Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Sejarah Usaha Pembuatan Tas dari Kain Perca

Usaha pembuatan tas dari bahan dasar kain perca milik Ibu Lorisa yang

bertempat di Desa Bamban RT 02, RW 03 ini merupakan usaha yang beliau kelola

sejak tahun 2017 sampai dengan sekarang. Awalnya Ibu Lorisa hanya mengelola

usaha menjahit pakaian, meneruskan usaha ibu beliau sejak dulu. Tetapi, beliau

sempat berpikir bahwasanya percuma jika potongan kain-kain yang tersisa dari hasil

pakaian yang dijahitnya itu dibuang begitu saja. Bukan hanya karena limbah kain

tidak ramah lingkungan, tetapi beliau juga ingin memanfaatkan limbah tersebut

menjadi barang yang bernilai jual.

Dengan kemampuan menjahit yang beliau miliki, Ibu Lorisa mencoba

mengolah kain perca menjadi sebuah tas berukuran sedang, menggunakan variasi

kain-kain dengan warna dan motif yang berbeda, namun dengan perpaduan yang

menarik. Sampai pada akhirnya, jika ada banyak kain perca yang masih dapat

digunakan, dan jika ada waktu luang setelah menjahit pakaian, beliau mengolah

berbagai kreasi untuk tas buatannya. Selain beliau menjual tas tersebut kepada orang-

orang yang masih satu wilayah, beliau juga mempromosikan lewat sosial media,

barang siapa ada yang berminat maka bisa langsung pesan pada Ibu Lorisa. Dengan

demikian, usaha menjahit yang dimiliki Ibu Lorisa semakin berkembang setelah

beliau menjual tas dari kain perca tersebut.

14
15

B. Pembahasan Usaha Pembuatan Tas dari Kain Perca

Ibu Lorisa yang bekerja sebagai seorang wirausaha dibidang menjahit, tentu

mempunyai sebuah alasan yang mendorong salah satunya yaitu dengan berwirausaha

yang bertempat dirumahnya sendiri, bu Lorisa dapat mendapatkan penghasilan tanpa

merantau jauh. Dan juga, didaerahnya belum ada penjahit tetap. Ditambah lagi

semenjak beliau membuat dan memasarkan tas dari kain percanya beberapa bulan

belakangan ini, pendapatannya bertambah. Karena pelanggan bu Lorisa setiap hari

jumlahnya tidak menentu, maka pekerjaan sering dibantu oleh ibu.

Pembuatan tas dari kain perca ini cukup praktis dan tidak memerlukan modal

cukup banyak serta waktu membuatnya untuk tas paling mudah minimal 2 jam, oleh

karena itu bu Lorisa lebih memilih mengolah perca menjadi sebuah tas cantik. Alat

dalam pembuatan tas perca ini antara lain mesin jahit, mesin obras, benang, jarum,

gunting, alat tulis. Sedangkan bahannya membutuhkan potongan kain perca, resleting

dan veseline atau lapisan. Cara pembuatan tas dari kain perca cukup dengan membuat

pola pada veseline atau kain perca, memotong, menyambung dengan menjahit,

menambahkan resleting atau hiasan lain.

Bu Lorisa cukup lihai dalam mengembangkan usahanya membuat tas dari

kain perca walaupun banyak juga yang menjahitkan kain untuk dijadikan pakaian.

Pendidikan terakhir beliau adalah di SMP dan melanjutkan kursus menjahit di daerah

Wonogiri, maka dari itu beliau telah mendapat banyak wawasan dan keterampilan.
15

Tas dari kain perca ini dijual biasanya dengan harga Rp30.000,00 sampai dengan

Rp40.000,00 satu buahnya. Sebagai seorang wirausaha tentunya pernah mengalalami

keuntungan dan kerugian. Keuntungan yang Ibu Lorisa peroleh di setiap bulannya

tidak menentu, yaitu tergantung banyaknya jumlah pelanggan. Sedangkan jika beliau

mengalami kerugian, itu dianggapnya belum rezeki dan keluarganya pun selalu

mendukung agar usahanya terus berkembang dengan membuka cabang ditempat lain.

Adapun hambatan atau kendala yang pernah dialami, contohnya pada mesin

jahit karena belum terlalu modern dan Bu Lorisa membelinya sudah lumayan lama.

Selanjutnya adalah pada minimnya bahan, sebenarya ada banyak potongan-potongan

kain perca tetapi ukurannya kecil sehingga susah untuk dibuat pola. Tentunya Ibu

Lorisa mempunyai cara untuk mengatasi kendala tersebut, yang pertama dengan

menyisihkan separuh atau menabung uang dari pennghasilannya sehingga lama

kemudian dapat untuk membeli mesin jahit baru. Kemudian, untuk mengatasi

minimnya bahan, beliau mencoba mengumpulkan baju atau kain lain yang sudah

tidak terpakai untuk digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tas.


15

C. Proses Pembuatan Tas dari Kain Perca

Berikut cara membuat kain perca menjadi tas :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

1 2 3 4 5 6

7 8

Gambar 4.1 Alat dan bahan pembuatan tas

1) Kain perca

2) Resleting

3) Gunting

4) Alat tulis

5) Lapisan atau vaseline

6) Benang jahit

7) Jarum jahit

8) Jarum tangan dan pinser

2. Membuat pola untuk tas yang akan dibuat


15

Gambar 4.2 Membuat pola tas

3. Memotong dan menyambung potongan-potongan perca sesuai pola

Gambar 4.3 Memotong dan menyambung perca

4. Meletakkan lapisan atau veseline diatas kain tepatnya dibagian dalam tas, lalu

dijahit dan menyatukan kain perca yang sudah dipotong sesuai pola
15

Gambar 4.4 Menjahit kain perca

5. Membuat tali dari kain perca yang disatukan sebanyak 2 buah, lalu

dipasangkan di belakang tas

Gambar 4.5 Membuat tali untuk tas

6. Memasang resleting dan hiasan lain seperti kancing dan pita

Gambar 4.6 Memasang hiasan pada tas

7. Tas dari kain perca siap digunakan.


15

Gambar 4.7 Tas dari kain perca

D. Pengaruh Usaha Pembuatan Tas dari Kain Perca

Menurut Ibu Lorisa, usaha pembuatan tas dari kain perca yang beliau jalani

sekarang ini dapat berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian keluarganya.

Pendapatan beliau yang semula hanya berasal dari pekerjaan menjahit pakaian saja,

sekarang bertambah karena berkembangnya usaha penjualan tas dari kain perca.

Berikut akan dijelaskan keuntungan yang Ibu Lorisa peroleh dalam proses

pembuatan 1 buah tas dari kain perca :

No Bahan Harga
1 Kain perca Rp 0
2 Benang Rp 10.000,00
3 Jarum Rp 5.000,00
4 Lapisan Rp 10.000,00
5 Resleting Rp 5.000,00
JUMLAH Rp 30.000,00
Tabel 4.1 Harga alat dan bahan untuk pembuatan tas
15

Dari tabel ,dapat kita ketahui bahwa pengeluaran yang dibutuhkan untuk

membeli alat dan bahan dalam pembuatan 1 buah tas dari kain perca sejumlah Rp

30.000,00. Sementara Ibu Lorisa menjual tas tersebut dengan harga rata-rata Rp

35.000,00 per buahnya. Dengan demikian beliau mendapatkan laba sebesar Rp

5.000,00 dari setiap tas yang dipasarkan. Dalam 1 bulan Bu Lorisa memproduksi

sebanyak kurang lebih 10 buah tas, sehingga dari 10 buah tas yang dijualnya tersebut

beliau mendapat laba sebesar Rp 50.000,00. Dengan pendapatan Rp 50.000,00 dan

masih ditambah penghasilan dari hasil menjahit pakaian, beliau dapat membantu

meringankan biaya pengeluaran untuk keseharian keluarganya. Sebelumnya jumlah

penghasilan Bu Lorisa yang hanya diperoleh dari usaha menjahit pakaian, setiap

pembuatan 1 buah pakaian labanya kadang tidak mencapai Rp 5.000,00. Maka dari

itu, pendapatan Bu Lorisa mengalami peningkatan sejak usahanya pembuatan tas dari

kain perca berjalan dan berpengaruh terhadap tingkat perekonomian keluarga beliau.
15

Anda mungkin juga menyukai