Anda di halaman 1dari 3

Overview :

Dari Jurnal : Energy Security In Europe Edited By Kacper Szulecki Divergent Perceptions
And Policy Challenges

Mengenai Tantangan Dari Luar Kebijakan Eropa: Perspektif Kritis Pada Energi
Keamanan

Dalam jurnal dijelaskan bahwa penulis melihat akan adanya perubahan atau
pergeseran terhadapa penekanan prioritas energy utama di Uni Eropa (EU). Selama lima
tahun kebelakang Uni Eropa (EU) melihat untuk biaya efisiensi dan pasokan energi
kompetitif, tumbuh dari krisis Eurozone. Pada saat Perjanjian Paris 2015, Eropa menegaskan
komitmennya untuk dekarbonisasi jangka panjang. Setelah proposal 'Energy Union', diajukan
pada tahun 2014, pengatur energi eksternal dan internal berada di dalam upaya untuk
mengatasi ketegangan pada dua tingkat. Selanjutnya berfokus pada studi tentang kebijakan
Uni Eropa pada gas (Landry 2015), yang dimana telah difokuskan oleh Uni Eropa dan
dianggap penting dalam keamanan. Sebagai keamanan, gas yang dihasilkan melalui adanya
hubungan kerja sama mengenai antar-gas da nada lima proses untuk dikategorikan sebagai
keamanan gas:

(1) yang memajukan energi community acquisiter, yang dihasilkan secara hukum di
antara Negara Bagian-Negara Bagian ini (MS) dan ini memungkinkan sistem pertahanan luar
negeri (MS) dan sistem pertahanan luar negri euensi lebih penting untuk menghubungkan ke
wilayah berbahaya; euiterania dan sangat penting lainnya ke wilayah berbahaya; (3)
Kompleks interoperability yang meliputi harmonis prosedur dan hubungan teknis dari sistem
gas Uni Eropa melalui peningkatan perdagangan gas (umum aturan perdagangan gas) dan
kemampuan transit (kode jaringan umum) dan secara keseluruhan standardisasi standar gas
(acuan kondisi referensi dan unit, parameter berkisar); (4) protec tion dari pasokan gas
melalui tindakan pencegahan (pasar - atau tindakan pencegahan) (atau tindakan pencegahan)
berdasar non-pasar tergantung pada tingkat krisis); dan (5) moderasi permintaan gas melalui
pengurangan pola konsumsi gas dengan bantuan rasionalisasi dan langkah modernisasi (pada
kedua sisi ER dan produksi produser) dan melalui penggantian sumber gas.

Pembentukan aliran gas, terlihat oleh mode accom dan flexibly yang dimana
sistemnya bertukar kapasitas gas dalam sistem gas Uni Eropa dalam situasi krisis gas,
dianggap sebagai representasi simbolis seluruh strategi Uni Eropa untuk keamanan dan telah
digambarkan mengemukakan bahwa di jantung strategi Uni Eropa untuk keamanan gas, ada
trio processual of interkonkonedness-interoperabilitas-perlindungan. Trio ini, di bawah
payung proses koordinasi, bekerja untuk memberikan infrastruktur yang diperlukan, kondisi
prosedural dan fungsional (Inse grated bersama-sama dalam pasar energi Internal untuk
akomodasi Gas) dari perlindungan dan tindakan pencegahan Dikirim oleh cess pro.
Pelindung dan langkah-langkah pencegahan secara eksplisit dirancang untuk mengembalikan
gas yang hilang mengalir dalam situasi krisis gas. Proses moderasi dianggap sebagai
tambahan untuk trio ini berkaitan dengan kemampuan teknis dan kapasitas pengurangan dan
penggantian mea sures untuk mengatasi situasi krisis gas

Critical Review :

1. Menulis menjelaskan bahwa saat ini Eropa atau Uni Eropa (EU) mulai berfokus
terhadap lingkungan mereka dan telah ditinjau sejak 5 tahun yang lalu. Dan dapat dilihat
bahwa EU telah menyerahkan proposal “Energi Unio” ke Prancis pada tahun 2015. Dapat
dipahami bahwa di era kontemporer seperti sekarang, sumber energi merupakan salah satu
aspek penting dalam kebijakan luar negeri serta kebijakan keamanan nasional. Negara
melihat keamanan energi sama pentingnya seperti keamanan militer dan ekonomi. Kebijakan
energi telah menjadi tidak terpisahkan dari kebijakan luar negeri dan kebijakan keamanan.
Jadi strategi Energy Union dilakukan oleh EU untuk memperlihatkan langkah – langkah
pertahanan dalam segi keamanan.

2. Di jelaskan dalam tulisan penulis bahwa Eropa mulai mengalami kriris energy. Hal
tersebut saya rasa benar dikarenakan banyak pemberitaan yang memberitakan mengenai
krisis gas yang dilanda oleh warga eropa yang dimana banyak yang menyatakan bahwa krisis
energi di Eropa kian gawat dan harga gas alam yang melonjak membuat jutaan orang yang
tinggal di blok tersebut terancam tidak memiliki akses listrik yang mumpuni selama musim
dingin nanti. Diberitakan melalui CNBC bahwa Harga gas alam di Eropa enam kali lebih
tinggi dari tahun lalu dan sekitar empat kali lebih tinggi dari musim semi lalu. Ini disebabkan
meningkatnya permintaan secara global ketika banyak negara mulai kembali roda
perekonomian mereka dan keluar dari lockdown terkait pandemi. Musim dingin yang lebih
panjang tahun lalu dan persaingan dari negara-negara Asia Timur untuk gas juga
mempengaruhi kenaikan harga. Sementara itu ada juga masalah di ujung pasokan. Masalah
muncul akibat perawatan yang tertunda dan investasi yang lebih sedikit dari biasanya. Harga
gas ini pada gilirannya menentukan harga di pasar listrik, karena lebih dari seperlima listrik
Eropa berasal dari gas alam.

Kesimpulan
Kajian yang dibahas dalam buku tersebut lebih difkuskan untuk melihat bagaimana
kondisi keamanan di Uni Eropa dan juga lebih berfokus pada emisi gas yang sedang dilanda
krisis. Dalam hal ini memang telah dapat dilihat bahwa krisis gas terjadi dikarenakan adanya
pandemic yang menyebabkan EU kesusahan dalam mendapatkan pasokan gas dari impor
sehingga harga mengalami kenaikkan. Dalam penulisan buku dijelaskan ada beberapa
strategis pembentukan alur gas yang disusun oleh Uni Eropa untuk mengatasi krisis tersebut.

Sumber Pustakan:
Maysa Ameera Andarini.2021. "Alasan Mengapa Saat Ini Krisis Energi Bisa Melanda” dapat diakses di
https://tirto.id/alasan-mengapa-saat-ini-krisis-energi-bisa-melanda-eropa-gkuQ

CNBC.2021.” 5 Fakta Krisis Energi Eropa hingga Seret Rusia” dapat diakses di
https://www.cnbcindonesia.com/news/20211007133451-4-282136/5-fakta-krisis-energi-eropa-
hingga-seret-rusia

Anda mungkin juga menyukai