Anda di halaman 1dari 42

RAHASIA

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Direktur Peralatan


DIREKTORAT PERALATAN Nomor Kep / / 2019
Tanggal 2019

PERTIMBANGAN TEKNIS KENDARAAN UMUM DAN


KENDARAAN KHUSUS

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. TNI – AD sebagai integral yang mempunyai tugas pokok untuk melindungi,


menjaga, dan menyelamatkan/mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI
dari segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang
datang dari dalam maupun luar negeri.

b. Sebagai induk bin kuat TNI-AD terus melakukan upaya untuk mewujudkan
kekuatan TNI AD sebagai matra darat yang profesional, efektif, efisien dan modern
dengan melakukan penataan secara utuh menyeluruh termasuk didalamnya
penataan terhadap piranti kerasnya yaitu alut sista yang saat ini sudah banyak
yang mengalami kerusakan akibat usia pakai maupun terbatasnya persediaan suku
cadang.

c. Oleh karena itu Ditpal sebagai Balakpus TNI AD yang mempunyai tugas
pokok sebagai pembinaan materiil dilingkungan jajaran TNI- AD berupaya secara
terus menerus untuk mencari solusi yang tepat dalam melaksanakan penataan
terhadap materiil kendaraan yang dimiliki saat ini untuk dapat mendukung satuan
jajaran TNI-AD yang dilayani guna memperbesar daya gerak dan daya tembak
yang optimal dengan cara Retrofiting, Rehabilitasi/pengadaan kendaraan yang
baru untuk mengganti kendaraan yang sudah tua dan tidak efekif lagi, baik ditinjau
dari aspek taktis, teknis maupun ekonomis.

2. Maksud dan Tujuan.


2

a. Maksud. Naskah Sekolah ini disusun untuk dijadikan bahan ajaran

RAHASIA
b. Tujuan. Agar Siswa mengerti tentang pertimbangan teknis kendaraan
umum sebagai bekal pengetahuan dan dapat menerapkannya dalam pelaksanaan
tugas.

3. Ruang lingkup.
a. Pendahuluan.
b. Syarat – syarat Type Kendaraan umum dan Kendaraan khusus TNI AD.
c. Pertimbangan keuntungan dan kerugian.
d. Kekhususan dan Kemampuan.
e. Penutup.

4. Pengertian.
a. Uji tipe materiil adalah pengujian yang dilakukan terhadap materiil tipe baru
baik melalui uji laboratarium, maupun uji lapangan dengan menggunakan tolok
ukur SST yang telah disahkan Kasad, untuk membandingkan nilai gunanya.
Manfaat uji tipe materiil untuk menentukan apakah materiil tersebut dijadikan
sebagai alternatif pilihan materiil TNI AD atau tidak.
b. Syarat – syarat tipe ( SST ) adalah suatu tolok ukur yang disahkan Dan
Kodiklat A. n. Kasad sedangkan materinya oleh Kadislitbangad yang terdiri unsur-
unsur utama yang saling berkaitan meliputi persyaratan umum, persyaratan taktis,
persyaratan teknis, cara pengujian dan cara penilaian, yang digunakan untuk
mengukur nilai guna materiil yang diuji.

BAB II
SYARAT SYARAT TIPE KENDARAAN UMUM
DAN KENDARAAN KHUSUS TNI AD

5. Umum. Dalam rangka pengadaan materiil TNI AD guna menunjang tugas


pokok satuan satuan dijajaran TNI AD, diperlukan peran Litbang untuk melaksanakan
3

kegiatan akuisisi materiil. Salah satu langkah kegiatan yang harus dilaksanakan dalam
proses akuisisi materiil adalah melaksanakan uji tipe materiil. Uji tipe materiil dilaksanakan

melalui uji laboratorium maupun lapangan dihadapkan dengan persyaratan yang


ditentukan, sehingga hasil uji tipe materiil dapat memberikan gambaran apakah materiil
tersebut dapat dijadikan alternatif pilihan sebagai nmateriil TNI AD atau tidak. Untuk
mendapatkan matariil pilihan sesuai dengan yang diharapkan, peran tolok ukur pengujian
sangatlah penting. Tolok ukur pengujian harus memenuhi kreteria standar atau ukuran
yang baku. Untuk itu maka diperlukan pedoman baku berupa Syarat syarat Tipe ( SST )
sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pengujian.

6. Materiil yang disusun Syarat syarat tipenya.


a. Yang dimaksud dengan materiil dalam naskah ini adalah materiil sebagai
suatu sistem yang utuh ( mayor item ), dan atau materiil yang berupa subsistem
atau komponen dari suatu materiil. Dengan catatan bahwa tiap –tiap jenis materiil
akan memiliki Syarat-syarat Tipe ( SST ) yang berbeda.
b. Pada dasarnya semua materiil yang terdapat dalam sistem inventori materiil
TNI AD harus disusun SSTnya namun demikian diprioritaskan pada materiil-materiil
yang tercantum dalam tabel organisasi dan peralatan ( TOP ).

7. Persyaratan umum. Merupakan penjabaran kebijaksanaan umum pimpinan


TNI AD, antara lain meliputi aspek-aspek :
a. Politik.
b. Finansial.
c. Tingkat teknologi yang digunakan.
d. Kemampuan dukungan produksi dalam negeri.
e. Kemampuan dukungan logistik nasional.
f. Kekhususan alat.

8. Persyaratan taktis. Merupakan tuntutan satuan pengguna maupun pembina


materiil, antara lain meliputi faktor-faktor :
a. Kerahasian dan keamanan pengguna.
b. Kemudahan dalam pelayanan.
c. Keterhandalan.
4

d. Kemampuan.
e. Kesesuaian dengan fisik prajurit TNI AD.

f. Kelancaran pembekalan, pemeliharaan dan pengangkutan serta fungsi-


fungsi logistilk lainnya.
g. Kesesuaian dengan medan dan cuaca faktor-faktor tersebut dapat
ditambah/dikurangi sesuai kebutuhan.

9. Persyaratan teknis. Merupakan penjabaran dari persyaratan umum dan taktis


dihadapkan dengan perkembangan teknologi yang mungkin untuk dilaksanakan.:

a. Syarat mutlak. Satu atau lebih persyaratan yang harus dipenuhi agar
alat/materiil yang bersangkutan dapat melakukan tugas pokok. Syarat mutlak dapat
diberlakukan kepada materiil yang mempunyai resiko tinggi .

b. Konstruksi dan perlengkapan.


1) Dimensi dan berat dari materiil ukuran standar matrik.
2) Teknologi yang digunakan, antara lain prinsip kerja dan rancangan.
3) bahan yang digunaka, antara lain meliputi macam, sifat fisik, sifat
kimiawi dan sebagainya.
4) Perakitan, antara lain penelasan kebocoran, kedap air/udara dan
sebagainya.
5) Perlengkapan standar dan alat pemeliharaan lapangan yang harus
ada.

c. Kemampuan.
1) Kerahasiaan dan keamanan sewaktu digunakan, antara lain dampak
suara dan keseimbangan, penyempurnaan dan anti deteksi.
2) Kemampuan individual, antara lain jarak tembak, ketelitian, daya
gerak, daya pancar, kemampuan lintas medan, stabilitas dan sebagainya.
3) Pembekalan dan pemeliharaan antara lain bekal pokok, konsumsi
bahan bakar, bekal ulang dan dukungan suku cadang.
5

d. Kelancaran kerja. Persyaratan yang bersumber pada kualitas


keterhandalan antara lain :
1) Keterhandalan dalam menghadapi kondisi ekstrim antara lain tahan
panas, tahan banting, tahan jatuh, tahan kelembaban dan sebagainya.

2) Batas malfungsi yang diijinkan.

e. Aspek insani. Hubungan antara kondisi fisik prajurit TNI AD dengan


konstruksi yang menuntut kondisi-kondisi sebagai berikut :

1) Kemudahan dalam pelayanan dan penggunaan.


2) Kemudahan pembawaan dan pengangkutan.
3) Kemudahan pemeliharaan.
4) Kenyamanan dalam penggunaan.
5) Dan Sebagainya.

10. Syarat syarat tepe Ranmin.

a. Sepeda Motor.
1). Fungsi. Sebagai kendaraan pengangkut personel dengan
kapasitas angkut 2 orang, untuk tugas-tugas administrasi. Dengan atau
tanpa modifikasi ringan dapat memenuhi persyaratan untuk penggunaan
tugas di pos-pos, asrama dan markas-markas. Untuk sepeda motor di atas
250 cc dapat digunakan sebagai pengawal konvoi.

2). Persyaratan Operasional.


a) Persyaratan Umum.

(1) Mengangkut personel max. 2 (dua) orang termasuk


pengendara.

(2) Dapat dioperasikan dengan lincah tanpa pengaruh


cuaca.
(3) Suku cadang mudah didapat dan untuk suku cadang
tertentu dapat ditukar alih dengan komponen lokal.

(4) Penggunaan bahan bakar hemat dan mudah didapat.


6

(5) Mudah didalam pemeliharaan.

b) Peryaratan Taktis.

(1) Mampu dioperasikan secara terus menerus (tanpa


berhenti) selama 5 (lima) jam tanpa menimbulkan
gangguan/kerusakan kendaraan.
(2) Dapat dioperasikan di jalan raya lebih rendah dari jalan
kelas III lintas medan.
(3) Dapat digunakan sebagai kendaraan pengawal.

c) Persyaratan Teknis.
(1) Kapasitas 100 cc – 250 cc.
(2) Dengan/tanpa modifikasi dapat digunakan sebagai
Kendaraan pengawal.
(3) Kendaraan diatas 250 cc yang digunakan untuk Ran
pengawal dilengkapi sirine, lampu tanda bahaya (alarm lamp),
lampu kabut, alat komunikasi, kotak penyimpan
dokumentasi/surat-surat yang terkunci, kaca pelindung angin
dari arah depan.
(4) Menggunakan double starter (kaki dan tangan), double
standart (berdiri dan samping).
(5) Dilengkapi dengan Buku Petunjuk Teknis dan Buku
Petunjuk Pemeliharaan.

b. Sedan.
1) Fungsi. Sebagai kendaraan pengangkiut personel dengan
muatan 4 (empat) orang. Dengan penyesuaian-penyesuaian pada
interior, dapat digunakan sebagai :
a) Kendaraan eselon Pemimpin.

b) Kendaraan tamu VIP.


c) Kendaraan pengawal.
7

2) Persyaratan Operasional.
a) Persyaratan Umum.

(1) Suku cadang mudah didapat dan suku cadang tertentu


dapat ditukar alih dengan komponen lokal.

(2) Hemat dalam menggunakan bahan bakar dan pelumas


serta mudah memperolehnya.

(3) Mudah dalam pemeliharaannya.

b) Persyaratan Taktis.

(1) Mengangkut personel dengan kapasitas muatan


sebanyak 4 (empat) orang, termasuk pengemudi.

(2) Dapat disiapkan untuk Kendaraan eselon pemimpin,


Kendaraan Tamu VIP dan Kendaraan pengawal
pemimpin/VIP.
(3) Di atas jalan raya, dapat mencapai kecepatan 120
Km/jam dengan aman, tanpa menimbulkan gangguan/
kerusakan kendaraan.
(4) Dapat diandalkan untuk beroperasi di semua kelas jalan
sampai dengan jalan kelas IV yang diperkeras.

3) Persyaratan Teknis.
a) Kelas 1.600 cc s.d 3.000 cc.
b) Percepatan 6 tingkat, 5 maju dan 1 mundur.
c) Lapangan tinjau vertikal dan horizontal relatif luas.
d) Menggunakan ban kembang kasar, tubeless.
e) Untuk Kendaraan pengawal dilengkapi sirine, lampu bahaya
(alarm lamp), lampu kabut dan alat pemadam api.
f) Dapat diangkut melalui udara.
g) Dilengkapi Buku Petunjuk Teknis dan Buku Petunjuk
Pemeliharaan.
8

c. Truck ½ Ton 4 x 2.
1) Fungsi. Sebagai kendaraan pengangkut personel dengan
kapasitas muatan 6 (enam) orang (6 tempat duduk), dirancang
khusus untuk tugas administrasi pada medan-medan. Dapat
digunakan sebagai kendaraan dinas eselon pembantu Pemimpin di

tingkat dinas direktorat, serta eselon pimpinan dan pembantu


pimpinan di tingkat satlap.

2) Persyaratan Operasional.
a) Persyaratan Umum.

(1) Suku cadang mudah didapat dan untuk suku cadang


tertentu dapat ditukar alih dengan komponen lokal.
(2) Hemat dalam menggunakan bahan bakar dan pelumas
serta mudah memperolehnya.

(3) Mudah dalam pemeliharaannya.

b) Persyaratan Taktis.

(a) Mengangkut personel dengan kapasitas muatan


sebanyak 6 (enam) orang, termasuk pengemudi.

(b) Dapat digunakan untuk mengangkut personel pada


jalan yang diperkeras maupun yang tidak diperkeras.
(c) Di atas jalan raya, dapat mencapai kecepatan 110
Km/jam dengan aman, tanpa menimbulkan gangguan/
kerusakan kendaraan.
(d) Dapat dioperasikan dengan lincah tanpa pengaruh
cuaca maupun keadaan kelas jalan dan tanjakan serta
tanpa menimbulkan gangguan/ kerusakan pada
kendaraan.

3) Persyaratan Teknis.
9

a) Kendaraan 4 X 2.

b) Percepatan 6 tingkat : 5 maju, 1 mundur.


c) Tonage antara ½ Ton.
d) Lapangan tinjau vertikal dan horizontal relatif luas.
e) Menggunakan ban tekanan tinggi (diagonal).
f) Kemudi di sebelah kanan.

g) Dilengkapi lampu bahaya (alarm lamp), lampu kabut dan alat


pemadam api.
h) Dapat diangkut melalui udara.
i) Dilengkapi Buku Petunjuk Teknis dan Buku Petunjuk
Pemeliharaan.

d. Kendaraan Truck 1 Ton 4 x 2.


1) Fungsi. Sebagai kendaraan pengangkut personel dengan
kapasitas muatan 10 (sepuluh) orang dirancang khusus untuk tugas
administrasi pada medan-medan.

2) Persyaratan Operasional.
a) Persyaratan Umum.

(1) Suku cadang mudah didapat dan untuk suku cadang


tertentu dapat ditukar alih dengan komponen lokal.
(2) Hemat dalam penggunaan bahan bakar dan pelumas
serta mudah memperolehnya.
(3) Mudah dalam pemeliharaannya.

b) Persyaratan Taktis.

(1) Dapat dioperasikan sebagai pengangkut personel


dengan kapasitas muatan 10 (sepuluh) orang, tanpa
menimbulkan rasa kelelahan yang berarti.
10

(2) Dapat dioperasikan sebagai pengangkut barang/bekal


dengan kapasitas 1 Ton tanpa menimbulkan kerusakan
muatan maupun kendaraan itu sendiri.
(3) Dapat diandalkan untuk beroperasi di semua kelas jalan
dan tanjakan.
(4) Di atas jalan raya, dapat mencapai kecepatan 110
Km/jam dengan aman, tanpa menimbulkan
gangguan/kerusakan kendaraan.
(5) Dapat diangkut melalui udara.

3) Persyaratan Teknis.
a) Kendaraan 4 X 2.

b) Percepatan 6 tingkat : 5 maju, 1 mundur.


c) Lapangan tinjau vertikal dan horizontal relatif luas.
d) Kemudi disebelah kanan.
e) Dilengkapi dengan lampu bahaya (alarm lamp), lampu kabut
dan alat pemadam api.
f) Menggunakan jenis ban tekanan tinggi.
g) Dilengkapi Buku Petunjuk Teknis dan Buku Petunjuk
Pemeliharaan.

e. Kendaraan Truck 1 ½ Ton 4 x 2.


1) Fungsi. Sebagai kendaraan pengangkut personel dan barang
dengan kapasitas muatan maksimal 1.500 Kg.

2) Persyaratan Operasional.
a) Persyaratan Umum.

(1) Suku cadang mudah didapat dan untuk suku cadang


tertentu dapat ditukar alih dengan komponen lokal.
(2) Hemat dalam penggunaan bahan bakar dan pelumas
serta mudah memperolehnya.
(3) Mudah dalam pemeliharaannya.
11

b) Persyaratan Taktis.

(1) Dapat dioperasikan sebagai pengangkut


personel/pasukan, barang dan perbekalan militer
dengan kapasitas muat guna 1.500 Kg.

(2) Dapat digunakan untuk mengangkut personel dan


barang pada jalan-jalan yang diperkeras.
(3) Di atas jalan raya, dapat mencapai kecepatan 110
Km/jam dengan aman, tanpa menimbulkan
gangguan/kerusakan kendaraan.
(4) Dapat diangkut melalui udara.

3) Persyaratan Teknis.
a) Kendaraan 4 X 2.

b) Percepatan 6 tingkat 5 maju, 1 mundur.


c) Kap Body kendaraan mudah dipasang/dilepas dengan aman
tanpa banyak menggunakan tenaga maximal 2 orang.
d) Dilengkapi dengan lampu bahaya (alarm lamp), lampu kabut
dan alat pemadam api.
e) Menggunakan jenis ban diagonal bertekanan tinggi.
f) Dilengkapi Buku Petunjuk Teknis dan Buku Petunjuk
Pemeliharaan.

f. Kendaraan Truck 2 ½ Ton s.d. 5 Ton 4 x 2, 6 x 4, 6 x 2.


1) Fungsi. Sebagai kendaraan pengangkut barang, peralatan
maupun perbekalan militer dengan kapasitas 2,5 s.d 5 Ton di daerah
belakang atau pada jalan-jalan yang telah diperkeras. Dengan atau
tanpa modifikasi ringan dapat digunakan sebagai :
a) Kendaraan pengangkut barang dan orang.

b) Kendaraan pengangkut munisi.


c) Basic kendaraan khusus antara lain mobil tangki BBM dan
pemadam kebakaran.

2) Persyaratan Operasional.
12

a) Persyaratan Umum.

(1) Suku cadang mudah didapat.


(2) Hemat dalam penggunaan bahan bakar dan pelumas
serta mudah memperolehnya.
(3) Mudah dalam pemeliharaannya.

b) Persyaratan Taktis.

(1) Dapat dioperasikan sebagai pengangkut


personel/pasukan, barang dan perbekalan militer dengan
kapasitas muat guna 2,5 Ton s.d 5 Ton.

(2) Dapat digunakan untuk mengangkut personel dan


barang pada jalan-jalan yang diperkeras.
(3) Di atas jalan raya, dapat mencapai kecepatan 100
m/jam dengan aman, tanpa menimbulkan gangguan/kerusakan
kendaraan.
(4) Dapat diangkut melalui udara.

3) Persyaratan Teknis.
a) Kendaraan 4 X 2, 6 x 4, 6 x 2.

b) Percepatan 5 tingkat : 4 maju, 1 mundur.


c) Kap Body kendaraan mudah dipasang/dilepas dengan aman
tanpa banyak menggunakan tenaga maximal 2 orang.
d) Dengan modifikasi ringan dapat digunakan sebagai Kendaraan
pengangkut munisi.
e) Basic Kendaraan Khusus antara lain mobil tangki BBM dan
Pemadam kebakaran.
f) Dilengkapi dengan lampu bahaya (alarm lamp), lampu kabut
dan alat pemadam api.
g) Menggunakan jenis ban diagonal tekanan tinggi.
h) Dilengkapi Buku Petunjuk Teknis dan Buku Petunjuk
Pemeliharaan.
13

g. Bus kecil (9 tempat duduk ke bawah).


1) Fungsi. Sebagai kendaraan pengangkut personel dengan atau
tanpa modifikasi ringan dapat digunakan sebagai kendaraan
Ambulance.

2) Persyaratan Operasional.
a) Persyaratan Umum.

(1) Suku cadang mudah didapat dan suku cadang tertentu


dapat ditukar alih dengan komponen lokal.
(2) Hemat dalam penggunaan bahan bakar dan pelumas
serta mudah memperolehnya.
(3) Mudah dalam pemeliharaannya.

b) Persyaratan Taktis.

(1) Dapat dioperasikan sebagai pengangkut personel


dengan kapasitas muat < dari 9 orang, di daerah
belakang khususnya jalan-jalan yang telah diperkeras.

(2) Dapat diandalkan untuk beroperasi di semua kelas jalan


dan tanjakan.
(3) Di atas jalan raya, dapat mencapai kecepatan 100
Km/jam dengan aman, tanpa menimbulkan
gangguan/kerusakan kendaraan.
(4) Dapat diangkut melalui udara.

3) Persyaratan Teknis.
a) Kendaraan 4 x 4 / 4 X 2.

b) Percepatan 5 tingkat : 4 maju, 1 mundur.


c) Kap Body Hard Top.
d) Kemudi sebelah kanan.
e) Lapangan tinjau vertikal dan horizontal relatif luas.
f) Dilengkapi dengan lampu bahaya (alarm lamp), lampu kabut
dan alat pemadam api.
14

g) Menggunakan jenis ban tekanan tinggi diagonal.


h) Dilengkapi Buku Petunjuk Teknis dan Buku Petunjuk
Pemeliharaan.

h. Bus Sedang (10 s.d. 33 tempat duduk).


1) Fungsi. Sebagai kendaraan pengangkut personel.

2) Persyaratan Operasional.
a) Persyaratan Umum.

(1) Suku cadang mudah didapat dan untuk suku cadang


tertentu dapat ditukar alih dengan komponen lokal.
(2) Hemat dalam penggunaan bahan bakar dan pelumas
serta mudah memperolehnya.
(3) Mudah dalam pemeliharaannya.

b) Persyaratan Taktis.

(1) Dapat dioperasikan sebagai pengangkut personel


dengan kapasitas muat 10 s.d 33 orang, di daerah
belakang khususnya jalan-jalan yang telah diperkeras.

(2) Di atas jalan raya, dapat mencapai kecepatan 100


Km/jam dengan aman, tanpa menimbulkan
gangguan/kerusakan kendaraan.

3) Persyaratan Teknis.
a) Kendaraan 4 x 4 / 4 X 2.

b) Percepatan 5 tingkat 4 maju, 1 mundur.


c) Kap Body Hard Top.
d) Kemudi sebelah kanan.
e) Lapangan tinjau vertikal dan horizontal relatif luas.
f) Dilengkapi dengan lampu bahaya (alarm lamp), lampu kabut
dan alat pemadam api.
g) Menggunakan jenis ban tekanan tinggi diagonal.
15

h) Dilengkapi Buku Petunjuk Teknis dan Buku Petunjuk


Pemeliharaan.

i. Bus Besar 34 s.d. 52 tempat duduk.


1) Fungsi. Sebagai kendaraan pengangkut personel berkapasitas
s.d 52 tempat duduk.

2) Persyaratan Operasional.
a) Persyaratan Umum.

(1) Suku cadang mudah didapat dan untuk suku cadang


tertentu dapat ditukar alih dengan komponen lokal.
(2) Hemat dalam penggunaan bahan bakar dan pelumas
serta mudah memperolehnya.
(3) Mudah dalam pemeliharaannya.

b) Persyaratan Taktis.

(1) Dapat dioperasikan sebagai pengangkut personel


dengan kapasitas muat 34 s.d 52 orang, di daerah
belakang khususnya jalan-jalan yang telah diperkeras.

(2) Di atas jalan raya, dapat mencapai kecepatan 100


Km/jam dengan aman, tanpa menimbulkan
gangguan/kerusakan kendaraan.

3) Persyaratan Teknis.
a) Kendaraan 4 X 4 / 4 x 2.

b) Percepatan 5 tingkat : 4 maju, 1 mundur.


c) Kap Body Hard Top.
d) Kemudi sebelah kanan.
e) Lapangan tinjau vertikal dan horizontal relatif luas.
f) Dilengkapi dengan lampu bahaya (alarm lamp), lampu kabut
dan alat pemadam api.
16

g) Menggunakan jenis ban tekanan tinggi diagonal.


h) Dilengkapi Buku Petunjuk Teknis dan Buku Petunjuk
Pemeliharaan.

11. Syarat Syarat Type Ransus.


a. Kendaraan Penarik/Recovery.
1) Fungsi. Mengangkat Ran yang mengalami kecelakaan dan
menarik Ran yang rusak.

2) Persyaratan Operasional.
a) Persyaratan Umum.

(1) Suku cadang mudah didapat dan untuk suku cadang


tertentu dapat ditukar alih dengan komponen lokal.
(2) Hemat dalam penggunaan bahan bakar dan pelumas
serta mudah memperolehnya.

(3) Mudah dalam pemeliharaannya.

b) Persyaratan Taktis.

(1) Dapat dioperasikan untuk mengangkut Ran yang masuk


jurang/kali, menarik Ran yang dengan cara ditarik biasa
maupun digendong.

(2) Di atas jalan raya dapat dikemudikan dengan kecepatan


80 Km/jam tanpa menimbulkan gangguan/kerusakan
kendaraan.
(3) Dapat dioperasikan dengan lincah tanpa pengaruh
cuaca maupun kelas jalan serta keadaan medan secara
terus menerus selama 8 jam tanpa menimbulkan
gangguan/kerusakan kendaraan.

3) Persyaratan Teknis.
a) Kendaraan 4 X 4.
17

b) Dilengkapi sirine, lampu kabut, alarm lamp, lampu sinar jarak


0
jauh yang dapat diputar 360 (ke arah atas, bawah dan
samping kanan/kiri), winch muka/belakang.
c) Persyaratan dasar pada unit peralatan penarik Ran :
(1) Basic dari Truck 2 ½ Ton s.d 5 Ton.
(2) Terakit secara kokoh/kuat.
(3) Intrumen mudah dioperasikan dan mudah dalam
pemeliharaannya.
(4) Semua intrumen digerakkan secara mekanik.
(5) Boom (tangan pengangkat) dapat diper-panjang dan
diperpendek.
(6) Boom (tangan pengangkat) mampu mengangkat beban
10 Ton dengan gerakan vertikal maupun berputar arah
kanan/kiri selebar 90 0.
(7) Menggunakan ban anti slip, tubeless.
(8) Lir (Tali pengangkat) terbuat dari bahan logam/bahan
lain yang kuat, tahan lama.

(9) Pada boom dapat dipasang dengan mudah 2 – 4 buah


batang penyangga (body jack).
(10) Semua intrumen terlindung dari cuaca/anti karat.
(11) Pada kedua ujung belakang Ran, dapat
dipasang/dilepas dengan mudah alat penyangga.

d) Dilengkapi Buku Petunjuk Teknis dan Buku Petunjuk


Pemeliharaan.

b. Kendaraan Semi Trailer.


1) Fungsi. Alat penggangkut Ranpur, Peti kemas melalui lintas darat.

2) Persyaratan Operasional.
a) Persyaratan Umum.
18

(1) Suku cadang mudah didapat dan untuk suku cadang


tertentu dapat ditukar alih dengan komponen lokal.
(2) Hemat dalam penggunaan bahan bakar dan pelumas
serta mudah memperolehnya.

(3) Mudah dalam pemeliharaannya.

b) Persyaratan Taktis.

(1) Kecepatan di jalan raya dapat mencapai 60 Km/jam


bergerak lincah.

(2) Dilayani oleh 2 (dua) orang.


(3) Alat kemudi ringan.
(4) Kapasitas angkut  25 Ton.
(5) Kendaraan penarik dapat dilepas.

3) Persyaratan Teknis.
a) Kendaraan penarik 4 X 4.

b) Percepatan minimal 5 tingkat.

c) Roda ban anti slip, tubeless.


d) Dilengkapi sirine, lampu kabut, alarm lamp, alat pemadam api
dan winch.
e) Dimensi 12 X 2,5 X 1,1 m.
f) Dilengkapi songket penghubung dengan trailer untuk lampu
dan saluran rem.
g) Basic dari Truck 5 Ton ke atas.
h) Dilengkapi Buku Petunjuk Teknis dan Buku Petunjuk
Pemeliharaan.

c. Kendaraan Tanki Air/BBM.


1) Fungsi. Sarana angkutan air/bahan bakar.

2) Persyaratan Operasional.
19

a) Persyaratan Umum.

(1) Suku cadang mudah didapat dan untuk suku cadang


tertentu dapat ditukar alih dengan komponen lokal.
(2) Hemat dalam penggunaan bahan bakar dan pelumas
serta mudah memperolehnya.

(3) Mudah dalam pengoperasiannya dan peme-


liharaannya.

b) Persyaratan Taktis.

(1) Kecepatan di jalan raya dapat mencapai 80 Km/jam


bergerak lincah dan aman.

(2) Dilayani oleh 2 (dua) orang.


(3) Alat kemudi ringan.
(4) Kemampuan lintas medan.

3) Persyaratan Teknis.
a) Kendaraan 4 X 4.
b) Percepatan minimal 5 tingkat.
c) Roda ban kembang kasar, tubeless.

d) Dilengkapi winch, alat pemadam api dan lampu kabut.


e) Dilengkapi pompa air/BBM dan generator.
f) Kapasitas angkut  5.000 Liter.
g) Basic dari Truck 2 ½ Ton s.d 5 Ton.
h) Dilengkapi Buku Petunjuk Teknis dan Buku Petunjuk
Pemeliharaan.

d. Kendaraan Ambulance/Kereta Merta (Jenazah).


1) Fungsi.
a) Ran Ambulance untuk mengangkut orang sakit/ korban.

b) Ran Kereta Merta untuk mengangkut jenazah.

2) Persyaratan Operasional.
20

a) Persyaratan Umum.

(1) Suku cadang mudah didapat dan untuk suku cadang


tertentu dapat ditukar alih dengan komponen lokal.
(2) Hemat dalam penggunaan bahan bakar maupun
pelumas serta mudah memperolehnya.
(3) Mudah dalam pemeliharaannya.

b) Persyaratan Taktis.

(1) Ambulance maupun Ran Jenazah pada jalan raya dapat


dikemudikan dengan kecepatan 120 Km/Jam tanpa
menimbulkan gangguan/kelelahan pada pasien.

(2) Dapat dioperasikan dengan lincah dan stabil tanpa


terpengaruh cuaca kelas jalan dan keadaan medan
selama 8 jam terus menerus tanpa menimbulkan
gangguan/kerusakan kendaraan maupun pasien.

3) Persyaratan Teknis.
a) Kendaraan 4 X 4.

b) Dilengkapi sirine, lampu kabut, alarm lamp, dan alat


komunikasi.
c) Ran dirakit secara tertutup.
d) Dilengkapi tempat duduk untuk pengawal (kereta jenazah) dan
dokter/petugas (untuk Ambulance).
e) Dilengkapi tempat tidur pasien di atas rel khusus.

f) Dilengkapi AC, tempat obat-obatan serta alat-alat kedokteran


lain yang diperlukan.
g) Ran dilengkapi pegas (per) yang dapat menetralisir semua
bentuk goncangan kendaraan.
h) Menggunakan ban anti slip, tubeless.
i) Basic dari Truck ¼ Ton s.d 2 ½ Ton.
21

j) Dilengkapi Buku Petunjuk Teknis dan Buku Petunjuk


Pemeliharaan.

e. Mobil Unit Service/Mobil bengkel.


1) Fungsi. Memperbaiki materiil TNI AD yang rusak di lapangan
sehingga tidak perlu dikirim ke pangkalan untuk memperbaikinya.

2) Persyaratan Operasional.
a) Persyaratan Umum.
(1) Suku cadang mudah didapat dan untuk suku cadang
tertentu dapat ditukar alih dengan komponen lokal.
(2) Hemat dalam penggunaan bahan bakar maupun
pelumas serta mudah memperolehnya.
(3) Mudah dalam pemeliharaannya.

b) Persyaratan Taktis.
(1) Terpasang langsung di kendaraan pengangkut/ ditarik.
(2) Kendaraan pengangkut mempunyai daya jelajah/
bergerak dihampir semua medan.
(3) Mampu mengatasi kerusakan alat peralatan TNI AD di
lapangan.

(4) Pemakaian alat memerlukan prajurit yang telah dididik


(montir).

3) Persyaratan Teknis.
a) Kendaraan 4 x 4/4 x 2.
b) Memiliki beberapa kemampuan untuk melaksanakan
pekerjaan bengkel, antara lain :
(1) Membubut terbatas.
(2) Pelumas.
(3) Melaksanakan kerja las.
(4) Pengisian Accu (Charging).
22

(5) Pekerjaan kayu.


(6) Pekerjaan mekanik lainnya.
c) Roda ban.
d) Mesin diesel.
e) Basic dari Truck 2 ¾ Ton s.d 5 Ton.
f) Dilengkapi Buku Petunjuk Teknis dan Buku Petunjuk
Pemeliharaan.

BAB III

PERTIMBANGAN KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

12. Umum. Kendaraan bermotor terdapat beberapa bagian utama dalam suatu
rangkaian peralatan yang digunakan pada suatu kendaraan bermotor untuk
memungkinkan kendaraan itu jalan sendiri ( mobil ). Pertimbangan keuntungan dan

kerugian dititik beratkan pada bagian bagian utama kendaraan bermotor terdiri dari :
sistem sumber tenaga, sistem penyalur tenaga, sistem kelistrikan, sistem chasis dan bodi.

13. Keuntungan dan kerugian pada sumber tenaga.


a. Kontruksi. Kontruksi motor dilihat dari jumlah dan susunan silindernya
ada 4 macam :
1) Motor segaris.
2) Motor bentuk “V” (V – motor).
3) Motor bentuk bintang (motor radial).
4) Motor boxer (motor silinder berlawanan).

b. Sistem Pembakaran. Sistem pembakaran pada sumber tenaga terdiri dari


2 ( dua ) macam proses pembakaran.
23

1) Proses pembakaran dalam. Proses pembakarannya terjadi di dalam


motor itu sendiri.
a) Keuntungan :
(1) Redement tinggi.
tinggi.
(2) Konstruksi ringkas dan seder hana
(3) Relatif tidak berasap.
(4) Bahan bakar hemat.
(5) Menghidupkannya cepat.
(6) Kecepatan tinggi

b) Kerugian :
(1) Bahan bakar mahal.
(2) Pembakaran sulit.
(3) Pemeliharaan cukup rumit.

2) Proses pembakaran luar ( mesin uap ). Proses Pembakarannya


terjadi diluar motor itu sendiri.
a) Keuntungan :
(1) Bahan bakar relatif lebih murah.
(2) Pembakaran tidak sulit.
(3) Pemeliharaan sederhana.

b) Kerugian :
(1) Rendement rendah.

(2) Konstruksi besar/tidak praktis.


(3) Berasap.
(4) Menghidupkannya lama dan lambat.

14. Keuntungan dan kerugian pada Sistem Penyalur tenaga.


tenaga. Sistem penyalur
tenaga adalah rangkaian peralatan kendaraan yang menyalurkan / meneruskan putaran
motor sampai keroda-roda. Bagian sistem penyalur tenaga terdiri dari : Pesawat
penghubung ( kopling/clutch ), bak percepatan ( Transmission ), pembantu bak
24

percepatan ( transfer case ), Penghubung salib ( universal joint ), sumbu pemutar


( propeller shaft ), penggerak akhir ( final drive ), differensial, proses roda.

a. Pesawat penghubung ( kopling / clutch ). Pesawat penghubung pada


kendaraan bermotor gunanya untuk menghubungkan dan memutuskan putaran
motor ke bak percepatan. Macam macam pesawat penghubung :

1) Pesawat penghubung basah. Banyak digunakan pada kendaraan –


kendaraan yang menggunakan bak percepatan otomatis/semi otomatis.
Didalam pesawat penghubung ini diisi dengan hidrolik.
a) Keuntungan :
(1) Tarikan pada kendaraan lembut.
(2) Memudahkan bekerjanya bak percepatan.
b) Kerugian :
(1) Putaran motor tidak dapat 100 %.
(2) Tidak dapat distel.
(3) Bila terjadi kebocoran / kurang minyak tidak dapat
bekerja dengan sempurna, terutama pada jalan turun.

2) Pesawat penghubung kering. Kebanyakan kendaraan Militer TNI


AD menggunakan penghubung kering baik yang perpiring tunggal maupun
ganda.
a) Keuntungan :
(1) Putaran motor dapat 100 %.
(2) Dapat distel.
(3) Kuat.

b) Kerugian :
(1) Tarikan tidak dapat lembut.
(2) Konstruksi rumit.

b. Bak percepatan ( Transmission ). Bak percepatan gunanya untuk


menyalurkan putaran motor ke roda-roda dengan percepatannya
dikehendaki/dibutuhkan dan mundur. Macam macam bak percepatan :
25

1) Bak percepatan otomatis / semi otomatis . Banyak digunakan pada


kendaraan kecil ( sedan ) dan biasanya menggunakan pesawat penghubung
basah / hydrilik. Ranpur Saladin, Saracen dan ferret menggunakan bak
percepatan semi otomatis ( Wilson gear box )
a) Keuntungan :
(1) Pemindahan percepata otomatis dan cepat.
(2) Memudahkan bagi pengemudi.
b) Kerugian :
(1) Konstruksi rumit.
(2) Penggunaan minyak khusus.
(3) Pemeliharaan sulit.

2) Bak percepatan Sincromensh. Banyak digunakan pada kendaraan


Militer TNI AD baik yang kecil maupun yang besar. Susunan gigi gigi dalam
bak percepatan sincromensh dilengkapi dengan sliding gear ( gigi luncur ),
guna memudahkan penggantian percepatan.
a) Keuntungan :
(1) Pemindahan percepatan mudah.
(2) Gigi gigi lebih tahan lama.
(3) Memudahkan bagi pengemudi.
b) Kerugian :
(1) Konstruksi rumit.
(2) Bongkar pasang sulit.

3) Bak percepatan Double Clutch. Banyak digunakan pada kendaraan


lama dan jarang digunakan pada kendaraan TNI AD.
a) Keuntungan :
(1) Konstruksi sederhana.
(2) Bongkar pasang mudah.
b) Kerugian :
(1) Pemindahan percepatan sukar.
(2) Gigi-gigi lekas rusak.
(3) Menyulitkan pengemudi.
26

c. Bak pembantu percepatan ( transfer case ). Bak pembantu percepatan


adalah suatu unit pembantu pada bak percepatan, yang menyalurkan putarannya
ke roda roda. Gunanya bak pembantu percepatan adalah untuk memutarkan roda
– roda depan dan belakang bila dibutuhkan ( 4X4, 6 X 6 ) dan dapat untuk
dugunakan keperluan lain .
1) Keuntungan :
a) Yakin dapat melalui medan medan berat, licin, berlumpur dan
rintangan rintangan .
b) Dapat digunakan keperluan lain ( Lier, Power take off )

2) Kerugian :
a) Bila terlalu lama dugunakan motor panas.
b) Putaran motor tinggi.

d. Penghubung salib ( Universal Joint ). Gunanya penghubung salib adalah


untuk menghubungkan dua buah sumbu yang berputar sedangkan kedua sumbu
itu membentuk suatu sudut. Ada beberapa penghubung salib antara lain :
1) Penghubung salib biasa ( Cross Joint ). Digunakan pada kendaraan
kecil maupun besar dapat dan dapat menerima beban berat .
a) Keuntungan :
(1) Tahan lama.
(2) Mampu untuk tugas-tugas berat.

b) Kerugian :

(1) Pemasangan sulit.


(2) Pemeliharaan harus teliti.

2) Penghubung kenyal. Banyak digunakan pada kendaraan kecil


( sedan ) dan sudah jarang terlihat / digunakan.
a) Keuntungan :
(1) Pemasangan mudah.
(2) Tarikan lembut.
27

b) Kerugian :
(1) Tidak tahan lama.
(2) Lekas robek.

e. Sumbu pemutar ( Propeller shaft ). Sumbu pemutar yang meneruskan


putaran ke penggerak akhir ( Final drive ). Sumbu pemutar juga dilengkapi dengan
tabung geser ( slip joint ), gunanya untuk memungkinkan sumbu pemutar
memanjang dan memendek diwaktu pemegasan dan pemasangan. Ada beberapa
sumbu pemutar antara lain :
1) Sumbu pemutar pejal/masive. Banyak digunakan pada kendaraan
kecil ( sedan ) dan biasanya tertutup dalam selubung.
a) Keuntungan :
(1) Terlindung dari benturan langsung.
(2) Terlindung dari debu/kotoran dan air.

b) Kerugian :
(1) Terlalu berat.
(2) Bongkar pasang sukar

2) Sumbu pemutar Pipa/berongga. Banyak digunakan pada kendaraan


Militer yang kecil maupun yang besar.
a) Keuntungan ;
(1) Ringan.
(2) Pemeliharaan mudah.

b) Kerugian :
(1) Benturan langsung.
(2) Mudah dicuri.

f. Penggerak akhir ( final drive ). Penggerak akhir adalah suatu


mekanisme yang terdiri dari roda gigi pinyon dan roda gigi krona. Gunanya
untuk memberikan keuntungan mekanik pada motor. Hubungan gigi pinyon
dan gigi krona ini bermacam macam antara lain :.
28

1) Hubungan hypoid. Yang dimaksud dengan hubungan hypoid


Adalah letaknya gigi pinyon tidak berimpit dengan garis hati horisontal
roda gigi krona ( di bawah ). Banyak digunakan pada kendaraan
kendaraan kecil maupun besar yang beroda 4X2 dan 4X4 .
a) Keuntungan :
(1) Letak sumbu pemutar dapat rendah ( titik berat
kendaraan dapat rendah ).
(2) Tidak menimbulkan suara.
(3) Hubungan gigi gigi dapat lebih luas.

b) Kerugian :
(1) Menggunakan minyak khusus ( minyak hypoid ).
(2) Sumbu pemutar membentuk sudut yang besar.

2) Hubungan non hypoid. Yang dimaksud dengan hubungan


non hypoid adalah letaknya roda gigi pinyon berimpit dengan gigi
krona ( horisontal ).
a) Keuntungan :
(1) Pelumasan, minyak tidak khusus.
(2) Sumbu pemutar tidak membentuk sudut yang
besar.

b) Kerugian :
(1) Hubungan gigi pinyon dan krona tidak luas.
(2) Menimbulkan suara.

3) Hubungan reduksi ganda. Yang dimaksud dengan


hubungan reduksi ganda adalah bahwa mekanisme ini tidak hanya
terdiri dari sebuah roda gigi pinyon dan sebuah gigi krona, melainkan
masing masing ada dua buah ( dua gigi pinyon dan dua gigi krona ).
Banyak digunakan pada kendaraan kendaraan besar yang beroda
6X6.
a) Keuntungan :
29

(1) Mekanisme lebih besar.


(2) Kuat / kokoh.
(3) Dapa digunakan memutar peralatan lain.

b) Kerugian :
(1) Memerlukan tempat yang luas.
(2) Pengerjaan sukar (memerlukan alat alat khusus).

g. Differensial. Yang dimaksud dengan differensial adalah suatu unit


peralatan didalam gardan yang gunanya untuk memungkinkan dua poros
roda berputar sedangkan kecepatan tidak sama ( membelok ). Macam
macam differensial antara lain :
1) Differensial planetary. Differensial ini digunakan pada
semua kendaraan militer umum maupun kendaraan tempur.
a) Keuntungan :
(1) Konstruksi sederhana.
(2) Bongkar pasang mudah.

b) Kerugian :
(1) Dapat terjadi selip.

2) Differensial penguncian senyap ( no spin differensial ).


Pada kendaraan TNI AD yang menggunakan differensial ini hanya
pada Ranpur V-150. Digunakan hanya pada jalan yang lurus
Differensial ini hanya mengunci sedangkan pada belokan terlepas. Ini
disesuaikan dengan kemampuan Ranpur V-150 mengarungi air
meskipun tanpa baling baling.

a) Keuntungan :
(1) Tidak terjadi selip.
(2) Penguncian dan pelepasan penguncian otomatis.

b) Kerugian :
(1) Konstruksi rumit.
30

(2) Bila pegas menahan lemah, penguncian tidak


bekerja.

h. Poros roda ( axle shaft ). Poros inilah yang meneruskan putaran


dari differensial ke roda –roda . Ada beberapa macam poros roda antara
lain :
1) Poros roda tertutup. Poros roda ini berada dalam gardan
dan hampir semua kendaraan militer menggunakan poros
tertutup.
a) Keuntungan :
(1) Terlindung.
(2) Pelumasan mudah.

b) Kerugian :
(1) Bila ada gangguan sukar dicapai.
(2) Berat.

15. Keuntungan dan kerugian pada Kelistrikan.


Kelistrikan. Sistem Kelistrikan mobil bersumber
pada batery / arus batery digunakan untuk melayani komponen-komponen listrik pada
mobil yang terbagi atas empat lingkaran arus yaitu :

a. Lingkaran arus starter. Lingkaran arus starter ini mendapatkan arus


listrik dari batery yaitu dari tombol starter/kunci kontak, ke starter motor.
1) Motor starter over running clutch ( injak ).
Pada motor starter ini giginya dihubungkan dulu pada gigi roda penerus baru
diputar oleh angker
a) Keuntungan :
(1) Gigi motor starter tahan lama.
(2) Jarang terjadi kemacetan.

b) Kerugian :
(1) Terminal penghubungnya lekas rusak.

(2) Arus listrk besar.


31

2) Motor starter bendix. Motor starter ini giginya berputar dulu baru
dihubungkan pada gigi roda penerus.
a) Keuntungan :
(1) Tenaga putar besar.
(2) Konstruksi sederhana.

b) Kerugian :
(1) Gigi motor starter lekas aus.
(2) Sering terjadi kemacetan.

3) Motor starter solenoid switch. Motor starter ini giginya


dihubungkan pada gigi roda penerus terlebih dahulu ( magnit ) dan
putarannya diatur oleh solenoid itu sendiri.
a) Keuntungan :
(1) Gigi tahan lama, tidak lekas aus.
(2) Penggunaan arus listrik kecil/relatif kecil.

b) Kerugian :
(1) Konstruksi rumit.
(2) Membutuhkan ruangan yang besar.

b. Lingkaran arus pengapian. Lingkaran arus pengapian adalah


lingkaran arus listrik yang digunakan untuk memberi pengapian pada busi busi
untuk membakar gas. Arus listrik ini dapat bersumber dari batery dan ada yang
bersumber dari magnit.
1) Arus pengapian bersumber dari batery. Arus pengapin
bersumber dari batery banyak digunakan pada kendaraan Militer baik yang
kecil
maupun yang besar. Jalannya arus listrik adalah dari batery melalui amper
meter, kunci kontak, coil, distributor ( platina rotor ) ke busi-busi.
a) Keuntungan :
(1) Arus listrik stabil.
(2) Konstruksi sederhana.
32

b) Kerugian :
(1) Tergantung dari tenaga batery.
(2) Dapat dipengaruhi oleh alat-alat penolong lainnya.

2) Arus pengapian bersumber dari magnit. Arus pengapian ini


langsung dilayani oleh magnit itu sendiri setelah motor diputarkan.
Pengapian dengan magnit banyak digunakan pada kendaraan kecil ( sepeda
motor ) dan juga beberapa kendaraan tempur ( AMX – 13 ).
a) Keuntungan :
(1) Batery dapat digunakan unuk keperluan lain.
(2) Tidak terpengaruh alat penolong lainnya.

b) Kerugian :
(1) Tidak dapat dikontrol.
(2) Tidak stabil.

c. Lingkaran arus pengisian. Lingkaran arus pengisian gunanya adalah


untuk mengisi arus listrik pada batery. Arus pengisian ini dihasilkan oleh generator
DC atau generator AC.
1) Generator DC ( dynamo ). Dynamo adalah suatu unit peralatan
listrik yang merubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik. Tenaga listrik
yang dihasilkan oleh dynamo berupa listrik DC untuk mengisi batery, dimana
tegangan dan kuat arus listriknya diatur oleh regulator.
a) Keuntungan :
(1) Konstruksi sederhana.
(2) Pemeliharaan tidak sulit.

b) Kerugian :
(1) Pada putaran rendah kurang mampu menghasilkan
listrik.
(2) Kurang dapat menghasilkan arus listrik yang besar.
33

2) Generator AC ( Alternator ). Alternator ini berfungsi sama dengan


dynamo yaitu merubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik. Tenaga listrik

yang dihasilkan oleh alternator berupa arus listrik bolak balik ( AC ). untuk
menyearahkan arus bolak balik menjadi arus searah digunakan dioda-dioda
( perata / rectifier ).
a) Keuntungan :
(1) Pengisian stabil.
(2) Tahan panas dan lama.
(3) Arus listrik yang dihasilkan besar.

b) Kerugian :
(1) Konstruksi rumit.
(2) Banyk menggunakan dioda yang peka terhadap
hubungan pendek.

d. Lingkaran arus penolong. Lingkaran arus ini adalah semua instalasi


yang ada pada kendaraan yang gunanya untuk penerangan, klakson/horn, alat
instrumen dan alat khusus yang melengkapi kendaraan tersebut. Terdiri atas
beberapa lingkaran / instalasi yaitu :
1) Lingkaran penerangan.
2) Lingkaran signal
signal.
3) Linkaran klakson.
4) Lingkaran khusus.
a) Keuntungan :
- Makin banyak lingkaran penolong ini makin
menguntungkan bagi pemakai.

b) Kerugian :
- Makin banyak lingkaran penolong makin banyak/besar
tenaga listrik yang diperlukan.
34

16. Keuntungan dan kerugian pada Chasis dan bodi.


bodi. Yang dimaksud dengan
Sistem chasis adalah suatu kendaraan yang sudah dapat berjalan hanya belum
dilengkapi dengan bak muat dan kabin ( karoseri ).

a. Rangka / Frame dengan balok balok memanjang dan balok balok


melintang. Banyak digunakan pada kendaraan militer baik yang kecil maupun
yang besar ( Jeep , Truk dan lain lain ).
1) Keuntungan :
a) Kuat dan kokoh.
b) Bila terjadi perubahan karena benturan mudah diperbaiki.
.
2) Kerugian :
a) Berat.
b) Memerlukan pemeliharaan tersendiri.

b. Rumah rumah tidak berangka ( Hull ). Rumah – rumah tidak berangka ini
digunakan pada kendaraan kecil ( sedan, Jeep, dan lain lain ) dan pada kendaraan
tempur.
1) Keuntungan :
a) Terlindung ( pada Ranpur ).
b) Tidak bersuara.
c) Pemeliharaan mudah.
.
2) Kerugian :
a) Bila terjadi perubahan karena benturan sulit diperbaiki.
b) Benturan kuat berbahaya bagi kendaran kecil.

c. Pesawat Kemudi. Pesawat kemudi pada kendaraan gunanya untuk


memberi arah. Pesawat kemudi yang digunakan pada kendaraan ada 2 ( dua )
macam yaitu :
35

1) Pesawat kemudi mekanik. Pesawat kemudi mekanik ini banyak


digunakan pada kendaraan kecil maupun besar dan bekerjanya mekanik
penuh.
a) Keuntungan.
(1) Konstruksi sederhana.
(2) Bongkar pasang mudah.
.
b) Kerugian :
(1) Pengemudi berat.
(2) Getaran langsung.

2) Pesawat kemudi hydrolik. Pesawat kemudi hydrolik ini adalah


mekanik dibantu dengan hydrolik ( Power steering ) guna meringankan
pengemudi. Banyak digunakan pada kendaraan militer yang besar, berat
dan juga pada kendaraan tempur.
a) Keuntungan.
(1) Pengemudian ringan.
(2) Geteran kecil.
.
b) Kerugian :
(1) Konstruksi rumit dan bila ada kebocoran, pengemudian
berat.
(2) Pemeliharaan sukar.

d. Pesawat Rem. Pesawat Rem pada kendaraan gunanya untuk


memberhentikan atau melambatkan jalannya kendaraan. Macam pesawat Rem
ada 2 ( dua ) macam yaitu :
1) Rem Mekanik. Rem mekanik digunakan hanya pada waktu
kendaraan parkir dan mengerem tromol pada sumbu pemutaran atau ada
juga tromol roda-roda. Rem mekanik ini disebut juga rem tangan.
a) Keuntungan.
(1) Konstruksi sedaerhana.
(2) Bongkar pasang mudah.
.
36

b) Kerugian :
(1) Pengereman berat.
(2) Kampas rem cepat aus.

2) Rem Hydrolik. Rem hydrolik ini bekerjanya menggunakan oli/minyak


rem untuk menekan sepatu sepatu rem atau piringan piringan rem pada
roda-roda. Pada kendaraan militer yang besar dan berat, rem hydrolik ini
ada yang menggunakan sistem penguatan pengereman ( Power brake

sistem ) yaitu : Sistem air over hydrolik dan sistem hydrovac. Kedua sistem
ini gunanya untuk membantu meringankan pengemudi pada waktu
menginjak pedal rem dan menguatkan pengereman.
a) Keuntungan.
(1) Injakan pada pedal rem ringan.
(2) Pengereman sempurna /kuat.
(3) Pengereman tidak mengejut.
.
b) Kerugian :
(1) Bila ada kebocoran Pengereman berat dan tidak dapat
berfungsi.
(2) Pemeliharaan sukar.

3) Rem Angin. Rem angin ini bekerjanya menggunakan rem angin


penuh untuk menekan sepatu sepatu rem atau piringan piringan rem pada
roda-roda, perantaraan membran membran rem. Kendaraan militer yang
masih menggunakan rem angin ini adalah jenis jenis truck .
a) Keuntungan.
(1) Bekerjanya lebih cepat.
(2) Pengereman lebih kuat.
.
b) Kerugian :
(1) Pengereman tidak dapat lembut.
(2) Tangki udara harus penuh ( motor harus hidup ).
37

e. Sistem pemegasan. Sistem pemegasan gunanya untuk mencegah


timbulnya gerakan/ayunan pada kendaraan yang ditimbulkan oleh permukaan jalan
yang tidak rata. Sistem pemegasan ini ada beberapa macam yaitu :
1) Pegas daun. Banyak digunakan pada kendaraan ringan dan berat
dibantu oleh penahan kejut.
a) Keuntungan.
(1) Kuat / kokoh.
(2) Dapat memikul beban yang berat.

(3) Dapat menyalurkan daya dorong.


.
b) Kerugian :
(1) Kaku.
(2) Memerlukan tempat luas.

2) Pegas Spiral ( Coil spring ). Pegas spiral banyak digunakan pada


kendaraan kecil dibantu oleh penahan kejut. Pada kendaraan berat
( Ranpur ) pegas spiral ini digunakan ganda dan dibantu oleh beberapa
panahan kejut. ( Contoh Truck Unimog, Ranpur saladin dan lain lain ).
a) Keuntungan.
(1) Tidak memerlukan ruangan yang besar .
(2) Pemegasan lembut.
.
b) Kerugian :
(1) Tidak dapat meneruskan daya dorong.
(2) Menggunakan banyak tenaga kejut.

3) Pegas batang puntiran ( Torsion bar ). Pegas batang puntiran ini


banyak digunakan pada kendaraan tempur dan sifatnya hanya membantu
pemegasan pegas spiral. ( Contoh Ranpur Panser dan Tank ).
a) Keuntungan.
(1) Pemegasan lembut .
(2) Dapat distel.
38

.
b) Kerugian :

(1) Puntiran atau pemegasan terbatas


(2) Mudah patah

4) Roda ( wheel / velg ) dan ban. Roda (Wheel ) adalah tempat


duduknya ban dan konstruksinya bermacam-macam,antara lain : Roda
Cakram ( biasa ), roda cakram dengan penguncian ring, roda terbagi
dengan penguncian mur/baut.

a) Roda Cakram. Banyak digunakan pada kendaraan-


kendaraan kecil dan sedang. ( contoh Jeep, truk unimog dan lain lain)

(1) Keuntungan :
(a) Ban tidak mudah lepas.
(b) Ringan.
.
(2) Kerugian :
(a) Bongkar sukar.
(b) Masang sukar

b) Roda Cakram dengan penguncian ring. Banyak digunakan


pada kendaraan-kendaraan sedang dan berat. ( contoh Truck Cargo,
Toyota dan lain lain)
(1) Keuntungan :
(a) Bongkar pasang mudah.
(b) Tidak merusak ban.
.
(2) Kerugian :
(a) Ring mudah loncat.
(b) Bila ban kempes, mudah lepas.
39

. c) Roda terbagi dengan penguncian mur baut. Banyak


digunakan pada kendaraan-kendaraan berat dan Ranpur. ( contoh
Saladi, Saracen dan lain lain)
(1) Keuntungan :
(a) Bongkar pasang mudah.
(b) Tidak merusak ban.
.
(2) Kerugian :
(a) Berat.
(b) Pemeliharaan yang teliti.

d) Band ( tires) . Band – band yang digunakan oleh kendaraan-


kendaraan militer terdiri dari band standard band tempur. Kedua type
band ini sama, hanya pada konstruksi pembuatannya berbeda. Ban
standard digunakan pada kendaraan kendaraan militer biasa. Ban
tempur digunakan pada kendaraan tempur dimana konstruksinya
dibedakan dengan band standard yaitu : Lebih kuat dan tahan
berjalan kempes dalam jarak tertentu. Lebih berat dan telapaknya
lebih besar mencapai sisi band ( slide walls ).

(1) Keuntungan :
(a) Dalam keadaan kempes masih dapat berjalan.
(b) Kuat dan tahan lama.
(c) Tidak mudah slip.
.
(2) Kerugian :
(a) Berat.
(b) Harga mahal.
40

BAB IV
KEKHUSUSAN DAN KEMAMPUAN

17. Umum. Untuk memilki daya gempur yang hebat dari suatu satuan sangat
dipengaruhi oleh daya gerak dan daya tembak, sedangkan fungsi peralatan Angkatan
Darat adalah menunjang tercapainya kedua daya tersebut. Mengingat kondisi dan situasi
segala aspek yang ada, sampai saat ini maih diperlukan pertimbangan teknis dalam
penggunaan pemeliharaan serta modifikasi guna mendukung salah satu dari daya
tersebut yaitu daya gerak. Dalam bahasan berikut akan membahas kekhususan dan
kemampuan terhadap kendaraan angkutan militer umum, kendaraan khusus dan
kendaraan tempur.

18. Kendaraan angkutan militer umum.


a. Kekhususan Kendaraan angkutan militer umum. Kekhususan
Kendaraan angkutan militer umum adalah kendaraan yang khusus digunakan oleh
militer untuk mengangkut orang / personel atau barang/ perlengkapan dan dapat
digunakan di daerah belakang dan daerah depan/medan medan yang berat.
Jenisnya adalah sepeda motor, truck ¼ ton, 21/2 ton, dan 3 ton keatas.

b. Kemampuan Kendaraan angkutan militer umum.


1) Semua roda dapat digerakan ( 4 X 4, 6 X 6 ).
2) Bertenaga relatif besar.
3) Pelindung radiator dan lampu -lampu yang kokoh.
4) Bemper yang kuat.
5) Mempunyai alat-alat penolong ( Lier, Power take off ).
6) Kemampuan menanjak dan menurun yang relatif besar.
7) Kemampuan mengarungi air.
8) Bebas dasar maksimum ( ground clearance ) besar.

19. Kendaraan khusus.


41

a. Kekhususan Kendaraan khusus. Kekhususan Kendaraan khusus adalah


semua kendaraan yang dirancang secara khusus dan untuk melaksanakan tugas
tugas khusus didaerah depan maupun belakang. Jenis jenis kendaraan khusus
adalah sebagai berikut :
1) Kendaraan Tanki air / minyak.
2) Kendaraan pemadam kebakaran.
3) Kendaraan unit-unit satmo
4) Kendaraan Timhar/unit service.
5) Fork Lift.
6) Kendaraan Derak/Recovery.
7) Kendaraan Ambulance.
9) Kendaraan Jembatan Zeni.
10) Kendaraan Patroli dan lain-lain.

b. RAHASIA
Kemampuan Kendaraan khusus.
1) Semua roda dapat digerakan ( 4 X 4, 6 X 6 ).

2) Bertenaga relatif besar.


3) Pelindung radiator dan lampu -lampu yang kokoh.
4) Bemper yang kuat.
5) Mempunyai alat-alat penolong ( Lier, Power take off ).
6) Kemampuan menanjak dan menurun yang relatif besar.
7) Kemampuan mengarungi air.
8) Bebas dasar maksimum ( ground clearance ) besar.

BAB V
PENUTUP

20. Penutup. Demikian Naskah Sekolah ini disusun sebagai bahan ajaran dan
dijadikan pedoman bagi Gadik dan Siswa dalam proses belajar mengajar Pertimbangan
teknis kendaraan Umum.
42

Direktur Peralatan

Subagiyo, S.E., M.M.


Brigadir Jenderal TNI

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai