TINJAUAN PUSTAKA
A. Covid-19
1. Pengertian Covid-19
Covid-19 merupakan penyakit yang menjadi sorotan karena
kemunculannya di akhir tahun 2019 pertama kali di Wuhan, China.
Lokasi kemunculannya pertama kali ini, membuat coronavirus juga
dikenal dengan sebutan Wuhan virus. Selain China, coronavirus juga
menyebar secara cepat ke berbagai negara lain, termasuk Jepang,
Thailand, Jepang, Korea Selatan, bahkan hingga ke Amerika Serikat
(Andini et al., 2021).
Covid-19 merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh virus
corona. Nama ini diberikan oleh WHO (World Health Organzation)
sebagi nama resmi penyakit ini (Abdillah, 2020). Covid sendiri
merupakan singkatan dari Corona Virus Disease-2019. Covid-19 yaitu
penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran
pernafasan sehingga menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak
nafas serta nyeri tenggorokan (Prastyowati, 2020)
Menurut situs (WHO), virus corona adalah keluarga besar virus
yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada
manusia corona diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari
flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) adalah penyakit pernafasan menuluran
yang terkadang fatal dan Severe Acute Respiratory Syndrme (SARS)
adalah virus yang ditularkan melalui tetsan yang menyebar ke udara
ketika penderitanya batuk,bersin atau berbicara. Virus ini mampu
mengakibatkan orang kehilangan nyawa sehingga WHO telah
menjadikan status virus corona ini menjadi pandemi dan meminta
Presiden Joko Widodo menetapkan status darurat nasional corona
(Rosyanti & Hadi, 2020).
b. Pneumonia ringan
Gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak. Namun
tidak ada tanda pneumonia berat. Anak-anak dengan pneumonia
tidak berat ditandai dengan batuk atau susah bernapas
c. Pneumonia berat.
Pada pasien dewasa:
1) Gejala yang muncul diantaranya demam atau curiga infeksi
saluran napas
2) Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas: >
30x/menit), distress pernapasan berat atau saturasi oksigen
Gambar 2.2
Cara mencuci tangan yang benar menurut (WHO, 2020)
Gambar 2.5
Membatasi Mobilitas dan Interaksi menurut (WHO, 2020)
3. Bentuk Perilaku
a. Perilaku Pasif : Perilaku yang sifatnya tertentu, terjadi dalam diri
individu dan tidak bisa diamati. Contoh : berfikir dan bernafas
b. Perilaku Aktif : Perilaku yang sifatnya terbuka berupa tindakan
yang nyata dan dapat diamati secara langsung ( Kholid. A, 2012)
4. Pembagian Perilaku ke dalam 3 dominan ( kewarasan)
a. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra
pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Kustanty & Anwar, 2015)
b. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Newcomb, salah satu
seoraang ahli psikolog sosial menyatakan bakwa sikap itu
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan
merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap beluk merupakan
c. Diskusi Partisipasi
Memberikan informasi tentang kesehatan tidak searah tetapi dua
arah. Masyarakat tidak hanya pasif menerima informasi, tetapi juga
harus aktif berpartisipasi melalui diskusi-diskusi tentang informasi
yang diterimanya. Diskusi partisipasi adalah salah satu cara yang
baik dalam rangka memberikan informasi dan pesan-pesan
kesehatan.
8. Cara Mengukur Tingkat Perilaku
Menurut Notoadmojo (2017), pengukuran perilaku yang berisi
pernyataan-pernyataan terpilih dan telah diuji reabilitas dan
validitasnya maka dapat digunakan untuk mengungkapkan perilaku
kelompok responden.
a. Kualitas Masing-Masing Tingkat Perilaku Diperoleh Melalui
Scoring, Yaitu:
1) Tingkat Perilaku Baik
Tingkat perilaku baik apabila mampu mengetahui, memahami,
mengaplikasi, menganalisis dan mengevaluasi, dikatakan baik
c. Umur
Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Bertambahnya umur individu, daya tangkap dan pola
pikir seseorang akan lebih berkembang, sehingga pengetahuan
yang diperolehnya semakin membaik.
d. Minat
Minat merupakan suatu keinginan yang tinggi terhadap sesuatu hal.
Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni,
sehingga seseorang memperoleh pengetahuan yang lebih
mendalam.
e. Pengalaman
Pengalaman merupakan suatu kejadian yang dialami seseorang
pada masa lalu. Umumnya semakin banyak pengalaman seseorang,
semakin bertambah pengetahuan yang didapatkan. Pengetahuan ibu
dari anak yang pernah atau bahkan sering mengalami diare
seharusnya lebih tinggi dari pada pengetahuan ibu dari anak yang
belum pernah mengalami diare sebelumnya.
f. Lingkungan
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar
individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.
Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan
ke dalam individu yang berada didalam lingkungan tersebut.
g. Informasi
Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak
akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Umumnya semakin
mudah memperoleh informasi semakin cepat seeorang memperoleh
pengetahuan yang baru.
4. Cara Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dilakukan dengan wawancara atau
kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari
subjek penelitian. Menurut Budiman dan Riyanto (2013) pengetahuan
seseorang ditetapkan menurut hal-hal berikut :
D. Sikap
1. Pengertian Sikap
d. Bertanggung Jawab
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala resiko adalah merupakan sikap yang tinggi. Contohnya seorang
ibu mau mengajak anakanya untuk tidak keluar rumah, meskipun
mendapat tantangan dari anaknya sendiri seperti (menangis)
6. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Sikap
faktor-faktor yang mempengaruhi sikap yaitu (Siswanto et al., 2019):
a. Pengalaman pribadi
Pribadi dapat menjadi dasar pembentukan sikap apabila pengalaman
tersebut meninggalkan kesan yang kuat. Sikap akan lebih mudah
terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi
yang melibatkan faktor emosional.
f. Faktor emosional
Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang
berfungsi sebagai sebagai semacam penyaluran frustasi atau
pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
7. Pengukuran Sikap
Sikap dalam penerapannya dapat diukur dalam beberapa cara. Secara
garis besar pengukuran sikap dibedakan menjadi 2 cara menurut
(Sunaryo (2013), yaitu:
a. Pengukuran secara langsung
Pengukuran secara langsung dilakukan dengan cara subjek langsung
diamati tentang bagaimana sikapnya terhadap sesuatu masalah atau hal
yang dihadapkan padanya. Jenis-jenis pengukuran sikap secara
langsung meliputi :
1) Cara pengukuran langsung berstruktur
Cara pengukuran langsung berstruktur dilakukan dengan
mengukur sikap melalui pertanyaan yang telah disusun
sedemikian rupa dalam suatu instrumen yang telah ditentukan,
dan langsung diberikan kepada subjek yang diteliti. Instrumen
pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menggunakan skala
Bogardus, Thurston, dan Likert. Peneliti melakukan pengukuran
sikap menggunakan skala Likert dikenal dengan teknik
Peran orang tua didalam keluarga sangat penting bagi anak, terlebih
lagi ketika anak memasuki usia sekolah dan menempuh pendidikan.
Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan
pribadi anak. Keluarga juga dipandang sebagai instansi (lembaga) yang
dapat memenuhi kebutuhan insane (manusiawi), terutama kebutuhan
bagi pengembangan kepribadiannya dan pengembangan ras manusia
(Rumbewas et al., 2018).
Menurut (Sandarwati, 2014) peran adalah seperangkat perilaku
antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam
posisi dan situasi tertentu. Setiap anggota keluarga memiliki perananan
pribadi masing–masing, peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh
harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat .
Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
a. Ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak– anak, berperan
senagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa
aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
b. Ibu
Sebagai istri dari suami dan ibu bagi anak– anaknya, ibu
mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak–anaknya, sebagai pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peran sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkunngannya, disampinng itu juga
ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
c. Anak–anak
F. Kerangka Teori
Bagan 2.1
Kerangka teori
+
Pencegahan Covid-19
1. Faktor Predisposisi
2. Faktor Pendukung
. 3. Faktor Pendorong
4. Faktor Genetik
5. Faktor Eksogen
6. Proses Belajar