Materi Perawatan Keluarga PMR
Materi Perawatan Keluarga PMR
1. Pada umumnya mereka yang sakit senang bila ia berada di rumah di tangah keluarga
daripada berbaring di RS dan dirawat oleh orang yang belum dikenal.
3. Dirawat oleh orang lain di sebuah kamar dapat mempengaruhi keadaan si sakit sehingga
mempengaruhi penyembuhannya.
1. Pada dasarnya siapa saja dapat melakukan tugas PK asal sebelumnya diberi pengetahuan
(berupa pendidikan PK) dan dilatih secukupnya.
1. Berperikemanusiaan yang jelas tampak dan sikap kesediaan untuk menolong yang akan
memberi kesan tetang kepribadiannya.
2. Bertanggungjawab, sifat ini harus tampak dari segala tindakan pelaku pk yang senantiasa
berpedoman pada apa yang ia telah pelajari antara lain tidak akan melakukan tindakan
yang merugikan si sakit maupun angggota keluraga yang lain.
4. Selalu bersikap terbuka terhadap tindakan yang akan dilakukan terhadap si sakit sera
menerangkan/mendidik kelurga lain misalnya bagaimana hidup sehat
d. Prinsip kerja seorang pelaku PK
1. Sikap yang baik seorang pelaku PK penting untuk memberi kesan baik tentang
kepribadian.
3. Mempunyai sikap yang ramah, selalu tersenyum, bersedia untuk mendengar dan mampu
untuk menenangkan si sakit.
5. Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan si sakit, tetapi perlu juga memperhatikan diri
sendiri.
6. Catat selalu hasil pengamatan dan perawatan yang telah diberi secara pendek, lengkap
dan jelas.
8. Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah dokter/petugas kesehatan dan
jangan keliru memberi obat.
9. Jika dianggap perlu untuk merujuk si sakit ke puskesmas/RS diperlukan persiapan antara
lain pakaian bersih dan alat toilet si sakit dan kemungkinan harus dihubungi petugas yang
mengurus angkutan/ambulans.
10. Bila ada sesuatu yang perlu dirahasiakan janganlah disampaikan langsung si sakit.
f. Penerapan
1. Sebagai individu : Perlu mempersiapkan diri agar mampu dan mau melakukan PK untuk
siapa saja yang membutuhkan.
2. Sebagai anggota masyarakat : Menjelaskan kepada anggota masyarakat pentingnya PK.
Dapat juga mengordinir disediakannya peralatan PK agar masyarakat sekitar dapat
menggunakan secara bersama.
3. Di lingkungan organisasi PMI : Turut berpartisipasi pada Tim PK PMI dalam kegiatan
pelayanan sosialnya PMI misalnya untuk panti jompo.
4. Pada saat bencana : Turut berpartisipasi pada Tim PK PMI dalam kegiatan di tempat
penampungan sementara/pengungsian.
a. Kebersihan Diri
1. Kebersihan diri merupakan factor penting dalam usaha pemeliharaan kesehatan, agar kita
selalu dapat hidup sehat.
Tangan harus dicuci sebelum menyiapkan makanan dan minuman, sebelum makan,
sesudah buang air besar atau buang air kecil.
Pakaian perlu diganti setiap habis mandi dengan pakaian yang sudah dicuci bersih
dengan sabun, dijemur dan disetrika.
b. Kebersihan lingkungan
1. Kebersihan lingkungan adalah suatu usaha menjaga lingkungan bersih, dan sehat
sehingga dapat mencegah penularan penyakit
2. Penularan penyakit terjadi bila ada hubungan anatara 3 mata rantai, yaitu: sumber
penyakit, perantara penyakit dan orang yang lemah/peka terhadap serangan penyakit.
Pelaksanaan Perawatan
Sesudah buang air besar (b.a.b) atau buang air kecil (b.a.k)
2. Tujuan
Membersihkan tangan dari segala kotoran
b. Memakai Celemek
1. Celemek adalah bentuk pakaian untuk menutup pakaian pelaku PK waktu menolong
merawat si sakit, tanpa mengganggu gerak si pelaku.
2. Tujuan:
Melindungi pakaian pelaku dari kotoran
Mencegah penularan penyakit
c. Mengukur Suhu
a. Mengukur suhu
Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Menurut skalanya ada 2 macam, yaitu:
termometer celcius (lazim dipakai di Indonesia) dan termometer Fahrenheit (lazim dipakai di
Amerika)
2. Tujuan
Sebagai salah satu penyokong dalam membantu dokter dalam menentukan diagnosa
3.1. Ketiak
Cuci tangan
Siapkan termometer
Beritahu si sakit
Cuci tangan
3.2. Dubur
Pengukuran suhu di dubur dilakukan:
- Pada bayi, anak, orang sakit parah
- Pada keadaan tertentu, misalnya:patah lengan,bagian ketiak di balut
- Atas petunjuk dokter
Pengukuran suhu di dibibir tidak boleh dilakukan pada:
- Orang sakit yang luka pada daerah dubur
- Orang sakit yang berpenyakit kelamin
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
3. Beritahu si sakit
7. Pisahkan bokong si sakit agar dubur terlihat, lalu pangkal termometer di masukkan
3.3. Mulut
Dilakukan pada orang sakit bila pada kedua tempat di atas tidak memungkinkan
pemasangan thermometer.
5. Letakkan pangkal termometer di bawah lidah agak ke samping, di minta si sakit untuk
menutup mulut dan bernafas melalui hidung
6. Setelah 3 menit keluarkan termometer, baca dan catat di buku catatan harian
8. Cuci tangan
5. Lipatan paha
6. Pergelangan tangan
5. Pria dewasa : + 60 - 80
Umumnya kecepatan denyut nadi meningkat bila suhu badan meningkat. Tiap kenaikan suhu 1
derajat C, denyut nadi akan bertambah 10-15 denyutan.
d. Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Beritahu si sakit
3. Si sakit duduk atau berbaring, lengan dikendurkan dengan ibu jari di sebelah atas. Cari
nadinya dengan 3 jari si pelaku dipergelangan tangan si sakit kea rah ibu jari si sakit
diantara urat-urat
4. Hitung denyut nadi selama ½ menit, hasilnya dikalikan 2 dan dicatat dalam buku catatan
harian
Menghitung Pernafasan
Satu kali pernafasan adalah 1 kali menarik nafas dan 1 kali mengeluarkan nafas
b. Pelaksanaan
1. Dihitung segera setelah menghitung denyut nadi. Jangan diberitahu si sakit akan dihitung
pernafasannya dengan pergelangan si sakit tetap dipegang seolah-olah masih menghitung
denyut nadi
2. Diperhatikan apakah kedua sisi dada bergerak seirama, apakah terlihat adanya kesukaran
dalam bernafas
3. Hitung pernafasan selama ½ menit dan hasilnya dikali 2, catat dalam buku catatan harian
1. Mempercepat penyembuhan
2. Ditempatkan pada bagian kamar yang tak banyak kena hembusan angin
3. Terhindar dari cahaya yang menyilaukan, bau yang merangsang dan keributan
4. Barang tenun (seprei,sarung bantal dsab) hendaknya diganti paling sedikit 2 kali
seminggu, kecuali bila basah atau kotor maka harus segera diganti.
c. Peralatan
4. Selimut
Wanita : alat kelamin bagian luar dan dalam dihubungkan oleh sebuah saluran yang
sangat pendek jaraknya, sehingga sangat mudah terkena infeksi. Untuk b.a.b dan b.a.k
menggunakan sebuah tempat yang disebut pasu najis.
Pria : untuk b.a.b dan b.a.k dapat hanya menggunakan sebuah labuh kemih, semacam
botol.
a. Peralatan
4. Kertas toilet
6. Bel
a. Tujuan
1. Memberikan perasaan enak dan segar kepada si sakit
b. Peralatan
2. Air hangat dalam cerek dan air dingin dalam ember + gayung
5. Sabun mandi dalam tempatnya, talk dan kamfer spiritus,alat bersolek, alat cukur dan sisir
8. Bila perlu disediakan lbu kemih dan pasu najis, botol berisi air untuk cebok
a. Tujuan
b. Peralatan :
2. Talak plastik yang dapat diganti dengan pelepah pisang/sebuah perlak yang digulung
5. Kain pel
6. Cadangan air panas dalam cerek dan air dingin dalam ember
Seorang pelaku PK harus pandai menolong si sakit duduk , berbalik, merubah posisi tidurnya,
mengangkatnya, menolong turun / naik tempat tidur dengan cara teratur.
Merubah sikap tidur si sakit adalah hal yang sangat penting, karena dapat menghindari :
b. Memiringkan si sakit
Memiringkan adalah membentuk posisi si sakit menjadiposisi miring.
Untuk memiringkan si sakit ke kanan, maka dilakukan dari arah saebaliknya/berlawanan. Begitu
juga jika memiringkan posisi si sakit dari arah kiri.
c. Memindahkan si sakit
Bila sakit seorang dewasa yang gemuk, maka untuk mengangkatnya sebaiknya dilakukan berdua
atau bertiga. Jangan coba melakukan sendiri, karena akibatnya mungkin si sakit merasa lebih
sakit atau mungkn terjatuh.
d. Menolong si sakit turun dari tempat tidur, berjalan ke kursi dan kembali ke tempat tidur. Bila
si sakit yang telah berbaring lama di atas tempat tidur mulai sembuh, maka dokter akan
memerintahkan agar ia didudukkan. Mula-mula duduk dipinggir tempat tidur dengan kaki yang
diayun-ayunkan, kemudia di atas kursi dalam ruangan si sakit. Peristiwa ini merupakan hal yang
menggembirakan bagi si sakit, sehingga ia akan memberikan bantuaanya. Tetapi si sakit kecewa
bila mulai duduk atau berjalan, merasa psing, kaki berat dan lemas. Oleh sebab itu, hal ini perlu
dilakukan secara bertahap.
Peralatan
3. Selimut
1. Makanan disajikan di atas sebuah baki yang berisi alas supaya rapi. Di atas baki ada
piring, sendok dan garpu, gelas yang berisi air minm dengan tatakan dan tutupnya dan
serbet/lap.
2. Cocokkan makanan sesuai dengan pantangan, rasa disesuaikan denga selera sejauh tidak
bertentangan dengan pantangan.
4. Piring jangan di isi penuh, karena dapat mengurangi selera makan si sakit.
5. Sayuran dan lauk pauk diletakkan terpisah dalam piring kecil diatur secara baik dengan
sedikit variasi.
8. Agar menarik diberi jambangan kecil dan diberi bunga, kepada anak-anak diberi mainan.
9. Bila dapat makan sendiri, digunakan meja kecil yang diberi alas
10. Selesai makan, baki dan isinya diangkat dan dibawah keluar kamar.
a. Tujuan
1. Mempercepat penyembuhan
2. Mengurangi penderitaan
b. Bentuk obat
1. Pil
2. Tablet
3. Kapsul
4. Salep
5. Obat cair
6. Puyer/serbuk
c. Etiket/label
Biasanya diletakkan pada botol, dus, kantong plastik, dsb yang memberi petunjuk tentang
pemakain obat
Warna etiket :
Perawatan Bayi
a. Kondisi bayi
3. B.a.b : 3 – 4 kali dalam waktu 24 jam pada bulan pertama. Warnanya hitam dan
agak lengket, akan berubah menjadi lembek kekuning-kuningan bila si bayi mulai
menetek
4. Berat badan : Seorang bayi rata-rata mempunyai berat badan sekitar 3 kg waktu lahir.
Dalam waktu beberapa hari ia akan kehilangan berat sampai 300 gram, tapi dalam waktu
2 minggu diharapkan berat badannya akan kembali seperti pada waktu dilahirkan.
5. Kulit : Pada waktu lahir, biasanya kulit bayi diliputi lemak putih kekuning-
kuningan, warna kulitnya merah muda
8. Tidur : Pada bulan pertama bayi tidur 18 – 22 jam sehari, kalau basah atau
haus/lapar ia akan bangun dan menangis
b. Makanan
Makanan yang terbaik adalah ASI yang akan membuat bayi tumbuh baik dan sehat. Bila ASI
kurang, maka dokter akan menambah dengan susu buatan yang cocok
c. Pemeriksaan
Pada usia 2 minggu bayi sebaiknya dibawa ke dokter atau bidan untuk diperiksa berat badannya
dan apakah keadaan pusarnya baik. Juga untuk menerima nasihat mengenai pertumbuhan bayi,
kekebalan dan makanan tambahan.
d. Memandikan Bayi
Di daerah panas bayi dimandikan pagi dan sore, di daerah pegunungan cukup sekali
sehari misalnya sore saja. Sebaiknya waktu mandi ditentukan, agar tidak seorangpun
dapat mengganggu pelaksanaan tugas ini.
Peralatan
5. Sabun
6. Bedak
7. Alkohol, iodinepovidon dan kasa untuk komprse (untuk bayi yang belum lepas tali
pusarnya)