Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kimia analitik merupakan analisis bahan untuk mengetahui
susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik ini berhubungan dengan
teori dan praktek dari metode-metode yang dipakai untuk menetapkan
komposisi bahan. Kimia analitik bias dibagi menjadi bidang – bidang
yang disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif
berkaitan dengan identifikasi zat – zat kimia, mengenali unsur atau
atau senyawa yang ada didalam suatu sampel sedangkan analisis
kuantitatif berkaitan dengan penetapan jumlah suatu zat tertentu yang
terkandung dalam sampel (Underwood, 2002).
Obat golongan sulfonamida digunakan untuk pengobatan penyakit
infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kombinasi sulfametoksazol dan
trimetoprim, yang lebih dikenal sebagai cotrimoksazol bekerja sebagai
antibakteri yang digunakan secara luas pada infeksi saluran kencing,
saluran pernapasan, dan saluran pencernaan (Tjay dan Kirana, 2007).
Saat ini, di pasaran ditemui berbagai macam sediaan kotrimoksazol
baik generik maupun paten. Untuk menjamin cotrimetoksazol yang
dikonsumsi masyarakat merupakan obat yang bermutu, aman, dan
berkhasiat maka diperlukan pemantauan kandungannya dengan
metode analisis yang valid (IAI, 2017).
Pada percobaan ini akan dianalisis senyawa sulfametoksazol dari
tablet cotrimetoksazol secara kualitatif dan kuantitatif. Metode yang
digunakan untuk analisis kuantitatif adalah metode nitrimetri atau yang
dikenal juga dengan metode diazotasi. Diazotasi merupakan analisis
kuantitatif yang berdasarkan pada reaksi antara amin aromatis primer
dengan natrium nitrit sebagai penitrannya yang berlangsung dalam
susunan asam membentuk garam diazonium (Sudjadi dan Rohman, A.
2018).
Senyawa–senyawa yang dapat ditentukan dengan metode
nitrimetri seperti sulfamerazin, sulfadiazin dan sulfanilamide. Senyawa-
senyawa ini dalam dunia farmasi sangat bermanfaat seperti
sulfanilamide sangat berguna sebagai obat antimikroba. Melihat
kegunaannya tersebut maka percobaan ini perlu dilakukan agar
penyalahgunaan obat-obatan dapat dihindari. Hubungan reaksi
diazotasi dengan dunia farmasi yaitu untuk penetapan kadar suatu
senyawa obat yang mengandung gugus sulfa yang digunakan dalam
pembuatan sediaan seperti tablet, kapsul, injeksi dan lainnya.
I.2 Maksud dan Tujuan
I.2.1 Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan
memahami cara menganalisis senyawa sulfonamide dengan analisis
secara kualitatif dan kuantitatif.
I.2.2 Tujuan Percobaan
a. Mengetahui dan memahami cara menganalisis senyawa sulfonamide
secara kualitatif.
b. Menentukan kadar garam diazonium pada sampel sulfametoksazol
dengan menggunakan metode titrasi nitrimetri / diazotasi.
I.3 Prinsip Percobaan
a. Analisis kualitatif
Mengidentifikasi senyawa golongan sulfonamide
dengan menggunakan reaksi korek api, reaksi erlich, reaksi parri,
reaksi vanillin dan reaksi Kristal dengan Schweitzer.
b. Analisis kuantitatif
Penetapan kadar senyawa golongan sulfonamide berdasarkan
pada pembentukan garam diazonium dari gugus amin primer aromatis
bebas yang direaksikan dengan asam nitrit (NaNO 2) yang diperoleh
dari hasil reaksi antara natrium nitrit dan asam klorida dengan
penentuan titik akhir menggunakan indikator kertas kanji dengan
perubahan warna menjadi biru segera ketika dioleskan.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R A dan Underwood, A L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi
Keenam. Erlangga: Jakarta.
IAI. 2015. Informasi Spesialis Obat Indonesia Volume 49. IAI: Jakarta.
Sudjadi dan Rohman, A. 2018. Analisis Kuantitatif Obat. Gadjah Mada
University Press: Yogyakarta.
Tjay, T H dan R Kirana. 2016. Obat – obat Penting Edisi Ketujuh.
Gramedia: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai