Ekstraksi Cair-Cair
Ekstraksi Cair-Cair
OLEH :
ANJANI AWIJAYANTI (1948201008)
5B FARMASI
DOSEN PENGAMPU :
LOVERA ANGGRAINI, M. Si.
D. Klasifikasi Tanaman
Regnum : Plantae,
Divisi : Pteridophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Scitamineae
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale Rose
(Suprapti, 2003).
2. Morfologi
Jahe termasuk tanaman tahunan, berbatang semu, dan berdiri tegak
dengan ketinggian mencapai 0,75 m. Secara morfologi, tanaman jahe terdiri
atas akar, rimpang, batang, daun dan bunga. Perakaran tanaman jahe
merupakan akar tunggal yang semakin membesar seiring dengan umurnya,
hingga membentuk rimpang serta tunas-tunas yang akan tumbuh menjadi
tanaman baru. Batang tanaman jahe merupakan batang semu yang tumbuh
tegak lurus. Batang ini terdiri atas seludang-seludang dan pelepah daun yang
menutup batang. Bagian luar batang licin dan mengilap, serta mengandung
banyak air. Daun tanaman jahe berbentuk lonjong dan lancip menyerupai
rumput-rumputan besar. Bunga tanaman jahe terletak pada ketiak daun
pelindung. Bentuk bunga bervariasi: panjang, bulat telur, lonjong, runcing,
atau tumpul (Suprapti, 2003).
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a. Batang Pengaduk
b. Botol vial
c. Cawan porselin
d. Gegep
e. Gelas kimia
f. Oven
g. Tabung reaksi
h. Timbangan Analitik
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a. Air suling
b. Aluminium foil
c. Pelarut semi polar Etil
d. Pelarut nonpolar N-heksan
e. Pelarut polar Metanol
f. Tissue
F. Prosedur Kerja
porselin
pengaduk
10 ml
vial
yang didapatkan
G. Hasil Pengamatan
1. Berat Sampel
2. Hasil Ekstraksi
LABORATORIUM UNIVERSITAS ABDURRAB
Nama Pelarut Gambar
Pelarut Metanol
Pelarut N-Heksan
Pelarut Etil
3. Berat Fraksi Sampel
Nama Sampel Bobot Simplisia Bobot Fraksi Randemen
Fraksi Metanol 650 gram 2,5 gram 0,38 %
b. Perhitungan
Bobot Ekstrak
% Rendamen = x 100%
Bobot Serbuk Kering
49 , 5 gram
= x 100%
650 gram
= 7, 61 %
Bobot Ekstrak
% Rendamen = x 100%
Bobot Serbuk Kering
2,5 gram
= x 100%
650 gram
= 0,38 %
Bobot Ekstrak
% Rendamen = x 100%
Bobot Serbuk Kering
4 gram
= x 100%
650 gram
= 0,61 %
Bobot Ekstrak
% Rendamen = x 100%
Bobot Serbuk Kering
2,5 gram
= x 100%
650 gram
= 0,38 %
H. Pembahasan
Ekstrak adalah zat yang dihasilkan dari ekstraksi bahan mentah secara
kimiawi. Senyawa kimia yang diekstrak meliputi senyawa aromatik, minyak
atsiri, ester, dan sebagainya yang kemudian menjadi bahan baku proses industri
atau digunakan secara langsung oleh masyarakat.Ekstraksi merupakan suatu
proses penarikan senyawa dari tumbuh-tumbuhan, hewan dan lain-lain dengan
menggunakan pelarut tertentu. Ekstraksi bisa dilakukan dengan berbagai
metode yang sesuai dengan sifat dan tujuan ekstraksi. Pada proses ekstraksi
dapat digunakan sampel dalam keadaan segar atau yang telah
dikeringkantergantung pada sifat tumbuhan dan senyawa yang akan diisolasi.
Penggunaan sampel segar lebih disukai karena penetrasi pelarut yang digunkan
selama penyarian kedalam membran sel tumbuhan secara difusi akan
berlangsung lebih cepat, selain itu juga mengurangi kemungkinan terbentuknya
polimer berupa resin atau artefak lain yang dapat terbentuk selama proses
pengeringan. Penggunaan sampel kering dapat mengurangi kadar air didalam
sampel sehingga mencegah kemungkinan rusaknya senyawa akibat aktivitas
anti mikroba.
Ekstraksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu ekstraksi padat-cair dan
ekstraksi cair-cair. Hal ini didasarkan padabentuk campurannya (yang
diekstraksi). Ekstraksi padat-cair (partisi padat-cair) adalah proses pemisahan
untuk memperoleh komponen zat terlarut dan campurannya dalam padatan
dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Sedangkan ekstraksi cair-cair
(partisi cair-cair) adalah proses pemisahan zat terlarut di dalam dua macam zat
pelarut yang tidak saling bercampur atau dengan kata lain perbandingan
konsentrasi zat terlarut dalam pelarut organik dan pelarut air.
Ekstraksi cair - cair adalah suatu metode ekstraksi yang menggunakan
corong pisah.Ekstraksi cair-cair (corong pisah) merupakan pemisahan
komponen kimia diantara dua fase pelarut yang tidak dapat saling bercampur
dimana sebagian komponen larut pada fase pertama dan sebagiannya lagi larut
pada fase kedua.Kedua fase yang mengandung zat terdispersi dikocok, lalu
didiamkan sampai terjadi pemisahan sempurna dan terbentuk dua lapisan fase
zat cair. Komponen kimia akan terpisah ke dalam dua fasatersebut sesuai
dengan tingkat kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap.
Ekstraksicair-cairdigunakan karena metode ini dapat dilakukan dalam
skala mikro maupun makro, pemisahannya tidak memerlukan alat khusus,
melainkan hanya beberapa corong pemisah.Pemisahan yang dilakukan bersifat
sederhana, bersih, cepat dan mudah, dan seringkali untuk melakukan
pemisahan diperlukan beberapa menit.Pada metode ekstraksi cair-cair,
ekstraksi dapat dilakukan dengan kontinyu atau dengan cara bertahap.
Tekniknya dengan menambahkan pelarut pengekstrak yang tidak bercampur
dengan pelarut, lalu dikocok.Pengocokan dilakukan dengan tujuan agar dapat
terlihat lapisan dua fase pada larutan.Perlakuan pertama melalui corong pisah,
kemudian dilakukan pengocokan sampai terjadi kesetimbangan konsentrasi
solut pada kedua pelarut. Setelah didiamkan beberapa saat akan terbentuk dua
lapisan. Lapisan yang berada dibawah dengan kerapatan lebih besar dapat
dipisahkan untuk melakukan analisa selanjutnya.
Praktikum kali ini dilakukan ekstraksi cair-cair dengan sampel yang
berasal dari hasil ekstraksi maserasi terhadap tumbuhan rimpang jahe merah
(Zingiber rhizoma). Hal pertama yang dilakukan adalah disiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan. Kemudian alat tersebut dibersihkan dengan air
suling dan dibilas dengan alkohol.Tujuannya yaitu untuk menghilangkan
kotoran, lemak dan mikroba yang menempel pada alat tersebut. Setelah itu
sampel ditimbang dengan menggunakan timbangan analitiksebanyak 5 g.
Sampel yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam cawan porselin lalu
ditambahkan 10 ml metanol dan diaduk menggunakan batang pengaduk hingga
larut dan homogen. Digunakan pelarut metanol karena tujuan pelarut yang
pertama yaitu sebagai pembawa senyawa-senyawa yang terdapat pada ekstrak
tersebut. Setelah itu dimasukkan dalam tabung reaksi yang kemudian
ditambahkan 10 ml n-heksan. Tabung reaksi digunakan sebagai alternatif
karena corong pisah yang tersedia dalam laboratorium tidak mencukupi.
Setelah itu tabung reaksi tersebut dikocokagar larutan n-heksan tersebut dapat
bercampur dengan ekstrak kental dari rimpang jahe merah (Zingiber rhizoma),
lalu didiamkan selama beberapa menit sampai terjadipemisahan dan terbentuk
2 fase dari cairan tersebut. Dalam proses pemisahan ini, senyawa yang bersifat
nonpolar akan berada pada fase bawah sedangkan senyawa yang bersifat polar
berada pada fase atas. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan berat jenis
antara methanol dan n-heksan. Berat jenis n-heksanyaitu 0,654 g/ml lebihkecil
dibandingkan dengan metanol 0,79 g/ml. Setelah terjadi pemisahan, pelarut
tersebut dikeluarkan dari tabung reaksi dengan mendahulukan pelarut yang
berada dibagian atas yaitu fraksi n-heksan menggunakan pipet tetes dan
dimasukkan kedalam botol vial. Setelah itu sisa pelarut yang berada dalam
tabung reaksi ditambahkan lagi dengan pelarut etil. Pada proses ini sulit terjadi
pemisahan sehingga digunakan air untuk memudahkan terjadinya pemisahan
pelarut yang bersifat polar dan semi polar. Digunakan air karena zat-zat yang
dapat larut akan terdisitribusi diantara lapisan air dan lapisan organik sesuai
dengan perbedaan kelarutannya sehingga dapat membantu terjadinya
pemisahan.Kemudian setelah terpisah dimasukkan dalam botol vial yang
berbeda. Untuk fraksi metanol disimpan dalam oven dan untuk fraksi n-heksan
dan etil disimpan dalam lemari asam. Penyimpanan dilakukan pada tempat
yang berbeda karena ketiga pelarut tersebut memiliki sifat yang berbeda
dimana pelarut n-heksan dan etil akan menguap apabila disimpan dalam oven
karena memiliki titik didih relatif rendah yaitu antara 65-700C dan pelarut etil
memiliki titik didih yaitu 770C sehingga tidak disimpan dalam oven sedangkan
fraksi metanol disimpan dalam oven agar didapatkan fraksi yang kering.
Manfaat partisi ekstrak dalam bidang farmasi yaitu untuk mendapakan
senyawa murni dari simplisia atau ekstrak bahan obat sehingga dapat dilakukan
pengembangan obat tradisionalyangtelah teruji khasiat dan keamanannya, bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah serta memenuhi indikasi medis.
Senyawa murni ekstrak yang berasal dari bahan alam dapat digunakan dalam
pembuatan suatu obat atau sebagai bahan – bahan dasar fitofarmaka.
I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
yaitu :
Dilaga, A.P.H., dkk. 2016. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavanoid dari
Rimpang Pacing Costus Speciosus (J.Koenig) Sm. Prosiding Farmasi.
Vol. 2 (1).
Hargono, Fitra P., Dan Margaretha P.A. 2013. Pemisahan Gingerol Dari Rimpang
Jahe Segar Melalui Proses Ekstraksi Secara Batch. Momentum.Vol. 9 (2).
Kardian, A., dan Agus R. 2002. Budi Daya Tanaman Obat Secara Organik.
AgroMedia.
Sari, K.I.P., Periadnadi dan Nasril N. 2013.Uji Antimikroba Ekstrak Segar Jahe-
Jahean (Zingiberaceae) Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli
dan Candida albicans.Jurnal Biologi Universitas Andalas. Vol. 2(1).
Susanti, A.D., Dwi A., Gita G.P., dan Yosephin B.G. 2012. Polaritas Pelarut
Sebagai Pertimbangan Dalam Pemilihan Pelarut Untuk Ekstraksi Minyak
Bekatul Dari Bekatulvarietas Ketan(Oriza sativa glatinosa). Simposium
Nasional RAPI XI FT UMS-2012. ISSN : 1412-9612.
Wildan, A., Devina I.A., Indah H., dan Widayat. 2013. Proses Pengambilan
Minyak Dari Limbah Padat Biji Karet Dengan Metode Ekstraksi
Berpengaduk. Momentum. Vol. 9 (1).
Purwani, Mv, Suyanti, Dan Muhadi Aw. 2008. Ekstraksi Konsentrat Neodimium
Memakai Asam Di- 2 - Etil Heksil Fosfat. Seminar Nasional Iv Sdm
Teknologi Nuklir.Issn 1978-0176.