Anda di halaman 1dari 17

HUKUM DAN KEBIJAKAN PUBLIK

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah


Sosiologi Hukum
Dosen Pengajar: Sri Damayanti, M.Si

Disusun Oleh:

Nisatus Sholeha 1198030195


Nurul Fitri Auliya 1198030201
Riko Ravli Rivaldi 1198030225
Rizanudin Alamsyah 1198030228

KELAS E

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolonganNya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Sosiologi
Hukum dengan judul “Hukum Dan Kebijakan publik”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada Dosen Sosiologi Hukum yang telah membimbing dalam menulis makalah
ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandung, 23 September 2021

Kelompok 7

i
.DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan ..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

2.1 Pemahaman Hukum dan Kebijakan Publik ..........................................................3


2.2 Bentuk dan Proses Kebijakan Publik .....................................................................9
2.3 Ruang Lingkup Hukum Dan Kebijakan Publik ................................................ 10
2.4 Relasi Hukum Dan Kebijakan Publik ............................................................ 11

BAB III PENUTUP .............................................................................................13

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 13


3.2 Saran................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 14

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asal mula aturan merupakan penetapan oleh pimpinan yang absah pada negara.
Hukum merupakan aturan yang berlaku dalam suatu negara, dianggap aturan plus
warga meminta agar tindakan-tindakan yang diambil merupakan sinkron
menggunakan kebiasaan yang lebih tinggi menurut kebiasaan aturan pada UU.
Norma yang tinggi itu bisa disamakan menggunakan prinsip keadilan1. Manusia
merupakan makhluk sosial selalu hidup secara berkelompok yaitu saling
bekerjasama satu menggunakan yg lain, lebih dikenal bermasyarakat. Dalam
kehidupan bermasyarakat bangsa Indonesia menganut cara pandang integralistik &
bukan individualistik atau makhluk bebas. Maka cara pandang integralistik,
interaksi antara individu menggunakan warga , menggunakan demikian maka
warga yg lebih diutamakan harkat, martabat, dan juga HAM permanen dihargai.
Kehidupan individu yang bermasyarakat, berbangsa & bernegara dan tidak terlepas
menurut adanya suatu anggaran atau aturan menjadi rambu-rambu yang mengatur
warga menjalankan roda kehidupan supaya bisa berjalan menggunakan tata tertib.
Dalam teori ilmu aturan “tiada warga tanpa aturan”. Demikian juga warga
Indonesia yang tidak terlepas dari dalil tersebut.

Beberapa Produk hukum yang telah disahkan oleh pemerintah Indonesia diuji
dssi Mahkamah Konstitusi. menunjukkan betapa pentingnya bagi pembuat undang-
undang dan pengambil keputusan publik untuk selalu mengaitkan proses legislasi
dengan proses kebijakan publik, khususnya pada tahap perumusan agar undang-
undang yang dibuat memiliki substansi yang memantapkan dan memperkuat
ketertiban masyarakat pada tahap implementasi. 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan tahapan proses perumusan kebijakan KIP.

1
Eddy Wibowo, Dkk, Hukum dan Kebijakan Publik, Yogyakarta: YPAPI. 2004. Hlmn 64

1
hukum dan kebijakan publik dalam bidang kajian perumusan kebijakan publik
terletak pada kesamaan proses, saling mendukung dan saling menguatkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Hukum dan Kebijakan Publik?
2. Apa saja bentuk dan proses kebijakan public?
3. Apa saja ruang lingkup hukum dan kebijakan publik?
4. Apa Relasi Hukum dan Kebijakan Publik?
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa itu Hukum dan Kebijakan Publik
2. Mengetahui apa saja bentuk dan proses dari kebijakan public
3. Mengetahui ruang lingkup hukum dan kebijakan public
4. Mengatahui relasi hukum dengan kebijakan publik

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pemahaman Hukum dan Kebijakan Publik

Pengertian Hukum

Pemahaman dasar tentang hukum = pengertian hukum amatlah beragam,


lazimnya hukum dimengerti sebagai sekumpulan peraturan. Peraturan itu ada yang
mengartikan sebagai perintah pihak yang berkuasa. Hukum adalah peraturan yang
ditetapkan oleh negara. Pendapat lain mengemukakan, hukum sebagai peraturan
atau norma-norma tidak selalu berarti bersifat resmi, seperti kebiasaan atau pola-
pola perilaku yang aktual. Pemahaman lain tentang hukum adalah bahwa hukum
tidak hanya seperangkat kaidah atau norma hukum, melainkan mencakup pula
struktur atau kelembagaan dan proses, sebagaimana dikemukakan oleh Mochtar
Kusumaatmadja. Dalam perspektif ini, dapat pula memahami hukum dalam konteks
sistem hukum, pemahaman mengenai hukum diperlukan untuk memaknai hukum
dalam konteks Kebijakan Publik. Hukum merupakan sesuatu yang menyentuh
kehidupan manusia sehari-hari.
Hukum mengatur apa yang bisa dan apa yang tidak bisa orang lakukan.
Hukum juga digunakan untuk menyelesaikan perselisihan, menghukum dan
memerintah. Ada hukum yang diterima secara luas dan hukum yang menimbulkan
kontroversi. Hukum memainkan peran sentral dalam kehidupan sosial, politik dan
ekonomi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hukum adalah peraturan atau adat
yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau
pemerintah Dalam kehidupan bernegara, hukum adalah seperangkat aturan yang
dibuat oleh lembaga negara yang membuat hukum melalui otoritas negara. Hukum
disertai dengan sanksi yang diakui oleh negara dan ditegakkan oleh badan resmi
negara.
Jadi Hukum merupakan peraturan atau adat yang secara resmi dianggap
mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah. Hukum juga dapat

3
diartikan sebagai undang-undang dan peraturan untuk mengatur pergaulan hidup
masyarakat.
Secara umum, hukum dapat diartikan sebagai peraturan berupa norma dan
sanksi yang diciptakan untuk mengatur tingkah laku manusia dengan tujuan
menjaga ketertiban, keadilan, serta mencegah terjadinya tindak kejahatan. Selain
itu, hukum juga menjadi pedoman bagi masyarakat dalam melakukan suatu
tindakan dan mendapatkan kepastian terhadap perlindungan hukum.
Adapun pengertian hukum menurut para ahli, di antaranya sebagai berikut:
Aristoteles
Hukum menurut Aristoteles tidak hanya merupakan kumpulan aturan yang dapat
mengikat dan berlaku pada masyarakat saja, tapi juga berlaku pada hakim itu
sendiri. Dengan kata lain hukum tidak diperuntukkan dan ditaati oleh masyarakat
saja, tapi juga wajib dipatuhi oleh pejabat negara.

Montesquieu
Hukum merupakan gejala sosial dan perbedaan hukum dikarenakan oleh perbedaan
alam, politik, etnis, sejarah dan faktor lain dari tatanan masyarakat, untuk itu hukum
suatu negara harus dibandingkan dengan hukum negara lain.

Sunaryati Hatono
Hukum tidak hanya menyangkut kehidupan pribadi seseorang dalam suatu
masyarakat, tetapi jika menyangkut dan mengatur berbagai kegiatan manusia dalam
hubungannya dengan manusia lainnya, dengan kata lain hukum mengatur berbagai
kegiatan manusia di dalam kehidupan bermasyarakat.

Fungsi Hukum
Manusia memiliki sifat berkuasa yang dapat berbuat dan berkehendak
sesuai dengan keinginannya. Apabila keinginan serta kemauannya ini tidak
dibatasi, maka manusia juga dapat menjadi ancaman bagi manusia lainnya. Bahkan
sifat kekuasaan manusia dapat mengeksploitasi serta mengeksplorasi dunia.
Sehingga hukum diciptakan salah satunya untuk membatasi ruang gerak
manusia agar tidak berbuat sesuai dengan kehendak dirinya sendiri. Fungsi hukum

4
salah satunya ialah terciptanya suatu tatanan masyarakat yang aman, tentram, serta
berkeadilan. Berikut ini beberapa fungsi hukum yang perlu diketahui.
Setiap manusia pada dasarnya membutuhkan perlindungan dari manusia
lainnya. Sehingga, fungsi hukum juga untuk memberikan perlindungan terhadap
kepentingan bersama. Adanya rasa terlindungi dan berkeadilan ini dapat tercapai
apabila manusia menegakkan hukum dengan baik.
Sehingga dengan menegakkan hukum secara baik, manusia dapat terhindar
dari berbagai ancaman di sekelilingnya. Dengan mematuhi, menegakkan, serta
melaksanakan hukum yang berlaku, maka kepentingan bersama dapat
terealisasikan.
Fungsi hukum berikutnya yaitu sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan
sosial. Hukum diciptakan dalam rangka melindungi serta menjaga kepentingan
bersama agar keadilan sosial dapat terwujud. Masyarakat memiliki tujuan yang
harus dicapai, maka diciptakan hukum sebagai salah satu alat atau sarana dalam
mewujudkan cita-cita tersebut.
Fungsi hukum yang lainnya ialah mengatur hubungan manusia agar tercipta
ketertiban dan diharapkan mampu mencegah terjadinya gangguan kepentingan
yang berpotensi menimbulkan konflik. Selain itu, fungsi hukum juga meningkatkan
serta mengembangkan hubungan antar manusia sesuai dengan kaidah hukum yang
berlaku. Sehingga hal ini dapat melindungi kepentingan manusia, baik secara
individu maupun kelompok.
Menyelesaikan Pertikaian, Manusia tidak akan pernah lepas dengan
masalah yang memicu terjadinya konflik, maka fungsi hukum salah satunya untuk
menyelesaikan pertikaian. Sehingga ketika terjadi konflik, baik individu maupun
kelompok, hukum dapat menjadi penengah untuk mengatasi serta menyelesaikan
masalah tersebut. Selain itu, hukum juga berperan penting dalam menciptakan
perdamaian dunia.
Hukum juga berfungsi untuk menciptakan ketertiban serta keteraturan
masyarakat. Hukum dapat membatasi gerak seseorang dalam melakukan berbagai
aktivitas, sehingga hukum berperan penting dalam mencegah terjadinya perilaku

5
yang menyimpang. Dengan mematuhi serta menegakkan hukum secara baik, maka
dapat menciptakan ketertiban dan keteraturan masyarakat.

Pengertian kebijakan publik

Kebijakan publik merupakan salah satu komponen negara yang tidak boleh
diabaikan menjadi satu. Negara tanpa komponen kebijakan publik dipandang gagal,
Karena kehidupan bersama hanya diatur oleh seseorang atau kelompok orang saja,
yang bekerja seperti tiran dengan tujuan untuk memuaskan kepentingan diri atau
kelompok saja. Kebijakan publik termasuk dalam tata kelola negara, mengatur
interaksi antara negara dengan rakyatnya. 2

Menurut Kamus Cambridge, kebijakan publik adalah kebijakan pemerintah


yang memengaruhi setiap orang di suatu negara atau negara bagian atau kebijakan
secara umum. David Easton dalam A Systems Analysis of Political Life (1965)
mendefinisikan kebijakan publik sebagai pengalokasian nilai-nilai secara paksa
kepada seluruh anggota masyarakat. Dalam Encyclopedia of Policy Studies (1950),
Lasswell dan Kaplan menyatakan, kebijakan publik adalah suatu program
pencapaian tujuan, nilai-nilai dalam praktek yang terarah. Menurut Anderson
dalam Public Policy Making (1984), kebijakan publik adalah kebijakan-kebijakan
yang dikembangkan oleh badan-badan dan pejabat-pejabat pemerintah. Thomas R
Dye dalam Understanding Public Policy (1978) menyatakan, kebijakan publik
adalah apa yang dipilih oleh pemerintah untuk dikerjakan atau tidak dikerjakan.

Tujuan kebijakan publik

Tujuan kebijakan publik adalah dapat dicapainya kesejahteraan masyarakat


melalui peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Tujuan kebijakan publik lainnya
adalah dapat diperolehnya nilai-nilai oleh publik baik yang bertalian dengan barang
publik (public goods) maupun jasa publik (public service).
Nilai-nilai tersebut sangat dibutuhkan oleh publik untuk meningkatkan
kualitas hidup baik fisik maupun non-fisik.

2
Eko Handoyo, Kebijakan publik, (widya karya), Semarang Oktober 2012

6
Ciri-ciri kebijakan
Terdapat beberapa ciri penting kebijakan:

Kebijakan adalah suatu tindakan pemerintah yang bertujuan menciptakan


kesejahteraan masyarakat. Kebijakan dibuat melalui tahap-tahap yang sistematis
sehingga semua variabel pokok dari semua permasalahan yang akan dipecahkan
tercakup. Kebijakan harus dapat dilaksanakan oleh unit organisasi pelaksana.
Kebijakan perlu dievaluasi sehingga diketahui berhasil atau tidaknya dalam
menyelesaikan masalah.

Tahap-tahap kebijakan publik


Harold F Gortner dalam Public Administration (1984) menjelaskan terdapat lima
tahap dalam proses terjadinya kebijakan publik adalah:

Identifikasi masalah
Identifikasi masalah (identification of needs) yaitu mengidentifikasikan
kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam pembangunan dengan mengikuti beberapa
kriteria. Antara lain menganalisis data, sampel dan data statistik, model-model
simulasi, analisis sebab akibat dan teknik-teknik peramalan.

Formulasi
Formulasi usulan kebijakan yang mencakup faktor-faktor strategi,
alternatif-alternatif yang bersifat umum, kemantapan teknologi dan analisis dampak
lingkungan.

Adopsi
Adopsi mencakup analisis kelayakan politik, gabungan beberapa teori
politik dan penggunaan teknik-teknik penganggaran.

Aplikasi
Aplikasi yaitu pelaksanaan program yang mencakup bentuk-bentuk
organisasi, model penjadwalan, penjabaran keputusan-keputusan, keputusan-
keputusan penetapan harga dan skenario pelaksanaan.

7
Evaluasi
Evaluasi mencakup penggunaan metode-metode eksperimental, sistem
informasi, auditing dan evaluasi mendadak.

Hukum dan kebijakan publik diibaratkan sebagai dua sisi keping mata uang
yang tidak bisa dipisahkan. Memahami makna ini dapat ditinjau dari sisi definisi
keduanya. Menurut Kraft dan Furlong kebijakan publik adalah “A course of
government action (or inaction) taken in response to social problems. Social
problems are conditions the public widely perceives to be unacceptable and
therefore requiring intervention.”1 Sedangkan definisi hukum menurut Prof.Dr.
Van Kan adalah “Keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa untuk
melindungi kepentingan manusia dalam masyarakat” Dari masing-masing definisi
hukum dan kebijakan publik tersebut dapat terlihat hubungan diantara keduanya
yakni permasalahan sosial membutuhkan kebijakan publik sebagai wujud nyata
intervensi pemerintah untuk memecahkan permasalahan sosial, baik berupa
tindakan maupun tidak bertindaknya pemerintah namun untuk mengintervensinya
pemerintah membutuhkan hukum sebagai instrumen guna melindungi hasil
kesepakatan kebijakan yang telah diputuskan bersama yang juga cerminan untuk
melindungi kepentingan manusia dari berbagai permasalahan sosial dimana hukum
dalam pelaksanaannya dapat dipaksakan selain itu juga hukum sebagai legitimasi
pemerintah untuk melaksanakan kebijakannya dalam rangka mengatasi
permasalahan sosial yang terjadi. Dikarenakan hukum ini untuk mengatur
kehidupan sosial maka keterlibatan berbagai pihak dalam proses pembentukannya
merupakan suatu hal yang mutlak.
Dengan pemahaman tersebut maka hukum dan kebijakan publik harus
dibangun atas dasar komunikasi antara pemerintah dan masyarakatnya agar
menghasilkan produk hukum yang tidak bertentangan dengan keadilan karena
seringkali produk hukum yang telah disahkan oleh pemerintah diuji oleh lembaga
yudikatif (judicial review) di Mahkamah Konstitusi (MK) oleh berbagai pihak.

8
2.2. Bentuk dan Proses Kebijakan Publik

Kebijakan publik adalah serangkaian tindakan/kegiatan yang diusulkan oleh


seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana
terdapat hambatan-hambatan (kesulitan-kesulitan) dan kemungkinan-kemungkinan
(kesempatan-kesempatan) dimana kebijakan tersebut diusulkan agar berguna dalam
mengatasinya untuk mencapai tujuan3. Kebijakan publik meliputi segala sesuatu
yang dinyatakan dan dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah.

 Kebijakan selalu mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu.


 Kebijakan berisi tindakan atau pola tindakan pejabat-pejabat pemerintah.
 Kebijakan adalah apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah, dan
bukan apa yang bermaksud akan dilakukan.
 Kebijakan publik bersifat positif (merupakan tindakan pemerintah
mengenai sesuatu masalah tertentu) dan bersifat negatif (keputusan pejabat
pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu).
 Kebijakan publik (positif), selalu berdasarkan pada peraturan perundangan
tertentu yang bersifat memaksa (otoritatif).
- Kebijakan Publik Makro

Kebijakan publik yang bersifat makro atau umum atau dapat juga dikatakan
sebagai kebijakan yang mendasar, ContohnyaUndang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945.

- Kebijakan Publik Mikro

Kebijakan publik yang bersifat mikro, mengatur pelaksanaan atau implementasi


dari kebijakan publik yang di atasnya. Bentuk kebijakan ini misalnya peraturan
yang dikeluarkan oleh aparat-aparat publik tertentu yang berada di bawah Menteri,
Gubernur, Bupati dan Wali kota.

- Penyusunan Agenda

3
Leo Agustino, 2008. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo. Hlm 7

9
Penyusunan agenda adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam
realitas kebijakan publik. Dalam proses inilah memiliki ruang untuk memaknai apa
yang disebut sebagai masalah publik dan prioritas dalam agenda publik
dipertarungkan. Isu kebijakan (policy issues) sering disebut juga sebagai masalah
kebijakan (policy problem). Penyusunan agenda kebijakan harus dilakukan
berdasarkan tingkat urgensi dan esensi kebijakan, juga keterlibatan stakeholder.

2.3. Ruang Lingkup Hukum Dan Kebijakan Publik

 Hukum sebagai Instrumen Kebijakan Publik.


1. Fungsi Hukum Modern.

Fungsi itu untuk melakuan perubahan sosial bahkan hukum juga


dipergunakan untuk menyalurkan hasil-hasil politik.

2. Tujuan dan Sarana Kebijakan Publik.


Dimana tujuan itu digunakan untuk diperolehnya nilai-nilai oleh publik
yang bertalian dengan barang publik sebagai sarana pelayanan yang responsif dan
implementasi.

3. Keterbatasan Hukum sebagai Instrumen Kebijakan Publik.


Digunakan sebagai instrumen guna melindungi hasil kesepakatan kebijakan
yang telah di putuskan Bersama yang juga cerminan untuk melindungi.

4. Putusan Pengadilan sebagai Instrumen Kebijakan Publik.

Pengadilan merupakan forum resmi dimana kekuasaan publik telah


diputuskan dan di tetapkan oleh otoritas hukum untuk menyelesaikan masalah.

 Hukum Berorientasi Kebijakan Publik4.


1. Memahami Proses dan Model dalam Pembuatan Kebijakan Publik.
2. Memahami Metode Pembuatan Peraturan dan Kebijakan Publik.

4
Dunn, William N. 2003. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hlmn 21

10
a. Analisis Dampak Regulasi (Regulatory Impact Analysis/RIA).
b. Metode Pemecahan Masalah dan ROCCIPI.
3. Penyusunan Agenda Kebijakan Publik dalam Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
4. Perumusan Alternatif Kebijakan dalam Pembentukan Peraturan
Perundangundangan.
5. Adopsi Kebijakan dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
6. Perumusan Strategi Implementasi Kebijakan dalam Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.
 Etika Kebijakan Publik (Sistem Nilai dalam Kebijakan Publik).
1. Etika dan Moralitas.
Etika dalam kebijakan public mencakup analisis dan penerapan konsep
benar, salah, baik, buruk sedangkan moralitas sendiri menyangkut budi pekerti
pribadi manusia yang beradab5.

2. Moral sebagai Sebuah Sistem Nilai.


3. Relevansi Nilai dengan Kebijakan Publik.
4. Nilai Keadilan dan Kemanfaatan dalam Kebijakan Publik.
5. Etika Legislatif.

Merupakan sebuah dokumen formal yang mengatur perilaku dari para


legislator dengan menetapkan apa yang dianggap sebagai tindakan yang dapat
diterima dan apa yang tidak.

2.4. Relasi Hukum Dan Kebijakan Publik

Hukum sebagai instrumen pembaruan masyarakat karena (mungkin) keadaan


tertentu tidak mudah diubah oleh undang-undang atau oleh undang-undang yang
membawa perubahan yang diinginkan Beberapa faktor yang mempengaruhi
penerapan hukum adalah: Struktural, pekerjaan implementasi mengacu pada
lembaga hukum didirikan sesuai dengan undang-undang. berkaitan dengan sistem

5
https://kebijakankesehatanindonesia.net/23-agenda/2496-proses-pengambilan-kebijakan

11
hukum atau aturan untuk mengatur sikap perilaku manusia6. Budaya, adaptasi nilai,
moralitas dan budaya dalam masyarakat. Dalam perkembangan hukum terdapat dua
karakter, yang pertama adalah perkembangan hukum “ortodoks”, peran lembaga
negara sangat berpengaruh dalam menentukan arah hukum.Di sisi lain,
perkembangan hukum “Responsif” dalam lembaga peradilan diiringi oleh
kelompok-kelompok sosial atau individu-individu dalam masyarakat. Sedangkan
hukum yang menetapkan aturan pada masyarkat sebagai sarana bagi pemerintahan
untuk menetapkan kebijakan.

Dalam penetapan kebijakan, adanya proses dalam perumusan kebijakan


publik. Melalui analisis masalah hingga pendekatan dalam formulasi kebijakan
publik. Metodologi dalam formulasi yang mana untuk mendapatkan data yang
konkrit pada masalah. Setelah formulasi dilakukan sehingga pengambilan
keputusan untuk menentukan kebijakan yang dilakukan.

1. Berkenaan dengan keadilan, berkenaan dengan kebutuhan masyarakat akan rasa


keadilan dalam berbagai dinamika dan konflik masyarakat.
2. Aspek legalitas, yang berkaitan dengan hukum dan di mana suatu norma
ditentukan oleh suatu kekuasaan yang sah dan dalam pelaksanaannya dapat
dilaksanakan atas nama hukum7.

Ada persamaan antara hukum dan ketertiban umum, karena bila melihat
proses pembentukan hukum dan proses formalisasi ketertiban umum, keduanya
menjauh dari kenyataan yang ada dalam hukum perusahaan dan pada akhirnya
menentukan solusi untuk itu realitas. Bahwa produk hukum (UU) membawa
kekuatan dan stabilitas melalui isinya, sedangkan kebijakan publik pada dasarnya
berorientasi pada kepentingan umum.

6
https://medium.com/@indotesis/pengertian-bentuk-dan-tahapan-kebijakan-publik-b4edd8aaf462

7
Dunn, William N. 2003. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hlmn 23

12
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Konsep politik sulit dirumuskan, mengingat maknanya yang tegas,


diperlakukan sebagai fenomena yang khas dan konkrit, apalagi ketika politik
dipandang sebagai suatu proses yang terus berkembang dan berkesinambungan
sejak penciptaannya hingga pelaksanaannya. Ada perbedaan penekanan pada
politik dimana di satu sisi sebagai tindakan, sementara yang lain melihatnya sebagai
sikap yang direncanakan atau bahkan rencana serta tindakan, terdapat pula
perbedaan dalam hal tujuan dan sarana. adalah mereka yang berpendapat bahwa
kebijakan mencakup tujuan dan sarana, tujuan atau sarana, ada pula yang tidak
menyebutkan tujuan dan sarana.

3.2. Saran

Selain perbaikan kebijakan dari evaluasi yang telah dilakukan, hasil perbaikan
yang telah dilakukan dapat menjadikan kebijakan yang lebih baik dan
menghasilkan keseimbangan antara hukum dan kebijakan publik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo. 2008. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Media
Pressindo.
Dunn, William N. 2003. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Eddy Wibowo, Dkk, 2004, Hukum dan Kebijakan Publik, Yogyakarta:
YPAPI
https://medium.com/@indotesis/pengertian-bentuk-dan-tahapan-
kebijakan-publik-b4edd8aaf462 diakses 21/09/2021 09:00 WIB
https://kebijakankesehatanindonesia.net/23-agenda/2496-proses-
pengambilan-kebijakan diakses 21/09/2021 09:45 WIB
https://m.merdeka.com/jateng/pengertian-hukum-beserta-fungsinya-yang-
perlu-diketahui-kln.html diakses 22/09/2021 11:15 WIB
https://amp.kompas.com/skola/read/2019/12/30/200000969/pengertian-
hukum-faktor-penting-pembuatan-dan-istilah-terkait-hukum diakses 22/09/2021
10:00 WIB
https://amp.kompas.com/skola/read/2020/02/06/210000269/kebijakan-
publik--pengertian-tujuan-dan-ciri-ciri diakses 21/09/2021 14:10 WIB
https://kbbi-web-id.cdn.ampproject.org/v/s/kbbi.web.id/hukum diakses
21/09/2021 12:00 WIB
Eko Handoyo, Kebijakan publik, (widya karya), Semarang Oktober 2012

14

Anda mungkin juga menyukai