Indikasi
Adanya eksostosis
Adanya torus
Adanya frenulum tinggi
Memperoleh keadaan linggir alveolar yang baik
Tidak ada kondisi patologis pada keadaan intra oral dan ekstra oral
Nyeri akibat pemasangan gigi tiruan
Karena ulcer yang berulang pada sekitar gigi tiruan
Atrofi rahang karena proses fisiologis
Disfungsi yang tidak berkurang dengan perbaikan konvensional, misalnya disfungsi
mastikasi, disfungsi fonetik, dan disfungsi temporo-mandibular joint
Kontraindikasi
Pasien usia lanjut karena tulang mengalami resorbsi. Bila dilakukan pembedahan
harus hati – hati.
Kelainan psikologis: depresi, bingung, dan belum siap menggunakan gigi palsu.
Sumber lain menyatakan indikasi dan kontra indikasi bedah pre prostetik, yaitu:
Indikasi
Indikasi dari prosedur alveolektomi jarang dilakukan tetapi biasanya pada dilakukan
pada kasus proyeksi anterior yang berlebih pada alveolar ridge pada maxilla(Wray et
al,2003) atau untuk pengurangan prosesus alveolaris yang mengalami elongasi
(Thoma, 1969). Area yang berlebih tersebut dapat menimbulkan masalah dalam
estetik dan stabilitas gigi tiruan. Pembedahan ini paling banyak dilakukan pada
maloklusi kelas II divisi I (Wray et al,2003).
Alveolektomi juga dilakukan untuk mengeluarkan pus dari suatu abses pada gigi.
Alveolektomi diindikasikan juga untuk preparasi rahang untuk tujuan prostetik yaitu
untuk memperkuat stabilitas dan retensi gigi tiruan (Thoma, 1969).
Menghilangkan alveolar ridge yang runcing yang dapat menyebabkan :
neuralgia,protesa tidak stabil,protesa sakit pada waktu dipakai.
Menghilangkan tuberositas untuk mendapatkan protesa yang stabil dan enak dipakai
Untuk eksisi eksostosis (Thoma, 1969).
Menghilangkan interseptal bonediseas.
Menghilangkan undercut.
Mendapatan spaceintermaksilaris yang diharap.
Untuk keperluan perawatan ortodontik,bila pemakaian alat ortho tidak maksimal
maka dilakukan alveolektomi
penyakit periodontal yang parah yang mengakibatkan kehilangan sebagian kecil
tulang alveolarnya.
12. ekstraksi gigi yang traumatik maupun karena trauma eksternal.
Kontraindikasi
Pasien dengan penyakit sistemik
Periostitis
Periodontitis
Maintenance Phase:
Maintenance phase merupakan fase pemeliharaan yang meliputi kunjungan periodik
dan pemeriksaan ulang. Hal yang diperiksa pada saat pasien melakukan kunjungan antara
lain:
Melihat ada tidaknya perdarahan,
Melihat apakah jahitan lepas atau tidak,
Apakah ada keluhan sakit,
Ada tidaknya pembengkakan pada luka,
Luka mengalami infeksi atau tidak,
Untuk keperluan estetik, dilihat apakah ada bekas luka