Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI IX

ANTIDIABETES

DISUSUN
OLEH :

DOSEN
PEMBIMBING:
Apt. DENIA PRATIWI, M. farm

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2021

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktikum


Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit multisistem dengan cirihiperglikemia
akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.Kelainan pada sekresi atau
kerja insulin tersebut menyebabkan abnormalitasdalam metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein. Hiperglikemia kronik padadiabetes melitus berhubungan dengan kerusakan
jangka panjang, disfungsi ataukegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf,
jantung danpembuluh darah. World Health Organization (WHO) sebelumnya
telahmerumuskan bahwa diabetes melitus merupakan sesuatu yang tidak dapatdituangkan
dalam satu jawaban yang jelas dan singkat, tetapi secara umum dapatdikatakan sebagai
suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi akibat darisejumlah faktor yang didapat
akibat defisiensi insulin absolut atau relatif dangangguan fungsi insulin. (Rod Tobing,
2009).
Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit multi system dengan cirri hiperglikemia
akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Kelainan pada sekresi atau
kerja insulin tersebut menyebabkan abnormalitas dalam metabolism karbohidrat, lemak dan
protein. Hiperglikemia kronik pada diabetes mellitus berhubungan dengan kerusakan
jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutam amata, ginjal,
saraf, jantung dan pembuluh darah. World Health Organization (WHO) sebelumnya telah
merumuskan bahwa diabetes mellitus merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan
dalam satu jawaban yang jelas dan singkat, tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai
suatu kumpulan problemaanatomik dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor yang didapat
akibat defisiensi insulin absolute atau relative dan gangguan fungsi insulin.(Rod Tobing,
2009).

1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum


Menganalisis efek obat hipoglikemik oral dengan melihat dan mengamati serta
menentukan jumlah penurunan kadar glukosa pada hewan uji mencit (mus musculus)
setelah pemberian obat antihipergliemik oral
1.3 Prinsip Percobaan
Efek obat hipoglikemik oral dapat diamati dengan membandingkan kadar glukosa darah
mencit sebelum pemberian dan setelah pemberian obat hipoglikemik oral.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Diabetes Melitus


Diabetes mellitus (DM) didefenisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defenisi produksi insulin oleh sel-
sel beta Langerhans kelenjar pankreas atau disebabkan kurang responsifnya sel-sel tubuh
terhadap insulin (Ditjen Bina Farmasi & Alkes, 2005).
Diabetes adalah suatu penyakit dimana metabolisme glukosa tidak normal, suatu
resiko komplikasi spesifik perkembangan mikrovaskular dan ditandai dengan adanya
peningkatan komplikasi perkembangan makrovaskuler. Secara umum, ketiga elemen diatas
telah digunakan untuk mencoba menemukan diagnosis atau penyembuhan diabetes
(Mogensen, 2007).

2.2. Definisi obat - obat diabetes


a. Terapi insulin
Adalah terapi yang digunakan untuk penderita DM tipe 1, penderita DM tipe 1harus
mendapat insulin eksogen (insulin yang disuntikkan dan merupakan suatu produk farmasi)
untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam tubuhnya dapat berjalan normal.
b. Obat Hipogikemik oral (OHO)
OHO merupakan obat penurun kadar glukosa pada darah yang diresepkan oleh
dokter khusus bagi orang penderita diabetes.

2.3 Jenis - jenis obat diabetes


a) Penggolongan terapi insulin

Untuk terapi, ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia, yang terutama berbeda
dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya (duration). Sediaan insulin untuk terapi
dapat digolongkan menjadi 4 kelompok, yaitu:
 Insulin masa kerja singkat (Short-acting/Insulin), disebut juga insulin reguler
 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)
 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat
 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)
Contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan dalam tabel 6 (IONI, 2000
dan Soegondo, 1995).

Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit, tetapi memanjang pada
penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap insulin. Insulin dimetabolisme
terutama di hati, ginjal dan otot. Gangguan fungsi ginjal yang berat akan mempengaruhi
kadar insulin di dalam darah (IONI,2000).
 Sediaan Insulin yang beredar di Indonesia
Dalam tabel 7 disajikan beberapa produk obat suntik insulin yang beredar di Indonesia
(IONI, 2000 dan Soegondo, 1995).
b) Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
 Sulfonilurea
 Biguanid
 Inhibitor α glukosidase

2.2. MekanismeKerjaObat Diabetes


1) MekanismeKerja Insulin
Insulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam pengendalian
metabolisme. Insulin yang disekresikan oleh sel-sel β pancreas akan langsung diinfusikan
ke dalam hati melalui vena porta, yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh
melalui peredaran darah.Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu
transport glukosa dari darah ke dalam sel. Kekurangan insulin menyebabkan glukosa darah
tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam sel. Akibatnya, glukosa darah akan meningkat,
dan sebaliknya sel-sel tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat
memproduksi energi sebagaimana seharusnya.
Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam sel, insulin
mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme, baik metabolisme
karbohidrat dan lipid, maupun metabolisme protein dan mineral.insulin akan meningkatkan
lipogenesis, menekan lipolisis, serta meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam
sel. Insulin juga mempunyai peran dalam modulasi transkripsi, sintesis DNA dan replikasi
sel. Itu sebabnya, gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh negative dan
komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan tubuh.
2) Mekanisme kerja Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
a. Sulfonilurea
Obat golongan sulfonilurea bekerja dengan cara :
 Menstimulasi pelepasan insulin yang tersimpan (stored insulin)
 Menurunkan ambang sekresi insulin.
 Meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa.
Sulfonilurea terikat dengan permukaan reseptor pada membran sel beta dan
menghambat “ATP-Sensitive Potassium Channel” sehinggamencegah keluarnya kalium
dan terjadilah depolarisasi membran selDepolarisasi membuka voltage-dependent calcium
channel akibatnya kalsium ekstra seluler masuk dalam sel dan akhirnya meningkatkan
Calcium Cytosolic yang merangsang insulin
b. Biguanid
Biguanid menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak sampai di bawah normal. Preparat
yang ada dan aman adalah metformin. Metformin adalah golongan dimetil biguanide
merupakan OHO yang dipakai untuk menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes
mellitus tipe II.
Mekanisme kerja metformin menambah up-take (utilisasi) glukosa diperifer dengan
meningkatkan sensitifitas jaringan terhadap insulin, menekan produksi glukosa oleh hati,
menurunkan oksidasi Fatty Acid dan meningkatkan pemakaian glukosa dalam usus melalui
proses non oksidatif. Ekstra laktat yang terbentuk akan diekstraksi oleh hati dan digunakan
sebagai bahan baku glukoneogenesis. Keadaan ini mencegah terjadinya efek penurunan
kadar glukosa yang berlebihan. Pada pemakaian tunggal metformin dapat menurunkan
kadar glukosa darah sampai 20%
c. Inhibitor α glukosidase
Obat golongan inhibitor alfa glukosidase (Acarbose) mempunyaimekanisme kerja
menghambat kerja enzim alfa glukosidase yang terdapatpada “brush border” dipermukaan
membran usus halus. Enzim alfaglukosidase berfungsi sebagai enzim pemecah karbohidrat
menjadi glukosa diusus halus. Dengan pemberian acarbose maka pemecahan karbohidrat
menjadi glukosa di usus akan menjadi berkurang, dengan sendirinya kadar glukosa darah
akan berkurang

2.3. HewanCobaPenelitian Diabetes


Dalam Penelitian obat diabetes mellitus, hewan coba yang sering digunakan adalah
golongan tikus (mencitatautikus). Bahan kimia yang sering digunakan untuk menyebabkan
hewan uji menderita diabetes adalah aloxan, streptozozin, atau dengan pembebanan glukosa

2.4. MetodePegukuran Kadar Glukosa


 Dengan Spektrofotometer
 Dengan Glukometer
Terdiri dari alat glucometer dan strip glukosa Glucometer yang sesuai dengan nomor
pada alat. Alat ini secara otomatis akan hidup ketika glucose. Tes Strip dimasukkan dan
akan mati setelah glucose tes strip dicabut. Masukkan strip kedalam glucometer, sehingga
glucometer ini akan hidup secara otomatis, kemudian dicocokkan kode nomor yang muncul
pada layar dengan yang ada pada vial. Check glucose tes strip. Tes strip yang dimasukkan
pada glucometer bagian layar yang tertera angka yang harus sesuai dengan kode vial check
glucose tes strip, kemudian pada layar monitor glucometer muncul tanda siap untuk
diteteskan darah. Sentuhan tetesan darah yang keluar langsung darah pembuluh darah tetes
strip dan ditarik sendirinya melalui aksikapiler. Ketika wadah terisi penuh oleh darah, alat
mulai mengukur kadardarah glukosadarah. Hasil pengukuran diperoleh selama 10 detik.
BAB III
METODE KERJA

3.1 Alat-alat
1. Batang Pengaduk
2. Beaker Glass
3. Gelas Ukur
4. Gunting
5. Hot Plate
6. Mixer
7. Spuit 1 cc
8. Spuit Oral
9. Timbangan Berat

3.2 Bahan-bahan
1. Alkohol 70 %
2. Aqua Destilata
3. Kapas
4. Natrium CMC
5. Tablet Acarbose
6. Tablet Glibenklamid
7. Tablet Metformin

3.3 HewanPercobaan
Hewan yang digunakan adalah mencit jantan, galur local dengan berat badan 20-30
g berumur antara 6-8 minggu

3.4 Pembuatan Bahan Penelitian


1. PembuatanNatrium CMC 1%
2. PembuatanGlukosa 5% b/v
a. Timbangglukosasebanyak 5 g
b. Masukkankedalamlabuukur 100 ml lalutambahkan 50 ml air suling
c. Adukcampuranhinggalarut
d. Lalucukupkan volume nyahingga 100 ml dengan air suling
3. PembuatanSuspensiGlibenclamide
3.5 Pelaksanaan
Hewan percobaan dikelompokkan menjadi 4 kelompok (@3 ekor).Setiap kelompok
dipisahkan dalam kandang yang berbeda.Sebelum penelitian dilakukan mencit diakliatisasi
selama 7 hari untuk membiasakan pada lingkungan percobaan, dipelihara dalam ruangan
dengan suhu kamar, siklu scahaya terang :gelap (14:10) pemberian makan dipuasakan
selama 10 jam tetapi tetap diberikan air minum dan diberimakanan standart. Hewan
dianggap sehat apabila perubahan berat badan tidak lebih dari 10% serta memperlihatkan
prilaku normal.

3.6 MetodeInduksi Kimia


A. PembebananGlukosa (ToleransiGlukosa)
1. Gunakan mencit jantan sebanyak 12 ekor
2. Ditimbang berat badan tiap mencit lalu catat
3. Mencit kemudian dikelompokkan secara rawu kedalam 4 kelompok, tiap kelompok
terdiri dari 3 ekor, dimana kelompok 1 sebagai control, diberikan larutan Na.CMC 1%,
Kelompok II diberi suspense glibenclamide, Kelompok III diberi suspense acarbose, dan
Kelompok IV diberisuspensi Metformin HCL.
4. Sebelum melakukan perlakuan mencit diambil darahnya melalui pembuluh darah yang
ada divena ekor dengan cara dipotong ekor mencit tersebut ± 0,5 cm dari ujung ekor
dengan menggunakan gunting yang telah diusap dengan alcohol 70 %
5. Darah yang keluar diteteskan pada strip glucometer yang terpasang pada alat. Kadar
glukosa darah yang muncul pada alat kemudian dicatat sebagai kadar glukosa puasa
6. Setelah penentuan kadar glukosa puasa pada mencit, kemudian semua mencit diberikan
larutan glukosa 5% dengan dosis 1-2,5g/kg BB Mencit secara oral
7. Mencit kemudian diukur kadar glukosa darahnya sebagai kadar glukosa setelah
pembebanan,.
8. Pada menit ke 10 (atau 5 menit setelah kadar glukosa diukur) setiap mencit diberikan
perlakuan, kelompok 1 diberilarutan Na CMC 1%, kelompok II diberi suspense
glibenclamide, kelompok III diberi suspense acarbose dan kelompok IV diberisuspensi
Metformin HCL, semua perlakukan secaara oral dengan volume pemberian adalah 0,2
ml/30 g BB mencit
9. Mencit kemudian dibiarkan dan diukur kadar gula darahnya tiap 20 menit selama 60
menit.

BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Kelompok Mencit GlukosaPuasa SetelahLoadingGlukosa (Menit)
(Awal)
20 40 60

1
2
3
4
5
6
7
8

1
2
3
4
5
6
7
8

Anda mungkin juga menyukai