Kimia analitik merupakan analisis bahan untuk mengetahui susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik ini berhubungan dengan teori dan praktek dari metode-metode yang dipakai untuk menetapkan komposisi bahan. Kimia analitik bias dibagi menjadi bidang – bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat – zat kimia, mengenali unsur atau atau senyawa yang ada didalam suatu sampel sedangkan analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan jumlah suatu zat tertentu yang terkandung dalam sampel (Underwood, 2002). Obat golongan sulfonamida digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kombinasi sulfametoksazol dan trimetoprim, yang lebih dikenal sebagai cotrimoksazol bekerja sebagai antibakteri yang digunakan secara luas pada infeksi saluran kencing, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan (Tjay dan Kirana, 2007). Saat ini, di pasaran ditemui berbagai macam sediaan kotrimoksazol baik generik maupun paten. Untuk menjamin cotrimetoksazol yang dikonsumsi masyarakat merupakan obat yang bermutu, aman, dan berkhasiat maka diperlukan pemantauan kandungannya dengan metode analisis yang valid (IAI, 2017). Pada percobaan ini akan dianalisis senyawa sulfametoksazol dari tablet cotrimetoksazol secara kualitatif dan kuantitatif. Metode yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah metode nitrimetri atau yang dikenal juga dengan metode diazotasi. Diazotasi merupakan analisis kuantitatif yang berdasarkan pada reaksi antara amin aromatis primer dengan natrium nitrit sebagai penitrannya yang berlangsung dalam susunan asam membentuk garam diazonium (Sudjadi dan Rohman, A. 2018). Senyawa–senyawa yang dapat ditentukan dengan metode nitrimetri seperti sulfamerazin, sulfadiazin dan sulfanilamide. Senyawa- senyawa ini dalam dunia farmasi sangat bermanfaat seperti sulfanilamide sangat berguna sebagai obat antimikroba. Melihat kegunaannya tersebut maka percobaan ini perlu dilakukan agar penyalahgunaan obat-obatan dapat dihindari. Hubungan reaksi diazotasi dengan dunia farmasi yaitu untuk penetapan kadar suatu senyawa obat yang mengandung gugus sulfa yang digunakan dalam pembuatan sediaan seperti tablet, kapsul, injeksi dan lainnya. I.2 Maksud dan Tujuan I.2.1 Maksud Percobaan Adapun maksud dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan memahami cara menganalisis senyawa sulfonamide dengan analisis secara kualitatif dan kuantitatif. I.2.2 Tujuan Percobaan a. Mengetahui dan memahami cara menganalisis senyawa sulfonamide secara kualitatif. b. Menentukan kadar garam diazonium pada sampel sulfametoksazol dengan menggunakan metode titrasi nitrimetri / diazotasi. I.3 Prinsip Percobaan a. Analisis kualitatif Mengidentifikasi senyawa golongan sulfonamide dengan menggunakan reaksi korek api, reaksi erlich, reaksi parri, reaksi vanillin dan reaksi Kristal dengan Schweitzer. b. Analisis kuantitatif Penetapan kadar senyawa golongan sulfonamide berdasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugus amin primer aromatis bebas yang direaksikan dengan asam nitrit (NaNO 2) yang diperoleh dari hasil reaksi antara natrium nitrit dan asam klorida dengan penentuan titik akhir menggunakan indikator kertas kanji dengan perubahan warna menjadi biru segera ketika dioleskan. DAFTAR PUSTAKA Day, R A dan Underwood, A L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Erlangga: Jakarta. IAI. 2015. Informasi Spesialis Obat Indonesia Volume 49. IAI: Jakarta. Sudjadi dan Rohman, A. 2018. Analisis Kuantitatif Obat. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. Tjay, T H dan R Kirana. 2016. Obat – obat Penting Edisi Ketujuh. Gramedia: Jakarta.