Anda di halaman 1dari 16

Ujian Tengah Semester Teori Komunikasi

Pemaparan Fenomena Komunikasi Dipengaruhi Teknologi Digital

Dosen Pengampu:
Novita Maulida

Disusun Oleh:

PRODI ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS MATARAM
2021/2022
DAFTAR ISI

BAB I.....................................................................................................................................3
Pendahuluan...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................3
1. 3 Tujuan Makalah...........................................................................................................3
1.4 Manfaat Makalah..........................................................................................................3
BAB II....................................................................................................................................4
Pembahasan............................................................................................................................4
2.1 Perkembangan Komunikasi di Tengah Kemajuan Era Digital.....................................4
2.1.1 Sejarah Teknologi Komunikasi.............................................................................5
2.1.2 Manfaat Teknologi Komunikasi dan Informasi.....................................................5
2.2 Perkembangan Komunikasi Melalui Teknologi Digital Jika Dikaji Menggunakan
Beberapa Teori...................................................................................................................7
2.2.1 Teori Uncertainty Reduction (Ketidakpastian)......................................................7
2.2.2 Teori Interaksi Simbolik......................................................................................12
2.2.3 Teori Manajemen Privasi Komunikasi (Communication Private Management
Theory)..........................................................................................................................13
BAB III.................................................................................................................................14
Kesimpulan..........................................................................................................................14
Daftar Pustaka......................................................................................................................16
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Komunikasi merupakan suatu kegiatan atau aktifitas pertukaran pesan atau
informasi dari orang lain. Cara berkomunikasi pertama kali diajarkan oleh ibu kepada
anaknya. Bahasa yang diajarkan ibu kepada anak disebut bahasa ibu. Bahasa ibu bisa
berupa bahasa Indonesia, bahasa Melayu, bahasa Inggris atau bahasa lainnya. Melalui
komunikasi seseorang dapat menyampaikan aspirasi mereka atau ide – ide mereka serta
saling bertukar pikiran.
Seiring berkembangnya zaman, Ilmu pengetahuan berjasa mengubah
perkembangan teknologi komunikasi menjadi semakin canggih. Teknologi komunikasi
memungkinkan informasi dapat menyebar luas dalam waktu singkat. Perkembangan
teknologi komunikasi sangat menguntungkan karena dapat mengurangi jarak dan waktu
dan
media komunikasi pun ikut berkembang. Jika dahulu kita melihat orang – orang
melakukan komunikasi menggunaka surat ataupin telepon umum. Maka, dapat dilihat pada
zaman kini semua orang dapat melakukan komunikasi bahkan antar negara tanpa harus
menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan pesannya. Berdasarkan uraian diatas
maka, makalah ini akan membahas mengenai bagaimana latar belakang perubahan
komunikasi yang diakibatkan oleh media digital dan juga bagaiman perkembangan
komunikasi di masa modern ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana komunikasi dipengaruhi oleh teknologi media digital?
2. Bagaimana kaitan perkembangan komunikasi melalui teknologi digital jika dikaji
menggunakan teori :
a. Teori Pengurangan Ketidakpahaman (Uncertainty Reduction)
b. Teori Interaksi Simbolik
c. Teori Manajemen Privasi Komunikasi (Communication Private
Management Theory)
1. 3 Tujuan Makalah
Pemaparan makalah ini bertujuan untuk melihat bagaimana perkembangan
komunikasi dimasa modern dengan dipengaruhi oleh teknologi dan media social pada
masa kini.
1.4 Manfaat Makalah
1. Manfaat Akademis: Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan
sumbangan ilmu dalam bidang komunikasi.
2. Manfaat Praktis : Diharapkan dapat menjadi rujukan dallam melihat suatu fenomena
dimasyarakat terkait dengan beberapa pembahasan studi kasus.

BAB II

Pembahasan

2.1 Perkembangan Komunikasi di Tengah Kemajuan Era Digital


Manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki ketergantungan terhadap orang
lain, membutuhkan interaksi dengan lingkungan. Interaksi ini salah satunya melalui
komunikasi. Seiring majunya teknologi, komunikasi antar-manusia semakin lama terus
berkembang. Jika sebelumnya manusia berkomunikasi secara lisan, kini mulai dapat
dilakukan dengan telegraf, telepon, faksimili, email, sms, telekonferensi, dan sebagainya.
Semakin kekinian, proses komunikasi menjadi lebih praktis. Kehidupan manusia yang
bermula dari kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa dikategorikan sangat
modern. Di jaman yang semakin canggihnya teknologi informasi dan komunikasi yang
berkembang saat sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang
praktis. Teknologi informasi dan komunikasi adalah sesuatu yang bermanfaat untuk
mempermudah semua aspek kehidupan manusia. Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa
terlepas dari teknologi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh masyarakat
menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih.
Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi. Penggunaan
teknologi oleh masyarakat menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih.
Komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya, kini
dengan teknologi segalanya menjadi sangat cepat dan seakan tanpa jarak. Kita bisa
mengetahui peristiwa yang sedang terjadi di daerah lain atau bahkan di negara lain,
misalnya Amerika Serikat walaupun kita berada di Indonesia. Salah satunya dalam bidang
teknologi komunikasi seperti adanya smartphone dan internet, membuat manusia semakin
meningkatkan cara komunikasinya. Berbagai macam media untuk berkomunikasi pun
hadir untuk memudahkan manusia berinteraksi. Seiring dengan perkembangan zaman,
teknologi internet sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat, hal inilah yang melahirkan
media sosial.
Media sosial merupakan media online, yaitu media yang hanya ada dengan
menggunakan internet dimana para penggunanya bisa menuangkan ide, mengekspresikan
diri, dan menggunakan sesuai dengan kebutuhannya. Kehadiran media sosial memberikan
kemudahan bagi manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Pesatnya laju penetrasi
penggunaan teknologi informasi didukung juga oleh berkembangnya infrastruktur
telekomunikasi, khususnya layanan data. Jika sepuluh tahun lalu jaringan yang tersedia
belum melayani data dengan kecepatan tinggi, saat ini hampir seluruh wilayah Indonesia
sudah terjangkau jaringan generasi ketiga (3G) maupun generasi keempat (4G).
Meningkatnya pembangunan infrastruktur jaringan mendorong masyarakat dapat dengan
mudah mencoba berbagai aplikasi dan konten digital baru yang tersedia. Jika sebelumnya
layanan telepon langsung dan pesan singkat (Short Messaging Service — SMS) banyak
digunakan, saat ini layanan yang lebih banyak digunakan adalah aplikasi-aplikasi instant
messaging, panggilan telepon melalui internet (Voice Over Internet Protocol - VoIP), dan
tentunya media sosial.1
2.1.1 Sejarah Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi untuk menyampaikan informasi telah bergulir sejak zaman
prasejarah. Awalnya, komunikasi menggunakan suara dengusan dan isyarat tangan. Lalu,
berkembang sampai sekarang yang menggunakan peralatan komunikasi lebih modern.
1. Masa Prasejarah (... sampai 3000 SM) Di zaman prasejarah, manusia purba
berkomunikasi melalui informasi di dinding-dinding gua. Mereka menceritakan
pengalaman berburu dan binatang buruannya. Mereka melukis untuk mewakili berbagai
hal yang hendak dikatakan. Obrolan di antara manusia masih sebatas dengusan, bahasa
isyarat, dan gerakan tangan.
2. Masa Sejarah (3000 SM sampai dengan 1400 M) Di masa sejarah, teknologi
komunikasi berevolusi menjadi lebih baik. Proses menggambar di dinding gua masih
berlangsung. Namun, berkembang lagi caranya dengan menggunakan simbol seperti pada
masa kehidupan Bangsa Sumeria yang memakai huruf piktograf di era 3000 SM. Lalu,
periode 2900 SM muncul huruf hieroglif oleh bangsa Mesir kuno. Di tahun 1570-1045
SM, sistem menulis ikut berkembang pada masa dinasti Shang di Cina. Masuk ke masa
tahun 500 SM, bangsa Mesir kuno memakai pohon papyrus sebagai kertas. Serat papyrus
ditulisi beragam informasi.Selanjutnya, Tsai Lun dari bangsa Cina menemukan kertas dari
serat bambu dan memungkinkan sistem pencetakan memakai blok kayu yang ditoreh dan
dilumuri tinta.
3. Masa Modern (1400 M - sekarang) Pada masa modern teknologi komunikasi
telah memungkinkan informasi bisa menyebar sangat luas. Di masa ini ditemukan koran,
telegraf, telepon, mesin ketik, radio, televisi, hingga internet yang memudahkan orang
berkomunikasi sekaligus menyampaikan informasi lebih cepat.2
2.1.2 Manfaat Teknologi Komunikasi dan Informasi.
Teknologi komunikasi dan informasi adalah teknologi yang dibutuhkan untuk
mengolah informasi dengan menggunakan komputer elektronik, perangkat komunikasi dan
aplikasi perangkat lunak untuk mengkonversi, menyimpan, melindungi, memproses,
mengirimkan, dan memanggil kembali informasi kapanpun dan dimanapun.Kehadiran
beragam teknologi komunikasi dan informasi yang digunakan saat ini bukanlah hasil kerja
semalam seperti legenda pembangunan Candi Prambanan. Melainkan hasil kerja selama
1
Anonymous.2018. “Gambaran pemanfaatan teknologi informasi di Indonesia” dapat diakses di
https://r3.rappler.com/indonesia/gaya-hidup/193791-perkembangan-teknologi-informasi-digital-internet
2
Ilham Choirul Anwar.2021.” Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi” dapat
diakses di
https://tirto.id/sejarah-perkembangan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-gaJs
berabad-abad lamanya yang dilakukan oleh para ahli. Melalui sejarah perkembangan
teknologi komunikasi dan sejarah perkembangan teknologi informasi, terlihat bahwa
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dari waktu ke waktu berjalan dengan
yang sangat cepat. Jika di masa lalu proses penyebarluasan informasi kepada khalayak luas
dilakukan secara tradisional atau menggunakan teknologi tradisional, maka di era
informasi dan digital seperti sekarang proses penyebarluasan informasi dilakukan melalui
teknologi baru yang jauh 4 lebih canggih. Informasi pun dapat dikirimkan dalam berbagai
macam bentuk seperti teks atau gambar dan melalui berbagai peralatan teknologi informasi
dan komunikasi seperti telepon pintar, televisi, dan media komunikasi
modernlainnya.Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat cepat ini
tentunya memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Berbagai bidang
kehidupan manusia kini mulai menerapkan berbagai perangkat berteknologi baru guna
memudahkan komunikasi dan pekerjaan. Adapun manfaat dari perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi bagi manusia adalah sebagai berikut :
1. Berkomunikasi menjadi lebih mudah dan cepat Manfaat dari perkembangan
teknologi dan informasi yang pertama adalah memudahkan dan mempercepat komunikasi.
Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi baru telah menimbulkan revolusi
komunikasi di seluruh dunia. Di masa lalu, dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk
memperoleh atau mengirimkan pesan kepada orang lain.Kini, komunikasi dapat dilakukan
dengan sangat mudah dan cepat berkat adanya internet sebagai media komunikasi. Melalui
koneksi internet yang cepat, kita dapat berkomunikasi melalui surat elektronik, konferensi
video, dan lain-lain secara cepat sehingga menghemat waktu dan biaya.
2. Memudahkan akses informasi Selain memberikan kemudahan dalam
berkomunikasi, kehadiran internet juga memberikan kemudahan dalam mengakses
informasi. Kini kita dengan mudah dapat mengakses dan memperoleh jenis-jenis informasi
maupun jenis-jenis berita dengan mudah kapanpun dan dimanapun. Kemudahan
mengakses informasi memberi dampak pada semakin meningkatnya pengetahuan yang kita
miliki.
3. Mempersingkat waktu dan memangkas biaya Dalam dunia industri, waktu dan
biaya sangat penting dalam produksi. Sebelum adanya teknologi komunikasi dan
informasi, produksi dilakukan secara manual serta membutuhkan waktu dan biaya yang
tidak sedikit karena sepenuhnya bergantung pada tenaga manusia.Setelah kehadiran
teknologi komunikasi dan informasi, produksi dapat dilakukan setiap hari, cepat dan biaya
pun dapat dipangkas. Hal ini sekaligus dapat meningkatkan laba bagi setiap perusahaan.
4. Proses perdagangan dilakukan secara elektronik Dalam dunia bisnis,
perdagangan adalah kegiatan pertukaran, pembelian, dan penjualan berbagai macam
komoditas kepada sejumlah besar orang yang melibatkan pergerakan dari satu tempat ke
tempat lain. Sebelum adanya teknologi komunikasi dan informasi, perdagangan dilakukan
secara barter atau bertukar barang. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi, perdagangan kini dapat dilakukan secara elektronik atau e-commerce. E-
commerce memegang peran yang sangat penting dalam ekonomi, karena didalamnya
terkandung proses perdagangan yang memungkinkan konsumen untuk mencari dan
membeli produk secara daring (elektronik).3
2.2 Perkembangan Komunikasi Melalui Teknologi Digital Jika Dikaji Menggunakan
Beberapa Teori

2.2.1 Teori Uncertainty Reduction (Ketidakpastian)


Teori Pengurangan Ketidakpastian (Uncertainty Reduction Theory) dipelopori oleh
Charles Berger dan Ricard Calabresse pada tahun 1975. Berger dan Calabresse (dalam
West dan Turner, 2013: 173-175) menyatakan bahwa komunikasi merupakan alat untuk
mengurangi ketidakpastian seseorang terutama bagi orang-orang yang belum saling
mengenal satu sama lain, sehingga saat ketidakpastian itu berkurang maka akan tercipta
suasana yang kondusif untuk pengembangan hubungan interpersonal. Ada dua jenis
ketidakpastian yang mungkin dialami seseorang yaitu ketidakpastian kognitif atau
cognitive uncertainty dan ketidakpastian perilaku atau behavioral uncertainty, bahwa
ketidakpastian kognitif merujuk pada tingkat ketidakpastian tentang keyakinan atau sikap
seseorang. Sedangkan ketidakpastian perilaku berkaitan dengan seberapa jauh kita dapat
memperkirakan perilaku pada situasi tertentu. Namun demikian, ketidakpastian merupakan
kondisi yang dapat menyebabkan timbulnya rasa tidak nyaman bagi orang-orang ang
mengalaminya. Oleh karena itu mereka akan terdorong untuk berusaha mengurangi
ketidakpastian tersebut. Menurut Em Griffin (2011:125) terdapat tiga faktor yang
mendorong seseorang untuk mengurangi ketidakpastian yang dialaminya, yaitu: (a)
mengantisipasi interaksi selanjutnya karena akan bertemu lagi dengan orang tersebut, (b)
adanya nilai insentif karena ia merasa orang tersebut memiliki sesuatu yang diinginkan, (c)
adanya sikap yang menyimpang dari orang yang baru dikenalnya tersebut.4
Dengan pemparan diatas dapat dilihat bahwa teori pengurangan ketidakpastian
merupakan noda satu teori komunikasi yang membahas mengenai strategi untuk
mengurangi ketidakpastian kognitif dan perilaku dengan pencarian informasi menempuh
komunikasi dengan orang lain. Ketidakpastian kognitif merujuk kepada tingkat
ketidakpastian yang dihubungan dengan keyakinan dan sikap tersebut. Ketidakpastian
perilaku merujuk kepada tingkat ketidakpastian yang dihubungkan dengan perilaku orang
mengalami ketidakpastian dalam latar interpersonal, ketika berhadapan dengan orang yang
baru diketahuinya, seseorang cenderung tidak memiliki rumusan yang akurat terhadap
orang tersebut. Ketidakpastian adalah kondisi yang tidak mengenakkan, menimbulkan
stress secara kognitif. Ketika orang asing bertemu, perhatian utama mereka adalah untuk
mengurangi ketidakpastian mereka atau meningkatkan prediktabilitas. Ketika bertemu
dengan orang baru, seseorang akan membikin dugaan awal berdasar persepsinya.
3
Bahtiar.2018.” TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI “ dapat diakses di
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1728012&val=18625&title=TEKNOLOGI
%20KOMUNIKASI%20DAN%20INFORMASI
4
Indonesia Periode Pemberangkatan and others, ‘STRATEGI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
DALAM SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL (Studi Fenomenologi Pada Peserta On The Job Training
Program Ke Jepang Dari PT. Hitachi Construction Machinery’, Komunikasi PROFETIK, 8.2 (2009), 65–79
<https://media.neliti.com/media/publications/224288-strategi-pengurangan-ketidakpastian-dala.pdf
%0Awww.hitachi-c-m.com,>.
Contoh Studi Kasus Teori Pengurangan Ketidakpastian (Uncertainty Reduction
Theory)
Dalam bidang teknologi teori ini kerap kali digunakan untuk melihat beberapa
kasus yang berasal dari media masa. Contohnya Dibandingkan dengan perdagangan
konvensional, bisnis online atau ecommerce lebih banyak memiliki kecenderungan risiko
dari kedua belah pihak, baik pihak penjual maupun pembeli. Menurut Kaufman et.al dalam
e-commerce secara umum menciptakan ketidakpastian karena tidak lengkapnya informasi
dan tidak pastinya kualitas produk yang akan digunakan konsumen. Hal ini terjadi karena
adanya hambatan jarak dari pihak penjual maupun pembeli online. Sehingga kedekatannya
sulit didapatkan satu sama lain. Di dalam penelitian oleh Rashad Yazdanifard et.al,
ditemukan bahwa terdapat beberapa risiko yang menyebabkan kecemasan dan
ketidakpastian dari perdagangan online yaitu risk in the channel, risk in the transaction,
social risk. Pada penelitian lain oleh Chatterjee & Datta 2008, disajikan data yang
berkaitan dengan kecemasan konsumen dalam e-commerce, data tersebut yakni: 65%
konsumen e-commerce menghindari keranjang dalam pembelian online, dengan kata lain
tidak menyelesaikan transaksi pembelian [Forrester Research], 75% konsumen e-
commerce waspada terhadap transaksi online dan lebih mencari lisensi untuk memproteksi
transaksi yang akan dilakukan [Verisign SSL Information Center], konsumen e-commerce
waspada terhadap penipuan dari pernjualnya [Anti-Phising Work Group], dan 87%
konsumen ecommerce khawatir terhadap informasi dan transaksi menggunakan kartu
kredit yang dilakukan secara online (Chatterjee & Datta, 2008Sebelum muncul media
sosial, e-commerce pada umumnya dilakukan pada marketplace seperti Amazon.com,
Ebay.com, Tokopedia.com, dan lain-lain. Tetapi, dengan munculnya media sosial, semua
transaksi itu terfasilitasi dalam satu media sosial yaitu Instagram. Instagram digunakan
sebagai media penjualannya, yang sekaligus menjadi fokus penelitian ini. Instagram
merupakan aplikasi telepon genggam yang memungkinkan penggunanya untuk mengambil
gambar, memanipulasi gambar, dan membagi hasil foto secara instan kepada pengguna
internet lain. Tercatat pada tahun 2016 lalu, Instagram memfasilitasi pebisnis online
dengan meluncurkan fitur Profil Instagram bisnis yang memungkinkan pebisnis untuk
melakukan tracking progress penjualannya di Instagram. Dari fitur itulah didapatkan data
mengenai perkembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) di Indonesia yang mengarahkan
bisnis dari situs web ke Instagram. Sebanyak 49% UKM setuju bahwa Instgram lebih
penting daripada web, 43% menempatkan Instagram sebagai platfirm terpenting untuk
kelanjutan kesuksesan berbisnis, 66% UKM setuju bahwa Instagam membantu dalam
emncari pelanggan di kota dan negara lain, 62% pendiri usaha menemukan inspirasi dari
usaha lain di instagram. Dari data yang sudah tersaji, menunjukkan adanya perbedaan
kondisi bahwa e-commerce sebelumnya memunculkan berbagai kecemasan dan
ketidakpastian dari dalam diri baik penjual maupun pembeli, dan kini ecommerce justru
banyak diminati dan kecemasan seperti yang disajikan dalam data diatas tidak muncul pada
fenomena bisnis online di era sekarang.
Berikut delapan aksioma Berger untuk mengkaji permasalahan jual beli secara
online:
1. Verbal Communication: Given the high level of uncertainty present at the onset
of the entry phase, as the amount of verbal communication between strangers increases, the
level of uncertainty for each interactant in the relationship will decrease. As uncertainty is
further reduced, the amount of verbal communication will increase.
2. Nonverbal Warmth: As nonverbal affiliative expressiveness increases,
uncertainty levels will decrease in an initial interaction situation. In addition, decreases in
uncertainty level will cause increases in nonverbal affiliative expressiveness.
3. Information Seeking: High levels of uncertainty cause increases in information-
seeking behavior. As uncertainty levels decline, information-seeking behavior decreases.
4. Self Disclosure: High levels of uncertainty in a relationship cause decreases in
the intimacy level of communication content. Low levels of uncertainty produce high
levels of intimacy.
5. Reciprocity: High levels of uncertainty produce high rates of reciprocity. Low
levels of uncertainty produce low levels of reciprocity.
6. Similarity: Similarities between persons reduce uncertainty, while dissimilarities
produce increases in uncertainty.
7. Liking: Increases in uncertainty level produce decreases in liking; decreases in
uncertainty produce increases in liking
8. Shared Networks: Shared communication networks reduce uncertainty, while
lack of shared networks increases uncertainty. (Berger, 2012) 5
A. Verbal Communication Berger menjelaskan mengenai komunikasi verbal yang
dimunculkan ketika berkomunikasi dengan orang asing. Aksioma ini menjelaskan ketika
komunikasi verbal meningkat dan sering dilakukan, maka ketidakpastian menurun
(Berger, 2012). Hal ini terjadi karena semakin lama komunikasi verbal dilakukan, akan
membuat seseorang menemukan hal yang membuat komunikasinya berjalan dengan apa
adanya, dan lebih percaya diri. Praktiknya dalam dunia bisnis online menggunakan
Instagram, ketika komunikasi verbal dilakukan secara terus menerus, akan membuat
konsumen nantinya lebih mengerti mengenai apa yang ditawarkan penjual, dan rasa yakin
konsumen terhadap produk yang dijual akun bisnis tersebut akan senantiasa meningkat.
B. Nonverbal Warmth Pada proses komunikasi secara umum, kedekatan nonverbal
sangat lah penting untuk mengurangi rasa ketidakpastian dalam diri berkomunikasi,
berinteraksi dengan konsumennya. Terlebih lagi perdagangan online ini terkadang tidak
memungkinkan untuk penjual dan pembelinya melakukan komunikasi secara langsung.
Semua dilakukan secara online menggunakan media sosial, atau aplikasi messanger yang
digunakan pelaku bisnis. Komunikasi secara langsung di dalam bisnis online hanya terjadi
jika pelaku bisnis melakukan sistem COD (Cash on Delivery) yaitu pembayaran langsung
5
Handayani Dwi.2019. “PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN PELAKU BISNIS FASHION ONLINE
MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI SURAKARTA” dapat diakses di
https://www.jurnalkommas.com/docs/Jurnal%20D025051.pdf
ketika barang diantar oleh pemiliknya, tanpa bantuan jasa pengiriman barang. Hal ini
terjadi ketika seseorang berkomunikasi, orang yang merasakan ketidakpastian atau
kebingungan akan cenderung tidak 10 menunjukkan ekspresi, namun sebaliknya jika orang
merasa yakin, orang tersebut cenderung banyak memberikan ekspresi kepada lawan bicara
secara otomatis orang akan menunjukkan ekspresi yang jelas ketika berkomunikasi, seperti
contoh menganggukkan kepala, atau menggelengkan kepala, dan berbagai macam ekspresi
lainnya, yang mengindikasikan tidak ada ketidakpastian dalam diri. Dalam praktiknya,
ekspresi ini bisa ditemukan pada komunikasi langsung. Jika dalam hal jual beli, nonverbal
warmth akan bisa ditemui ketika penjual berinteraksi secara langsung dengan
konsumennya, tanpa menggunakan suatu media tertentu. Meskipun karena kemajuan
teknologi, media online sudah memberikan fitur ekspresi yaitu emoticon, sticker, animasi,
dan lain-lain yang tersedia di telepon genggam. Akan tetapi praktiknya, orang cenderung
bisa membohongi diri. Seperti contoh ketika berkomunikasi secara online dan orang
tersebut merasa kecewa, orang dapat memberikan emoticon yang tidak menunjukkan rasa
kecewanya sama sekali. Hal ini yang menjadikan nonverbal warmth menurut hasil
penelitian, tidak bisa diterapkan untuk mengurangi ketidakpastian dalam bisnis online.
C. Information Seeking Penting dalam berbisnis secara online untuk meningkatkan
kemampuan pelaku bisnis dalam menangkap secara kompleks informasi yang disampaikan
oleh konsumen selama berjualan secara online. Terlebih lagi, proses pertukaran informasi
yang terjadi antara penjual dan pembeli terjadi di dunia maya. Pada komunikasi langsung,
masih banyak terjadi perbedaan persepsi antara komunikator dan komunikan dengan
berbagai faktor. Terlebih lagi pada komunikasi tidak langsung, informasi tidak mudah
ditangkap karena adanya perbedaan pemaknaan atau persepsi, dan gangguan lainAksioma
ini juga bisa menjadi salah satu alternatif cara untuk pelaku bisnis online lain khususnya
pelaku bisnis online menggunakan Instagram, sebagai solusi pengurangan ketidakpastian
dalam dirinya.
D. Self Disclosure Ketika seseorang merasakan ketidakpastian dengan lawan
bicaranya, maka tingkat kedekatannya dengan lawan bicara sedikit berkurang. Hal ini
sangat berpengaruh pada keakraban dengan lawan bicaranya kelak. Kedekatan dengan
konsumennya meningkatkan kepastian ketika berjualan secara online. Dapat ditarik
kesimpulan sekaligus membuktikan bahwa self disclosure yang terjadi ketika
berkomunikasi dengan konsumen di dunia bisnis online mengurangi ketidakpastian yang
dirasakan. Walaupun pada praktiknya memang keakraban atau kedekatan yang terjadi
tidak seintim pertemanan dengan sahabat, relasinya hanya sebatas pada hubungan bisnis
saja, namun keintiman pembicaraan tetap dirasakan antara pelaku bisnis online dengan
konsumennya.
E. Reciprocity Aksioma reciprocity menurut Charles Berger akan dapat dilihat dari
tingkat seseorang menanggapi informasi yang telah disampaikan. Ketika seseorang
merasakan adanya ketidakpastian atau keraguan ketika berkomunikasi dengan orang asing,
orang tersebut akan cenderung 12 memberikan banyak tanggapan untuk memperoleh
kepastian. Dapat disimpulkan bahwa tingginya timbal balik yang terjadi akan cenderung
memiliki dampak pada berkurangnya rasa ketidakpastian dalam diri seseorang.
F. Similarity Dalam Aksioma (Berger, 2012) menyatakan, “Similarities between
persons reduce uncertainty, while dissimilarities produce increases in uncertainty.” Fokus
pada aksioma ini adalah ketika komunikator berinteraksi dengan komunikasi yang
memiliki kesamaan di berbagai bidang, seperti kesamaan kepribadian, kesamaan hobi, dan
kesamaan lainnya dengan orang asing, akan mengurangi rasa ketidakpastian dalam diri.
Dengan kesamaan tersebut, seorang komunikator akan dengan mudah memprediksi
bagaimana seharusnya bersikap kemudian. Ketika kesamaan antara dua belah pihak sudah
dapat ditemukan, maka komunikasi akan berjalan dengan baik. Dalam kaitannya dengan
dunia bisnis secara online, jika merujuk pada aksioma Berger, maka seharusnya
komunikasi yang dibutuhkan dalam penjualan online melalui Instagram ini akan merujuk
pada aksioma tersebut, dimana seorang penjual harus memiliki kesamaan kepribadian
dengan pembeli online. Sehingga komunikasi antar keduanya bisa berjalan baik. Akan
tetapi, yang terjadi dalam dunia bisnis online yaitu seorang penjual tidak mencari
kesamaan dulu terhadap konsumennya ketika berkomunikasi. Oleh karena itu, aksioma ini
tidak memiliki kecenderungan dampak untuk mengurangi ketidakpastian pelaku bisnis
online menggunakan Instagram.
G. Liking, demi mengurangi ketidakpastian ketika berkomunikasi dengan orang
asing, hal yang dilakukan oleh pelaku bisnis online untuk mengurangi ketidakpastiannya
yaitu dengan meningkatkan ketertarikan dengan komunikan. “Increases in uncertainty level
produce decreases in liking; decreases in uncertainty produce increases in liking,” menurut
(Berger, 2012). Komunikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsumen. Dengan
meningkatkan ketertarikan terhadap konsumen, menurut aksioma Berger hal itu akan
berpengaruh pada penurunan ketidakpastian yang dirasakan oleh komunikator.
Peningkatakan ketertarikan dalam bisnis online bisa dinilai ketika konsumen dan penjual
saling mengungkapkan ketertarikan atau ketergantungan terhadap barang yang ditawarkan.
Akan tetapi dalam praktik berbisnis online, penelitian menunjukkan bahwa komunikator
tidak perlu mengungkapkan rasa ketergantungannya terhadap konsumen untuk mengurangi
kecemasan bisnisnya.
H. Shared Networks Shared networks merupakan salah satu aksioma yang sesegera
mungkin akan dimasukan dalam aksioma Berger mengenai Uncertainty Reduction. shared
communication networks akan mengurangi ketidakpastian yang dialami seseorang.
Sebaliknya, kurangnya shared communication networks lebih menambah rasa
ketidakpastian yang dialami. Berdasarkan hasil penelitian, shared networks ini sangat
berdampak pada pengurangan ketidakpastian apakah barangnya bisa diterima oleh
konsumen atau tidak. Hal ini sangat berdampak karena semakin luas jaringan komunikasi
yang dilakukan oleh pelaku bisnis online semakin luas pula produk yang ia tawarkan itu
dikenal konsumen. Semakin luas komunikasi dilakukan, akan mengurangi ketidakpastian
yang dirasakan oleh pelaku bisnis online menggunakan Instagram. Hal ini terjadi karena
semua serba modern dan jaringan komunikasi luas menggunakan produk internet yaitu
media sosial akan membantu suksesnya penjualan secara online.
Kesimpulan Terdapat delapan aksioma yang dikemukan Berger yaitu verbal
communication, nonverbal warmth, information seeking, self disclosure, reciprocity,
similarity, liking, shared networks yang merupakan basic cause dari ketidakpastian yang
harus dimunculkan pelaku bisnis online ketika bertemu dengan konsumen barunya.
Ditemukan bahwa tidak semua dapat diterapkan ketika melakukan bisnis secara online
menggunakan media sosial Instagram. Beberapa aksioma tersebut berdasarkan hasil
wawancara dengan informan, memang perlu diatasi dengan skill komunikasi yang baik
dengan konsumennya.
2.2.2 Teori Interaksi Simbolik
Teori interaksi simbolik merupakan teori yang dibangun oleh George Herbert Mead
yang menekankan pada hubungan antara simbol dan interaksi. Ralph Larossa dan Donald
C. Reitzes mengatakan bahwa interaksi simbolik adalah sebuah kerangka referensi untuk
memahami bagaimana manusia, bersama dengan orang lainnya, menciptakan dunia
simbolik dan bagaimana dunia ini, sebaliknya membentuk perilaku manusia (West &
Turner, 2008, hal.96). Ralph Larossa dan Donald C. Reitzes (dalam West & Turner, 2008)
juga mengatakan bahwa adanya tujuh asumsi di dalam tiga tema besar yaitu: 1. Pentingnya
makna bagi perilaku manusia 2. Pentingnya konsep mengenal diri 3. Hubungan antara
individu dengan masyarakat. Teori interaksi simbolik berpegang bahwa individu
membentuk makna melalui proses komunikasi karena makna tidak bersifat intrinsik
terhadap apapun sehingga makna penting bagi perilaku manusia. Tema ini mendukung tiga
asumsi interaksi simbolik dari Herbert Blumer yaitu manusia bertindak terhadap manusia
lainnya berdasarkan makna yang diberikan orang lain kepada mereka, makna diciptakan
dalam interaksi manusia, dan makna dimodifikasi melalui proses interpretif (West &
Turner, 2008). 6
Contoh Studi Kasus Teori Interaksi Simbolik
Seperti pemaparan diatas dijelaskan bahwa teori interaksi simbolik mengangkat
tiga tema besar yaitu pentingnya makna bagi perilaku manusia, pentingnya konsep diri, dan
hubungan antara individu dan masyarakat. Berhubungan dengan teknologi disini akan
lebih difokuskan ke konsep diri. Jadi, dapat dilihat dewasa kini hamper seluruh masyarakat
dunia menggunakan social media untuk berkomunikasi. Contohnya seperti Instagram, di
instagram kita dapat mengekspos wajah kita ke internet. Korelasi dengan teori ini Interaksi
yang terjadi antara komunikator dengan teman di Instagra, baik teman sekelas, kakak
kelas, keluarga, maupun kekasih diasumsikan dapat mengembangkan konsep diri sehingga
komunikator menunjukkan bagaimana konsep dirinya di Instagram. Pemahaman akan
konsep diri sendiri yang terbentuk dan dikembangkan terus menerus nantinya akan
mempengaruhi bagaimana komunikator berperilaku. Konsep diri berperan dalam
komunikasi interpersonal yaitu keterbukaan diri yaitu open area, blind area, hidden area,
dan unknown area.7 Namun harus diperhatikan mungkin adanya hambatan ataupun
beberapa faktor lain yang membuat komunikator tidak menunjukkan konsep dirinya seperti
6
Fransisca Vivi Shintaviana.2016. “Konsep Diri Dalam Interaksi Simbolik” Dapat diakses melalui
http://e-journal.uajy.ac.id/6427/2/KOM104119.pdf
7
Sintia Handayani and Shinta Mayasari, ‘Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Komunikasi
Interpersonal Pada Siswa The Correlation of Self Concept With Interpersonal Communication’, Jurnal
Bimbingan Konseling, 7.3 (2019), 1–15
<http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ALIB/article/view/19039/13573> .
aktivitas yang kurang di Instagram dan keterbukaan diri sebagai seorang pengguna
Instagra, dimana unknown area adalah area yang subjek sendiri tidak ketahui.
2.2.3 Teori Manajemen Privasi Komunikasi (Communication Private Management
Theory)
Teori Manajemen Privasi Komunikasi (Communication Privacy Management –
CPM) dikembangkan oleh Sandra Petronio (2002). Ia menyatakan bahwa CPM
adalah teori praktis yang didesain untuk menjelaskan isu-isu “keseharian” seperti yang
digambarkan dalam kegiatan kita sehari-hari. Ketika kita bertemu dengan berbagai macam
orang dalam kehidupan – rekan sekerja, teman sekelas, anggota keluarga, teman sekamar,
dan seterusnya – kita terlibat di dalam negosiasi kompleks antara privasi dan keterbukaan.
Memutuskan apa yang akan diungkapkan dan apa yang harus dirahasiakan bukanlah
keputusan yang dapat langsung diambil, melainkan merupakan tindakan penyeimbangan
yang berlangsung secara terus-menerus.8
Kita berusaha untuk menimbang tuntutan-tuntutan situasi dengan kebutuhan kita
dan orang lain yang ada disekitar kita. Privasi merupakan hal yang penting bagi kita karena
hal ini memungkinkan kita untuk merasa terpisah dari orang lain. Hal ini memberikan kita
perasaan bahwa kita adalah pemilik sah dari informasi mengenai diri kita. Ada risiko yang
dapat muncul dari pembukaan kepada orang yang salah, membuka diri pada saat yang
tidak tepat, mengatakan terlalu banyak tentang diri kita sendiri, atau berkompromi dengan
orang lain. Di lain pihak, pembukaan dapat memberikan keuntungan yang besar, kita dapat
meningkatkan kontrol sosial, memvalidasi perspektif kita, dan menjadi lebih intim dengan
pasangan kita dalam suatu hubungan ketika kita membuka diri. Keseimbangan antara
privasi dan pembukaan memiliki makna karena hal ini sangat penting terhadap cara kita
mengelola hubungan-hubungan kita. Munculnya teori manajemen privasi komunikasi ini
menarik karena tiga alasan. Yang pertama, teori ini adalah pemikiran yang terkini dalam
disiplin ilmu komunikasi. Munculnya teori baru memberikan gambaran akan hidupnya
komunikasi sebagai bidang ilmu. Kedua, fakta bahwa CPM bertumbuh secara khusus dari
fokus terhadap komunikasi. Ini bukti akan kematangan dan pertumbuhan bidang ilmu
komunikasi.9

Contoh Studi Kasus Teori Manajemen Privasi Komunikasi

Teori Manajemen Privasi Komunikasi dari Sandra Petronio, harusnya komunikator


memiliki pertimbangan dan pilihan peraturan sendiri mengenai apa yang harus dikatakan,
dan apa yang harus disimpan dari publik. Kita harus mempertimbangkan dan mengatur
pesan yang kita produksi, kita bagikan dan kita redistribusikan ke khalayak luas. Jika
melihat banyak kasus tidak bijaknya seseorang bermedia sosial bukan disebabkan oleh
pendidikan rendah atau tingginya tetapi terkait dengan mental penggunanya. Beberapa

8
Njotorahardjo, F. (n.d.). Manajemen Komunikasi Privasi Seorang Mantan Pria Simpanan.
Retrieved June 29, 2020, from https://media.neliti.com/media/publications/82272-ID-manajemen-
komunikasi-privasi-seorang-man.pdf
9
Anonymous.2017.”Apa yang dimaksudh dengan teori manajemen privasi komunikasi” dapat
diakses di https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-teori-manajemen-privasi-
komunikasi-communication-privacy-management-cpm/9011
contoh kasus menunjukan bahwa potensi bisa dialami siapa saja yang menggunakan media
sosial melewati batas hukum dan etika.
Misalnya, keanehan judul dan isi ketidakjelasan sumber, ketidakjelasan link media
yang dipakainya sensasional dan kerap provokatif serta sejumlah penanda lainnya.
Meskipun demikian, hoaks kerap mudah diterima orang karena seringkali pandai
memanfaatkan psikologis orang yang dilanda kenyamanan, ketidakpastian, kekecewaan,
sehingga kerapa abai dengan batas privasi komunikasi yang seharusnya dijaga dan
dikelola. Jadi, bijaklah dalam bermedia sosial. Gunakan manajemen privasi komunikasi
disaat hendak menyampaikan pesan kepada khalayak luas, karena dengan adanya
Manajemen Privasi Komunikasi membuat kita akan selalu memiliki kontrol diri (self-
control) atas seluruh pesan yang kita bagikan di media sosial yang kita punya, dan jangan
menebar berita hoaks dari sumber yang tidak jelas kemudian, berikan edukasi bermedia
sosial secara baik dan relevan kepada khalayak.10

BAB III

Kesimpulan

3.1 Kesimpulan
Perkembengan komunikasi diantara masyarakat dengan adanya teknologi memang
sangat membantu masyarakat masa dimasa kini. Namun, setelah dikaji terdapat beberapa
teori yang berkorelasi dengan adanya komunikasi dan juga perkembangan teknologi.
Dengan adanya beberapa teori tersebut kita dapat melihat beberapa perspektif atau

10
Anonymous.2020.”Teori Manajemen Privasi Komunikasi” dapat di akses
http://komuniasik.com/teori-manajemen-privasi-komunikasi/
pandangan dari berbagai teori tersebut. Mulai dampak positif hingga dampak negative
yang ditimbulkan dengan adanya kemajuan teknologi media masa kini tersebut.
Proses komunikasi yang dilakukan jadi semakin mudah dan cepat serta memiliki
keakuratan pesan dan dipahami sesuai dengan maksud dari penyampai pesan
(komunikator). Begitu juga halnya dalam penyebaran informasi, berbagai kejadian
dibelahan dunia dalam waktu singkat dan cepat dapat diketahui oleh seluruh masyarakat
dunia. Juga sangat mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat secara social dan mampu
melahirkan suatu konsep baru. Sehingga perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi semakin mempermudah urusan masnusia dalam berbagai hal, mulai pendidikan,
social, kerja, ekonomi dan informasi. Disamping itu, kemajuan teknologi juga berimplikasi
terhadap hal-hal negative dan melanggar norma-norma agama dan social. Bahkan pada
kasus tertentu ikut melahirkan kelompok kriminalitas yang memanfaatkan sarana teknologi
untuk memudahkan aktifitas kriminalnya.
Daftar Pustaka

Anonymous.2018. “Gambaran pemanfaatan teknologi informasi di Indonesia”


dapat diakses di
https://r3.rappler.com/indonesia/gaya-hidup/193791-perkembangan-teknologi-informasi-
digital-internet Diakses pada Kamis, 7 Oktober 2021
Ilham Choirul Anwar.2021.”Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi” dapat diakses di link
https://tirto.id/sejarah-perkembangan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-gaJs Diakses
pada Kamis, 7 Oktober 2021
Anonymous.2020.”Teori Manajemen Privasi Komunikasi” dapat di akses
http://komuniasik.com/teori-manajemen-privasi-komunikasi/ Diakses pada Kamis, 7
Oktober 2021.
Handayani Dwi.2019. “Pengurangan Ketidakpastian Pelaku Bisnis Fashion Online
Menggunakan Media Sosial Instagram Di Surakarta” dapat diakses di
https://www.jurnalkommas.com/docs/Jurnal%20D025051.pdf Diakses pada Kamis, 7
Oktober 2021
Fransisca Vivi Shintaviana.2016. “Konsep Diri Dalam Interaksi Simbolik” Dapat
diakses melalui http://e-journal.uajy.ac.id/6427/2/KOM104119.pdf Diakses pada Kamis, 7
Oktober 2021
Sintia Handayani And Shinta Mayasari, ‘Hubungan Antara Konsep Diri Dengan
Komunikasi Interpersonal Pada Siswa The Correlation Of Self Concept With Interpersonal
Communication’, Jurnal Bimbingan Konseling, 7.3 (2019), 1–15
<Http://Jurnal.Fkip.Unila.Ac.Id/Index.Php/Alib/Article/View/19039/13573>. Diakses Pada
Kamis, 7 Oktober 2021.
Njotorahardjo, F. (n.d.). Manajemen Komunikasi Privasi Seorang Mantan Pria
Simpanan. Retrieved June 29, 2020, dapat diakses di
https://media.neliti.com/media/publications/82272-ID-manajemen-komunikasi-privasi-
seorang-man.pdf di akses pada Kamis, 7 Oktober 2021
Anonymous.2017.”Apa yang dimaksud dengan teori manajemen privasi
komunikasi” dapat diakses di https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-teori-
manajemen-privasi-komunikasi-communication-privacy-management-cpm/9011
Bahtiar.2018.”Teknologi Komunikasi Dan Informasi“ diakses di
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1728012&val=18625&title=TEKNOLOGI%20KOMUNIKASI%20DAN
%20INFORMASI. Diakses pada Jumat, 8 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai