Anda di halaman 1dari 19

.

Barisan Geometri

Barisan Geometri adalah barisan bilangan yang tiap sukunya diperoleh dari

suku sebelumnya dengan mengalikan atau membagi dengan suatu bilangan tetap.

Diskusi 4

Merumuskan Masalah

Ada sebuah legenda dari Persia tentang deret geometri yang akan kita

pelajari. Pada suatu masa, negeri itu diperintah oleh Raja yang kurang

memikirkan kesejahteraan rakyat, sehingga rakyat hidup dalam kemiskinan.

Sementara raja sendiri berlimpah kemewahan. Diceritakan pula bahwa raja

tersebut pandai bermain catur.

Suatu ketika raja menantang seseorang bermain catur. Sebelum

permainan dimulai, orang tersebut mengajukan permintaan, jika dia menang

dia menginginkan hadiah gandum sesuai banyak kotak-kotak pada papan

catur dengan ketentuan 1 butir gandum pada kotak pertama, 2 butir gandum

pada kotak kedua, 4 butir gandum pada kotak ketiga, demikian seterusnya

sehingga banyak gandum pada setiap kotak adalah dua kali banyak gandum

pada kotak sebelumnya. Raja dapat menerima permintaan itu.

Ketika akhirnya orang itu menang, raja terkejut. Mengapa raja

terkejut? Berapakah banyak gandum pada kotak terakhir (kotak ke-64)?


Menganalisis Masalah

Alternatif Penyelesaian:

Informasi yang ada:

 M i s a l k a

 B a n y a k

dua kali banyak gandum pada kotak

sebelumnya.

Coba kita sederhanakan dengan tabel:

Kotak Suku Jumlah Barisan

ke-n ke- gandum Geometri


1 u1 = a 1 1 = 1.20
2 u2 2 2 = 1.21
3 u3 4 4 = 1.22
4 u4 8 8 = 1.23
5 u5 ... ...
6 u6 ... ...

64 U64 ... ...

Menyusun Pertanyaan

Banyaknya gandum di atas membentuk barisan geometri dengan

perbandingan yang tetap.

1, 2, 4, 8, ...

Berapakah nilai perbandingan itu?

Dari mana mendapat nilai perbandingan itu?

Jika nilai perbandingan itu adalah r dan barisan geometri tadi adalah

u1, u2, u3, ..., un -1, un; maka rumus r =

Coba lihat pola dari tabel banyaknya gandum tersebut.


u1 u2 u3 u4 ... un

a ar ar2 ar3 ... ...

Menyusun Kesimpulan

Jadi, rumus suku ke-n dari barisan geometri adalah

……
Dengan rasio barisan geometri adalah r =
……

Ingat kembali cerita raja yang terkejut tadi. Jadi, berapa butir

gandum pada kotak terakhir ?

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................
Deret Geometri

Deret Geometri adalah penjumlahan suku-suku dari barisan

geometri. Jika a, ar, ar2, ar3,..arn-1 adalah barisan geometri, maka a + ar + ar 2

+ ar3 +...+arn-1 disebut deret geometri.

Diskusi 6 :

Merumuskan Masalah

Annisa, Chelsea dan Marsha bermain tali. Tali tersebut dibagi menjadi

10 bagian yang panjangnya membentuk barisan geometri. Jika tali yang

paling pendek adalah 3 cm dan panjang tali berikutnya adalah 2 kali tali

sebelumnya.

Menganalisis Masalah

Untuk menentukan panjang tali yang tersedia tersebut mulai dari

tali terpendek sampai tali terpanjang dapat diilustrasikan sebagai

berikut:

Panjang tiap tali adalah

3 + 6 + 12 + 24 + ... + 1536

Baris ke-1 Baris ke-2 Baris ke-3 Baris ke-4 Baris ke-10

u1 + u2 + u3 + u4 + ... + u10

Catatan: untuk mencari jumlah tali adalah dengan menggunakan

rumus suku ke-n barisan geometri, yaitu :

Un = arn-1 Misal U10 = 3 x 29= 1536.


Karena kita ingin mengetahui panjang tali yang tersedia, maka itu

artinya kita menjumlahkan tiap talinya:

3 + 6 + 12 + 24 + ... + 1536

sebanyak 10 suku

Menyusun Pertanyaan

Perhatikan pola dalam tabel berikut:

Baris Jumlah tali Jumlah kursi sampai baris ke-


Suku ke-
ke- tiap baris (deret)
U1 = a 1 3 S1 = 3 = 3
U2 2 6 S2 = 3 + 6 = = 9
U3 3 12 S3 = 3 + 6 + 12 = = 21
U4 4 24 S3 = 3+6+12+24= = 35
U5 5 ... ........................................................
U6 6 ... ........................................................
U7 7 ... ........................................................
U8 8 ... ........................................................
U9 9 ... ........................................................
U10 10 1536 S10= = .......................................
Kalau jumlah n suku deret geometri kita lambangkan dengan

Sn, maka dapat ditulis

Sn = a + ar + ar2 + ar3 +...+ arn-1 kalikan dengan r, diperoleh

r Sn = a + ar + ar2 + ar3 +...+ arn-1+ arn

Sn - r Sn = a – arn

Sn(.... -....) =a (... -....)


a ( …−… )
Sn =
( …−… )

Menyusun Kesimpulan

Dengan demikian, jumlah suku n suku pertama deret geometri dapat

ditentukan dengan rumus

a( r n−1)

Dan Sn = ( r−1 ) rumus untuk barisan naik atau r > 1

Contoh 1

Tentukan jumlah 7 suku pertama dari deret 1 + 2 + 4 + 8 + ….


Jawab :

a = 1, r = 2

a(r n −1) 1(27 −1 ) 1(128−1)


Sn= S7= S 7=
(r−1 )  (2−1)  (2−1) = 127
Contoh 2

Diketahui deret 3 + 32 + 33 + … + 3n mempunyai jumlah 363. Hitunglah n !


Jawab :

3 + 3 2 + 33 + … + 3 n

a = 3, r = 3, Sn = 363
n
a(r −1)
Sn=
(r−1 ) 
n
3(3 −1 )
363=
(3−1)

363 x 2 = 3(3n – 1)

363 x 2
=(3n −1)
3  242 + 1 = 3n

= 243 = 3n  n = 5
Latihan Soal

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini.

1. Carilah suku yang diminta pada setiap barisan geometri berikut.

a. 3, 9, 27, 81, . . . (Suku ke-12)

b. 8, 16, 32, 64, . . . (Suku ke-10)

2. Suku ketiga suatu barisan geometri sama dengan 18, sedangkan suku

keenam sama dengan 486.

a. Carilah suku pertama.

b. Carilah beda barisan itu.

3. Hitunglah jumlah n suku pertama deret geometri:

1 + 2 + 4 + … + 512 !

4. Pada barisan geometri , jumlah 3 suku pertama adalah 26 dan

jumlah 6 suku pertama adalah 728. tentukan suku ke-5!


Deret Geometri Tak Hingga

Materi Pokok

1. Menemukan Konsep Barisan Tak Hingga

Siti menggunting pita yang panjangnya 4 cm menjadi bagian yang

sama besar. Salah satu potongan pita berikutnya digunting lagi menjadi

dua bagian yang sama panjang. Selanjutnya salah satu dari dua pita

berikutnya lagi digunting menjadi dua bagian yang sama panjang juga.

Kejadian ini terus berlanjut sampai pita tersebut tidak bisa dipotong lagi ,

seperti gambar berikut;

Susunlah bilangan-bilangan yang menyatakan panjang potongan kertas

Alternatif penyelesaian;

Untuk tahap pemotongan ke 1, diperoleh dua kertas yang panjangnya 2 cm.

Untuk tahap pemotongan ke 2, diperoleh dua kertas yang panjangnya 1 cm.


1
Untuk tahap pemotongan ke 3, diperoleh dua kertas yang panjangnya
2

cm.

Untuk tahap potong ke n, diperoleh 2 kertas yang pola panjang 22−n cm.

Sehingga diperoleh barisan bilangan-bilangan yang menyatakan luas

potongan kertas tersebut sebagai berikut;


1
2 ,1 , , … .
2
Jika U n adalah suku ke n yang menyatakan panjang kertas setelah

pemotongan ke n , maka pola yang diperoleh adalah;


1
2 ,1 , , … . dengan pola U n =22−n
2

Sekarang dengan langkah yang sama, ayo kita selesaikan tantangan

berikut ini.

Siti menggunting pita ukuran 8 cm x 1cm menjadi dua bagian yang

sama besar. Salah satu potongan pita berikutnya digunting lagi menjadi

dua bagian yang sama panjang. Selanjutnya salah satu dari dua pita

berikutnya lagi digunting menjadi dua bagian yang sama panjang juga.

Kejadian ini terus berlanjut sampai pita tersebut tidak bisa dipotong lagi ,

seperti gambar berikut;


Susunlah bilangan-bilangan yang menyatakan panjang potongan kertas,

apabila salah potongan kertas berikutnya digunting menjadi dua bagian

yang sama.

Alternatif penyelesaian;

Untuk tahap pemotongan ke 1, diperoleh dua kertas yang luasnya 4 cm 2.

Untuk tahap pemotongan ke 2, diperoleh dua kertas luasnya ... cm 2.

Untuk tahap pemotongan ke 3, diperoleh dua kertas yang luasnya ... cm 2.


Untuk tahap potong ke n, diperoleh 2 kertas yang pola luasnya … cm2.


Sehingga diperoleh barisan bilangan-bilangan yang menyatakan luas

potongan kertas tersebut sebagai berikut;


4 , … , … , … ,… .
Jika U n adalah suku ke n yang menyatakan luas kertas setelah pemotongan

ke n , maka pola yang diperoleh adalah;


U 1 ,U 2 , U 3, .... dengan pola U n =…

2. Menemukan Konsep Deret Tak Hingga

Dibantu dengan alat peraga limit deret setegah dan penyelesaian

masalah dilakukan secara berkelompok.

 Alat Peraga

Nama : Limit Deret Setengah

1. Alat & Bahan

a. Pita kuning ukuran 8 cm x 1 cm

b. Pita pink ukuran 8 cm x 1 cm

c. Gunting

d. Penggaris

e. Pensil
f. Kertas HVS

g. Lem kertas 1 botol

2. Cara pembuatan

a. Tulis kertas HVS dengan format sebagai berikut (guru yang

menyediakan):

b. Tandai pita kuning ditengahnya dengan nilai ukuran luas dan

satuannya.

c. Potong pita pink dengan ukuran 4 cm x 1 cm, 2 cm x 1 cm, 1 cm x 1

cm, 0,5 cm x 1 cm, 0,25 cm x 1 cm, 0,125 cm x 1 cm, dan

seterusnya sampai ukuran sekecil mungkin.

3. Cara Penggunaan

a. Lekatkan pita kuning pada kertas HVS seperti pada gambar

berikut;
b. Tunjukan potongan-potongan pita pink yang diperlukan.

c. Lekatkan pita pink sejajar dengan pita kuning. Dimulai dengan

melekatkan pita pink terluas disisi paling kiri seperti gambar

berikut:
d. Lekatkan pita pink terluas kedua, tepat disebelah kanan pita pink

yang luasnya 4 cm2.

e. Lekatkan pita pink terluas ketiga, tepat disebelah kanan pita pink

yang luasnya 2 cm2. Begitu juga dan seterusnya sampai:

f. Lekatkan pita pink paling sempit disebelah paling kanan diantara

deretan pita pink.

g. Setelah selesai jawablah semua pertanyaan yang ada dikertas HVS

tersebut!

Setelah nilai luas keseluruhan pita pink ditemukan dengan bantuan

alat peraga limit deret setegah. Mari kita bandingkan nilai luas

keseluruhan pita pink yang ditentukan dengan rumus deret tak hingga.

Untuk menentukan nilai keseluruhan luas yang berpola deret geometri

dinyatakan dengan rumus:


n
Sn ¿ a(1−r )
1−r
Karena berupa deret tak hingga maka n → ∞, dan karena berupa

pengukuran, agar nilai deret geometri haruslah berupa bilangan 0< r< 1,

sehingga diperoleh:
n
lim S n ¿ lim a(1−r )
n→∞
n→∞ 1−r
S∞ =lim ⁡¿

a n
S∞ = lim ( ¿ )∙ lim (1−r )¿
n→∞ 1−r n → ∞
a
S∞ = ∙( lim 1−lim r n)
1−r n→ ∞ n →∞

a
S∞ = ∙(1−r ∞ )
1−r
a
S∞ = ∙(1−0)
1−r
a
S∞ = ∙(1)
1−r
a
S∞ =
1−r

1
Dari deret yang dibentuk alat peraga diketahui bahwa a=4 dan r = ,
2

sehingga diperoleh:
a
S∞ =
1−r
4
S∞ = 1
1−
2
S∞ = … cm2

Pertanyaan

1. Apakah sama hasil deret yang ditentukan berdasarkan alat peraga

dengan yang ditentukan berdasarkan rumus?


2. Simpulkan yang Ananda peroleh dari pembahasan materi menemukan

konsep deret tak hingga!

Soal Tantangan
 Petunjuk

1. Soal latihan terdiri dari 1 buah soal uraian.

2. Jawablah soal dengan disertai langkah-langkah penyelesaiannya.

3. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan soal adalah 20 menit.

4. Periksa dan bacalah soal dengan cermat sebelum Anda menjawab.

5. Laporkan kepada guru pengawas apabila terdapat lembar soal yang

kurang jelas, rusak atau tidak lengkap.

6. Tidak dibenarkan menggunakan alat hitung dan meminta bantuan dari

pihak luar. Apabila ketahuan akan langsung didiskualifikasi.

7. Periksalah terlebih dahulu pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada

guru.

 Soal

1. Sebuah bandul diayunkan oleh Budi. Jika panjang lintasan ayunan

pertama bandul dari arah kanan ke arah kiri sejauh (31−n) cm, dan

selanjutnya panjang lintasan ayunan pertama bandul dari arah kiri ke

arah kanan sejauh (30,75−n) cm, maka lintasan yang ditempuh bandul

sampai bandul berhenti berayun adalah?

Keterangan : n menyatakan urutan tempat duduk siswa agar diperoleh

jawaban berbeda dan dianggap maksimal banyaknya anak di kelas

tersebut 25 orang.
Penyelesaian:(penyelesain ini tidak boleh diketahui siswa)

Misalkan a adalah panjang lintasan ayunan pertama bandul dari arah

kanan ke arah kiri dan b adalah panjang lintasan ayunan pertama

bandul dari arah kiri ke arah kanan, maka a=U 1=31−n dan

b=U 2=30,75−n. Karena bandul berayun menunjukan gejala pola

geometri maka rasio dapat ditentukan sebagai berikut ;


U 2 30,75−n
r= =
U1 31−n

Dengan demikian panjang lintasan yang ditempuh bandul sampai bandul

berhenti berayun dapat ditentukan sebagai berikut:


a 31−n
S∞ = =
1−r 30,75−n
1−
31−n
31−n
S∞ =
31−n (30,75−n)

31−n 31−n
31−n
S∞ =
31−n (30,75−n)

31−n 31−n
(31−n)2
S∞ =
31−n−(30,75−n)
(31−n)2
S∞ = =4 (31−n)2
0,25
OSIS suatu sekolah mengadakan pentas seni untuk amal yang
terbuka untuk masyarakat umum. Hasil penjualan tiket acara tersebut
akan disumbangkan untuk korban bencana alam. Panitia memilih tempat
berupa gedung pertunjukan yang tempat duduk penontonnya berbentuk
sektor lingkaran terdiri dari enam baris.

Banyaknya kursi penonton pada masing-masing baris membentuk


pola barisan tertentu.

1) Jika pada baris pertama terdapat 25 kursi, baris kedua 35 kursi, baris
ketiga 50 kursi,  baris keempat 70 kursi, dan seterusnya. Tentukanlah
banyaknya seluruh tempat duduk pada gedung pertunjukan itu.
Tuliskanlah langkah penyelesaiannya.
2) Apabila harga tiket baris pertama adalah paling mahal dan selisih harga
tiket antara dua baris yang berdekatan adalah Rp10.000,00, dengan
asumsi seluruh kursi penonton terisi penuh,tentukanlah harga tiket yang
paling murah agar panitia memperoleh pemasukan sebesar
Rp22.500.000,00
Tuliskanlah langkah penyelesaiannya!

Anda mungkin juga menyukai