Anda di halaman 1dari 35

ASKEP KELUARGA

PADA ANAK DIARE


1. ANISAH DIYA AFRILIA
2. FANI OKTAVIANI
3. LARAS GUMILANG
4. RIZNA RENWARIN
PENGKAJIAN KELUARGA
• KASUS
An. A dibawa ke UGD Rumah sakit, umur 12 bulan. Saat pengkajian, ibu klien
mengatakan anaknya BAB sebanyak 8 kali, konsistensi cair, berlendir, muntah, dan tidak nafsu
makan, muntah, ibu klien mengatakan anaknya kurang nafsu makan, porsi makan bersisa, dan
ibu klien mengatakan setelah sakit anaknya sering terbangun saat malam hari. Hasil TTV RR :
24 kali/menit, HR : 100 kali/menit, Temp : 37,5⁰C, BB 9 kg , mukosa bibir kering, anak
tampak lemah, bibir kering, bising usus meningkat dan turgor elastic menurun.
PENGERTIAN

• Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah
cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal
yakni 100-200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 1999).
• Menurut WHO (1992) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga
kali sehari.
ETIOLOGI

1. Faktor infeksi
Infeksi enteral
Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak, meliputi
infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas,
dsb), infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E.
hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans)
Infeksi parenteral
Merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti: otitis
media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
2. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan
penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu bisa terjadi malabsorbsi
lemak dan protein.
3. Faktor Makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis
makanan tertentu.
4. Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas), jarang terjadi tetapi
dapat ditemukan pada anak yang lebih besar.
TANDA DAN GEJALA
1) Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
2) Pada anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
3) Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
4) Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih
asam akibat banyaknya asam laktat.
5) Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek (elistitas kulit menurun), ubun-ubun dan
mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
6) Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung
cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
7) Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
PATOFISIOLOGI
1. Gangguan osmotic
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam
lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke dalam lumen usus. Isi
rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan
sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya timbul diare kerena peningkatan isi
lumen usus.
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan
sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri
tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan tinja
• Makroskopis dan mikroskopis
• PH dan kadar gula dalam tinja
• Bila perlu diadakan uji bakteri
• Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan PH dan
cadangan alkali dan analisa gas darah.
• Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
• Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat.
KOMPLIKASI
• Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
• Renjatan hipovolemik.
• Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada
elektro kardiagram).
• Hipoglikemia.
• Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan vili
mukosa, usus halus.
• Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
• Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami
kelaparan.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan diare akut :
• Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi.
• Ada 4 hal yang penting diperhatikan agar dapat memberikan rehidrasi yang cepat dan akurat, yaitu:
• Jenis cairan yang hendak digunakan.
• Pada saat ini cairan Ringer Laktat merupakan cairan pilihan karena tersedia cukup banyak di pasaran
meskipun jumlah kaliumnya rendah bila dibandingkan dengan kadar kalium tinja. Bila RL tidak tersedia
dapat diberiakn NaCl isotonik (0,9%) yang sebaiknya ditambahkan dengan 1 ampul Nabik 7,5% 50 ml
pada setiap satu liter NaCl isotonik. Pada keadaan diare akut awal yang ringan dapat diberikan cairan oralit
untuk mencegah dehidrasi dengan segala akibatnya.
• Jumlah cairan yang hendak diberikan.
• Pada prinsipnya jumlah cairan pengganti yang hendak diberikan harus sesuai dengan jumlah cairan yang
keluar dari badan. Derajat dehidrasi ringan, sedang, berat dapat dinilai dengan Skor Mourice King.
SKOR MAURICE KING

Keterangan:
• Nilai 0-2 : dehidrasi ringan
• Nilai 3-6 : dehidrasi sedang
• Nilai 7-12: dehidrasi berat
Dietetik
• Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan kurang dari 7 kg, jenis
makanan :
1. Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh.
2. Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi tim).
3. Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang
tidak mengandung laktosa dan asam lemak yang berantai sedang atau tak jenuh.
• Obat-obatan yang diberikan pada anak diare adalah:
1. Obat anti sekresi (asetosal, klorpromazin)
2. Obat spasmolitik (papaverin, ekstrakbelladone)
3. Antibiotik (diberikan bila penyebab infeksi telah diidentifikasi)
DAMPAK PENYAKIT TERHADAP KEBUTUHAN
DASAR MANUSIA
1. Kebutuhan Oksigenasi
2. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
3. Kebutuhan Eliminasi
4. Kebutuhan Nutrisi
PENGKAJIAN KELUARGA
• KASUS
An. A dibawa ke UGD Rumah sakit, umur 12 bulan. Saat pengkajian, ibu klien
mengatakan anaknya BAB sebanyak 8 kali, konsistensi cair, berlendir, muntah, dan tidak nafsu
makan, muntah, ibu klien mengatakan anaknya kurang nafsu makan, porsi makan bersisa, dan
ibu klien mengatakan setelah sakit anaknya sering terbangun saat malam hari. Hasil TTV RR :
24 kali/menit, HR : 100 kali/menit, Temp : 37,5⁰C, BB 9 kg , mukosa bibir kering, anak
tampak lemah, bibir kering, bising usus meningkat dan turgor elastic menurun.
• PENGKAJIAN
• Tanggal Pengkajian : 30 september 2020
• Data Umum
• Nama Kepala Keluarga : Tn.R
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pendidikan Terakhir : SMA
• Usia : 30 tahun
• Alamat : Jl.Swadaya Raya RT.03/005 No.100 Duren Sawit Jakarta
Timur
• Komposisi Keluarga :
No Nama JK Hub. dgn Umur Pendd Pekerjaan Status Imunisasi Campa Ket
KK k

BCG Polio DPT Hepatitis

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1. Tn. R L Suami 30th SMA wiraswasta √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √  

2. Ny. S P Istri 27 th SMA IRT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √  

3. An. A L Anak 1 th - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √  
• Genogram

Keterangan :
Laki-laki Tinggal Serumah
Perempuan Kepala Keluarga
Meninggal
••  Tipe Keluarga

Keluarga Tn. R merupakan keluarga nuclear terdiri dari Tn.R (30 th), Ny. S (27 th), An. A (1 th)
• Suku Bangsa
Suku keluarga Tn. R adalah Suku Jawa, Tn. R mengatakan tidak ada kebiasaan adat dalam
keluarga yang berpengaruh terhadap kesehatan. Bahasa yang digunakan dalam rumah Bahasa
Indonesia. Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan tetangga-tetangga atau lingkungan
sekitar adalah Bahasa Indonesia.
• Agama
Semua keluarga dari Tn. R dan Ny.S menganut agama Islam dan tidak ada keyakinan lain yang
berdampak buruk pada kesehatan keluarga Tn. R
• Status social ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga 4.000.000,-/ Bulan dari hasil uang Tn. R bekerja
• Aktivitas rekreasi keluarga
Ny. S mengatakan setiap hari dan hari weekend hanya dirumah saja menonton tv,bermain hp dan bermain
dengan An.A . Terkadang juga sering keluar rumah untuk makan bersama Tn. R diluar atau ke tempat rekreasi
• Pola kebiasaan sehari-hari
• Pola makan dan minum
Pola kehidupan sehari-hari dikeluarga Tn. R mempunyai rutinitas meminum air putih saat bangun tidur minimal
satu gelas atau air putih hangat, Untuk makan sehari-hari Ny.S selalu memasak sendiri dan kadang-kadang membeli
lauk diluar karena tidak masak, keluarga makan 1 hari 3x .
• Pola istirahat dan tidur
Pola istirahat dan tidur keluarga Tn. R tidur malam mulai dari sekitar jam 10an, semua anggota keluarga dapat
beristirahat sesuai kebutuhan, Ny. S sering tidur siang tapi terkadang tidak dan An. A sering tidur siang
• Pola eliminasi
Semua anggota keluarga BAB 1 hari sekali kadang 2hari 1x, dan untuk BAK tidak ada masalah.
• Personal hygiene
Keadaan personal hygiene dikeluarga Tn. R bersih dan terawat, kondisi lingkungan rumah bersih, lingkungan
• Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
• Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga Tn. R dengan anak usia 1 tahun
• Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dari Tn. R adalah Memperluas keluarga inti
menjadi keluarga besar dan berperan suami-istri kakek dan nenek.
• Riwayat keluarga inti
1. Riwayat kesehatan keluarga. Ny. S dan Tn. R mengatakan bahwa dirinya dalam kedaan sehat,
Ny.S mengatakan bahwa An.A dalam keadaan sakit, lalu Tn. R menambahkan bahwa An.A
mengalami diare.
2. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya , Ny. S mengatakan dalam keluarga tidak ada yang
menderita diare, ataupun penyakit lainnya seperti hipertensi, DM, hepatitis.
• Keadaan Lingkungan
• Karakteristik rumah
Kondisi rumah Tn. R beratap seng, berdinding tembok, lantai keramik dalam keadaan bersih, dan barang
tertatah rapih. Ventilasi: cukup, keluarga Tn. R memiliki 4 ventilasi di rumah. 1 ventilasi di pintu ruang tamu 1
ventilasi lagi di pintu teras,1 ventilasi dikamar tidur , Pencahayaan rumah: baik pencahayaan rumah baik, terdapat 3
jendela diruang tamu, 2 jendela di ruang keluarga, dan di setiap kamar memiliki 2 jendela.
Saluran buang limbah, baik karena air cucian digunakan untuk menyiram halaman dan tanaman yang ada di
sekitar rumah. Tn. R menggunakan sumber air bersih yang berasal dari PAM. Jamban memenuhi syarat: ya: jamban
yang digunakan keluarga adalah leher angsa. Tempat pembuangan sampah keluarga, Tn. R tidak memiliki bak
penampung sampah. Sampah-sampah yang ada di halaman di kumpul menjadi satu dan kemudian langsung di
bakar.
Ratio luas bangunan rumah dengan jumlah anggota keluarga 8m2/orang: ya, lebar rumah 8 m2, panjang rumah
10 m2. Kamar tidur berukuran 3x3 m2, ruang tamu berukuran 3x3 m2, kamar mandi berukuran 2x3 m2, dan dapur
berukuran 3x3 m2.
• Denah Rumah :
• Karakteristik lingkungan sekitar :
Tn. R tinggal di daerah Jl.Swadaya Raya RT.03/005 No.100 Duren Sawit Jakarta Timur hanya terdapat 40
rumah saja, di depan rumah terdapat jalanan aktif yang ramai dilewati pengendara dari pagi hingga malam, tetangga
dan orang sekitar adalah penduduk asli dan ada yang pendatang juga, sedangkan keluarga adalah pendatang.
Keadaan rumah dan lingkungan sekitar cukup bersih dengan saluran air yang lancar (tidak tersumbat) disetiap rumah
memiliki tempat sampah didepannya sehingga membuat keadaan perumahan bersih dan terlihat rapih.
Fasilitas pelayanan social & kesehatan yang ada di dekat tempat tinggal Tn. R ada puskesmas Duren Sawit ,
kantor kecamatan Duren Sawit , banyaknya market menjual kebutuhan sehari-hari
• Tn. R Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga termasuk keluarga yang aktif dalam kegiatan di rumahnya.
• Pelayanan social dan kesehatan
Ny. S memanfaatkan fasilitas kesehatan di sekitar rumahnya dengan baik, walau terkadang jika sakit yang ringan
hanya dirawat dirumah dengan obat-obatan apotek.
• Struktur Keluarga
• Pola komunikasi
Tedapat hubungan harmonis karena setiap permasalahan didiskusikan dengan baik oleh anggota keluarga,
komunikasi antar anggota sangat terbuka.
• Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga ini, Tn. R mengambil peran paling berpengaruh dirumah, setiap permasalahan harus melalui
persetujuan Tn. R terlebih dahulu.
• Struktur peran keluarga
Tn. R sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangga, peran Ny. S membantu dengan
mengurus rumah saat Tn. R tidak dirumah dengan mendidik dan mengatur keuangan dirumahnya. Peran Tn. R adalah
bekerja dan membantu perekonomian keluarga dan An. A yg masih balita
• Nilai & norma keluarga
Dalam keluarga Tn. R menyesuaikan dengan ajaran agama islam, dalam keluarga Tn. R, seluruh keluarga selalu
izin jika ingin melakukan sesuatu, keluarga Tn. R menganggap penyakit An.A adalah penyakit yang berat.
• Fungsi Keluarga
• Fungsi afektif
Keluarga Tn. R sangat saling menghormati dan menyayangi serta perduli terhadap siapa saja
yang sedang sakit ataupun membutuhkan bantuan.
• Fungsi social
Tn. R selalu bekerja , sedangkan Ny. S sering belanja sayur yang lewat depan rumah dan
berinteraksi, Ny. S sekarang sangat merawat An.A yang sedang sakit diare
• Fungsi perawatan kesehatan
Ny. S kurang cukup pengetahuan tentang penyakit diare .
• Stress dan Koping Keluarga
• Stressor, kekuatan dan persepsi keluarga
Stressor yang dirasakan Tn. R dan Ny. S merasa sedikit stress karena kondisi tubuh anaknya
An. A yang sedang terkena penyakit diare.
• Strategi koping yang digunakan keluarga
Ny. S sering tidur siang setelah melakukan pekerjaan rumah yaitu memasak,mencuci dan
mengurus anak dan suaminya.
• Adaptasi keluarga
Dalam pengkajian keluarga Tn. R tidak ditemukan adanya cara-cara mengatasi masalah secara
maladaptive.
• Pemeriksaan Fisik
No. Aspek Pemeriksaan Anggota Keluarga
Tn. R Ny. S An. A
1. Tensi (MmHg) 120/80 MmHg 130/80 MmHg 90/60 MmHg
Gula darah puasa 115mg/dl 115mg/dl -
Gula darah sewaktu 105mg/dl 105mg/dl -
2. TB dan BB 175cm – 74 kg 155cm – 65 kg 70cm – 9 kg
3. Nadi (X/menit) 90x/menit 80x/menit 100x/menit
4. Suhu 36.4ºC 36 ºC 37,5 ºC
5. Rambut & kulit kepala Distribusi rambut merata, Distribusi rambut merata, Distribusi rambut merata,
warna hitam dan putih, tidak warna hitam sedikit putih, warna hitam, rambut lurus
rontok, bersih rambut lurus tidak rontok, tidak rontok, bersih
bersih
6. Mata Mata simetris, sklera Mata simetris, sklera anikterik Mata simetris, sklera
anikterik , konjungtiva, , konjungtiva, ananemis, anikterik, konjungtiva
ananemis, terdapat kantung terdapat kantung mata dan ananemis.
mata dan sedikit bewarna sedikit bewarna hitam.
hitam.
No. Aspek Pemeriksaan Anggota Keluarga
Tn. R Ny. S An. A

Telinga, Mulut, Telinga simetris, terdapat Telinga simetris, terdapat Telinga simetris, terdapat
tenggorokan
serumen normal, serumen normal, pendengaran serumen normal,
pendengaran baik, baik, pendengaran baik,
tidak ada benjolan, tidak ada tidak ada benjolan, tidak ada tidak ada benjolan, tidak
cairan yang keluar. cairan yang keluar. ada cairan yang keluar.
Mulut tampak kotor, gigi Mulut bersih, gigi graham Mukosa bibir kering, mulut
graham bagian kiri sudah bagian kiri sudah tidak ada, bersih dan kering, tidak ada
tidak ada, tidak ada perdarahan atau perdarahan atau radang
tidak ada perdarahan atau radang gusi , tidak ada gusi , tidak ada pembesaran
radang gusi , tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. kelenjar tiroid.
pembesaran kelenjar tiroid.
Hidung Hidung simetris, kotoran Hidung simetris, kotoran Hidung simetris, kotoran
normal, tidak terdapat normal, tidak terdapat normal, tidak terdapat
pembesaran sinus. pembesaran sinus. pembesaran sinus.
No. Aspek Pemeriksaan Anggota Keluarga
Tn. R Ny. S An. A

7. Leher Tidak ada pembesaran vena Tidak ada pembesaran vena Tidak ada pembesaran vena
jugularis, tidak ada kaku jugularis, tidak ada kaku leher jugularis, tidak ada kaku
leher leher

8. Dada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
pembengkakan, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri pembengkakan, tidak ada
nyeri tekan. tekan. nyeri tekan.

9. Abdomen Tidak ada kembung, tidak Tidak ada kembung, tidak ada Terasa kembung di daerah
ada nyeri tekan. nyeri tekan. perut
10. Ekstermitas Atas & Kekuatan otot kurang baik, Kekuatan otot baik, Kekuatan otot baik,
Bawah, Persendian ekstermitas bawah dan atas ekstermitas atas dan bawah ekstermitas atas dan bawah
tidak dapat bergerak dengan masih dapat bergerak dengan masih dapat bergerak
aktif. Tidak ada kelainan aktif, tidak ada kelainan tulang dengan aktif, tidak ada
tulang dan fracture dan fracture, ada edema pada kelainan tulang dan fracture,
ekstermitas bawah

11. Sistem reproduksi Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji


• Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik
dan tepat. Dan berharap agar An.A cepat sembuh. Kriteria kemandirian keluarga
• Menerima petugas perawatan kesehatan
• Menerima pelayaanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana
keperawatan
• Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
• Melaukan tindakan keperawatan sederhana yang dianjurkan
ANALISA DATA
NO. DATA MASALAH
1. DS : Ibu klien mengatakan An. A BAB sebanyak 8 Diare (D. 0020)
kali, konsistensi cair, berlendir, dan muntah.
 
DO : Mukosa bibir kering, anak tampak lemah, bibir
kering, perut kembung.

2. DS: Ibu klien mengatakan anaknya kurang nafsu Defisit Nutrisi (D.0019)
makan, porsi makan tidak habis
DO : Makanan bersisa, bising usus meningkat
SKORING
1. DIARE

Kriteria Skor Angka Tertinggi Bobot Perhitungan Pembenaran


Sifat Masalah 2 2 1 2/2 X 1 = 1 Masalah mengancam kesehatan An.A dilihat dari DS
: dan DO yang ditinjau dari frekuensi diare An.A
Ancaman sebanyak 8x.
kesehatan
Kemungkinan 2 2 2 2/2 X 2 = 2 Ditinjau dari pendidikan keluarga Tn. R dapat atau
masalah mudah memahami penjelasan dari perawat, sumber
untuk ekonomi yang cukup dan terdapat fasilitas pelayanan
diubah : kesehatan (RS dan puskesmas)
Sebagian
Potensi 3 3 1 3/3 X 1 = 1 Masalah sudah terjadi pada An.A yang mengalami diare
masalah
untuk dicegah
:
Tinggi
Menonjolnya 2 2 1 2/2 X 1 = 1 Keluarga mengatakan masalah pada An.A harus segera
masalah : ditangani agar tidak menimbulkan hal-hal yang lain.
Masalah berat
harus segera
ditangani
SKORING
11. DEFISIT NUTRISI

Kriteria Skor Angka Tertinggi Bobot Perhitungan Pembenaran


Sifat Masalah 2 2 1 2/2 X 1 = 1 Ny.S mengatakan anaknya tidak nafsu makan dan setiap
: makan tidak habis.
Ancaman
kesehatan
Kemungkinan 2 2 2 2/2 X 2 = 2 Ditinjau dari pendidikan keluarga Tn. R dapat atau
masalah mudah memahami penjelasan dari perawat, sumber
untuk ekonomi yang cukup dan terdapat fasilitas pelayanan
diubah : kesehatan (RS dan puskesmas)
Mudah
Potensi 2 3 1 2/3 X 1 = 2/3 Masalah sudah terjadi.
masalah
untuk dicegah
:
Cukup
Menonjolnya 2 2 1 2/2 X 1 = 1 Keluarga mengatakan masalah pada An.A harus segera
masalah : ditangani
Masalah berat
harus segera
ditangani
TOTAL 4 2/3
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Diare (D. 0020)


2. Defisit Nutrisi (D.0019)

Anda mungkin juga menyukai