Anda di halaman 1dari 3

1 Kasus Exxos

2 Profil Usaha Exxos

3 Exxos merupakan produsen mobil listrik lokal yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Sejak awal berdiri,
4 Exxos telah menyatakan misinya untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi gas
5 karbon dengan cara memproduksi mobil listrik.

6 Saat ini Exxos akan meluncurkan 5.000 unit mobil listrik perdana yang telah dinanti oleh masyarakat
7 Indonesia. Peluncuran mobil tersebut merupakan hasil kolaborasi riset para ahli tehnik dari seluruh
8 penjuru nusantara selama lebih dari 4 tahun di pusat riset mobil listrik Exxos di CIkarang.

9 Exxos berkomitmen untuk menggunakan bahan baku dan teknologi lokal tanpa adanya bantuan dari luar
10 negeri. Hal ini dilakukan guna menunjukkan kemampuan Indonesia dalam memproduksi mobil listrik
11 yang handal.

12 Dukungan Pemerintah

13 Saat ini pemerintah Indonesia sedang menyusun program untuk memenuhi komitmennya dalam
14 Perjanjian Paris, dimana dalam perjanjian tersebut pemerintah harus mengurangi tingkat emisi karbon.
15 Salah satu program pemerintah tersebut adalah mendukung pengembangan industri kendaraan listrik.
16 Mobil listrik produksi Exxos diperkirakan akan mampu mendukung program pemerintah untuk
17 mengurangi emisi gas karbon dari penggunaan bahan bahar fosil.

18 Keselaran antara misi Exxos dengan program pemerintah membuat Exxos memperoleh beragam jenis
19 kemudahan usaha dari pemerintah, seperti penyediaan lahan untuk pembangunan pabrik pada kawasan
20 ekonomi khusus di Cikarang dan penyediaan modal kepada Exxos melalui konsorsium badan usaha milik
21 negara.

22 Isu Produksi

23 Berdasarkan rincian biaya produksi, satu unit mobil listrik memerlukan biaya produksi Rp400 juta.
24 Awalnya Exxos berniat menjual mobil tersebut dengan harga Rp550 juta sehingga diperoleh laba Rp150
25 juta/unit. Namun, pemerintah meminta Exxos agar mobil tersebut dijual pada harga Rp425 juta. Walau
26 masih memperoleh laba Rp25 juta/unit mobil, namun Exxos memperkirakan perolehan laba yang kecil
27 akan menghambat kemampuannya untuk melakukan penelitian di bidang teknologi guna menghasilkan
28 produk yang inovatif di masa depan.

29 Salah satu komponen penting dalam produksi mobil listrik adalah baterai, dimana nikel merupakan
30 bahan baku penting dalam produksi baterai listrik. Kehandalan mobil listrik sangat ditentukan oleh daya
31 tahan baterai sehingga baterai akan menjadi pertimbangan utama masyarakat dalam membeli mobil
32 listrik. Baterai harus dirancang agar mampu bertahan sampai perjalanan 100 km tanpa pengisian
33 kembali. Pengisian baterai juga harus dapat dilakukan secara cepat, dimana hanya memerlukan waktu
34 15 menit agar baterai dapat terisi penuh.

35 Biaya produksi baterai mencapai porsi 30% dari biaya produksi mobil listrik. Karena nikel merupakan
36 komponen utama baterai, maka harga nikel sangat memengaruhi biaya produksi baterai. Jika harga nikel
37 naik, maka biaya produksi baterai akan naik dan pada akhirnya membuat harga jual mobil juga akan
38 naik.
39 Exxos tidak pernah melakukan lindung nilai atas harga nikel karena selama ini pembelian nikel dilakukan
40 dalam jumlah kecil yaitu sekitar 1 ton/tahun yang hanya digunakan untuk kegiatan riset baterai listrik.

41 Namun, dengan rencana peluncuran 5.000 unit mobil listrik perdana dalam beberapa bulan ke depan,
42 Exxos harus membeli nikel dalam jumlah besar. Untuk memproduksi 5.000 unit mobil listrik, Exxos
43 memerlukan 100 ton nikel dalam 3 bulan ke depan.

44 Isu Pasokan Nikel

45 Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia tidak memerlukan impor nikel
46 karena semua kebutuhan nikel dapat dipenuhi dari tambang nikel yang mayoritas berada di Sulawesi
47 dan Maluku.

48 Skema pembelian nikel Exxos selama ini dilakukan sesuai harga pasar dan tanpa ada komitmen untuk
49 membeli nikel dari perusahaan tambang tertentu. Dengan pertimbangan bahwa produksi tahunan nikel
50 nasional mencapai 4 juta ton, diperkirakan kebutuhan 100 ton nikel Exxos dapat dipenuhi dengan
51 mudah. Dengan alasan ini, Exxos tidak ada rencana untuk mengubah skema pembelian nikel yang saat
52 ini sudah berjalan.

53 Kebutuhan Lindung Nilai

54 Selama ini isu harga nikel tidak pernah menjadi masalah bagi manajemen Exxos. Namun, kondisi ini
55 berubah karena beberapa hari lalu terjadi kebocoran pada kilang salah satu perusahaan tambang yang
56 berisi limbah tambang beracun. Kebocoran tersebut mencemari daerah sepanjang aliran air sungai dan
57 membuat warga yang tinggal di daerah aliran sungai tidak dapat memanfaatkan air.

58 Kejadian ini membuat pemerintah daerah Sulawesi dan Maluku membatasi kegiatan tambang selama
59 beberapa bulan ke depan hingga penyelidikan oleh tim Nasional Lingkungan Hidup selesai. Pembatasan
60 kegiatan penambangan tersebut diperkirakan tidak mempengaruhi jumlah pasokan nikel nasional.
61 Namun, pembatasan tersebut berpotensi membuat harga nikel naik hingga 40%.

62 Manajemen Exxos tidak ingin biaya produksinya terkena dampak risiko kenaikan harga nikel karena
63 margin laba yang diperoleh dari penjualan mobil listrik sudah sangat tipis. Dengan potensi kenaikan
64 harga nikel, diperkirakan laba yang tipis tersebut bisa berbalik menjadi kerugian.

65 Untuk mengatasi risiko fluktuasi harga, direktur keuangan Exxos menyarankan untuk melakukan lindung
66 nilai menggunakan kontrak futures di Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI). Kontrak tersebut
67 akan melindungi Exxos dari kenaikan harga nikel. Tim manajemen Exxos pada 1 November 2021sepakat
68 untuk menggunakan kontrak futures.

69 Berdasarkan anggaran tahunan, Exxos menetapkan harga nikel sebesar Rp120 juta/ton.

70 Berikut adalah spesifikasi kontrak futures nikel di BKDI digunakan oleh Exxos pada 1 November 2021:

71 Nilai 1 kontrak futures = 10 ton nikel

72 Harga eksekusi/penguncian = Rp120 juta/ton (sesuai dengan harga dalam anggaran)

73 Margin = Rp20 juta/kontrak

74 Masa kontrak = 1 November 2021 – 31 Januari 2022


75 Metode Penyelesaian = net settlement

76 Berdasarkan spesifikasi kontrak tersebut, Exxos menggunakan 10 kontrak futures guna melindungi nilai
77 pembelian 100 ton nikel pada 31 Januari 2022 dari perusahaan tambang nikel. Tingkat diskonto yang
78 berlaku saat kontrak futures ditandatangani adalah 1%/bulan.

79 Kondisi 1 November 2021

80 Setelah penandatangan kontrak futures, akuntan Exxos membuat jurnal berikut:

81 Futures contract XXX

82 Cash XXX

83 Melihat jurnal di atas, divisi manajemen risiko Exxos mempertanyakan mengapa akuntan membuat
84 jurnal saat penandatangan kontrak futures. Berdasarkan pemahaman divisi manajemen risiko Exxos,
85 kontrak derivatif bernilai nol saat awal penandatangan kontrak.

86 Perkiraan kondisi pada 31 Desember 2021

87 Pada tanggal ini Exxos akan menerbitkan laporan keuangan akhir tahun. Manajemen Exxos
88 memperkirakan 4 skenario yang mungkin terjadi terkait harga pasar nikel pada 31 Desember 2021.

Skenario BAHAYA BURUK NETRAL BAGUS


Harga futures nikel (Rp/ton) 140 juta 125 juta 120 juta 115 juta
89

90 Perkiraan kondisi pada 31 Januari 2022

91 Pada tanggal ini Exxos akan membeli nikel dari perusahaan tambang nikel dan menyelesaikan kontrak
92 futures. Manajemen Exxos memperkirakan 4 skenario yang mungkin terjadi terkait harga nikel pada 31
93 Januari 2022

Skenario BAHAYA BURUK NETRAL BAGUS


Harga futures nikel (Rp/ton) 150 juta 130 juta 120 juta 90 juta
94

Anda mungkin juga menyukai