Analyzing Leases
a. Impact of Operating Leases
Insentif yang diberikan oleh lessee (pihak yang memberi sewa) hingga struktur
kontrak sewa untuk sewa yang berkaitan dengan operasional perusahaan berkaitan
dengan dampaknya terhadap neraca perusahaan dan laporan atas pendapatan
perusahaan. Adapun dampak yang ditimbulkan adalah sebagai berikut :
Operating lease dicatat sebagai kewajiban untuk menjaga pembiayaan sewa
(lease financing) berada di luar neraca, yang mana tindakan ini tidak hanya
menyembunyikan liabilitas dari neraca, hal ini juga berdampak pada rasio
solvabilitas (seperti utang terhadap ekuitas) yang sering digunakan dalam
analisis kredit.
Operating lease dicatat sebagai asset, yang mana hal ini dapat
menggelembungkan rasio laba atas investasi dan rasio perputaran aset.
Operating lease menunda pengakuan pengeluaran biaya atas sewa
dibandingkan dengan capital lease, yang berarti bahwa operating lease
mengakui pendapatannya di awal kontrak sewa diberikan dan ketika kontrak
sudah terjadi, atau dalam jangka waktu sewa, pengakuan pendapatan tidak
segera diakui.
Operating lease cenderung mengabaikan kewajiban lancar atau kewajiban
jangka pendeknya dengan menetapkan porsi pembayaran pokok dari neraca.
Hal ini dapat berdampak menggelembungkan rasio lancar perusahaan dan
rasio likuiditas perusahaan.
Operating lease sudah memasukkan tingkat bunga di dalam kontrak sewa
rental lease (biaya operasi), dengan demikian, sewa guna usaha tanpa hak opsi
mencatat pendapatan operasi dan biaya bunga, yang mengakibatkan
meningkatkan rasio tingkat bunga.