C. Materi Pembelajaran
I. REGRESI LINIER
Dalam statistika regresi merupakan salah satu metode untuk menentukan hubungan
sebab – akibat antara satu variabel dengan variabel yang lain. Variabel tersebut adalah
Variabel dependent (response) atau variabel terikat (bergantung) yang diberi lambang Y dan
variabel explanory (penduga/predictor) atau variabel bebas diberi lambang X. Perhatikan
gambar mengenai hubungan regresi positif dan regresi negatif berikut :
Pada Gambar A, persamaan regresinya adalah Y^ =a+bX antara nilai Y dan X mempunyai
hubungan yang positif. Apabila nilai X naik, maka nilai Y juga naik. Nilai intersep (a) adalah
nilai Y pada saat X bernilai 0. Nilai b menunjukkan perubahan nilai Y akibat perubahan nilai x
satu satuan. Contohnya : Kurva Penawaran.
Pada Gambar B, persamaan regresinya adalah Y^ =a−bX antara nilai Y dan X mempunyai
hubungan yang negatif. Apabila nilai X naik, maka nilai Y turun. Nilai intersep (a) adalah nilai
Y pada saat X = 0. Nilai b menunjukkan penurunan nilai Y akibat perubahan nilai X meningkat
satu satuan. Contohnya : Kurva Permintaan.
dimana :
Jadi, persamaan regresi adalah suatu persamaan yang mendefinisikan hubungan antara dua
variabel.
Contoh 1 :
Data berikut merupakan data besarnya suku bunga investasi dan investasi domestik pada tahun
2003-2013. Berdasarkan data tersebut, tentukan persamaan regresi liniernya Y^ =a+bX dan apa
artinya ?
Jawab :
b=n . ¿ ¿
68.231.467,48−74.231.295,95
b=
21.849,85−21.576,6721
−5999828,47
b= =−21.963,08146 ≈−21.963,08
273,1779
a=∑ y−b .¿ ¿
3.731.512,036
a= =339.228,36691 ≈ 339.228,37
11
Apabila Bunga Kredit Investasi (BKI) naik sebesar 1%, maka nilai investasi akan mengalami
penurunan sebesar 21.963,08 M dan begitu juga sebaliknya.
II. Korelasi
Analisis Korelasi adalah suatu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur
keeratan hubungan antara dua variabel.
Perhatikan gambar berikut :
Gambar pertama menunjukkan hubungan antara variabel inflasi dan suku bunga. Apabila
dilihat pada gambar saat inflasi rendah, maka suku bunga tinggi dan pada saat inflasi
tinggi, suku bunga rendah. Gambar tersebut menunjukkan adanya hubungan antara inflasi
dan suku bunga yang bersifat negatif.
Gambar kedua memperlihatkan hubungan yang positif antara variabel produksi dan harga
minyak goreng, yaitu apabila harga meningkat, maka produksi juga meningkat.
n Y 2 Y
2
Dimana:
r : Nilai koefisien korelasi
X : Jumlah pengamatan variabel X
Y : Jumlah pengamatan variabel Y
XY : Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y
2
(X ) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X
(X)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X
(Y2) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y
(Y)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y
n : Jumlah pasangan pengamatan Y dan X
HUBUNGAN KUAT DAN LEMAHNYA SUATU KORELASI
Korelasi negatif Korelasi negatif Tidak ada Korelasi positif Korelasi positif
sempurna sedang Korelasi sedang sempurna
Contoh 2 : Dari data berikut, tentukan koefisien korelasinya dan apa kesimpulannya?
Jawab :
Kesimpulannya : Koefisien korelasi antara suku bunga dengan nilai investasi sebesar -0,892.
Tanda negatif menunjukkan bahwa apabila suku bunga meningkat, maka investasi menurun dan
begitu juga sebaliknya apabila suku bunga turun maka investasi meningkat. Nilai -0,892
termasuk dalam korelasi negatif kuat, maka hubungan antara suku bunga dengan nilai investasi
relatif kuat.
Koefisien determinasi = r2
n XY X Y
2
r2
n
X
2
X
2
n Y 2 Y
2
atau
Dimana:
t : Nilai t-hitung
r : Nilai koefisien korelasi
n : Jumlah data pengamatan
Contoh 3 :
Ujilah apakah nilai r = ‒0,892 pada hubungan antara suku bunga dan investasi dari data
pada contoh soal diatas !
Jawab :
a) Perumusan hipotesis:
Hipotesis yang di uji adalah koefisien korelasi sama dengan nol. Korelasi dalam populasi
dilambangkan dengan ρ sedang pada sampel r.
b) Taraf nyata 5% untuk uji dua arah (a/2=0,05/2=0,025) dengan derajat bebas (df) = n ‒k =
11 ‒ 2 = 9. Nilai taraf nyata a/2= 0,025 dan df =9 adalah = 2,262. Ingat bahwa n adalah
jumlah data pengamatan, yaitu = 11, sedangkan k adalah jumlah variabel, yaitu Y dan X,
jadi k= 2.
c) Menentukan nilai uji t hitung :
e) Menentukan kesimpulan. Nilai t-hitung ternyata terletak pada daerah menolak H0. Ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menolak H 0, dan menerima H1
sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi dalam populasi tidak sama dengan nol, dan
hubungan antara tingkat suku bunga investasi dengan nilai investasi bersifat kuat dan
nyata.