Anda di halaman 1dari 3

TUGAS ETIKA PROFESI GIZI

“Asuhan Gizi Kasus TBC”

Dosen Pengampu :
Edmon, S.K.M.,M.Kes

Disusun Oleh :
Alvina Rasheeda Basri
1911223010

Program Studi Gizi


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas
2021
KASUS TBC

Ny.N umur 35 tahun, TB 155, BB 52 kg, di rawat di RS karena diagnosa TB paru, dengan keluhan
batuk-batuk lebih dari 1 bulan, riwayat batuk darah. Dalam 1 bulan terakhir nafsu makan menurun
dan sering tidak mau makan. Hasil pemeriksaan : GDS (Gula Dalam Sewaktu) : 140 mg/dL, Leukosit
: 5.220 /mm3, eritrosit : 4.940.000 /mm 3, trombosit : 284 /mm 3, Hb : 10 gr/dL, albumin :3,5 mg/%,
BTA +, TD : 110/70 mmHg, nadi : 98x/menit, suhu : 38 oC, pernafasan : 20x/menit. Secara fisik
pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis. Pengobatan yang diberikan Stretomicin, dan
INH. Punya kebiasaan makan 3 x sehari dan kurang menyukai sayur. Hasil Recall 24 jam selama
sakit nafsu makan menurun, mual, nyeri pada perut, saat awal masuk RS didapatkan energi 60%,
karbohidrat 60%, protein 43%, lemak 70% dari kebutuhan.

Nama : Ny. N
Usia : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal : 19 April 2021
Diagnosa Medis : TB Paru

ASESMEN GIZI
1. Antropometri
TB : 155 cm
BB : 52 kg
IMT : 21,64 kg/m2(Normal)
2. Biokimia
GDS : 140 mg/dL (tinggi) BTA : + (ada bakteri)
Leukosit : 5.220 /mm3 (normal) TD : 110/70 mmHg
Eritrosit : 4.940.000 /mm3 (normal)
(normal) Nadi : 98x / menit (normal)
Trombosit : 284 /mm3 (normal) Suhu : 38oC (tinggi)
Hb : 10 gr/dL (rendah) Pernapasan : 20x / menit (normal)
3. Klinis/Fisik
Klinis : Batuk-batuk lebih dari 1 bulan, nafsu makan menurun, mual, nyeri pada perut, dan
demam.
Fisik : Kesadaran compos mentis (kesadaran normal).
4. Riwayat Gizi
Alergi makan : -
Pola Makan : Sering tidak mau makan, asupan awal pasien energi 60%, karbohidrat 60%,
protein 43%, lemak 70% dari kebutuhan.
5. Pengobatan : Diberikan Stretomicin, dan INH
6. Riwayat Personal : Batuk darah

DIAGNOSA GIZI
Klinis
NC 2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi khusus (P) berkaitan dengan nafsu makan
menurun, mual, dan demam (E) ditandai dengan kadar GDS : 140 mg/dL (tinggi), Hb :
10 gr/dL (rendah) dan suhu badan : 38oC (tinggi) (S).
Asupan
NI 1.2 Asupan energi inadekuat (P) berkaitan dengan kurangnya nafsu makan (E) ditandai
dengan asupan energi sebesar 60 % (S).
NI 5.3 Asupan karbohidrat, protein, dan lemak inadekuat (P) berkaitan dengan kurangnya
nafsu makan (E) ditandai dengan asupan karbohidrat : 60%, protein : 43 %, dan lemak :
70% (S).
Perilaku
NB 1.1 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi (P) berkaitan dengan krangnya
edukasi atau informasi terkait makanan dan gizi (E) ditandai dengan sering tidak mau
makan (S).

INTERVENSI GIZI
Tujuan
1. Memberikan makanan tinggi energi, karbohidrat dan protein serta cukup lemak secara bertahap
sesuai dengan kemampuan pasien untuk mencapai keadaan gizi optimal.
2. Mengurangi makanan yang mengandung GDS tinggi.
3. Meningkatkan kadar Hb agar mendekati normal.
4. Meningkatkan kadar albumin agar mendekati normal.

Prinsip Diet
1. TKTP 3. Kebutuhan lemak sedang yaitu 20 %
2. Makanan lunak 4. Kebutuhan KH tinggi yaitu 60 %
3. Diberikan melalui oral 5. Makanan mudah dicerna, tidak
4. Pemberian makan 3 x sehari, 2 x merangsang saluran cerna
selingan 6. Batasi cairan
7. Cukup vitamin dan mineral
Syarat Diet 8. Makanan yang diberikan dalam bentuk
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan lunak
2. Kebutuhan protein tinggi yaitu 2-2,5 9. Fe yang diberikan tinggi untuk
gram/kgBB meningkatkan kadar Hb

MONITORING DAN EVALUASI


Parameter Target Pelaksanaan
Mempertahankan BB agar Setiap hari
Antropometri
tidak turun (stabil)
Asupan makan Mencapai 80-100 % Setiap hari
Demam dan batuk darah Setiap hari
Fisik/klinis
berkurang
Kadar Hb, albumin, GDS Setiap hari
Biokimia
mendekati normal
Makan dengan makanan Setiap hari
Pengetahuan
beragam dan teratur

Anda mungkin juga menyukai