Anda di halaman 1dari 50

Program Studi Magister Energi Universitas Diponegoro

Handbook of Energy, Economics and Policy

Chapter 8
Inovasi Energi dan
Transisi Berkelanjutan
Mahasiswa:
1. Agustinus Dicky Arifianto (30000421420040)
2. Dedi Khairunas (30000421420050)
3. Heru Sugiarto (30000421420030)
4. Muhammad Khairul Amin (30000421420046)
5. Wahyu Kurniawan (30000421420035)

Dosen: Dr. Singgih Saptadi, S.T., M.T.


Semarang, 21 September 2022
Daftar isi
Bagian 1 Bagian 2
Pengantar Transisi Energi sebagai Perubah
Sistem secara keseluruhan.

Bagian 3 Bagian 4
Tren pada Inovasi Energi Mewujudkan Sistem Energi yang
Berkelanjutan Berkelanjutan

Bagian 5
Inovasi Energi dan Perubahan
Sistem yang lebih luas
Bagian 1:
Pengantar
Pengantar 01

pendorong utama yang mendorong


transformasi energi global:

1. kebutuhan untuk mengurangi emisi gas


rumah kaca
2. mengurangi efek dari perubahan iklim
Bagian 2:
Transisi Energi sebagai Sistem
perubahan secara keseluruhan.
Transisi Energi
Transisi Energi sebagai sistem perubahan Secara total

What is a sustainable Energy system


transition?

D Dalam arti luas, transisi energi mewakili transformasi


sistem energi selama periode waktu yang lama

Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan sis-


tem energi
berkelanjutan?

sistem energi berkelanjutan adalah sistem yang


memberikan tingkat keamanan dan keterjangkauan
energi yang tinggi tetapi tidak mengorbankan
kesehatan lingkungan dan kesetaraan sosial.
Transisi Energi 02
Pandangan badan energi internasional. ( 3 sce-
nario)
CPS : Skenario ini secara berhubungan dengan BaU , yang
mengarah pada peningkatan nilai pada semua aspek energi dan
peningkatan tambahan besar dalam emisi CO2

NPS: scenario ini bisa menahan laju kenaikan CO2 na-


mun susah untuk menurunkan laju emisinya.

SDS: pendekatan terpadu yang menghasilkan pengurangan emisi


yang digariskan oleh Perjanjian Paris dan SDGs PBB. Bisa men-
gurangi dampak polusi udara dan mengatasi perubahan iklim .
Potensi emisi karbon yang terkait dengan energi
global di masa depan
Pembangkit listrik dan intensitas karbon di SDS.
Perbandingan total konsumsi akhir
2017. SDS, Pembangunan
Berkelanjutan
SDS - Sustainable Development Scenario

Sebagian besar investasi ini untuk penyebaran teknologi yang menopang inovasi
transformative. Investasi RD&D yang signifikan untuk memacu perkembangan inovasi
teknologi

2/3 pembangkitan batubara yang tersisa berasal dari pembangkit yang dilengkapi dengan
carbon capture, utilization and storage (CCUS), sebesar 210 GW kapasitas pembangkit

batubara pada tahun 2040. Namun saat ini hanya ada 18 pembangkit CCUS yang saat ini
beroperasi di seluruh dunia (Global CCS Institute,2019)
Bagian 3:
Tren pada Inovasi Berkelanjutan
Tren Inovasi Berkelanjutan Input 03
A.Energy RD&D investment

Investasi pada Research , development dan demon-


stration
meruapakan parameter yang harus diperhatikan pada
saat kita menerapkan system inovasi berkelanjutan.
Karena investasi
pada RD&D sangat berpengaruh terhadap sistem en-
ergi
berkelanjutan
Investasi RD&D energi antara tahun 1974 hingga 2016
Perbandingan investasi RD&D energi antara tahun 1976, 1996 dan 2016.
03 Tren Inovasi Berkelanjutan
Output

B. Paten teknologi
energi
Badan energi terbarukan internasional (IRENA) memetakan paten evolusi
energi rendah karbon sejak tahun 2000.

Paten merupakan indikator yang berguna dari tingkat tahap awal hingga
pertengahan kegiatan inovasi, di mana dasar-dasar teknologinya terbukti
sebelum prototype untuk skala yang lebih besar

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada penemu atas hasil
penemuannya itu di
bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya
tersebut atau
memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya
Pengajuan paten energi terbarukan 2000 hingga 2015
03
Output

B. Biaya rata rata teknologi pembangkit listrik

• Merupakan indikator penting lainnya dari kemajuan inovasi teknologi


energi.
• Berbanding lurus dengan energi keberlanjutan
Perbandingan biaya rata rata energi tahun
2010 dan 2017.
03
Output

C. Energi dari karbon rendah

• Karbon merupakan parameter dalam pencemarah lingkungan


• Energi berkelanjutan merupakan energi yang sedikit menghasilkan emisi kar-
bon
Total pembangkit listrik EBTper tahun 2000 hingga 2016
Bagian 4:
Mewujudkan Sistem Energi
Berkelanjutan:
kebutuhan wawasan dari inovasi dan studi transisi
Sistem Energi Berkelanjutan 04
3 alasan utama mengapa pendekatan inovasi terhadap energi dan tantangan
keberlanjutan berguna dan diperlukan:

1. literatur studi inovasi dapat membantu memahami kondisi apa yang


diperlukan untuk mempercepat laju inovasi dan memastikan bahwa
investasi dalam inovasi disampaikan secara efektif
2. SDS IEA menunjukkan beberapa perubahan mendasar yang mungkin di alami
di sektor listrik, bangunan, transportasi, dan industri. Studi inovasi
menyoroti bagaimana transformasi semacam itu tidak dapat hanya dicapai
dengan inovasi teknologi saja, tetapi juga harus berkembang bersama model
bisnis simbiosis, keuangan, dan inovasi kebijakan pemerintah.
3. Literatur mempertimbangkan aspek sosial dan teknis begitu sulit untuk diubah.
Studi inovasi dapat menyempurnakan skenario energi seperti SDS IEA, karena 2 alasan :

1. Pemodelan sistem yang mendukung skenario ini sering kali menggabungkan representasi
yang tidak sempurna dari perilaku agen ekonomi misalnya memperlakukan investor dan
konsumen sebagai pembuat keputusan ekonomi.

2. Memasukkan asumsi yang tidak realistis atau relatif sederhana misalnya seputar kecepatan
inovasi teknologi dan tingkat pembelajaran yang terkait. Hal ini penting dari pengembangan
skenario dalam membantu menginformasikan pengambilan keputusan, skenario
tersebut dapat menyederhanakan sifat perubahan sistem energi.
Definisi inovasi energi dan perubahan sistem
Inovasi, penemuan, dan difusi

Joseph Schumpeter pertama kali memilik teori tentang karakteristik dan dinamika
inovasi pada awal abad ke-20 yang mengkonseptualisasikan inovasi sebagai
proses yang melibatkan minimal satu dari lima point berikut (Schumpeter,
1934):
• pengenalan barang baru;
• pengenalan metode produksi baru;
• pembukaan pasar baru;
• penaklukan sumber baru pasokan bahan baku atau setengah jadibarang;
• implementasi bentuk organisasi baru.
Schumpeter (1942) berargumen bahwa inovasi merepresentasikan
suatu bentuk 'penghancuran kreatif', di mana sesuatu yang baru
ditempa dari penghancuran sesuatu yang lama. Dia memandang
inovasi sebagai urat nadi kapitalisme:
Tipologi inovasi

Menurut tipologi inovasi Freeman dan Perez (1988), inovasi dibagi


ke dalam empat kategori berbeda,yakni:
1. Inkremental: Sejalan dengan cara pandang teknologi yang berlaku
dan sering meningkatkan kinerja teknologi yang ada
2. Radikal: Bertentangan dengan paradigma teknologi yang berlaku
dan mewakili langkah-perubahan dalam perkembangan teknologi
berkelanjutan.
3. Sistem teknologi :Merupakan kombinasi dari inovasi radikal dan
incremental.
4. Paradigma tekno-ekonomi:perubahan besar pada logika yang
berlaku yang mendikte perilaku dan struktur sistem ekonomi
Bagian 5:
Inovasi Energi dan Perubahan
Sistem yang lebih luas
Inovasi energi dan perubahan sistem yang lebih luas 05

1. Teori dan analisis pada tingkat sistem energi itu banyak tantangannya/kompleks
2. Hal ini membutuhkan pemahaman bersama tentang faktor-faktor politik dan
ekonomi yang mempengaruhi interaksi antara komponen sistem social dan
teknis.
3. 3 pendekatan yang saling terkait mengenai wawasan yang saling melengkapi
tentang bagaimana dan mengapa terjadi inovasi energi dan transisi sistem :
ekonomi evolusioner ,sistem inovasi dan transisi sosioteknis
INOVASI ENERGI 05.1
Pemahaman evolusioner tentang
teknologi
inti dari teori ini adalah pandangan bahwa mekanisme
evolusi yang telah dikembangkan untuk menjelaskan
perubahan di alam sebenarnya dapat membantu
menjelaskan perubahan bagaimana dan mengapa
perubahan terjadi di bidang sosial, ekonomi dan sis-
tem teknologi juga.
Inovasi Energi
Teori Co-Evolusioner

co-evolutionary : masing-masing sub-sistem atau domain ini sebagai sistem yang berkembang di bawah
dinamika mereka sendiri, tetapi yang evolusinya secara bersamaan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
dinamika dimensi melalui interaksi kausal.

Norgaard (1994), Foxon (2011) menyajikan


kerangka kerja bersama untuk membantu
menjelaskan transisi ke karbon rendah
yang berkelanjutan ekonomi.
1. Teknologi e sistem metode dan desain untuk mengubah materi,
energi dan informasi dari satu keadaan ke keadaan lain dalam
mengejar suatu tujuan atau sasaran
2. Ekosistem e sistem aliran alami dan interaksi yang memelihara dan
meningkatkan sistem kehidupan
3. Institusi : menyusun interaksi manusia
4. Pengguna : pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia
5. Strategi bisnis adalah sarana dan proses yang digunakan
perusahaan untuk mengorganisir kegiatan mereka untuk memenuhi
tujuan sosial ekonomi mereka
Inovasi Energi
Jalur Ketergantungan

Evolusi bersama di berbagai dimensi ini


bertanggung jawab untuk membentuk sistem
perubahan.

Berfokus pada penguncian teknologi (technol-


ogy lock-in), penguncian institusional (Institu-
tional lock-in) dan penguncian sistem sosial-
teknis (Socio-technical system lock-in)
INOVASI ENERGI 05.2
Apa yang menggagalkan atau memu-
ngkinkan adanya inovasi energi?
Sistem inovasi yang lebih banyak menggali pada cara
yang dipraktekkan untuk mempercepat inovasi. Dimu-
lai dengan bagaimana inovasi terbuka dengan cara
non-linier, dan menggambarkan secara penuh sys-
tem inovasi, skala analisa yang berbeda serta contoh
pemakaiannya pada studi terkait energy.
INOVASI ENERGI 05.2.1
Chain linked model of innovation
Perjalanan inovasi melalui jalur linier, memberikan
penekanan kepada pengaruh sisi demand dan
supply untuk mendorong teknologi inovasi. Hari ini,
dipahami secara luas bahwa inovasi tidak perlu di-
lakukan secara linier dan bahwa tahapan proses
inovasi bahkan terhubung dengan umpan balik dari
masing-masing tahapan.
Inovasi Energi
5.2.2 Innovation system

Sistem inovasi berkaitan dengan penentu


proses inovasi, ekonomi, politik, organisasi,
dan factor lain yang mempengaruhi pengem-
bangan dan penggunaan inovasi.

Pendekatan system inovasi ini telah digunakan


pada unit analisa yang berbeda, masing-mas-
ing memberikan penekanan pada skala dan
batas yang berbeda
Inovasi Energi
5.2.3 Technology innovation systems (TIS)

Energi TIS

Evolusi TIS

TIS jaringan jaringan agen-


agen yang berinteraksi didalam
area teknologi yang spesifik
Fungsi TIS dibawah institusi infrastruktur
tertentu untuk menghasilkan,
membaurkan, dan menggu-
nakan teknologi.

Mekanisme Bloking
dan Bujukan TIS

Penggunaan Kerangka
TIS pada Studi Energi
INOVASI ENERGI 05.2.3
1. Evolusi TIS

Evolusi TIS dimulai dari fase pembentukan, dimana merupakan


fase ketidakpastian dan bertahan cukup lama. Berikutnya adalah
fase pertumbuhan, ditandai dengan umpan balik positif terhadap
pertumbuhan dan fungsinya. Kemudian masuk ke fase stabilitas,
periode dimana struktur yang stabil yang ulet terhadap tekanan ek-
sternal. Namun demikian terdapat fase dimana menunjukkan fase
penurunan, yang memberikan sinyal kehancuran TIS. Fase ini ke-
mungkinan akan mendorong teknologi yang tidak lagi dapat digu-
nakan pada skala tertentu.

Berdasarkan hal tersebut diatas, pandangan muncul bahwa TIS


dapat berjalan pada fase yang lebih bernuansa, seperti stagnasi,
revitalisasi, dan rekonfigurasi sepanjang evolusinya.
.
INOVASI ENERGI 05.2.3
2. Fungsi TIS
Fungsi TIS dikembangkan untuk membantu mendiagnosa
unjuk kerja dari sebuah system inovasi, menyoroti
mekanisme antara struktur dan unjuk kerja. Fungsi TIS
juga membantu analis untuk memindai system inovasi
dan
mengidentifikasi kelemahan sistemik.
.
INOVASI ENERGI 05.2.3

3. Mekanisme Bloking dan Bujukan TIS

Mekanisme bloking atau bujukan, adalah ketika fungsi


yang telah dipenuhi merupakan sinyal dari kemampuan
dari satu atau lebih dimensi sruktural, sementara fungsi
system yang belum terpenuhi merupakan bentuk dari
kelemahan structural yang terhubung pada ketiadaan
atau kualitas yang rendah dari elemen sruktural. Akibat-
nya, usaha yang telah diambil untuk mengidentifikasi
bagaimana inovasi teknologi dibentuk dengan pengaruh
dari konteks teknologi, sectoral, geografis dan politis.
.
INOVASI ENERGI 05.2.3
4. Penggunaan Kerangka TIS pada
Studi Energi

Kerangka TIS telah memeriksa penyebab dan


hambatan yang terkait dengan teknologi en-
ergy seperti Tenaga Angin, Solar PV, Solar
Thermal, Biofuels,, Biomass, Combined Heat
and power (CHP), Nuklir dan energy kelautan.
INOVASI ENERGI 05.2.3
5. Penggunaan Kerangka TIS pada
Studi Energi

Menekankan pada kebutuhan untuk pemerik-


saan sistem-level dari proses inovasi energy
dan beberapa karakteristik unik dari energy
sector yang mengkarakteristikkan proses ino-
vasi energy menampilkan konsep dari
kerangka Sistem Inovasi Teknologi Energi
(ETIS). Berbeda dengan kerangka TIS yang
menekankan pda 4 (empat) dimensi structural
yang berbeda: sumber daya, pengetahuan,
adopsi dan gunakan, dan actor dan institusi.
INOVASI ENERGI 05.3
Wawasan dari Teori Transisi Sosio-Teknis

Inovasi sebagai proses perubahan sistem


sosio-teknis, analisis antara berbagai
tingkat sistem, dan adanya hubungan
erat peran teknologi dan inovasi dalam
mencapai tujuan keberlanjutan yang luas
adalah ciri khas utama dan kontribusi
penelitian transisi keberlanjutan.
Sifat socio-technical systems

1. Socio-technical systems: Unit analisis dalam penelitian transisi bukanlah


teknologi individual, melainkan keseluruhan sistem.
2. Sustainability and the direction of innovation: para ilmuan di bidang ini
biasanya lebih secara eksplisit memperhatikan keseluruhan arah inovasi dan
perubahan sistem, khususnya dalam hal implikasinya terhadap kelestarian
lingkungan.
3. The multi-level perspective on transitions: : konsep perubahan sistem sosio-
teknis antara tiga tingkat niches, regimes and landscapes
1. Socio-technical regimes merupakan inti dari sistem. Mereka terdiri
dari koneksi antara komponen sosial dan teknis yang memberikan
stabilitas pada sistem, memungkinkan mereka untuk berfungsi den-
gan 'struktur dalam' mereka
2. The landscape mewakili lingkungan atau konteks rezim sosio-teknis,
menggabungkan perkembangan dan tren yang lebih luas seperti:
demografi, perubahan iklim, perang, perubahan ideologi politik dan
nilai-nilai sosial.
3. niches adalah tempat inovasi yang kuat dan meningkatkan kiner-
janya sebelum dihadapkan pada persaingan pasar atau proses
pemilihan teknologi lainnya. Intinya mereka adalah ruang yang dilin-
dungi, memungkinkan teknologi untuk bergerak melalui rantai ino-
vasi.
Evaluating the three perspectives on innovation and
system change

• Sistem inovasi gabungan penentu proses inovasi, Ekonomi evolusioner mengajarkan kita bahwa inovasi energi
dibentuk oleh mekanisme evolusioner serupa yang membentuk dunia alami (yaitu variasi, seleksi dan retensi)
dan bahwa perubahan tersebut secara inheren bersifat dinamis, kumulatif, sistemik, dan tidak pasti.

• Teori sistem inovasi mengajarkan kepada kita bahwa inovasi tidak terjadi dalam ruang hampa tetapi bergantung
pada keberadaan sistem yang kompleks dari aktor-aktor kunci, institusi, jaringan dan infrastruktur untuk
menjalankan fungsi-fungsi yang mendorong inovasi.

• teori transisi sosio-teknis mengajarkan kita bahwa perubahan sistem energi tidak hanya melibatkan adopsi
teknologi baru tetapi juga rekonfigurasi besar-besaran komponen sosial dan teknis di berbagai dimensi
(misalnya sains, pasar, politik, dll.)
Bagian 6:
Kesimpulan
KESIMPULAN 06

• Ekonomi evolusioner mengajarkan kita bahwa inovasi energi dibentuk olh mekanisme
evolusioner serupa yang bertanggungjawab atas perubahan jangka panjang;

• Transisi sistem mengandalkan gangguan status quo, yang berasal dari pengaruh inovasi
radikal yang muncul dari luar arus utama dan/atau perkembangan lanskap, seperti
pergolakan geo-politik atau krisis lingkungan.

• Teori system inovasi mengajarkan bahwa inovasi bergantung kepada keberadaan sistem
kompleks dari personal, institusi, jaringan, dan infrastruktur untuk menjalankan fungsi
yang mendorong inovasi.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai