang Kantor Desa/Kelurahan atau
menjadi dampak negatif terhadap lainnya) dengan data terakhir
lingkungan dan potensi lahan itu pada tahun berjalan.
5 Jumlah luas alih fungsi pemanfaatan lahan
sendiri, seperti lahan hutan dijadikan  Data selanjutnya per semester
lahan untuk perumahan, lahan diisi sesuai dengan pertambahan
pertanian dijadikan pabrik, dan data yang ada di
lainnya. Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Lingkungan Hidup, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya kasus kerusakan lingkungan  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah luas area
yang belum dilakukan restorasi, jika ada di Instansi/Lembaga terkait restorasi kerusakan alam.
dibiarkan dapat menimbulkan (Dinas Lingkungan Hidup,
bencana alam, seperti hutan yang Kantor Desa/Kelurahan atau
gundul bila dibiarkan lainnya) dengan data terakhir
mDDRRAAFFTT aka akan terjadi pada tahun berjalan.
6 Jumlah luas area restorasi kerusakan alam
tanah longsor sehingga dapat  Data selanjutnya per semester
berdampak kerusakan material diisi sesuai dengan pertambahan
bangunan masyarakat sekitar daerah data yang ada di
tersebut. Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Lingkungan Hidup, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya kasus kerusakan material  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kerusakan
bangunan milik penduduk atau ada di Instansi/Lembaga terkait fasilitas bangunan.
fasilitas umum akibat bencana alam, (BPBD, Kantor Desa/Kelurahan
seperti banjir, gempa bumi, dan atau lainnya) dengan data
lainnya. terakhir pada tahun berjalan.
7 Jumlah kerusakan fasilitas bangunan  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (BPBD,
Kantor Desa/Kelurahan atau
lainnya).

VI PILOT PROJECT KELUARGA SEHAT TANGGAP DAN TANGGUH BENCANA PEDULI LINGKUNGAN

Adanya rumah yang belum memiliki  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah Keluarga yang
bak sampah untuk membuang ada di Instansi/Lembaga terkait memiliki bak sampah.
sampah rumah tangga sehingga dapat (Dinas Pekerjaan Umum, Kantor
berdampak membuang sampah Desa/Kelurahan atau lainnya)
sembarangan. dengan data terakhir pada tahun
berjalan.
1 Jumlah Rumah yang memiliki bak sampah
 Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Pekerjaan Umum, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
- Adanya penduduk yang belum  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah Anggota Bank
memahami konsep pemilahan ada di Instansi/Lembaga terkait Sampah.
sampah (sampah kering, sampah (Dinas Lingkungan Hidup,
basah/sampah dapur, sampah Kantor Desa/Kelurahan atau
berbahaya dan beracun). lainnya) dengan data terakhir
- Masih adanya penduduk yang pada tahun berjalan.
2 Jumlah Anggota Bank Sampah
belum memahami konsep dan  Data selanjutnya per semester
keuntungan menjadi anggota diisi sesuai dengan pertambahan
bank sampah baik untuk diri dan data yang ada di
keluarganya maupun lingkungan. Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Lingkungan Hidup, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya rumah yang belum memiliki  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah keluarga yang
sistem pembuangan air limbah ada di Instansi/Lembaga terkait menggunakan Sistem Pembuangan
sehingga air limbah rumah tangga (Dinas Pekerjaan Umum, Kantor Air Limbah (SPAL).
dibuang langsung ke pekarangan Desa/Kelurahan atau lainnya)
DDRRAAFFTT
dengan data terakhir pada tahun
Jumlah rumah yang menggunakan Sistem rumah. berjalan.
3
Pembuangan Air Limbah (SPAL)  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Pekerjaan Umum, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya kasus banjir atau genangan  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kasus banjir.
air dalam jumlah yang besar di suatu ada di Instansi/Lembaga terkait
daerah yang menyebabkan kerugian (BPBD, Kantor Desa/Kelurahan
bagi masyarakat. atau lainnya) dengan data
terakhir pada tahun berjalan.
4 Jumlah kasus banjir  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (BPBD,
Kantor Desa/Kelurahan atau
lainnya).
Adanya Desa/Kelurahan yang belum  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah bak sampah
memiliki cukup bak sampah di ada di Instansi/Lembaga terkait milik desa/kelurahan.
beberapa titik lokasi strategis (Dinas Pekerjaan Umum, Kantor
sehingga masyarakat termotivasi Desa/Kelurahan atau lainnya)
untuk membuang sampah pada dengan data terakhir pada tahun
tempatnya. berjalan.
5 Jumlah bak sampah milik Desa/Kelurahan
 Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Pekerjaan Umum, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya rumah yang belum memiliki  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah Rumah
jendela atau lubang udara (ventilasi) ada di Instansi/Lembaga terkait dengan ventilasi udara yang baik.
yang berfungsi sebagai sirkulasi (Dinas Pekerjaan Umum, Kantor
udara dimana udara dapat mengalir Desa/Kelurahan atau lainnya)
dengan baik dari dan ke dengan data terakhir pada tahun
Jumlah Rumah dengan ventilasi udara yang dalam rumah. berjalan.
6
baik  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Pekerjaan Umum, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya peningkatan kejadian  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kasus
kesakitan dan/atau kematian yang ada di Instansi/Lembaga terkait Kejadian Luar Biasa (KLB).
bermakna secara epidemiologi pada (Dinas Kesehatan, Kantor
suatu daerah dalam kurun waktu Desa/Kelurahan atau lainnya)
tertentu, dan dengan data terakhir pada tahun
merupakanDDRRAAFFTT berjalan.
7 Jumlah kasus Kejadian Luar Biasa (KLB)
keadaan yang dapat menjurus pada  Data selanjutnya per semester
terjadinya wabah, seperti Demam diisi sesuai dengan pertambahan
Berdarah Dengue (DBD), Pandemi data yang ada di
Covid-19, dan lainnya. Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Kesehatan, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
PERENCANAAN SEHAT

VII PILOT PROJECT KELUARGA SEHAT TANGGAP DAN TANGGUH BENCANA MENUJU KELUARGA SEHAT BERKUALITAS

Adanya pasangan muda yang belum  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah Keluarga
memahami tujuan dan manfaat ada di Instansi/Lembaga terkait dengan 2 anak.
program keluarga berencana yang (BKKBN, Kantor
sangat baik untuk mewujudkan Desa/Kelurahan atau lainnya)
jumlah keluarga sehat, bahagia, dan dengan data terakhir pada tahun
sejahtera. berjalan.
1 Jumlah Keluarga dengan 2 anak
 Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait
(BKKBN, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya penduduk yang masih  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah Penduduk
berobat ke tenaga non kesehatan dan ada di Instansi/Lembaga terkait yang berobat ke fasilitas kesehatan
belum memanfaatkan fasilitas (Dinas Kesehatan, Kantor berdasarkan data di fasilitas
kesehatan. Desa/Kelurahan atau lainnya) kesehatan.
dengan data terakhir pada tahun
Jumlah Penduduk yang berobat ke fasilitas berjalan.
2
kesehatan  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Kesehatan, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya kasus penyakit infeksi yang  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kasus penyakit
disebabkan oleh mikroorganisme, ada di Instansi/Lembaga terkait menular.
seperti virus, bakteri, parasit, atau (Dinas Kesehatan, Kantor
jamur, dan dapat berpindah ke orang Desa/Kelurahan atau lainnya)
lain yang sehat, seperti Covid-19, dengan data terakhir pada tahun
disentri, hepatitis, TBC, HIV/AIDS, berjalan.
3 Jumlah kasus penyakit menular
dan lainnya.  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Kesehatan, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya kasus penyakit non infeksi  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kasus penyakit
yang tidak dapat ditularkan dari ada di Instansi/Lembaga terkait tidak menular.
orang ke orang melalui bentuk (Dinas Kesehatan, Kantor
kontak apa pun, seperti jantung, Desa/Kelurahan atau lainnya)
diabetes (gula), dengan data terakhir pada tahun
hypertenDDRRAAFFTT si (darah berjalan.
4 Jumlah kasus penyakit tidak menular
tinggi), dyspepsia (penyakit  Data selanjutnya per semester
lambung), dan lainnya. diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Kesehatan, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya kasus Bayi Lahir dengan  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah Bayi Lahir
masalah dan kondisi sebagai berikut:
ada di Instansi/Lembaga terkait Sehat.
 Setelah bayi lahir, bayi tidak (Dinas Kesehatan, Kantor
segera menangis Desa/Kelurahan atau lainnya)
 Berat badan bayi di bawah 2500 dengan data terakhir pada tahun
gram berjalan.
5 Jumlah Bayi Lahir Sehat
 Bayi tidak bisa menghisap ASI Data selanjutnya per semester
dengan baik diisi sesuai dengan pertambahan
 Tidak bergerak aktif data yang ada di
 Warna kulit pucat Instansi/Lembaga terkait (Dinas
 Ada cacat bawaan lahir Kesehatan, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya Bayi Lahir dengan masa  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah Bayi Lahir
gestasi (bayi dalam kandungan) ada di Instansi/Lembaga terkait Cukup Bulan.
belum mencapai 37 minggu (259 (Dinas Kesehatan, Kantor
hari). Desa/Kelurahan atau lainnya)
dengan data terakhir pada tahun
berjalan.
6 Jumlah Bayi Lahir Cukup Bulan
 Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Kesehatan, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya anggota keluarga dengan  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah keluarga yang
gangguan mental yang berdampak ada di Instansi/Lembaga terkait memiliki anggota dengan kriteria
pada suasana hati, pola pikir, tingkah (Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, penyakit gangguan jiwa.
laku secara umum sehingga tidak Kantor Desa/Kelurahan atau
mampu melakukan aktivitas sehari- lainnya) dengan data terakhir
Jumlah keluarga yang memiliki anggota hari secara normal. pada tahun berjalan.
7
dengan kriteria penyakit gangguan jiwa  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Kesehatan, Dinas Sosial, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).

VIII PILOT PROJECT KELUARGA SEHAT TANGGAP DAN TANGGUH BENCANA MENUJU KEUANGAN SEHAT

Adanya Keluarga yang belum  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah Keluarga yang
memiliki sebuah ada di Instansi/Lembaga terkait memiliki Asuransi Kesehatan.
DDRRAAFFTT jenis produk (Dinas Kesehatan, BPJS, Kantor
asuransi untuk menjamin biaya Desa/Kelurahan atau lainnya)
kesehatan atau perawatan bila ada dengan data terakhir pada tahun
Jumlah Keluarga yang memiliki Asuransi anggota Keluarga yang jatuh sakit berjalan.
1
Kesehatan atau mengalami kecelakaan.  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Kesehatan, BPJS, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya Kepala Keluarga dengan  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kepala
kondisi yang belum mendapat ada di Instansi/Lembaga terkait keluarga yang tidak memiliki
kesempatan bekerja, sedang mencari (Dinas Tenaga Kerja, Kantor pekerjaan / Pengangguran.
pekerjaan atau yang tidak mencari Desa/Kelurahan atau lainnya)
pekerjaan karena merasa tidak dengan data terakhir pada tahun
Jumlah kepala keluarga yang tidak memiliki mungkin memperoleh pekerjaan. berjalan.
2
pekerjaan / Pengangguran  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Tenaga Kerja, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya Kepala Keluarga dengan  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah kepala
kondisi bekerja yang bersifat tidak ada di Instansi/Lembaga terkait keluarga yang tidak memiliki
tetap dengan pekerjaan tidak secara (Dinas Tenaga Kerja, Kantor pekerjaan tetap.
terus-menerus, terputus-putus, Desa/Kelurahan atau lainnya)
dibatasi waktu dan merupakan dengan data terakhir pada tahun
Jumlah kepala keluarga yang tidak memiliki pekerjaan musiman, seperti tukang berjalan.
3
pekerjaan tetap bangunan, tukang service elektronik,  Data selanjutnya per semester
dan lainnya. diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Tenaga Kerja, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya Kepala Keluarga yang  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah Kepala
belum memiliki penghasilan berupa ada di Instansi/Lembaga terkait Keluarga yang memiliki penghasilan
gaji secara teratur dan sah setiap (Dinas Tenaga Kerja, Kantor tetap.
bulannya. Desa/Kelurahan atau lainnya)
dengan data terakhir pada tahun
Jumlah Kepala Keluarga yang memiliki berjalan.
4
penghasilan tetap  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Tenaga Kerja, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Masih adanya Ibu yang belum  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah Ibu hamil
memiliki tabungan Ibu bersalin ada di Instansi/Lembaga terkait yang mempunyai tabungan bersalin
berupa dana/barang yang disimpan (Dinas Kesehatan, Kantor (TABULIN).
oleh keluarga atau pengelola secara Desa/Kelurahan atau lainnya)
bertahap yang dengan data terakhir pada tahun
Jumlah Ibu hamil yang mempunyai tabungan pengelolaanDDRRAAnFFTT berjalan.
5
bersalin (TABULIN) ya sesuai kesepakatan bersama,  Data selanjutnya per semester
sehingga keluarga tidak merasa diisi sesuai dengan pertambahan
terbebani terhadap biaya data yang ada di
persalinan maupun Instansi/Lembaga terkait (Dinas
setelah persalinan. Kesehatan, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya Keluarga yang belum  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah keluarga yang
memiliki simpanan uang yang ada di Instansi/Lembaga terkait memiliki tabungan.
berasal dari pendapatan yang tidak (Kantor Desa/Kelurahan atau
digunakan untuk keperluan sehari- lainnya) dengan data terakhir
hari, sehingga simpanan uang dapat pada tahun berjalan.
6 Jumlah keluarga yang memiliki tabungan digunakan dan diambil kapan saja  Data selanjutnya per semester
tanpa terikat oleh perjanjian dan diisi sesuai dengan pertambahan
waktu bila ada keperluan Keluarga data yang ada di
yang mendesak, seperti biaya Instansi/Lembaga terkait (Kantor
berobat, membayar rumah sakit, dan Desa/Kelurahan atau lainnya).
lainnya.
Adanya Keluarga yang memiliki  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah keluarga yang
sumber daya keuangan tetapi belum ada di Instansi/Lembaga terkait mempunyai aset untuk investasi.
dimanfaatkan untuk membeli aset (Kantor Desa/Kelurahan atau
sebagai investasi untuk keperluan lainnya) dengan data terakhir
Jumlah keluarga yang mempunyai aset untuk jangka panjang dikemudian hari. pada tahun berjalan.
7
investasi  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
IX PILOT PROJECT KELUARGA SEHAT TANGGAP DAN TANGGUH BENCANA MEWUJUDKAN KELUARGA SEHAT PASANGAN USIA SUBUR

Adanya kasus Ibu melahirkan  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah Ibu
dengan kondisi bayi lahir tidak sehat ada di Instansi/Lembaga terkait melahirkan Bayi sehat.
dan kondisi Bayi cacat. (Dinas Kesehatan, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya)
dengan data terakhir pada tahun
berjalan.
1 Jumlah Ibu melahirkan Bayi sehat
 Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Kesehatan, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya Wanita yang belum berperan  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah peserta KB
serta dalam upaya ada di Instansi/Lembaga terkait pada wanita.
DDRRAAFFTT mengatur (BKKBN, Kantor
kelahiran anak, jarak, dan usia ideal Desa/Kelurahan atau lainnya)
melahirkan dan mengatur kehamilan dengan data terakhir pada tahun
untuk mewujudkan keluarga yang berjalan.
2 Jumlah Wanita sebagai peserta KB
berkualitas.  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait
(BKKBN, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya Pria yang belum berperan  Data awal berdasarkan data yang Bertambahnya jumlah peserta KB
serta dalam upaya mengatur ada di Instansi/Lembaga terkait pada pria.
kelahiran anak, jarak, dan usia ideal (BKKBN, Kantor
melahirkan dan mengatur kehamilan Desa/Kelurahan atau lainnya)
karena masih memiliki pemahaman dengan data terakhir pada tahun
bahwa KB peruntukannya hanya berjalan.
3 Jumlah Pria peserta KB
pada Wanita untuk mewujudkan  Data selanjutnya per semester
keluarga yang berkualitas. diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait
(BKKBN, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya kasus Wanita dengan  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah Pasangan Usia
kondisi keadaan tidak sehat yang ada di Instansi/Lembaga terkait Subur (PUS) yang memiliki masalah
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan (Dinas Kesehatan, BKKBN, kesehatan reproduksi.
proses reproduksi. Kantor Desa/Kelurahan atau
lainnya) dengan data terakhir
Jumlah Wanita pada Pasangan Usia Subur
pada tahun berjalan.
4 (PUS) yang memiliki masalah kesehatan
reproduksi  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Kesehatan, BKKBN, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya kasus pernikahan dengan  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah Pasangan Usia
isteri usia di bawah 20 tahun, ada di Instansi/Lembaga terkait Subur (PUS) yang menikah dengan
sehingga berdampak pada kehamilan (Dinas Kesehatan, BKKBN, isteri usia di bawah 20 tahun.
dan memiki resiko tinggi dalam Kantor Desa/Kelurahan atau
melahirkan serta anak yang lainnya) dengan data terakhir
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang
dilahirkan. pada tahun berjalan.
5 menikah dengan isteri usia di bawah 20
Tahun  Data selanjutnya per semester
diisi sesuai dengan pertambahan
data yang ada di
Instansi/Lembaga terkait (Dinas
Kesehatan, BKKBN, Kantor
Desa/Kelurahan atau lainnya).
Adanya kasus Wanita Usia Subur  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah Wanita Usia
dengan kondisi kehamilan sebagai ada di Instansi/Lembaga terkait Subur dengan kehamilan beresiko.
berikut: (Dinas Kesehatan, BKKBN,
 Kehamilan trimester satu terjadi
DDRRAAFFTT
Kantor Desa/Kelurahan atau
kista ovarium, perdarahan dan lainnya) dengan data terakhir
lainnya. pada tahun berjalan.
 Kehamilan trimester kedua dan  Data selanjutnya per semester
ketiga mengalami darah tinggi diisi sesuai dengan pertambahan
Jumlah Wanita Usia Subur dengan kehamilan (preeklampsia/eklampsia), data yang ada di
6
berisiko perdarahan, kehamilan ganda, Instansi/Lembaga terkait (Dinas
serta gangguan pertumbuhan dan Kesehatan, BKKBN, Kantor
lainnya. Desa/Kelurahan atau lainnya).
 Kehamilan dengan kelainan
letak: sungsang, lintang, kepala
belum masuk ke jalan lahir (PAP)
minggu ke 36 dan hamil dengan
dugaan kehamilan lewat waktu
(di atas 42 minggu).
Adanya kasus salah satu pasangan  Data awal berdasarkan data yang Berkurangnya jumlah penderita
usia subur (PUS) menderita penyakit ada di Instansi/Lembaga terkait penyakit infeksi menular seksual
yang disebabkan oleh infeksi (Dinas Kesehatan, BKKBN, pada Pasangan Usia Subur (PUS).
menular seksual karena melakukan Kantor Desa/Kelurahan atau
hubungan seks yang tidak aman, lainnya) dengan data terakhir
Jumlah penderita penyakit infeksi menular sehingga penularan melalui darah, pada tahun berjalan.
7
seksual pada Pasangan Usia Subur (PUS) sperma, atau cairan tubuh lainnya,  Data selanjutnya per semester
serta penularan juga bisa melalui diisi sesuai dengan pertambahan
pemakaian jarum suntik secara data yang ada di
berulang atau bergantian di antara Instansi/Lembaga terkait (Dinas
beberapa orang. Antara lain gonore, Kesehatan, BKKBN, Kantor
sifilis, dan HIV. Desa/Kelurahan atau lainnya).
Petunjuk Teknis Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana – Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan – Pokja IV

2.3. Mekanisme Pemilihan dan Persiapan Pilot Project Gerakan Keluarga Sehat Tanggap
dan Tangguh Bencana
Pemilihan Desa/Kelurahan Pilot Project dilakukan secara berjenjang dari tingkat
Provinsi sampai Desa/Kelurahan yang disesuaikan dengan kondisi, potensi serta
permasalahan yang dihadapi masing-masing daerah berdasarkan identifikasi kriteria pada
indikator data awal dan target capaian.
Setiap provinsi melaksanakan 1 (satu) atau lebih dari satu Pilot Project Gerakan
Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana. Mekanisme pemilihan dan persiapan Pilot
Project sebagai berikut:
1. TP PKK Pusat melakukan launching dan sosialisasi Gerakan Keluarga Sehat Tanggap
dan Tangguh Bencana yang diawali dengan surat dari Ketua Umum TP PKK kepada
Ketua TP PKK Provinsi dan Ketua TP PKK Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
2. TP PKK Provinsi secara berjenjang melakukan Sosialisasi Petunjuk Teknis Gerakan
Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana sampai TP PKK Desa/Kelurahan.
3. TP PKK Provinsi berkoordinasi dengan TP PKK Kabupaten/Kota untuk melakukan
identifikasi kondisi dan permasalahan di Desa/Kelurahan yang akan dijadikan lokasi
Pilot Project.
4. TP PKK Kabupaten/Kota melakukan tahapan langkah-langkah pemetaan potensi pada
lokasi Pilot Project (SDM, Pengorganisasian, Pelaksanaan, dan data dukung).
5. TP PKK Provinsi sampai dengan TP PDDRRAAFFTT KK Desa/Kelurahan membuat
Rencana Anggaran Belanja (RAB) untuk pelaksanaan Gerakan Keluarga Sehat Tanggap
dan Tangguh Bencana Tahun Anggaran 2022 s/d 2024 yang bersumber dari
APBD/APBDes/APBKel/Sumber Lain yang sah.
6. Secara berjenjang dari TP PKK Desa/Kelurahan ke tingkat TP PKK Provinsi melaporkan
kesiapan pelaksanaan Pilot Project kepada TP PKK Pusat dengan mengirimkan Laporan
Manual Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh Bencana yang dikirimkan
ke TP PKK Pusat oleh TP PKK Provinsi melalui email: bidang4.pokja4@gmail.com
(Lampiran 3).
7. TP PKK Pusat bersama TP PKK Provinsi dan TP PKK Kabupaten/Kota melakukan
verifikasi dengan pemantauan data dan lokasi nominasi Pilot Project secara Virtual
dan/atau Peninjauan langsung ke lokasi yang diusulkan oleh TP PKK Provinsi.
8. Selanjutnya TP PKK Pusat akan mengirimkan hasil verifikasi melalui tautan bit.ly yang
akan dikirimkan melalui email kepada TP PKK Provinsi.
9. TP PKK Provinsi dapat memulai pelaksanaan Pilot Project di lokasi yang sudah
terverifikasi dan direkomendasi oleh TP PKK Pusat.
10. Bagi usulan lokasi Pilot Project yang tidak terverifikasi dan tidak direkomendasi oleh TP
PKK Pusat tetap dapat melaksanakan Pilot Project sampai di tingkat Provinsi sesuai
kesepakatan antara TP PKK Kabupaten/Kota dengan TP PKK Provinsi.

44
BAB III
MEKANISME PEMBEKALAN DAN PELAKSANAAN
PILOT PROJECT GERAKAN KELUARGA SEHAT TANGGAP DAN TANGGUH
BENCANA

3.1. Mekanisme Pembekalan


Mekanisme Pembekalan Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana
dalam rangka persiapan pelaksanaan Pilot Project diberikan kepada Kader PKK atau
masyarakat secara Virtual dan/atau langsung ke lokasi Pilot Project yang dilaksanakan
bersama-sama oleh TP PKK Pusat, TP PKK Provinsi, dan TP PKK Kabupaten/Kota sebagai
berikut:
1. Pembekalan kepada Kader PKK dan Masyarakat dengan tema Keluarga Sehat Tanggap
dan Tangguh Bencana Peduli Stunting.
2. Pembekalan kepada Kader PKK dan Masyarakat dengan tema Keluarga Sehat Tanggap
dan Tangguh Bencana Menuju Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).
3. Pembekalan kepada Kader PKK dan Masyarakat dengan tema Keluarga Sehat Tanggap
dan Tangguh Bencana Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
4. Pembekalan kepada Kader PKK dan Masyarakat dengan tema Keluarga Sehat Tanggap
dan Tangguh Bencana Siaga Kebakaran lingkungan.
5. Pembekalan kepada Kader PKK dan Masyarakat dengan tema Keluarga Sehat Tanggap
dan Tangguh Bencana Alam.
6. Pembekalan kepada Kader PKK dan Masyarakat dengan tema Keluarga Sehat Tanggap
dan Tangguh Bencana Peduli Lingkungan.
7. Pembekalan kepada Kader PKK dan Masyarakat dengan tema Keluarga Sehat Tanggap
dan Tangguh Bencana Menuju Keluarga Sehat Berkualitas.
8. Pembekalan kepada Kader PKK dan Masyarakat dengan tema Keluarga Sehat Tanggap
dan Tangguh Bencana Menuju Keuangan Sehat.
9. Pembekalan kepada Kader PKK dan Masyarakat dengan tema Keluarga Sehat Tanggap
dan Tangguh Bencana Mewujudkan Keluarga Sehat Pasangan Usia Subur (PUS).

3.2. Mekanisme Pelaksanaan Pilot Project


1. Pelaksanaan dimulai Bulan Januari 2022 dan berakhir pada Bulan Juli 2024;
2. TP PKK Desa/Kelurahan menyerahkan data awal secara berjenjang sampai ke TP PKK
Provinsi;
3. TP PKK Provinsi mengisi data awal Pilot Project sesuai format isian data yang
disediakan oleh TP PKK Pusat dalam bentuk:
a. Laporan Perkembangan Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana
yang diinput oleh TP PKK Provinsi dalam bentuk aplikasi Google Form yang
disediakan TP PKK Pusat;
b. Laporan Manual Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh Bencana yang
dikirimkan ke TP PKK Pusat oleh TP PKK Provinsi melalui email:
bidang4.pokja4@gmail.com. (Lampiran 3);
4. TP PKK Pusat secara berjenjang sampai ke TP PKK Desa/Kelurahan melaksanakan
Pembinaan dan Pengawasan Pilot Project;
5. TP PKK Pusat secara berjenjang sampai ke TP PKK Desa/Kelurahan melaksanakan
pemantauan dan evaluasi, pelaporan, apresiasi keberhasilan pilot project, serta replikasi
dan tindak lanjut.

DDRRAAFFTT
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

4.1. Pembinaan
1. TP PKK Pusat
a. Pemberian pedoman dan panduan;
b. Penyusunan materi Pembekalan;
c. Peningkatan Pengetahuan dan pemahaman melalui pembekalan kepada TP PKK
Provinsi;
d. Penyusunan strategi pencapaian kinerja; dan
e. Pemberian penghargaan.
2. TP PKK Provinsi
a. Penguatan kapasitas kelembagaan melalui Pembekalan, konsultasi, Bimbingan,
fasilitasi dan koordinasi kepada TP PKK Kabupaten/Kota;
b. Penyusunan strategi pencapaian kinerja; dan
c. Pemberian penghargaan.
3. TP PKK Kabupaten/Kota
a. Penguatan kapasitas kelembagaan melalui pembekalan, konsultasi, Bimbingan,
fasilitasi dan koordinasi kepada TP PKK Kecamatan;
b. Penyusunan strategi pencapaian kinerja; dan
c. Pemberian penghargaan.
4. TP PKK Kecamatan
a. Penguatan kapasitas kelembagaan melalui Pembekalan, konsultasi, Bimbingan,
fasilitasi dan koordinasi kepada TP PKK Desa/Kelurahan; dan
b. Pelaksanaan strategi pencapaian kinerja.

5. TP PKK Desa/Kelurahan
a. Penguatan kapasitas kelembagaan melalui Pembekalan, konsultasi, Bimbingan,
fasilitasi dan koordinasi kepada Kader PKK; dan
b. Pelaksanaan strategi pencapaian kinerja.

4.2. Pengawasan
1. Pengawasan dilakukan oleh TP PKK secara berjenjang paling sedikit 3 (tiga) bulan
sekali.
2. Hasil Pengawasan dilaporkan oleh TP PKK secara berjenjang paling sedikit 3 (tiga) bulan
sekali.
3. Laporan Hasil Pengawasan TP PKK secara berjenjang digunakan sebagai bahan
pertimbangan tindak lanjut pelaksanaan kegiatan pada triwulan berikutnya.
BAB V
PEMANTAUAN DAN EVALUASI, PELAPORAN, APRESIASI KEBERHASILAN
PILOT PROJECT, SERTA REPLIKASI DAN TINDAK LANJUT

5.1. Pemantauan dan Evaluasi


1. Pemantauan dilakukan oleh TP PKK secara berjenjang paling sedikit 6 (enam) bulan
sekali.
2. Pemantauan pelaksanaan yang dilakukan oleh TP PKK secara berjenjang untuk
mengetahui tingkat kemajuan pelaksanaan Pilot Project.
3. Hasil Pemantauan oleh TP PKK secara berjenjang sebagai bahan masukan untuk
penentuan kegiatan tindak lanjut pelaksanaan pada semester berikutnya.

5.2. Pelaporan
1. Pelaporan dilakukan oleh TP PKK secara berjenjang setiap 6 (enam) bulan sekali.
2. Pelaporan pelaksanaan berkala dilakukan oleh TP PKK secara berjenjang untuk
mengetahui tingkat kemajuan pelaksanaan Pilot Project sesuai format laporan yang
sudah ditentukan sebagai berikut:
- Laporan Perkembangan Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana
yang diinput oleh TP PKK ProvDDRRAAiFFTT nsi dalam bentuk aplikasi
Google Form yang disediakan TP PKK Pusat:
https://s.id/PKK-Stunting
https://s.id/PKK-PHBS
https://s.id/PKK-KIA
https://s.id/PKK-SiagaKebakaranLingkungan
https://s.id/PKK-BencanaAlam
https://s.id/PKK-PeduliLingkungan
https://s.id/PKK-KeluargaSehatBerkualitas
https://s.id/PKK-KeuanganSehat
https://s.id/PKK-PasanganUsiaSubur
- Laporan Pelaksanaan Pilot Project yang dikirimkan ke TP PKK Pusat oleh TP PKK
Provinsi secara berjenjang melalui alamat email: bidang4.pokja4@gmail.com dalam
bentuk soft file. (Lampiran 2).
3. Pelaporan akhir sesuai Laporan Manual Pilot Project dengan melampirkan seluruh
Laporan Manual berkala sebelumnya yang dikirimkan ke TP PKK Pusat oleh TP PKK
Provinsi melalui alamat email: bidang4.pokja4@gmail.com paling lambat pada tanggal
15 Juli 2024. (Lampiran 2).
4. TP PKK Pusat melakukan verifikasi laporan manual Pilot Project dengan mencocokan
data pada aplikasi Google Form Laporan Perkembangan Pilot Project Keluarga Sehat
Tanggap dan Tangguh Bencana yang di isi secara berkala oleh TP PKK Provinsi.
5. Hasil verifikasi laporan dijadikan sebagai evaluasi akhir untuk apresiasi keberhasilan
Pilot Project.

5.3. Apresiasi Keberhasilan Pilot Project


Apresiasi keberhasilan diberikan pada akhir masa Pilot Project untuk Desa/Kelurahan
terbaik dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Apresiasi Keberhasilan Program
a. TP PKK Pusat memberikan Reward kepada Desa/Kelurahan Terbaik dalam
bentuk Piagam Penghargaan dan/atau bentuk lainnya.
b. TP PKK Provinsi dengan pemberian Reward kepada Desa/Kelurahan Terbaik
dalam bentuk Piagam Penghargaan dan/atau bentuk lainnya.
c. TP PKK Kabupaten/Kota dengan pemberian Reward kepada Desa/Kelurahan
terbaik dalam bentuk Piagam Penghargaan dan/atau bentuk lainnya.

5.4. Replikasi dan Tindak Lanjut


Desa/Kelurahan terbaik yang melaksanakan Pilot Project tetap mempertahankan kondisi
keberhasilan yang sudah diraih, sehingga dapat dijadikan sebagai lokasi percontohan dan
studi banding untuk Desa/Kelurahan seluruh Indonesia.
BAB VI
PENGANGGARAN

Penganggaran pelaksanaan Pilot Project Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh
Bencana bisa bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa/Kelurahan
(APBDes/APBKel) dan lain-lain sumber pendanaan yang sah dan tidak mengikat.

DDRRAAFFTT
BAB VII
PENUTUP

Petunjuk teknis pelaksanaan Pilot Project Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh
Bencana ini merupakan acuan dalam pelaksanaan kegiatan untuk peningkatan Kesehatan,
Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Sehat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
Keluarga dan Masyarakat di seluruh Indonesia. Diharapkan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara
transparan dan akuntabel.
LAMPIRAN 1

LOGO GERAKAN KELUARGA SEHAT TANGGAP DAN TANGGUH BENCANA

DDRRAAFFTT

A. PENGERTIAN

Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana


Menjadikan individu di dalam keluarga agar mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) dan
berperan aktif dalam peningkatan Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup dan Perencanaan Sehat
dari aspek fisik manusia maupun lingkungannya.

B. FILOSOFI LOGO

1. Rumah
Sebagai tempat untuk berteduh, berlindung, berbagi dan belajar. Tempat yang di dalamnya
terjadi suatu interaksi dan komunikasi sebagaimana dalam suatu keluarga. Antar anggotanya
saling menghargai dan menghormati. Setiap diri yang ada di dalamnya berperan dalam
menopang keberlangsungan rumah ini.

2. Segi 5 (lima) pada Logo Rumah


Kelima garis tersebut menunjukkan bahwa dalam komunitas ini berprinsip pada Pancasila
sebagai lambang yang menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Atap Rumah
Atap terdiri dari dua garis dan runcing ke atas seperti segitiga. Hal ini bermakna bahwa ada dua
kehidupan langit (akhirat) dan bumi. Selain itu bermakna pula sebagai wujud pencapaian cita-
cita yaitu untuk menjadi orang yang bermanfaat sebagai bentuk pencapaian tertinggi kehidupan
manusia. Perwujudan bermanfaat ini dilakukan melalui jalan berkarya.

4. Penyangga Rumah
Dua garis di sisi kiri dan kanan yang berwarna biru dengan makna suatu keberanian, kekuatan
tekad dari setiap anggota keluarga ini untuk terus berkarya melalui berbagai jalan dan bidang.

5. Landasan Rumah
Satu garis di bawah bermaksud sebagai landasan rumah di bagian bawah, satu garis ini
bermakna sebagai landasan yang berada di bawah sebagai tempat/alas untuk melakukan
berbagai kegiatan di dalam rumah.

6. 3 (tiga) Tangan mengepal di dalam Rumah


 Tangan Pertama memiliki makna Tanggap dan Tangguh terhadap Kesehatan.
 Tangan Kedua memiliki makna Tanggap dan Tangguh terhadap Kelestarian Lingkungan
Hidup di sekitarnya.
 Tangan Ketiga memiliki makna Tanggap dan Tangguh terhadap Perencanaan Sehat.

7. Keluarga
Keluarga (bapak, ibu dan dua anak) mewujudkan keluarga yang mandiri, sejahtera, dan
berkualitas, serta bergandengan tangan mencerminkan kesetiakawanan, persatuan, kebersamaan,
tolong menolong dan tenggang rasa antar sesama anggota keluarga.

8. Masker
Upaya untuk melindungi diri sendiri dan juga melindungi orang lain dari penularan penyakit
maupun dapat menjaga lisannya serta menjaga perkataannya terhadap orang lain.

9. Tangan Menadah Pohon


Menggambarkan kepedulian terhadap situasi sosial dan lingkungan yang membutuhkan
uluran tangan dengan segala perubahannya, serta dapat memberikan kehidupan dan energi pada
manusia.

10. Filosofi Warna-Warna yang Ada Dalam Logo


 Orange memiliki makna kreatif, bahagia, keberanian, kebebasan, siap dan waspada.
 Biru memiliki makna ketenangan, kedamaian dan kesehatan.
 Putih memiliki makna kesederhanaan, kemurnian, kesucian dan kesempurnaan.
 Merah memiliki makna keberanian dan memberi energi positif.
 Hijau memiliki makna sumber kehidupan, kesegaran dan rasa aman.
 Merah Muda memiliki makna kehangatan, kenyamanan, inspirasi dan berjiwa muda.
LAMPIRAN 2

PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


TP PKK PROVINSI......................
d/a ........................................................................................
Telp. .....................................................................
Website: http//www.............. email: .............................

Kepada :
Dari :
Tembusan :
Tanggal :
Nomor :
Sifat :
Lampiran :
Hal : Penyampaian Laporan Pelaksanaan Pilot Project Gerakan Keluarga Sehat
Tanggap dan Tangguh Bencana

I. Dasar Pelaksanaan
DDRRAAFFTT

1. ........................................................................................................
2. ........................................................................................................

II. Pendahuluan
........................................................................................................................................................

III. Maksud dan Tujuan


1. Maksud.
2. Tujuan.

IV. Pelaksanaan
1. Kegiatan Pemantauan dan Pembinaan Pilot Project oleh TP PKK secara berjenjang
2. Inovasi yang dilakukan untuk peningkatan keberhasilan Pilot Project
3. Evaluasi Perkembangan Perkembangan Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh
Bencana (deskripsi sesuai isi form yang dinarasikan)
4. Pembekalan/Pelatihan bagi Kader PKK/Kader Dasa Wisma/Masyarakat/Lainnya untuk
peningkatan keberhasilan Pilot Project
5. Gambaran kondisi dan keadaan Lokasi Pilot Project (kodisi dan keadaan yang sama pada
Desa/Kelurahan sebelum dilaksanakan Pilot Project atau kodisi dan keadaan yang lebih baik
pada Desa/Kelurahan sebelum dilaksanakan Pilot Project)
6. Lampiran Dokumentasi dari poin 1 sampai dengan poin 5 yang sesuai dilaksanakan:
a. Foto Dokumentasi Kegiatan Pemantauan dan Pembinaan Pilot Project oleh TP PKK
secara berjenjang
b. Foto Kegiatan Inovasi untuk peningkatan keberhasilan Pilot Project
c. Laporan Manual Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap Dan Tangguh Bencana sesuai
form pada lampiran 2 (catatan: wajib diisi)
d. Pembekalan/Pelatihan Kader PKK/Kader Dasa Wisma/Masyarakat/Lainnya (Materi,
Absensi, Sertifikat dan Foto)
e. Foto Dokumentasi kondisi dan keadaan Lokasi Pilot Project

V. Penutup
.................................................................................................

Demikian kami sampaikan laporan …

Ketua Bidang IV / Pokja IV


Tim Penggerak PKK Provinsi..............,

..............................................................
Lampiran 3

LAPORAN MANUAL PILOT PROJECT KELUARGA SEHAT TANGGAP DAN TANGGUH BENCANA
BIDANG KESEHATAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN - POKJA IV

Provinsi : ......................................
Kabupaten / Kota : ......................................
Kecamatan : ......................................
Desa / Kelurahan : ......................................
Pilot Project : ......................................
Penanggung Jawab Desa / Kelurahan : ...................................... No. HP : ......................................
Penanggung Jawab Kecamatan : ...................................... No. HP : ......................................
Penanggung Jawab Kabupaten / Kota : ...................................... No. HP : ......................................
Penanggung Jawab Provinsi : ...................................... No. HP : ......................................
DDRRAAF
FTT

A. DATA DUKUNG
DATA UMUM 2021 2022 2023 2024 KETERANGAN
NO EVALUASI
YANG DI MONITOR I II I II I II I II

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Jumlah Penduduk

2 Jumlah Keluarga

3 Jumlah Laki-Laki

4 Jumlah Perempuan

56
Petunjuk Teknis Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana – Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan – Pokja IV

5 Jumlah Keluarga Sejahtera

Jumlah Keluarga Pra


6
Sejahtera

7 Jumlah Rumah

8 Jumlah Bayi (0-2 Tahun)

Jumlah Bayi yang


9 mendapatkan ASI Ekslusif
(0-6 Bulan)

10 Jumlah Balita (>2-5 Tahun)

11 Jumlah Anak (6-14 Tahun)

Jumlah Usia Produktif (15-


12
64 tahun)

13 Jumlah Lansia (≥65 Tahun)

Jumlah Pasangan Usia


14
Subur

15 Jumlah Peserta KB Aktif

16 Jumlah Ibu Hamil

17 Jumlah Ibu Menyusui

Jumlah Kelompok PKK


18
RT/RW
Jumlah Kader PKK Pokja
19
IV

Jumlah Kader PKK


20
Terlatih

Jumlah Kelompok Dasa


21
Wisma

22 Jumlah Kader Dasa Wisma

Jumlah Kader Dasa Wisma


23
Terlatih

24 Jumlah Bank Sampah


DDRRAAFFTT

25 Jumlah Posko Bencana

58
B. DATA PILOT PROJECT
2021 2022 2023 2024
NO DATA UTAMA YANG DI MONITOR EVALUASI
I II I II I II I II

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

I Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana Peduli Stunting

1 Jumlah Bayi Lahir Prematur


2 Jumlah Bayi Lahir Berat Badan Bayi Lahir
Rendah (BBLR)
3 Jumlah Balita Kurang Gizi
4 Jumlah Balita Stunting
5 Jumlah bayi dan balita yang rutin dilakukan
DDRRAAF
FTT

pemeriksaan tumbuh kembang setiap bulan


6 Jumlah kehamilan yang tidak direncanakan /
tidak diinginkan
7 Jumlah Ibu yang melahirkan dengan jarak
terlalu dekat
Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan
II Tangguh Bencana Menuju Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
1 Jumlah penduduk yang mematuhi protokol
kesehatan
2 Jumlah rumah yang memiliki jamban sehat
3 Jumlah rumah yang memiliki fasilitas
instalasi atau bak penampung air bersih
4 Jumlah kasus penyakit Diare

59
58
Petunjuk Teknis Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana – Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan – Pokja IV

5
Jumlah keluarga yang sadar gizi
6 Jumlah rumah tanpa asap rokok
7 Jumlah penduduk yang masih Buang Air
Besar Sembarangan (BABS)
Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan
III Tangguh Bencana Peduli Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA)
Jumlah ibu hamil yang rutin memeriksakan
1 kehamilannya pada tenaga kesehatan secara
periodik
2 Jumlah Persalinan yang ditolong Tenaga
Kesehatan
3
Jumlah kasus Kematian Ibu nifas DDRRAAFFTT

4 Jumlah kasus Kanker Serviks pada


Perempuan
5 Jumlah bayi dan balita yang mendapat
imunisasi
6 Jumlah bayi dan balita sakit yang terdata
pada fasilitas kesehatan
7 Jumlah kasus Kematian Bayi dan Balita
Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan
IV Tangguh Bencana Siaga Kebakaran
lingkungan
1 Jumlah kasus Kebakaran Rumah Tangga
2
Jumlah kasus kebakaran non rumah tangga

63
Jumlah Rumah Tangga yang memiliki Alat
3
Pemadam Api Ringan (APAR) atau Instalasi
Air untuk antisipasi kebakaran
4 Jumlah Rumah Semi Permanen dan rumah
kayu
5 Jumlah Rumah Tangga yang memiliki Kotak
P3K
6 Jumlah kasus Kecelakaan Rumah Tangga
7 Jumlah instalasi hydrant antisipasi kebakaran
V Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan
Tangguh Bencana Alam
1 Jumlah kasus Bencana Alam
2 Jumlah kasus kerusakan ekosistem akibat
eksploitasi hasil alam
3 Jumlah kasus kerusakan ekosistem akibat
bencana alam
4 Jumlah luas pengikisan tanah /abrasi
5
Jumlah luas alih fungsi pemanfaatan lahan
6 Jumlah luas area restorasi kerusakan alam
7 Jumlah kerusakan fasilitas bangunan
VI Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan
Tangguh Bencana Peduli Lingkungan
1 Jumlah Keluarga yang memiliki bak sampah
2
Jumlah Anggota Bank Sampah
Petunjuk Teknis Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana – Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan – Pokja IV

3 Jumlah keluarga yang menggunakan Sistem


Pembuangan Air Limbah (SPAL)
4 Jumlah kasus banjir
5
Jumlah bak sampah milik desa
6 Jumlah Rumah dengan ventilasi udara yang
baik
7 Jumlah kasus Kejadian Luar Biasa (KLB)
Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan
VII Tangguh Bencana Menuju Keluarga
Sehat Berkualitas
1 Jumlah Keluarga dengan 2 anak
Jumlah Penduduk yang berobat ke fasilitas
2
DDRRAAFFTT

kesehatan berdasarkan data di fasilitas


kesehatan
3 Jumlah kasus penyakit menular
4 Jumlah kasus penyakit tidak menular
5
Jumlah Bayi Lahir Sehat
6 Jumlah Bayi Lahir Cukup Bulan
7 Jumlah keluarga yang memiliki anggota
dengan kriteria penyakit gangguan jiwa
Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan
VIII Tangguh Bencana Menuju Keuangan
Sehat
1 Jumlah Keluarga yang memiliki Asuransi
Kesehatan

63
2 Jumlah kepala keluarga yang tidak memiliki
pekerjaan / Pengangguran
3 Jumlah kepala keluarga yang tidak memiliki
pekerjaan tetap
4 Jumlah Kepala Keluarga yang memiliki
penghasilan tetap
5 Jumlah Ibu hamil yang mempunyai tabungan
bersalin (TABULIN)
6 Jumlah keluarga yang memiliki tabungan
7 Jumlah keluarga yang mempunyai aset untuk
investasi
Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan
IX Tangguh Bencana Mewujudkan Keluarga
Sehat Pasangan Usia Subur (PUS)

1 Jumlah Ibu melahirkan Bayi sehat

2 Jumlah peserta KB pada wanita

3 Jumlah peserta KB pada pria

4 Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang


memiliki masalah kesehatan reproduksi
5 Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang
menikah dibawah usia <20 Tahun
6 Jumlah Wanita Usia Subur dengan
kehamilan beresiko
7 Jumlah penderita penyakit infeksi menular
seksual pada Pasangan Usia Subur (PUS)

Anda mungkin juga menyukai