SKRIPSI
Oleh :
FAKULTAS HUKUM
YOGYAKARTA
2019
PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP SNACK IMPOR
SKRIPSI
Yogyakarta
Oleh:
FAKULTAS HUKUM
YOGYAKARTA
2019
ii
iii
iv
v
CURICULUM VITAE
5. Golongan Darah :B
Pekerjaan : PNS
Pekerjaan : Primkokar
a. SD : SD Negeri 2 Balapulang
Indonesia
vi
2. Organisasi Siswa Intra Sekolah SMP
12. Prestasi :-
13. Hobi
1) Olahraga Renang
2) Menonton Film
3) Food Traveler
Yang bersangkutan,
vii
HALAMAN MOTTO
(Winston Chuchill)
“mimpi tidak pernah menyakiti siapapun jika dia terus bekerja tepat
(F.W. Woolworth)
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
2. Kakaku, Dea Ayu Pradipta, S.H., M.Kn. dan Iga Ayu Yuandita, S.T.
M.Hum.
ix
KATA PENGANTAR
hentinya penulis mengucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
semoga selalu tercurahkan pada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah
menuntun dari zaman kegelapan dan memberi suri tauladan yang baik.
baik tenaga, pikiran maupun emosi serta lika-liku adalah sebuah warna tersendiri
atas terselesainya sekripsi ini. Skripsi ini disusun oleh penulis dalam rangka untuk
Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan sebagai
nantinya siap untuk melanjutkan dan mengabdi kepada masyarakat sesuai dengan
disiplin ilmu yang dipelajari dengan jujur dan amanah. Hal ini dilakukan demi
penulis sadar hanyalah manusia biasa, menyadari memiliki segala kekurangan dan
keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam penyelesaian skripsi atau tugas
x
akhir ini, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat
bermanfaat bagi penulis sebagai evaluasi dan berproses penulis di kemudian hari.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan dengan sangat tulus rasa
1. Allah SWT atas berkat, rahmat, hidayah, dan nikmat yang tak terhingga
oleh penulis.
Rustam, S.H., M.H., yang telah tulus, sabar, dan ikhlas senatiasa
ini.
Jamil, S.H.,MH.
xi
6. Seluruh Dosen yang pernah menjadi pengampu penulis selama dalam
7. Bapak dan Ibu petugas perpustakaan Fakultas Hukum UII yang telah
9. Kakakku Dea Ayu Pradipta, S.H., M.Kn. dan Iga Ayu Pradipta, S.T.
10. Para sahabat seperjuangan di Fakultas Hukum UII yang telah penulis
dan masih banyak lagi yang tidak akan ada habisnya jika penulis
penuh warna.
Kebumen. Helen, Novan, Hanung, Ucup, Rio, Zulian, dan alif yang
telah saling bertukar ilmu dari berbagai macam jurusan dan ilmu
pengetahuan.
xii
Muhammad Muzaki yang selalu mendukung, menghibur, dan
13. Semua pihak yang telah mendukung dalam pembuatan skripsi ini,
NIM: 15410171
xiii
DAFTAR ISI
xiv
1. Pengertian Perlindungan Hukum .................................................... 26
4. Sanksi-Sanksi .................................................................................. 36
D. Label ................................................................................................... 44
A. Kesimpulan ......................................................................................... 72
B. Saran ................................................................................................... 72
xv
ABSTRAK
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
kegiatan ekspor impor barang dan jasa sudah tidak dapat dipungkiri lagi sejak
Tenggara dalam perdagangan barang dan jasa, negara yang termasuk dalam
Ekonomi Asean (MEA) adalah sebuah sistem pasar bebas antara sesama
negara anggota ASEAN yang menghilangkan pajak atau bea cukai serta
1
Sjamsul Arifin, Masyarakat Ekonomi ASEAN:Memperkuat sinergi ASEAN di Tengah
Kopentisi Global, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008, hlm 20.
2
https:/kemlu.go.id/portal/id/read/122/halaman_list_lainnya/tentang-asean diakses 10 Mei
2019 jam 15.06 WIB
1
2
tidak terbatas jumlahnya di pasar Indonesia. Salah satu produk impor yang
makanan ringan atau snack, snack merupakan makanan ringan baik berupa
namun di sisi lain konsumen akan menjadi sasaran objek aktivitas bisnis
3
Yusuf Shofie, Perlindungan Konsumen dan Instrumen-Instrumen Hukumnya, PT Citra Aditya
Bakti, Jakarta, 2003, hlm. 9.
3
Salah satu perbuatan pelaku usaha dalam bisnis makanan yang dapat
keamanan yang dimaksud adalah setiap makanan baik yang berasal dari
wajib memiliki izin edar. Kewajiban izin edar ini ditentukan Pasal 91 ayat
diberikan oleh Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan untuk dapat
4
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2014, hlm 11.
5
Pasal 1 Angka 15 Peraturan Badan Pengawasan Obat dan Makanan No. 30 Tahun 2017 tentang
Pengawasan Pemasukan Obat dan Makanan ke Dalam Wilayah Indonesia.
4
edar, hal ini dibuktikan dengan masih ditemukanya beberapa snack impor
yang tidak memiliki izin edar yang berasal dari negara Malaysia dan
snack Kinder happy hippo, irvins salted egg dan guinners. Tidak adanya
nomor izin edar pada snack impor mengakibatkan hak konsumen atas
informasi yang benar, jelas dan jujur tidak tepenuhi. Konsumen juga tidak
tersebut tidak melewati uji kelayakan oleh BPOM. Apabila ternyata terdapat
pemakai barang dan / atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain
perlindungan itu bukan hanya sekedar fisik melainkan hak - haknya yang
atas informasi yang benar, jelas dan jujur masih banyak diabaikan oleh
B. Rumusan Masalah
6
Susanti Adi Nugroho, Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen Ditinjau dari Cara Serta
Kendala Implementasinya, Kencana, Jakarta, 2011, hlm 4.
7
Ahmadi Miru, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum bagi Konsumen di Indonesia, PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2013 hlm 1.
6
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Impor.
E. Kerangka Teori
1. Perlindungan Konsumen
1) Konsumen
diperjualbelikan lagi.9
8
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta, 2009,
hlm 115.
9
Ahmadi Miru, Prinsip-prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Di Indonesia, Rajawali
Pers, Jakarta, 2011, hlm 5.
8
diperdagangkan.11
10
Rachmadi Usman, Hukum Ekonomi Dalam Dinamika, Djambatan, Jakarta, 2000, hlm 25.
11
Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
12
Janus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, PT Citra Aditya
Bakti,Bandung,2006, hlm 30.
9
pemakai terakhir.13
13
Susanti Adi Nugroho, Op.Cit., hlm 61-62.
14
A z Nastution, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar, Daya Widya, Jakarta,
1999, hlm 13.
10
patut;
konsumen;
2) Pelaku Usaha
15
Ahmadi Miru dan Sutaman Yodo, Op.Cit., hlm. 20.
12
undangan lain.
yaitu :
pemeliharaan;
undangan;
b) Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto dan
barang tertentu;
label;
harus dipasang/dibuat;
2. Produk Impor
dalam daerah pabean. Impor barang yang tertuju pada kegiatan importir
Wajib Pajak (NPWP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Tanda
16
I Komang Oko Berata, Panduan Praktis Ekspor Impor, Raih Asa Sukses, 2014, hlm. 10.
17
negeri.17
dan makanan;
dan makanan;
selama beredar;
17
http://www.pom.go.id/new/view/direct/job diakses tanggal 11 Oktober 2018 jam 18:45 WIB
18
Pasal 3 Peraturan Presiden No 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawasan Obat dan Makanan
18
dan makanan;
lingkungan BPOM;
tanggungjawab BPOM;
dan
19
Pasal 4 Peraturan Presiden No 80 Tahun 2017 tantang Badan Pengawasan Obat dan Makanan
19
perundang-undangan.
peraturan perundang-undangan.
yaitu :21
20
http://www.pom.go.id/ diakses 25 Oktober 2018 jam 19:20 WIB
21
http://www.pom.go.id/new/view/direct/function diakses tanggal 25 Oktober 2018 jam 21:00
WIB
20
Makanan;
c. Izin Edar
wilayah Indonesia, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang
berasal dari Negara lain dalam bentuk impor harus melalui pendaftaran
izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Untuk snack
22
Pasal 1 angka 15 Peraturan Badan Pengawasan Obat dan Makanan No. 30 tahun 2017 tentang
Pengawasan Pemasukan Obat dan Makanan ke Dalam Wilayah Indonesia
21
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
hukum.
2. Pendekatan Penelitian
Konsumen
4. Analisis Data
G. Sistematika Penulisan
adalah
BAB I : PENDAHULUAN
izin.
BAB IV : PENUTUP
A. Perlindungan Hukum
Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945), oleh karena itu setiap
tersebut. 23
23
Sajipto Rahardjo, Sisi-sisi Lain dari Hukum di Indonesia, Kompas, Jakarta, 2003, hlm. 121.
26
27
24
Philipus M. Hadjon, et.all, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta, 2011, hlm. 10.
25
Inosentius Samsul, Perlindungan Konsumen Kemungkinan Penerapan Tanngung Jawab
Mutlak, Universitas Indonesia, Jakarta, 2004, hlm. 10.
26
Eli Wuria Dewi, Hukum Perlindungan Konsumen, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2015, hlm. 20.
28
hukum preventif.
B. Perlindungan Konsumen
konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian Hukum untuk
27
Op Cit., hlm. 30.
29
bagian dari hukum yang memuat asas-asas atau kaidah-kaidah yang bersifat
konsumen.
28
Diakses di situs http:/www.jurnalhukum.com/hukum-perlindungan-konsumen-di-
indonesia/pada 20 Maret 2019 Pukul 14.04 WIB
30
konsumen.
Perlindungan Konsumen:29
a. Asas Manfaat
dan Pelaku usaha secara seimbang sehingga tidak ada pihak yang
menempatkan salah satu pihak di atas pihak yang lain atau sebaliknya,
29
Op.Cit., hlm. 10-12.
31
b. Asas Keadilan
c. Asas keseimbangan
bernegara.
32
mendapatkan infomasi;
Ada beberapa prinsip tanggung gugat yang perlu diperhatikan oleh para
nonliability);
Dalam buku Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani yang berjudul Hukum
atau meminta ganti rugi kepada pihak yang menimbulkan kerugian. Pihak
30
Adrian Sutedi, Tanggung Jawab Produk Dalam Hukum Perlindungan Konsumen, Ghalia
Indonesia, Bogor, 2008, hlm. 81.
31
Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Op.Cit., hlm 59.
35
dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan
d. Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
e. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak
32
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo. Op.Cit., hlm. 125.
36
4. Sanksi-Sanksi
merasa dirugikan oleh oleh perbuatan pelaku usaha maka dia memiliki hak
33
Celina Tri Siwi Kristiyani, Op.Cit., hlm. 44.
37
a. Sanksi Administratif
melanggar Pasal 19 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 20, Pasal 25 dan Pasal
Konsumen.
yang timbul dari perbuatan, rela mengabdi, dan rela berkorban untuk
tanggung jawab secara hukum dari orang atau badan hukum yang
badan yang bergerak dalam suatu proses untuk menghasilkan suatu produk
(processor assembler) atau dari orang atau badan yang menjual atau yang
34
Sidabalok, Op.Cit., hlm. 115-119.
35
Adrian Sutedi. Op.Cit., hlm 64.
39
Perlindungan Konsumen.
a. Proses Produksi
b. Promosi Niaga/Iklan
terhadap konsumen.
konsumen.
1. Pengertian Perjanjian
dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
36
Ibid.
40
orang lain atau lebih. Dari peristiwa ini, timbulah suatu hubungan hukum
antara dua orang atau lebih yang disebut perikatan yang di dalamnya
sesuatu yang disebut hak dan kewajiban yang kemudian disebut sebagai
juga dapat dilakukan oleh badan hukum, karena manusia pribadi dan badan
Syarat sah perjanjian ada 4 (empat) terdiri dari syarat subyektif dan
37
Sri Soesilowati Mahdi, Suhrini Ahlan Sjarif dan Ahmad Budi Cahyono, Hukum Perdata
(Suatu Pengantar), Gitama Jaya, Jakarta, 2005, hlm 150.
38
Ibid.
41
(voidable).39
a. Sepakat
“para pihak setuju dan sepakat”. Pencantuman kata setuju dan sepakat
sangat penting dalam suatu perjanjian, adanya kata setuju dan sepakat
perjanjian.40
:41
39
A. Qirom Syamsudin Meliala, Pokok-Pokok Hukum Perjanjian Beserta Perkembangannya,
Liberty, Yogyakarta, 1985, hlm. 20
40
Subekti, Hukum Perjanjian, PT Intermasa, Jakarta, 2001, hlm. 3.
41
Op.cit., hlm. 4.
42
tersebut palsu.
b. Cakap
ditentukan lain)
conservatorship); dan
jika dia telah berusia 21 tahun atau kurang dari 21 tahun tetapi telah
ditentukan bahwa anak berada di bawah kekuasaan orang tua atau wali
c. Hal tertentu
harus mempunyai pokok suatu benda (zaak) yang paling sedikit dapat
terms), berarti bahwa apa yang diperjanjikan, yakni hak dan kewajiban
hukum yang halal. Jika objek perjanjian itu ilegal, atau bertentangan
menjadi batal.43
berlaku.
42
Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Perjanjian, Sumur Bandung, Cetakan VII,
Bandung, 2004, hlm. 29.
43
Subekti, Op.Cit., hlm. 18-19.
44
D. Label
1. Pengertian Label
Label pada kemasan snack impor bukan hanya sekedar hiasan, yang
pertama kali konsumen lihat adalah kemasan dan label kemasan yang
sangat beragam bentuk dan bahanya. Label merupakan bagian yang sangat
penting karena dari label konsumen mengetahui banyak hal soal produk di
e. Catatan analisis pengujian mutu fisik, fisiologik dan genetik dari benih
tersebut.
44
Marius P Angipora, Dasar-Dasar Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm.
192.
45
Ibid.
45
Dengan kata lain, konsumen akan membeli produk yang berkualitas sesuai
periklanan.
konsumen bahwa apa yang tertulis pada label produk akan meyakinkan
berkualitas.
46
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta, 2000, hlm. 478.
47
Ibid., hlm. 480.
46
2. Pengaturan Label
Salah satu hak konsumen adalah hak atas informasi yang benar, jelas
dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa. Informasi
dalam bentuk iklan atau label, terlebih bagi pelaku usaha yang memasarkan
103.
ayat (1).
48
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Op.Cit., hlm. 71.
49
Shidarta, Op.Cit., hlm. 71.
47
menyebutkan bahwa :
mudah luntur atau rusak, serta terletak pada bagian kemasan pangan
a. Nama produk;
wilayah Indonesia;
yang harus dilakukan oleh pelaku usaha kepada konsumen diatur Pasal 97
48
mengenai :
a. Nama produk;
1. Pengertian E-Commerce
teknologi, proses dan praktik yang dapat melakukan transaksi bisnis tanpa
dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui email atau bisa melalui
perdagangan di internet.51
50
Onno w. Purbo dan Anng Arif Wahyudi. Mengenal e-Commerce, Elex Media
Komputerindo, Jakarta, 2001, hlm. 1-2.
51
Esther Dwi Maghfirah, Perlindungan Konsumen Dalam E-Commerce, diakses dari
www.solusihukum.com, pada tanggal 20 mei 2019 Pukul 15.00 WIB
50
2. Jenis-Jenis E-Commerce
karakteristiknya :52
pelaku bisnis atau dengan kata lain transaksi secara elektronik antar
perusahaan (dalam hal ini pelaku bisnis) yang dilakukan secara rutin
perjanjian tentu saja adalah para pihak yang bergerak dalam bidang
bisnis yang dalam hal ini mengikatkan dirinya dalam suatu perjanjian
52
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta, 2012, hlm.
70.
51
bisnis.
produk barang dan jasa baik dalam bentuk berwujud maupun dalam
dan kualitas barang dan jasa sesuai dengan keinginan dan kemampuan
atau jasa kebutuhanya dapat ia peroleh, berapa harga dan apa pula
Dalam hal ini pelaku usaha sebagai peyedia atau penjual, harus
53
Az. Nasution, Konsumen dan Hukum, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1995, hlm. 39.
54
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo. Op.Cit. hlm. 55.
54
Faktor lain yang juga berpengaruh pada konsumen dalam tahap ini
kebebasan berkontrak.
jasa yang diperoleh dari transaksi dengan pelaku usaha. Kepuasan atau
55
Az. Nasution. Op.Cit, hlm. 46.
55
barang atau jasa yang diperoleh dari pelaku usaha maka konsumen akan
Di akhir ayat disebutkan tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya (tidak
konsumen dilarang untuk saling mendzalimi atau merugikan satu dengan yang
lainya.
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
(QS An-Nisa : 29). Dalam hukum perlindungan konsumen pelaku usaha harus
56
Ibid., hlm. 47.
BAB III
produk mulai dari produk fashion sampai dengan produk untuk kebutuhan
pasar Indonesia pada akhir bulan Mei 2015 dan Shopee baru mulai
57
Diakses dari https://careers.shopee.co.id/about/ pada tanggal 25 Mei 2019 Pukul 14.00 WIB
56
57
populer saat ini oleh karena itu banyak pelaku usaha yang memanfaatkan
pelaku usaha sehingga hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha
impor dari negara asalnya atau dengan memesan langsung dari negara asal
dengan alasan untuk konsumsi pribadi agar dapat melewati pabean sehingga
snack impor dianggap tidak memerlukan izin edar dari BPOM. Selanjutnya
Hubungan hukum antara Shopee dan pelaku usaha lahir atas adanya
58
Erman Rajaguguk, Nurmadjito, Sri Redjeki, et all, Hukum Perlindungan Konsumen, Mandar
Maju, Bandung, 2009, hlm. 20.
58
nomor telephone, email atau akun facebook setelah itu diikuti dengan
secara otomatis pelaku usaha telah menjadi pengguna Shopee dan pelaku
usaha sudah memiliki hak untuk berjualan dengan memposting produk yang
akan dijual dengan informasi yang relevan mengenai produk seperti harga
hubungan hukum antara pelaku usaha dan pembeli lahir atas adanya
kesepakatan antara kedua belah pihak pada saat pembeli memilih dan
untuk konsumen dalam membeli produk, apabila masih ada pelaku usaha
59
Diakses dari https://help.shopee.co.id/about/ pada tanggal 24 Juli 2019 Pukul 12.02 WIB
59
impor yang tidak memilik izin edar yang diiklankan oleh pelaku usaha
seperti snack Kinder Happy Hippo, Irvins Salted Egg, dan Guinners.
Masih ditemukanya snack impor yang tidak memiliki izin edar maka
diawasi, namun shopee membiarkan produk yang tidak memiliki izin edar
60
Diakses dari https://shopee.co.id/docs/3001 pada tanggal 24 Juli 2019 Pukul 11.51 WIB
60
Namun jika melihat pengertian pelaku usaha dalam Pasal 1 ayat (3)
produk adalah satu tanggung jawab secara hukum dari orang atau badan
orang atau badan yang bergerak dalam suatu proses untuk menghasilkan
suatu produk (processor assembler) atau dari orang atau badan yang
61
Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Op.Cit., hlm. 59.
61
atau meminta ganti rugi kepada pihak yang menimbulkan kerugian. Pihak
tersebut.
kepada subjek hukum sesuai dengan aturan hukum, baik itu bersifat
preventif maupun bersifat represif, baik secara tertulis maupun tidak tertulis.
62
Ibid., hlm. 60.
63
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Op.Cit., hlm. 170.
64
Wahyu Simon Tampubolon, Upaya Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Ditinjau dari
Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Jurnal Ilmiah Advokasi. Vol.04, Maret 2016, hlm. 53.
62
pelanggaran.
hak dan kewajiban pelaku usaha, perbuatan yang dilarang pelaku usaha,
65
Philipus M. Hadjon, Op.Cit., hlm. 4.
63
Perlindungan Konsumen.
memakai barang/jasa yang berasal dari pelaku usaha dan tidak untuk
di shopee, pelaku usaha telah melanggar hak konsumen yaitu hak atas
informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi jaminan barang
dan/atau jasa karena pelaku usaha tidak menjelaskan secara detail informasi
gambaran yang benar tentang snack impor tesebut sehingga terhindar dari
pelaku usaha dan konsumen tidak secara langsung sehingga dapat dikatakan
66
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo. Op.Cit, hlm. 7.
67
Ibid., hlm. 41.
64
standar minimum yang harus dipenuhi atau dimiliki oleh suatu barang
disampaikan baik secara lisan maupun secara tertulis, baik yang dilakukan
keterangan harga dan asal produk snack impor sebagai keterangan yang
Selain hak konsumen atas informasi yang benar, jelas dan jujur,
68
Ibid., hlm. 41.
65
BPOM sehingga dapat disimpulkan bahwa snack impor tanpa izin edar yang
kepada konsumen.
edar pada label telah diatur Undang-Undang Pangan. Setiap orang yang
dalam dan/atau pada kemasan pangan pada saat memasuki wilayah Negara
69
Pasal 97 ayat (2) Undang-Undang Pangan
70
Pasal 97 ayat (3) Undang-Undang Pangan
66
A. Nama produk;
yang berasal dari dalam negeri maupun impor wajib memiliki izin edar
ketentuan izin edar makanan. Ketentuan izin edar tersebut diatur pada Pasal
111 ayat (2) yaitu makanan dan minuman hanya dapat diedarkan setelah
Kesehatan.
67
izin edar, sehingga pelaku usaha yang memperdagangkan snack impor tanpa
izin edar yang beredar secara online jelas tidak memenuhi ketentuan
Undang Kesehatan.
barang yang diimpor apabila importasi barang tersebut tidak dilakukan oleh
izin edar yang diedarkan oleh pelaku usaha melalui Shopee dapat
disimpulkan bahwa pelaku usaha tidak memiliki etika yang baik dalam
Dalam hal ini pelaku usaha yang menjual snack impor di Shopee
melakukan kegiatan pemasaran snack impor yang tidak memiliki izin edar.
Oleh sebab itu kerugian yang diderita konsumen pelaku usaha bertanggung
bahwa ganti rugi yang diberikan oleh pelaku usaha dapat berupa
pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau
(tujuh) hari setelah tanggal transaksi, apabila sampai jangka waktu tersebut
69
pelaku usaha tidak memberikan ganti kerugian yang diminta oleh konsumen
berupa :
kerugian konsumen;
tersebut dikarenakan tidak memiliki izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM) sehingga tidak memiliki jaminan bahwa produk tersebut aman
untuk dikonsumsi.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
terhadap pelaku usaha yang menjual snack impor tanpa izin edar. Snack
impor tanpa izin edar yang diperdagangkan pelaku usaha melalui shopee
melanggar hak-hak konsumen yaitu hak atas informasi yang benar, jelas dan
jujur mengenai produk yang dijual. Oleh karena itu shopee dan pedagang
lambat 7 (tujuh) hari setelah tanggal transaksi, apabila sampai jangka waktu
B. Saran
pelaku usaha.
secara online.
72
73
Az. Nasution. Konsumen dan Hukum. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. 1995.
Eli Wuria Dewi. Hukum Perlindungan Konsumen. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2015.
I Komang Oko Berata. Panduan Praktis Ekspor Impor. Raih Asa Sukses. Jakarta.
2014.
Onno w. Purbo dan Anng Arif Wahyudi. Mengenal e-Commerce. Elex Media
Komputerindo. Jakarta. 2001.
74
75
Sajipto Rahardjo. Sisi-sisi Lain dari Hukum di Indonesia. Kompas. Jakarta. 2003.
Sri Soesilowati Mahdi et,all. Hukum Perdata (Suatu Pengantar). Gitama Jaya.
Jakarta. 2005.
Susanti Adi Nugroho. Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen Ditinjau dari Cara
Serta Kendala Implementasinya, Kencana, Jakarta, 2011.
Peraturan
Peraturan Badan Pengawasan Obat dan Makanan No. 30 tahun 2017 tentang
Makanan
Data Elektronik
WIB
http:/www.jurnalhukum.com/hukum-perlindungan-konsumen-di-indonesia/pada
https:/kemlu.go.id/portal/id/read/122/halaman_list_lainnya/tentang-asean 10 Mei