Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM

GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

Pengenalan Geologi, Struktur Garis dan Struktur Bidang

Nur wahid Ashari1, Lulu Rumahallo2, Rian Saputra Djaya, S.T.3

1. Praktikan Laboratorium Geologi Struktur


2. Asisten Laboratorium Geologi Struktur
3. Koordinator Laboratorium Geologi Struktur

*Email: nurwahid170403@gmail.com

SARI

Dalam melakukan identifikasi geologi suatu wilayah, salah satu faktor utama yang harus
dipertimbangkan adalah Struktur Geologi. Penelitian ini diperlukan untuk pengenalan
Struktur Geologi dan analisa struktur bidang dan struktur garis untuk mahasiswa Teknik
Pertambangan. Adapun tujuan dari jurnal ini untuk memberikan pemahaman dari
interpretasi struktur geologi secara sistematis guna mempermudah dalam mengetahui
geologi dari suatu wilayah. Data-data yang dapat membantu dalam interpretasi antara lain
modul yang diberikan berisi materi pengenalan geologi dan video contoh pembuatan
struktur garis dan struktur bidang tersebut. Dalam analisa struktur bidang dan struktur
garis sangat ditekankan untuk mengetahui selain Strike Dip adalah sistem yang
digunakan apakah sistem azimuth dan sistem kuadran. Dari problem set didapatkan hasil
dip sebenarnya yang di dapatkan adalah N 17º E, dua lokasi singkapan kemiringan
semu yaitu, lokasi a. 18 º, N 318 º E dan lokasi b. 13º, N 237º E. Didapatkan kemudian
kedudukan dari singkapan yaitu N 196º E, 22º, perpotongan antara lapisan batu
gamping dengan kedudukan Dip 25ºN/248ºE. Didapatkan keduduka struktur garis dan
pitch adalah 360, 1380 E dan 900. dan lubang bor memiliki kedudukan 20º,N38°W.
Menentukan kedudukan proyeksi lubang bor ini pada penampang vertical berarah E-
W. Kemudian di dapatkan kedudukan proyeksi dari lubang bor yaitu 22º.

Kata kunci: Geologi; struktur garis; struktur bidang;

PENDAHULUAN

Geologi struktur merupakan aspek geologi yang sangat urgen. Jika memiliki
pemahaman yang baik tentang struktur geologi dan struktur geologi, deskripsi dan
interpretasi geologi suatu daerah akan lebih lengkap dan dapat diandalkan. Untuk
melihat struktur geologi suatu wilayah, tidak hanya harus mengacu pada data
lapangan, tetapi juga menganalisis dari berbagai kumpulan data, termasuk
regional, lokal, bahkan mikroskopis. Hal ini karena sifat struktur geologi tidak
hanya dikendalikan oleh gaya endogen bumi, tetapi juga dikendalikan oleh berbagai
faktor seperti sebaran mineral, litologi, morfologi, kepekaan batuan, dan batas
lempeng. Oleh karena itu, dalam mempelajari struktur geologi suatu wilayah
tertentu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dari aspek-aspek tersebut di atas.
Dalam menulis, secara umum kita mengenal metode menulis, yang terbagi menjadi
tiga jenis, metode deduktif, metode induktif, dan metode penulisan campuran.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

Metode Deduksi merupakan metode penulisan yang mana penjelasan akan didahului oleh
unsur-unsur umum dari pokok bahasan menjadi unsur khusus pembahasan, sementara
metode Induksi merupakan metode penulisan yang menjabarkan gambaran umum
berdasarkan pokok bahasan khusus sehingga berkesan seperti format Akibat-Sebab, dan
metode campuran merupakan metode pembahasan yang tidak stagnan atau
pembahasannya dapat bergerak ke umum-khusus tanpa berurutan. Metode diatas dapat
dipergunakan dalam melakukan analisis struktur geologi suatu daerah, dimana
pembahasannya dapat dilihat secara umum atau kondisi regional, kemudian ruang
lingkupnya semakin mengecil seperti pada singkapan dan mengerucut menjadi kenampakan
megaskopis serta mikroskopis. Hal tersebut berguna untuk memahami lebih lanjut kondisi
geologi dari suatu daerah, yang mana dapat di korelasikan kepada aspek-aspek lain seperti
stratigrafi, sejarah geologi bahkan geologi teknik. Dengan dasar yang demikian, maka perlu
dilakukan suatu studi mengenai mekanisme analisis struktur geologi yang melihat dari
aspek urut-urutan, dimana dilihat dengan sudut pandang luas kemudian mengerucut
menjadi khusus. Hal ini memudahkan pada analisis data serta cara penyajiannya, dan juga
menjadi kontrol dalam melakukan deskripsi dan analisis struktur geologi dari suatu daerah.

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam paper ini, metode yang digunakan lebih didasarkan pada prosedur atau
urutan analisis struktur geologi, dimulai dengan analisis data geologi regional, atau dalam
hal ini latar belakang struktural daerah penelitian. Setelah itu dibahas penampakan
singkapan berupa penampakan yang luas dan besar. Karena dasar yang diketahui dari
analisis struktur regional sebelumnya, selain pengumpulan data dan akuisisi cepat di lokasi,
ini juga diperlukan. Lihatlah kenampakan mikroskopis batuan metamorf yang dikendalikan
oleh sebaran mineral, persendian dan foliasi. Hal ini dilakukan untuk mendukung
keakuratan dan ketepatan data yang sebelumnya diperoleh dari data singkapan dan luasan.
Metode ini dilakukan secara berurutan untuk memudahkan analisis data studio pada
struktur geologi utama. Pada paper ini tidak terbatas pada satu wilayah saja, melaikan
pembahasannya mengacu dari berbagai publikasi yang mana mendukung metode penelitian
ini dan disusun secara runut dan deduktif/luas hingga khusus.
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
arsitektur batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses deformasi adalah perubahan
bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya force yang terjadi di dalambumi. Gaya
tersebut pada dasarnya merupakan prosestektonik yang terjadi di dalam bumi. Di dalam
Pengetian umum, geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk batuan
sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya. Beberapa
penulis menganggap bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

unsur struktur geologi, misalnya perlipatan fold, rekahan fracture, sesar fault dan
sebagainya, sebagai bagian dari satuan tektonik tectonic unit, sedangkan tektonik dan
geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari
obyek-obyek geologi seperti cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera
dan sebagainya (AH Harsolumakso, 1997 ). Struktur Batuan Struktur batuan adalah
gambaran tentang kenampakan atau keadaan batuan, termasuk didalamnya bentuk dan
kedudukannya. Didasarkan pada proses pembentukannya, struktur batuan dapat
dibedakan menjadi : Struktur primer, yaitu struktur yang terjadi pada saat proses
pembentukan batuan tersebut, misalnya, pada batuan sedimen: bidang perlapisan bersilang
cross bedding, gelembur gelombang ripple mark, perlapisan bersusun graded bedding, dan
sebagainya, pada batuan beku : struktur aliran flow structure, kekar akibat pendinginan
cooling joints dan sebagainya. Struktur sekunder, yaitu struktur yang terjadi kemudian,
setelah batuan terbentuk, yaitu akibat proses deformasi atau tektonik. Jenis struktur yang
termasuk di dalam struktur sekunder diantaranya adalah : lipatan, rekahan kekar, patahan
sesar dan sebagainya. Geologi struktural mulai berkembang, dimulai dengan Dengan
menggunakan prinsip-prinsip mekanika kontinum untuk mempelajari proses deformasi dan
pembentukan struktur geologi, penelitian deskriptif menjadi lebih kuantitatif (Twiss dan
Moore, 1992). Ketika mempelajari semua ilmu yang ada dalam geologi struktural, seseorang
akan mengandalkan pengamatan batuan yang mengalami deformasi di lapangan.
Pengamatan ini dapat dilakukan pada skala yang berbeda, mulai dari kilometer, meter,
sentimeter, milimeter, dan bahkan singkapan skala besar mikroskopis.(Rofifah, 2020)
Dalam pengertian geologi, suatu struktur garis dapat berdiri sendiri, misalnya
struktur garis berupa arah butiran mineral dan arah memanjangnya suatu tubuh batuan.
Pada umumnya struktur garis berada pada suatu struktur bidang, misalnya sumbu
perlipatan pada bidang perlapisan, gores-garis pada bidang sesar, lineasi mineral pada
bidang foliasi dan perpotongan dua buah bidang Kedudukan sebuah struktur garis diwakili
oleh sepasang angka : penunjaman plunge dan arah penunjaman trend. Jika struktur garis
tersebut terbentuk pada sebuah struktur bidang yang kedudukannya diketahui, maka
orientasi struktur garis tersebut dapat diwakili oleh sebuah angka yang disebut pitch.
Penunjaman sebuah struktur garis adalah sudut yang dibentuk oleh struktur garis tersebut
dengan bidang horizontal, diukur pada bidang vertikal Nilai dari penunjaman berkisar
antara 0º dan 90º, p enunjaman 0º dimiliki oleh garis horizontal, dan penunjaman 90º dimiliki
oleh garis vertikal. Arah penunjaman sebuah struktur garis adalah arah dari proyeksi
struktur garis tersebut ke bidang horizontal. Arah penunjaman dapat dideskripsikan dengan
menggunakan konvensi kuadran ataupun konvensi azimuth. Arah penunjaman harus
menunjuk pada arah ke mana struktur garis tersebut menunjam. Struktur garis yang
menunjam ke timur tidak sama dengan struktur garis yang menunjam ke barat. Kedua
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

struktur garis ini berlawanan arah. Pitch sebuah struktur garis adalah sudut antara
struktur garis tersebut dengan horizontal, diukur pada bidang di mana struktur garis
tersebut terbentuk Kisaran nilai pitch adalah antara 0ºdan 90º. Jika arah penunjaman
sejajar dengan garis jurus, maka pitch = 0º. Jika arah penunjaman tegak lurus garis jurus,
maka pitch= 90º. Di lapangan pitch dapat diukur langsung dengan menggunakan busur
derajat, dengan catatan bidang tersebut tersingkap baik. Kenyataannya kadang- kadang
sulit untuk mendapatkan bidang yang baik di lapangan, sehingga perlu dilakukan
perhitungan. Kedudukan sebuah struktur garis diwakili oleh sepasang angka : penunjaman
plunge dan arah penunjaman trend. Jika struktur garis tersebut terbentuk pada sebuah
struktur bidang yang kedudukannya diketahui, Arah kelurusan Bearing dan Rake atau
Pitch. Penunjaman sebuah struktur garis adalah sudut yang dibentuk oleh struktur garis
tersebut dengan bidang horizontal, diukur pada bidang vertikal. Nilai dari penunjaman
berkisar antara 0º dan 90º, penunjaman 0º dimiliki oleh garis horizontal, dan penunjaman
90º dimiliki oleh garis vertikal. Secara umum,penunjaman yang berkisar antara 0º dan 20º
dianggap landai (shallow,penunjaman yang berkisar antara 20º dan 50º dianggap sedang
moderate, dan penunjaman yang berkisar antara 50ºdan90ºdianggap terjal steep.
Geologi struktur yang dimaksudkan pada praktikum ini lebih ditekankan untuk
mempelajari tentang struktur akibat dari deformasi. Walaupun demikian, pada beberapa
kasus, struktur primer akan berguna di dalam analisis struktur, misalnya untuk
menentukan arah sedimentasi dan sebagainya.
Jenis-jenis struktur geologi Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai
pada batuan sebagai produk dari gaya gaya yang bekerja pada batuan, yaitu: Kekar
fractures dan Rekahan cracks; (Perlipatan folding; dan. Patahan/Sesar faulting. Ketiga jenis
struktur tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis unsur struktur, yaitu: Kekar
Fractures Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya
yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum
dicirikan oleh: Pemotongan bidang perlapisan batuan, Biasanya terisi mineral lain
mineralisasi seperti kalsit, kuarsa dsb, kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat
dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta arah gaya yang
bekerja pada batuan tersebut. Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat
dari gaya tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk
lengkungan. Sesar adalah bidang rekahan atau zona rakehan pada batuan yang sudah
mengalami pergesesaran.
Struktur garis adalah struktur batuan berbentuk garis yang mempunyai arah dan
kedudukan. Struktur garis dijumpai sebagai sumbu lipatan, garis sesar dan lain sebagainya.
Garis merupakan unsur dari bidang sehingga kedudukannya dapat mengikuti suatu bidang
dan dapat juga berdiri sendiri sebagai struktur garis. Struktur garis dalam geologi struktur
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu struktur garis riil dan struktur garis semu. Struktur
garis riil adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati secara langsung
di lapangan, misalnya gores yang terdapat pada bidang sesar. Struktur garis semu adalah
struktur garis yang arah serta kedudukannya ditafsirkan dari orientasi suatu unsur
struktur yang membentuk pada satu kelurusan atau liniasi. Berdasarkan pembentukannya,
struktur garis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : Struktur Garis Primer Struktur
garis primer meliputi liniasi atau penjajaran dari mineral yang terdapat pada batuan beku
tertentu dan arah liniasi dari struktur sedimen. Struktur Garis Sekunder Struktur garis
sekunder meliputi gores garis liniasi memanjang fragmen breksi sesar, kelurusan dari
sungai, garis poros lipatan, topografi dan lain-lain. Struktur bidang adalah struktur batuan
yang membentuk geometri bidang.Struktur bidang dalam geologi struktur terdiri dari
struktur bidang riil dan struktur bidang semu. Struktur bidang riil ini merupakan struktur
yang bentuk dan kedudukannya dapat diamati langsung di lapangan. Termasuk struktur
bidang antara lain: perlapisan batuan, urat (vein), kekar, sesar, lipatan, ketidakselarasan,
dll. (Agustito, D. 2020).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada praktikum ini membahas soal tentang mencari kedudukan struktur garis dan
struktur bidang pada suatu wilayah dan mengerjakannya didalam kertas grafis, berikut soal
soal yang dikaji;

1. Tentukan kemirigan sebenarnya dari suatu lapisan batuan apabila diketahui


jurus N 281º E dan kemiringan semu pada arah 15º, N 45º E. Jadi Dip sebenarnya
yang di dapatkan adalah N 10º E.

Gambar 1. Problem set soal satu


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

Dari hasil penggambaran kemirigan sebenarnya dari suatu lapisan batuan apabila
diketahui jurus N 281º E dan kemiringan semu pada arah 15º, N 45º E. Jadi Dip
sebenarnya yang di dapatkan adalah N 17º E
2. Dari dua lokasi singkapan kemiringan semu yaitu : Lokasi a. 18 º, N 318 º E dan
lokasi dan lokasi b. 13º, N 237º E. Tentukan kedudukan singkapan ?. Kemudian
kedudukan dari singkapan yaitu N 196º E, 22º

Gambar 2. Problem set soal dua


Dari hasil penggambaran dari dua lokasi singkapan kemiringan semu yaitu,
lokasi a. 18 º, N 318 º E dan lokasi b. 13º, N 237º E. Didapatkan kemudian
kedudukan dari singkapan yaitu N 196º E, 22º
3. Suatu struktur garis yang terbentuk dari perpotongan dua struktur bidang suatu
mineralisasi di anggap sebagai satu zona atau garis lurus, yang merupakan
perpotongan antara lapisan batu gamping dengan kedudukan N133ºE/30ºSW,
dengan suatu korok andesit dengan kedudukan S23ºW/35ºNW. Tentukan plunge
dan trend ?. kemudian di dapatkan kedudukan garis plunge 32º dan trend N246ºE.

Gambar 3. Problem set soal tiga.


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

Dari hasil penggambaran suatu struktur garis yang terbentuk dari perpotongan
dua struktur bidang suatu mineralisasi di anggap sebagai satu zona atau garis
lurus, yang merupakan perpotongan antara lapisan batu gamping dengan
kedudukan Dip 25ºN/248ºE.
4. Suatu struktur bidang memiliki kedudukan N68ºE/35ºSE. Pada bidang tersebut
terdapat struktur garis berarah N138ºE. Tentukan kedudukan sruktur garis dan
pitch struktur garis tersebut. Jadi di dapatkan hasil plunge 40º dan pitch 20º.

Gambar 4. Problem set soal empat.


Dari hasil penggambaran suatu struktur garis dengan kedudukan N 68 0E//350 SE
dan Struktur garis N 1380 E. Didapatkan keduduka struktur garis dan pitch adalah
360, 1380 E dan 900.
5. Lubang bor memiliki kedudukan 20º,N38°W.Tentukan kedudukan proyeksi lubang
bor ini pada penampang vertical berarah E-W. Kemudian di dapatkan kedudukan
proyeksi dari lubang bor yaitu 22º.

Gambar 5. Problem set soal lima.


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

Dari hasil penggambaran lubang bor memiliki kedudukan 20º,N38°W. Menentukan


kedudukan proyeksi lubang bor ini pada penampang vertical berarah E-W. Kemudian
di dapatkan kedudukan proyeksi dari lubang bor yaitu 22º.

KESIMPULAN

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Di dalam Pengetian umum, geologi
struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk batuan sebagai bagian dari kerak
bumi serta menjelaskan proses pembentukannya. Struktur Garis adalah struktur batuan
berbentuk garis yang mempunyai arah dan kedudukan. Struktur garis dijumpai sebagai
sumbu lipatan, garis sesar dan lain sebagainya.
Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang.Struktur
bidang dalam geologi struktur terdiri dari struktur bidang riil dan struktur bidang semu.
Istilah-istilah struktur bidang. Jurus (strike) arah garis horisontal yang dibentuk oleh
perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang bantu horisontal, dimana
besarnya diukur dari arahutara, Kemiringan (dip) besarnya sudut kemiringan terbesar yang
dibentuk oleh bidang miring yang bersangkutan dengan bidang horizontal dan diukur tegak
lurus terhadap jurus/strike,Kemiringan semu (apparent dip) sudut kemiringan suatu bidang
yang bersangkutan dengan bidang horisontal dan pengukuran dengan arah tidak tegak
lurus jurus/strike,Arah kemiringan (dip direction) arah tegak lurus jurus yang sesuai dengan
arah miringnya bidang yang bersangkutan dan diukur dari arah utara.

REFERENSI

Agustito, D. (2020). Struktur dari Garis. Square: Journal of Mathematics and


Mathematics Education, 2(1), 17-25.
Widagdo, A., Pramumijoyo, S., & Harijoko, A. (2019). Pengaruh Tektonik Kompresional
Baratlaut-Tenggara Terhadap Struktur Bidang Perlapisan, Kekar, Sesar dan Lipatan di
Pegunungan Kulon Progo–Yogyakarta. Jurnal GEOSAPTA Vol, 5(2), 81.
Widodo, S. (2015). PEMGROGRAMAN GARIS PENGARUH RANGKA BATANG
BIDANG (Doctoral dissertation, UAJY).
Bidang Dengan Menggunakan Program, D., Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan, S., & Priska Amalia, G. (n.d.). EFEKTIVITAS
PEMBELAJARAN TOPIK SUDUT GARIS KONVENSIONAL DITINJAU DARI
HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kasus di kelas X di SMA Negeri 4 Magelang Tahun
Pelajaran 2012/2013).
Rofifah, D. (2020). Analisis Geologi Struktur Daerah Meratus Dan Sekitarnya. Paper
Knowledge . Toward a Media History of Documents, 12–26.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum , Struktur Garis dan Struktur Bidang, 17 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai