Anda di halaman 1dari 3

1) Kaji poa pernafasan dan frekuensi pernafasan

Rasional : Membantu dan membedakan periode perputaran polapernafasan normal dari


serangan apnea
2) Posisikan bayi pada abdomen atau posisi telentang dengan guungan popok dibawah bahu
untuk menghasilkan sedikit hiperekstensi
Rasional : posisi ini dapat memudahkan pernafasan dan menurunkan periode apnea
3) Pertahankan suhu tubuh optimal
Rasional : peningkatan atau penurunan suhu lingkungan dapat menimbulkan apnea
4) Berikan rangsangan taktil segera bia terjadi apnea
Rasional : merangsang SSP untuk meningkatkan gerakan tubuh dan kembalinya
pernafasan spontan

Diagnosa keperawatan : Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakadekuatan kadar


surfaktan, imaturitas otot arterior pulmonal, SSP dan sistem neuromaskular
1. Tujuan : mempertahankan kadar PO2/PCO2 dalam batas normal
2. Intervensi dan Rasional
1) Kaji status pernafasan, perhatikan tanda-tanda distress pernafasan
Rasional : mengidentifikasi adanya gangguan pada pola ataupun frekuensi pernafasan
2) Pertahankan kenetralan suhu tubuh pada 36-37’C
Rasional : stress dingin meningkatkan konsumsi oksigen bayi, dapat meningkatkan
asidosis dan selanjutnya kerusakan produksi surfaktan
3) Berkolaborasi dalam pemberian oksigen
Rasional : hipoksemia dapat berlanjut menurunkan produksi surfaktan, meningkatkan
tahanan vascular pulmonal dan vasokontriksi

Diagnosa keperawatan : resiko tinggi hipotermia atau hipertermia berhubungan dengan


perubahan suhu lingkungan
1. Tujuan : mempertahankan suhu kulit 36-37,3’C bebas dari tanda-tanda stress dingin
2. Intervensi dan Rasional
1) Kaji suhu tiap 4 jam
Rasional : hipertermia membuat bayi cenderung pada stress dingin, penggunaan
simpanan lemak coklat yang tidak dapat diperbarui bila dan penurunan sensitivitas
untuk meningkatkan kadar karbondioksida ataupun oksigen
2) Gunakan lampu pemanas selama prosedur dan erikan selimut
Rasional : menurunkan kehilangan panas pada lingkungan yang lebih dingin dari
ruangan
3) Berikan penghangat bertahap untuk bayi dengan stress dingin
Rasional : peningkatan suhu tubuh yang cepat dapat menyebabkan konsumsi oksigen
berlebihan dan apnea
Diagnose keperawatan : perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
simpanan glikogen,zat besi dan kalsium, tidak cukup, metabolism yang tinggi, hilangnya kalori
dan asupan kalori yang tidak adekuat
1. Tujuan : memprtahankan dan meningkatkan pertumbuhan dan peningkatan BB dalam
kurva normal, dengan meningkatkan BB sedikitnya 20-30g/hari
2. Intervensi dan Rasional
1) Kaji maturitas reflex berkenaan dengan pemberian makan
Rasional : memberikan metode pemberian makan yang tepat untuk bayi
2) Mulai memberikan makan sementara atau denagn menggunakan selang sesuai
indikasi
Rasional : pemberian makan per slang mungkin perlu untuk memberikan nutrisi yang
adekuat pada bayi
3) Masukkan asi/formula dengan perlahan selam 20 menit
Rasional : pemasukan makanan yang terlalu cepat kedalam lambung dapat
menyebabkan respon balik cepat dengan regurgitasi, peningkatan resiko aspirasi dan
distensi abdomen

Diagnose keprawatan : resiko tinggi kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan
kehilangan cairan berlebihan, peningkatan suhu lingkungan, ginjal imatur
1. Tujuan : bebas dari tanda-tanda dehidrasi atau glikosuria dengan masukan cairan sama
dengan haluaran
2. Intervensi dan Rasional
1) Ukur BB setiap hari dengan skala yang sama pada waktu yang sama
Rasional : BB merupakan indicator paling sensitive dari keseimbangan cairan
2) Evaluasi turgor kulit, membrane mukosa dan fontanel anterior
Rasional : kehilangan/perpindahan cairan yang minimal dapat dengan cepat
menimbulkan dehidrasi, terlihat oleh turgor kulit yang buruk, membrane mukosa
kering dan fontanel cekung
3) Berikan cairan parenteral
Rasional : penggantian cairan menambah volume darah

Diagnoa keperawatan : resiko tinggi injuri berhubungan dengan reterdasi pertumbuhan intra uteri
1. Tujuan : bebas dari kejang dan tanda-tanda kerusakan SSP
2. Intervensi dan Rasional
1) Kaji upaya pernafasan, perhatikan adanya pucat atau sianosis
Rasional : distress pernafasan dan hipoksia mempengaruhi fungsi serebral da dapat
merusak atau melemahkan dinding pembuluh darah serebral, meningkatkan rasio
rupture
2) Ukur lingkar kepala
Rasional : sesuai indikasi membantu mendeteksi kemungkinan peningkatan
hidrosefalus, yang mungkin merupakan akibat dari hemoragi subdural
3) Berikan oksigen
Rasinal : hipoksemia meningkatkan resiko kelemahan atau kerusakan SSP yang
permanen

Anda mungkin juga menyukai