Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Antibiotik merupakan obat untuk mencegah dan menanggulangi
penyakit infeksi, penggunaannya harus rasional supaya aman bagi
pasien. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan menimbulkan
dampak negatif, seperti terjadi kekebalan / resistensi kuman terhadap satu
atau beberapa antibiotik, meningkatnya efek samping obat,
pembengkakan biaya pelayanan kesehatan dan bahkan kematian (Ullah,
et al, 2013).
Banyak faktor yang mempengaruhi munculnya kuman resistensi
terhadap antibiotika. Faktor yang penting yaitu faktor penggunaan
antibiotika dan pengendalian infeksi. Oleh karena itu, penggunaan
antibiotik secara bijaksana merupakan hal yang sangat penting disamping
penerapan pengendalian infeksi secara baik untuk mencegah
berkembangnya kuman-kuman resistensi tersebut ke masyarakat (Hadi,
2009).
Penggunaan rasioanal antibiotik akan mengurangi perkembangan
resistensi. Setiap wilayah perlu mengembangkan suatu kebijakan
penggunaan antibiotika sesuai prevalensi resistensi setempat. Situasi
penggunaan antibiotika memang harus dievaluasi dari waktu ke waktu dan
disesuaikan dengan hasil monitoring kepekaan kuman yang mutakhir
serta masukan yang dapat diberikan oleh para klinikus (Soemarno, 2000).
Data yang akurat kerkenaan dengan kuantitas penggunaan
antibiotika sangat diperlukan. Data-data tersebut akan lebih bernilai jika
dikumpulkan, dianalisis, serta disajikan dengan suatu sistem atau metode
yang terstandar. Kebutuhan akan adanya suatu metode yang terstandar
untuk mengevaluasi kualitas penggunaan antibiotika dan juga
menetapkan ketepatan penggunaan antibiotika telah nampak dengan
begitu jelas (Djide, 2003).
Penggunaan antibiotika yang tidak benar dapat menimbulkan
kegagalan terapi dan berbagai masalah seperti : ketidaksembuhan
penyakit, resistensi, meningkatnya efek samping obat dan munculnya
supra infeksi (Soemarno, 2000).
Salah satu senyawa beta lactam yang akan dibahas adalah penisilin
dan derivat-derivatnya. Golongan penisilin mempunyai persamaan sifat
kimiawi, mekanisme kerja, farmakologi dan karakteristik imunologis
dengan sefalosporin, monobaktam, karbapenem, dan penghambat beta
lactamase (Katzung, 2012).
Penisilin merupakan salah satu antibiotik yang paling efektif selama
empat dekade ini. Peningkatan kebutuhan medis akan penisilin telah
membuka peluang bagi pengembangan industri pembuatan penisilin
secara komersial yang menuntut peningkatan kualitas dari penisilin yang
dihasilkan (Sarah, M., 2002).
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan
mempelajari obat-obat golongan senyawa penisilin.
I.2.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk menganalisis secara
kualitatif dan kuantitatif obat-obat golongan senyawa penisilin.
I.3 Prinsip Percobaan
Adapun prinsip dari percobaan ini yaitu natrium nitrit (NaNO 2)
dalam suasana asam akan berubah menjadi asam nitrat (HNO 3) dan
bereaksi dengan sampel membentuk garam diazonium. Sampel yang
mengandung amina aromatik primer akan beraksi dengan asam nitrat
(HNO3) sehingga membentuk garam diazonium.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini yaitu pada sampel
kloramfenikol diperoleh hasil positif yang ditandai pada uji kualitatif yaitu
uji warna yang terjadi perubahan warna dari larutan putih menjadi larutan
kuning dan pada uji kelarutan didapatkan hasil kloramfenikol tidak larut
dalam kloroform, eter, dan etanol (95%) dan pada uji kuantitatif
didapatkan persen kadar kloramfenikol sebanyak 59,23%.
Pada sampel yang digunakan selanjutnya juga positif terdapat
amoxicillin dengan ditandai pada uji kualitatif yaitu uji warna yang terjadi
perubahan warna menjadi larutan berwarna ungu dan pada uji kelarutan
didapatkan hasil amoxicillin larut dalam air dan tidak larut dalam n-heksan
dan metanol dan pada uji kuantitatif amoxicillin tidak diperoleh hasil titrasi
setelah penambahan titran dan indikator kanji karena indikator kanji yang
digunakan sudah lebih dari 24 jam penyimpanan.
V.2 Saran
V.2.1 Saran Untuk Laboratorium
Diharapkan agar bahan dan alat praktikum dilengkapi agar praktikum
lebih efektif dilakukan.
V.2.2 Saran Untuk Asisten
Diharapkan saat praktikum kakak-kakak asisten mengawasi seluruh
praktikan untuk fokus pada praktikum tersebut agar praktikan dapat
mengambil ilmu dan memahami proses praktikum tersebut.
V.2.3 Saran Untuk Dosen
Diharapkan agar bapak/ibu dosen bisa tetap terus mendampingi
kami dalam praktikum sampai selesai.
V.2.4 Saran Untuk Praktikum
Diharapkan saat praktikum sebaiknya penitran yang digunakan
terbebas dari pengotor-pengotor agar hasil yang diperoleh lebih maksimal
dan lebih baik dan sebaiknya indikator kanji yang akan digunakan dibuat 1
atau 2 jam sebelum praktikum agar indikator tidak rusak yang dapat
mempengaruhi hasil titrasi.

Anda mungkin juga menyukai