Anda di halaman 1dari 16

Skenario 1

Pengembangan Program Kesehatan Gigi dan Mulut di Sekolah


Sebuah penelitian Cross-sectional menyatakan bahwa siswa di SD Siraja IV memiliki
prevalensi karies aktif sebesar 68% dengan indeks DMFT 4,5 dan required treatment index
(RTI) sebesar 80,4%. Peneliti berpendapat bahwa program UKGS di SD Siraja IV yang tidak
berjalan efektif. Berdasarkan hal ini maka kepala puskesmas kecamatan Siraja
menginstruksikan kepada dokter gigi puskesmas untuk meninjau dan mengembangkan
program UKGS terbaik, dengan harapan dapat meningkatkan tingkat Kesehatan gigi dan
mulut siswa SD Siraja IV.
Kata sulit :
1. RTI :
- Angka presentasi dari jumlah gigi tetap yang karies terhadap angkat dmft
- Indikator penilaian yang menggambarkan besarnya kerusakan pada gigi yang
belum ditangani
2. Puskesmas :
- Unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
- Suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya Kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan per seorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotive dan preventif demi mencapai derajat Kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya
3. Program UKGS :
- Merupakan bagian integral dari UKS yang melaksanakan pelayanan Kesehatan
gigi dan mulut secara terencana pada para siswa tingkat sekolah dasar dalam suatu
kurun waktu tertentu dengan kegiatan promotive dan preventif
- Usaha Kesehatan gigi sekolah yang merupakan sarana utama dalam rangka
meningkatkan Kesehatan gigi dan mulut anak-anak di sekolah.
4. Prevalensi :
- Proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu dalam jangka waktu
tertentu. Dalam dunia kedokteran karakteristik yang dimaksud meliputi penyakit
atau faktor resiko
5. Penelitian Cross-sectional :
- Merupakan salah satu desain penelitian yang dilihat sebagai salah satu metodologi
penelitian sosial dengan melibatkan lebih dari satu kasus dalam sekali olah dan
juga melibatkan beberapa variable untuk melihat pola hubungannya. Penelitian
cross sectional merupakan riset dengan data set yang ekstensif.
Pertanyaan
1. Apa saja program UKGS?
- Promotive, pelatihan guru dan tenaga Kesehatan dalam bidang Kesehatan gigi
Pendidikan/ penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru
- Preventif, sikat gigi massal untuk kelas 1-3 dan penjaringan Kesehatan gigi dan
mulut
- Kuratif, untuk pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit, pelayanan gigi
dasar, pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal, rujukan bagi yang
memerlukan
2. Bagaimana manajemen UKGS? (siapa yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan
dan pengelolaan)
- Drg,
- Kepala puskesmas
- Guru
-
3. Apa saja tahap – tahap UKGS?
Menurut depkes RI, 1996 :
- Berdasarkan tenaga dan fasilitas Kesehatan gigi di pusksemas
Tahap 1 (paket minimal UKS), pelayanan kesgilut bagi siswa yang belum
terjangkau dengan tenaga dan fasilitas Kesehatan gigi
Tahap 2 (paket standar UKS), pelayanan kesgilut bagi siswa yang sudah
terjangkau tenaga dan fasilitas Kesehatan gigi yang terbatas
Tahap 3 (paket optimal UKS), pelayanan kesgilut bagi siswa yang gsudah
terjangkau tenaga dan fasilitas Kesehatan gigi yang memadai.

4. Apa manfaat dari UKGS?


- Meningkatkan derajat Kesehatan gigi dan mulut siswa
- Meningkatkan pengetahuan tentang kesgilut siswa
- Meningkatkan sikap atau kebiasaan peliharaan diri terhadap kesgilut siswa
- Siswa mendapatkan pelayanan medis gigi dasar atas permintaan (care on demand)
5. Apa tujuan dari UKGS?
Kemenkes (2012):
- Meningkatkan pengetahuan sikap dan tindakan peserta didik dalam memelihara
Kesehatan gigi dan mulut
- Meningkatkan peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya promotive
dan preventif
- Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta didik yang
memerlukan
6. Siapa saja sasaran UKGS?
Menurut depkes RI:
Semua murid usia sekolah yang dalam lingkup wilayah kerja puskesmas yaitu,
- 100% sd melaksanakan penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut sesuai
kurikulum departemen Pendidikan dan kebudayaan
- Minimal 80% SD melaksanakan sikat gigi massal
- Minimal 50% SD mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan
atau care on demand
- Minimal 30% SD mendapatkan pelayanan medik gigi atas dasar kebutuhan
perawataan / treatment need
- Sasaran primer, peserta didik (TK, SD, SMP, SMA) dan sederajat
- Sasaran sekunder, guru, petugas kesehatan, pengelola Pendidikan, orang tua
murid, pembina UKS
- Sasaran tersier,
- Lembaga Pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah sampai pada sekolah,
lanjutan tingkat atas, termasuk perguruan agama, pondok pesantren serta
jajarannya.
- Sarana dan prasarana Pendidikan Kesehatan dan pelayanan kesehatan
- Lingkungan yang meliputi, lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat.

7. Bagaimana pembiayaan UKGS?


- Dana sehat = dari orang tua murid, sponsor dari perusahaaan pasta gigi
- Dana asuransi = metode pembayaran secara pra-upaya, contoh
Kelompok orang tua/murid, mengumpulkan iuran dan dibayar di muka kepada
penanggung jawab promotive preventif berdasarkan perhitungan yang telah
disepakati oleh dua pihak, pembayaran dilakukan kolektif, besarnya premi
disesuaikan dengan kapitasi, besarnya kapitasi berdasarkan paket pelayanan.
- Dana bantuan operasional sekolah / dana bos
- Dana bantuan operasional Kesehatan / BOK (promotive dan preventif), bantuan
biaya operasional Kesehatan non gaji untuk puskesmas dan jaringannya dalaam
penyelenggaraan pelayan Kesehatan promotive dan preventif, KB, gizi, imunisasi,
Kesehatan lingkungan, promcast, pengendalian penyakit untuk mempercepat
pencapaian tujuan MDGS.
SKEMA

UKGS
Definisi Tujuan Pembiay UKGS
Manfaat Program Sasaran Tahapan
aan inovatif
LO 1. UKGS
1.1 Definisi UKGS
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS ) merupakan salah satu bagian dari upaya
kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi
dan mulut seluruh anak sekolah. Upaya ini di tunjang dengan upaya kuratif bagi
individu, terutama yang memerlukan perawatan atas permintaan. Upaya ini tidak hanya
di peruntukan untuk anak Sekolah dasar, melainkan untuk anak SMP dan SMA.

1.2 Tujuan UKGS


Tujuan UKGS menurut Depkes RI :
- Tujuan umum: tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa yang
optimal.Indikator derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal berdasarkan
Indonesia sehat 2010 adalah 100% murid SD/MI telah mendapat pemeriksaan gigi
dan mulut. Indikator lain sesuai dengan ketentuan WHO adalah anak umur 12 tahun
mempunyai tingkat keparahan kerusakan gigi (indeks DMF-T) sebesar 1 (satu) gigi.
- Tujuan khusus:
1. Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
2. Siswa mempunyai sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan
mulut.
3. Siswa binaan UKS paket standar, paket optimal mendapat pelayanan medik gigi
dasar atas permintaan (care on demand).
4. Siswa sekolah binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih telah
mendapat pelayanan medik gigi dasar yang diperlukan (treatment need).
- Tujuan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), menurut YKGI (yayasan kesehatan
gigi) :
a. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak sekolah dengan jalan mengadakan
usaha preventif dan promotif.
b. Mengusahakan timbulnya kesadaran dan keyakinan bahwa untuk meningkatkan
taraf kesehatan gigi perlu pemeliharaan kebersihan mulut (oral hygiene).
c. Mengusahakan agar anak-anak sekolah dasar itu mau memelihara kebersihan
mulutnya di rumah (habit formation).
d. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak sekolah dasar dengan menjalankan
usaha kuratif apabila usaha prevensi gagal melalui system selektif. (selective
approach).
e. Meningkatkan kesadaran kesehatan gigi dengan suatu system pembiayaan yang
bersifat praupaya.

1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan UKGS adalah:
1) Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa
2) Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut siswa
3) Meningkatnya sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut
siswa
4) Siswa mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan (care on
demand)

1.4 Program
Kegiatan UKGS meliputi:
1. Kegiatan promotif, melipui:
a) Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi.
b) Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru.

2. Kegiatan preventif, meliputi:


a) Sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai pasta gigi
yang mengandung fluor minimal 1 kali/ bulan.
b) Penjaringan kesehatan gigi dan mulut

3. Kegiatan kuratif, meliputi:


a) Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit
b) Pelayanan medik gigi dasar
c) UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah)
c) Pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal
d) Rujukan bagi yang memerlukan

1.5 Sasaran
Sasaran pelaksanaan dan pembinaan UKGS meliputi :
1. Sasaran primer: peserta didik (murid sekolah) TK–SD-SMP-SMA dan sederajat
2. Sasaran sekunder: guru, petugas kesehatan, pengelola pendidikan, orang tua murid
serta TP UKS disetiap jenjang.
3. Sasaran tersier:
a. Lembaga pendidikan mulai dari angkat pra sekolah sampai pada sekolah
lanjutan angkat atas, termasuk perguruan agama serta pondok pesantren beserta
lingkungannya.
b. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
c. Lingkungan, yang meliputi :
 Lingkungan sekolah
 Lingkungan keluarga
 Lingkungan masyarakat

1.6 Tahapan
Tahapan dalam UKGS
A. UKGS TAHAP I (SATU)/ PAKET MINIMAL UKGS
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI yang belum
terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi.
Tim Pelaksana UKS di SD dan MI melaksanakan kegiatan yaitu :
1. Pelatihan kepada guru Pembina UKS dan dokter kecil tentang pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi. Pelatihan dilaksanakan oleh dinas
pendidikan dengan nara sumber tenaga kesehatan gigi.
2. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru
penjaskes/guru pembina UKS/dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang
berlaku (Buku Pendidikan Olahraga dan Kesehatan) untuk semua murid kelas
1-6, dilaksanakan minimal satu kali setiap bulan
3. Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan kegiatan sikat gigi
bersama setiap hari minimal untuk kelas I, II, dan III dibimbing oleh guru
dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor.
B. UKGS TAHAP II (DUA)/PAKET STANDAR UKGS
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI sudah terjangkau
oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas, kegiatannya adalah:
1. Pelatihan kepada guru Pembina UKS dan dokter kecil tentang pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi. Pelatihan dilaksanakan oleh
dinas pendidikan dengan nara sumber tenaga kesehatan gigi.
2. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru
penjaskes / guru pembina UKS/ dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang
berlaku (Buku Pendidikan Olahraga dan Kesehatan) untuk semua murid
kelas 1-6, dilaksanakan minimal satu kali setiap bulan.
3. Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan kegiatan sikat
gigi bersama setiap hari minimal untuk kelas I, II, dan III dibimbing oleh
guru dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor.
4. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru.
5. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I pada awal tahun ajaran
diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal, dengan
persetujuan tertulis (informed consent) dari orang tua dan tindakan dilakukan
oleh tenaga kesehatan gigi.
6. Surface protec􀆟 on pada gigi molar tetap yang sedang tumbuh (dilakukan di
sekolah atau dirujuk sesuai kemampuan), bila pada penjaringan murid kelas I
dijumpai murid dengan gigi tetap ada yang karies atau bila gigi susu karies
lebih dari 8 gigi dilakukan fissure sealant pada gigi molar yang sedang
tumbuh.
7. Rujukan bagi yang memerlukan.

C. UKGS TAHAP III / PAKET OPTIMAL UKGS


Pelatihan kepada guru Pembina UKS dan dokter kecil tentang pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi. Pelatihan dilaksanakan oleh dinas
pendidikan dengan nara sumber tenaga kesehatan gigi.
1. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru
penjaskes/guru pembina UKS/dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang
berlaku (Buku Pendidikan Olahraga dan Kesehatan ) untuk semua murid
kelas 1-6, dilaksanakan minimal satu kali setiap bulan.
2. Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan kegiatan sikat
gigi bersama setiap hari minimal untuk kelas I, II, dan III dibimbing oleh
guru dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor.
3. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru.
4. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I pada awal tahun ajaran
diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal, dengan
persetujuan tertulis (informed consent) dari orang tua dan tindakan dilakukan
oleh tenaga kesehatan gigi.
5. Surface protection pada gigi molar tetap yang sedang tumbuh pada murid
kelas 1 dan 2 atau dilakukan fi ssure sealant pada gigi molar yang sedang
tumbuh.
6. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I sampai
dengan kelas VI (care on demand).
7. Rujukan bagi yang memerlukan.

1.7 Pembiayaan
Sistem Pembiayaan
Dalam pelaksanaan program UKGS, biaya pelaksanaannya dapat diperoleh dari
Pemerintah dan sumber lain yang tidak mengikat berupa dana sehat, sistem asuransi atau
swadana dari masyarakat.
- Dana Sehat
Bersumber dari orang tua murid, bantuan sponsor dari perusahaan pasta gigi dan
perusahaan sikat gigi, merupakan suatu promosi produk perusahaan tersebut ke SD
dan MI sasaran. Sumber pembiayaan dari masyarakat ini dapat dilaksanakan
dengan membuat perencanaan atau proporsal tentang program promotif - preventif
(penyuluhan pendidikan kesehatan gigi dan mulut, dan sikat gigi bersama di
sekolah) yang ditawarkan kepada pihak swasta dalam bentuk kerja sama. Khusus
promosi program UKGS dengan dana sehat dari orang tua murid dapat dilaksanakan
dengan bekerja sama dengan Guru, Kepala sekolah dan Komite Sekolah serta Dinas
Pendidikan setempat, dengan pendekatan pada saat tahun ajaran baru kepada orang
tua murid kelas I. Hal ini dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga dapat dicapai
sasaran dan target program yang di inginkan.
- Sistem Asuransi
Metode pembayaran secara pra upaya dan kapitasi yaitu:
1. Dimana kelompok orang/murid mengumpulkan iuran kepada ketua kelompok dan
dibayarkan di muka kepada penanggung jawab klinik promotif-preventif
berdasarkan perhitungan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
2. Pembayaran dilakukan secara kolektif.
3. Besarnya premi disesuaikan dengan kapitasi.
4. Besarnya kapitasi berdasarkan paket pelayanan
Untuk dapat menentukan kapitasi setiap anggota, maka perlu mengetahui
tahapan-tahapan perhitungan kapitasi sebagai berikut:
- Menetapkan paket-paket pelayanan yang akan di cakup dalam pembayaran
kapitasi:
- Paket pelayanan yang wajib disediakan oleh setiap pemberi pelayanan:
- Paket pelayanan kesehatan gigi dasar
- Paket dasar ini meliputi pelayanan kesehatan gigi esensial (yang diperlukan)
untuk menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
peserta asuransi, yang terdiri dari:
a. Pemeriksaan kesehatan gigi periodik
b. Penyuluhan/DHE
c. Plak kontrol
d. Sikat gigi bersama setiap hari di sekolah dengan pasta gigi berfluor
e. Aplikasi Fluor topikal
f. Pembersihan karang gigi / skeling
g. Surface protection pada gigi molar pertama yang sedang erupsi
h. Fissure Sealant
i. ART (Atraumatic Restorative Treatment)
j. Pulp capping
k. Penambalan amalgam
l. Penambalan Glass Ionomer xiii Pencabutan gigi sulung
- Paket tambahan

Paket ini sesuai kebutuhan dan kemampuan peserta, yang terdiri dari:
a. Tambal composite dengan light curing

b. Orthodontik removable
c. Protesa akrilik

- Menetapkan angka utilisasi (angka pemanfaatan)


Angka Pemanfaatan tahun pertama, perhitungan berdasarkan asumsi yaitu:
1. Setiap anak mendapat penyuluhan empat (4) kali per tahun
2. Setiap anak dapat pemeriksaan kesehatan gigi empat (4) kali per tahun
3. Setiap anak melakukan kegiatan sikat gigi bersama setiap hari di sekolah
4. Pembersihan karang gigi dengan angka asumsi 5%
5. Kunjungan dengan angka asumsi 5% jumlah anak per tahun
6. Surface Protection dengan asumsi 50% jumlah anak per tahun
7. ART dengan asumsi 25% jumlah anak per tahun
8. Topikal Aplikasi dengan angka asumsi 20% jumlah anak per tahun
9. Penambalan gigi satu bidang dengan asumsi 10% jumlah anak per tahun
per anak

- Dana Bantuan Operasional Sekolah / BOS (UKS)


Panduan Bantuan Operasional Pendidikan Tahun 2010, Kementerian Pendidikan
Nasional, Ditjen Pembinaaan Pendidikan Dasar dan Menengah
Sekolah Penerima BOS:
- Semua SD/SDLB, SMP/SMPLB negeri
- Semua sekolah swasta yang telah memiliki ijin operasional dan tidak bertaraf
internasional
Kegiatan yang dapat dibiayai dana BOS:
- Untuk penerimaan siswa baru
- Pembelian buku referensi
- Pembelian buku utuk koleksi perpustakaan
- Pembiayaan kegiatan pembelajaran termasuk untuk PMR, UKS
- Pembiayaan ulangan harian
- Untuk peralatan UKS

- Dana Bantuan Operasional Kesehatan / BOK (promotive dan preventif)


Dana BOK digunakan untuk mendukung pencapaian SPM dalam upaya
mempercepat pencapaian targetMDGs sehingga perlu kerja secara menyeluruh dari
pusat sampai ke tingkat akar rumput.
BOK adalah Bantuan Biaya Operasional Kesehatan non gaji untuk Puskesmas dan
jaringannya dalam menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Promotif dan
PreventifKIA-KB, Gizi, Imunisasi, Kesehatan Lingkungan, Promkes, dan
Pengendalian penyakit untuk mempercepat pencapaian tujuan MDGs.

- Tujuan Umum :
Meningkatkan kinerja Puskesmasdan jaringannya untuk memberikan pelayanan
kesehatan promotif dan preventif dalam upaya pencapaian target SPM guna
percepatan pencapaian MDG’s.
- Tujuan Khusus :
 Meningkatnya cakupan Puskesmas dalam pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif.
 Tersedianya dukungan biaya untuk upaya pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif bagi masyarakat.
 Terselenggaranya proses Lokakarya Mini di Puskesmas dalam
perencanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
- Biaya Operasional Puskesmas untuk:
 Transport petugas/kader/peserta
 Bahan kontak: bahan yang dipakai sebagai pendekatan pengenalan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat khususnya untuk
komunitas adat terpencil atau masyarakat terasing, contoh: pemberian sabun,
pasta gigi, sikat gigi, handuk kecil.

LO 2. UKGS inovatif
2.1 Definisi
UKGS Inovatif adalah penerapan IPTEKS terkini yaitu teknologi motivasi untuk
membangkitkan peran serta masyarakat dan teknologi pencegahan dan perlindungan gigi
untuk memotong mata rantai karies. Teknologi pencegahan dan perlindungan utamanya
adalah teori karies terkini, khususnya dalam pengertian demineralisasi versus
reminerasisai, dan “Minimum Intervention”, khususnya dalam rangka proteksi gigi yang
rawan karies. Pada dasarnya prinsip perawatan “Minimum Intervention” dan intervensi
seawal mungkin terbukti memiliki nilai tambah, dalam arti lebih efektif dan terukur.

2.2 Perbedaan UKGS dan UKGS Inovatif


Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan masyarakat yang
ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta
didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa
upaya kuratif bagi individu (peserta didik) yang memerlukan perawatan kesehatan gigi
dan mulut. Sedangkan program UKGS inovatif merupakan program UKGS dengan
inovasi menggunakan metode Irene’s Donut’s di mana orang tua murid ikut terlibat di
dalamnya.
Daftar Pustaka :
1. Kementrian Republik Indonesia Tahun 2012. Pedoman Usaha Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS), 2012, Jakarta.
2.

Anda mungkin juga menyukai