(Ambon)
(Hawaii)
Divisi : Spermatophyta
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Psidium
Jambu biji merupakan tanaman perdu bercabang banyak. Tingginya dapat mencapai 3-
10 meter. Umumnya umur tanaman jambu biji hingga sekitar 30 - 40 tahun. Tanaman yang
berasal dari biji relatif berumur lebih panjang dibandingkan hasil cangkokan atau okulasi
namun tanaman yang berasal dari okulasi memiliki postur lebih pendek atau (duarpin) dan
bercabang lebih banyak sehingga memudahkan perawatan tanaman. Tanaman ini sudah
mampu berbuah saat berumur sekitar 2 - 3 bulan meskipun ditanam dari biji.
Daun jambu biji berbentuk bulat panjang, bulat langsing, atau buat oval dengan ujung
tumpul atau lancip. Warna daunnya beragam seperti hijau tua, hijau muda, merah tua, dan
hijau berbelang kuning. Permukaan daun ada yang halus mengilap dan halus biasa. Tata letak
daun saling berhadapan dan tumbuh tunggal. Panjang helai daun sekitar 5-15 cm dan lebar 3
4) Bagian dari tanaman jambu biji yang digunakan sebagai antidiare : Daun
Tumbuhan jambu biji daunnya mempunyai rasa yang manis, kelat, netral,
Daun jambu biji memiliki kandungan flavonoid yang sangat tinggi, terutama
usus, panu, muntaber, maag dan sakit kulit. Bunga, kulit batang dan buah mentah jambu
biji juga bermanfaat sebagai antispetik, penyembuan diare dan sakit perut. Kandungan
Mekanisme Kerja
jambu biji (Psidium guajava L.) yang bersifat sebagai antidiare, sebagai berikut :
Quercetin
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh John, salah satu bahan aktif yang
terkandung dalam daun Psidium guajava yang memiliki peranan paling efektif sebagai
antidiare adalah flavonoid. Senyawa turunan flavonoid yang terkandung dalam daun
Psidium guajava L. adalah quercetin. Penelitian lain secara lebih spesifik menjelaskan
bahwa quercetin merupakan senyawa golongan flavonoid jenis flavonol dan flavon,
senyawa ini banyak terdapat pada tanaman famili Myrtaceae dan Solanacea. (Fratiwi. Y,
2015)
pelepasan asetilkolin yang dapat meningkatkan kontraksi usus akibat adanya iritasi oleh
Tanin
Senyawa tanin yang terkandung dalam daun Psidium guajava L. dapat diperkirakan
memiliki jumlah sebanyak 9–12%. Tanin dapat menimbulkan rasa sepat pada buah dan
sirkulasi darah. Tanin mempunyai sifat sebagai pengelat berefek spasmolitik yang
yang dilakukan oleh Sukardi, waktu ekstraksi optimal daun Psidium guajava L. adalah
selama 17,5 menit dengan kandungan tanin yang didapat sebesar 7,82% atau setara
Psidium guajava L. juga memiliki kandungan lain yang memiliki potensi sebagai
antidiare yaitu minyak atsiri dan alkaloid. Minyak atsiri merupakan senyawa yang
mudah menguap yang tidak larut dalam air yang berasal dari tanaman. Senyawa ini
2015)
7) Cara pemakaian :
Resep 1
Rebus daun jambu biji segar seberat 30 gram bersamaan dengan segenggam
tepung beras dan air 1 - 2 gelas. Air rebusan ini diminum 2 kali sehari. (Pusat Studi
Biofarmaka, 2014)
Resep 2
Siapkan 3 sendok teh buah adas, 5 lembar daun jambu biji, 10 cm kulit batang
pulasari, digodok dengan air selama 30 menit , setelah dingin disaring, dan cairannya
diminum tiap pagi dan sore dengan masing-masing 1/2 gelas. (Pusat Studi Biofarmaka,
2014)
Resep 3
Cara lainnya adalah 3 lembar daun jambu biji muda segar dikunyah dengan sedikit
garam, lalu ditelan. Lakukan pengobatan sebanyak 2 kali sehari. (Hariana, 2013)
B. Sediaan Jadi herbal
1) Diapet
Diapet yang diproduksi oleh PT. SOHO Industri Pharmasi merupakan salah satu obat
diare yang beredar bebas di pasar atau sering disebut produk OTC (Over The Counter).
Diapet diluncurkan pertama kali di pasar pada bulan September 2000 dengan konsep
baru, yaitu obat diare dengan kategori obat tradisional yang berbahan alami (natural
formula) namun dikemas secara modern dengan standar industri farmasi, seperti
standar GMP (Good Manufacturing Practice) atau disebut juga CPOB (Cara Pembuatan
Obat yang Baik). Diapet terbuat dari 100% bahan alami dengan komposisi daun jambu
biji (Psidii Folium), rimpang kunyit (Curcumae domesticae Rhizoma), biji jali (Coicis
semen), Buah mojokeling (Chebulae Fructus), dan kulit buah delima (Granati
pericarpium). sebagaimana diketahui penggunaan daun jambu biji sebagai obat diare
sudah teruji sejak dulu dan sudah pula di uji klinis ke manusia. (Durianto, dkk., 2004)
b. Anak-anak :
3 kali sehari @1 sachet
DAFTAR PUSTAKA
Hariana, Arief. 2013. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Swadaya
Pusat Studi Biofarmaka. 2014. Sehat Alami dengan Herbal 250 Tanaman Herbal Berkhasiat
Parimin. 2007. Jambu Biji : Budi Daya dan Ragam Pemanfaatannya. Jakarta: Penebar
Swadaya
Durianto, Darmadi., dkk. 2004. Brand Equity Ten Strategi Memimpin Pasar. Jakarta: PT.