Anda di halaman 1dari 5

I.

Bentuk – Bentuk Sediaan Ofloksasin Yang Ada Dipasaran


Ofloksasin merupakan golongan fluorokuinolon yang paling banyak
digunakan dalam infeksi saluran kemih. Faktor harga yang murah dan
kenyamanan pemakaian, serta outcome yang baik mengakibatkan
pemakaian antibiotik golongan fluorokuinolon sangat meningkat. Setiap
antibiotik golongan fluorokuinolon mempunyai mekanisme kerja dan onset
yang berbeda dalam membunuh mikroorganisme, sehingga mempunyai
waktu yang berbeda dalam mencapai tujuan terapeutik (Tjay dan
Rahardja, 2007).

Adapun bentuk-bentuk sediaan ofloksasin yang ada dipasaran, yaitu


(IAI,2017) :

1. AKILEN
a. Ofloksasin 200 mg, 400 mg.
b. Dosis sehari 2x 100-400 mg selama 1-10 hari, infeksi berat
terkomplikasi: sehari 600 mg selama 20 hari; infeksi sel nafas:
sehari 2x 200-400 mg; uretritis gonokokal dan servisitis tidak
terkomplikasi: 200-600 mg sebagai dosis tunggal, uretritis non
gonokokal: sehari 400 mg dosis tunggal atau dosis terbagi
selama 9 hari; infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi
kandungan, serta enteritis bakterial: sehari 400 mg selama 7
hari.
c. Kemasan dus 3x10 filcotab 200 mg; 5x6 filcotab 400 mg.
2. DANOFLOX
a. Ofloksasin 200 mg, 400 mg.
b. Kemasan dus 3x10 tab 200 mg; tab 400 mg.
3. ETHIFLOX
a. Ofloksasin 200 mg/tab; 400 mg/tab SS.
b. Kemasan dus 3x10.
4. FLOTAVID
a. Ofloksasin 200 mg.
b. Dosis sehari 100-400 mg terbagi dalam 1-2 dosis, untuk 1-10
hari. Infeksi berat atau terkomplikasi: dosis s/d sehari 600 mg
selama s/d 20 hari. Infeksi saluran nafas bawah: sehari 200-600
mg terbagi dalam 1-3 dosis, selama 3-10 hari. Infeksi berat atau
terkomplikasi: dosis s/d sehari 800 mg selama s/d 20 hari.
Infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi kandungan: sehari 400
mg selama 7 hari. Uretritis GO tanpa komplikasi 100-400 mg
dosis tunggal. Uretritis non-GO: sehari 400 mg selama 9 hari.
c. Kemasan dus 2x10 tab salut film.
5. FLOXINAF
a. Ofloksasin 200 mg, 400 mg.
b. Kemasan dus 30 kapl 200 mg.
6. GRAFLOXIN
a. Ofloksasin 400 mg.
b. Dosis umum: dewasa sehari 2x200-400 mg; saluran nafas
bagian bawah, kulit, dan jaringan lunak: sehari 2x400 mg
selama 10 hari; infeksi gonokok tanpa komplikasi:400 mg dalam
dosis tunggal selama 1 hari; uretritis dan servitis non gonokok:
sehari 2x300 mg selama 7 hari.
c. Kemasan dus 3x10 kapl.
7. MEFOXA
a. Ofloksasin 200 mg.
b. Dosis umum untuk dewasa: ofloksasin 200-400 mg setiap 12
jam. Pengobatan ISK tanpa atau dengan komplikasi: ofloksasin
200 mg setiap 12 jam. Prostatitis: ofloksasin 300 mg setiap 12
jam. Infeksi saluran pernapasan bagian bawah atau infeksi kulit
dan jaringan lunak: ofloksasin 400 mg setiap 12 jam.
Pengobatan akut, uretral ringan dan/atau gonore servikal yang
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae: ofloksasin 400 mg
dalam dosis tunggal.
c. Kemasan dus 5x6 kaplet.
8. OFLOXACIN
a. Ofloksasin 200 mg; 400 mg.
b. Dosis dewasa: 200-400 mg tiap 12 jam. ISK terkomplikasi: 200
mg tiap 12 jam; prostatitis: 300 mg tiap 12 jam; infeksi saluran
pernapasan bagian bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak: 400
mg tiap 12 jam; pengobatan akut, uretral ringan dan/atau
gonore servikal yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae:
400 mg dosis tunggal.
c. Kemasan dus 5x10 tab salut selaput 200 mg & 400 mg; dus
2x10 tab 200 mg; 1x10 tab 400 mg.
9. PONCOQUIN
a. Ofloksasin 200 mg; 400 mg.
b. Kemasan dus 3x10 tab.
10. QIPRO
a. Ofloksasin
b. Dosis ISK: sehari 1-2x100-400 mg selama 1-10 hari; ISPB:
sehari 1-3x200-600 mg selama 10 hari; gonokokal uretritis: 400
mg selama 9 hari; infeksi kulit dan jaringan lunak: 400 mg
selama 7 hari; infeksi kandungan: 400 mg selama 7 hari.
c. Kemasan dus 3x10 tab 200 mg salut fil; 400 mg.
II. Pemisahan dan Penetapan Kadar
Pemisahan senyawa pada obat antibiotik ofloksasin dengan senyawa
lainnya dapat digunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan
spektrofotometer fluoresensi yang lebih sensitif dan selektif (Synder et al,
2010).
III.Metode Klasik atau Metode Instrumen
Pada penetapan kadar menggunakan instrumen dapat digunakan
dengan metode penetapan kadar dengan menggunakan metode KCKT
(kromatografi cair kinerja tinggi) (Tania, Letitia., dkk. 2016).
DAFTAR PUSTAKA
IAI (Ikatan Apoteker Indonesia). 2017. Informasi spesialis obat vol-5. Isfi
penerbitan : Jakarta.
Tjay. H.T dan K.Rahardja. 2017. Obat – obat penting edisi tujuh. Elex
Media Komputindo: Jakarta.
Tania, L,. Sitepu, E.S,. dan Y. Harahap. 2016. Validasi metode analisis
ofloksasin dalam plasma In vitro secara kromatografi cair kinerja tinggi
– fluoresensi mengacu pada european medicines agency guideline.
Fakultas farmasi Universitas Indonesia : Depok.
Synder, L.R., Kirkland, J.J, & Dolan J.W. 2010. Introduction to modern
liquid chromatography (3rd ed). USA : John Wiley & Sons.

Anda mungkin juga menyukai