Chapter 8
Inovasi Energi dan
Transisi Berkelanjutan
Mahasiswa:
1. Agustinus Dicky Arifianto (30000421420040)
2. Dedi Khairunas (30000421420050)
3. Heru Sugiarto (30000421420030)
4. Muhammad Khairul Amin (30000421420046)
5. Wahyu Kurniawan (30000421420035)
Bagian 3 Bagian 4
Tren pada Inovasi Energi Mewujudkan Sistem Energi yang
Berkelanjutan Berkelanjutan
Bagian 5
Inovasi Energi dan Perubahan
Sistem yang lebih luas
Bagian 1:
Pengantar
Pengantar 01
Sebagian besar investasi ini untuk penyebaran teknologi yang menopang inovasi
transformative. Investasi RD&D yang signifikan untuk memacu perkembangan inovasi
teknologi
2/3 pembangkitan batubara yang tersisa berasal dari pembangkit yang dilengkapi dengan
carbon capture, utilization and storage (CCUS), sebesar 210 GW kapasitas pembangkit
batubara pada tahun 2040. Namun saat ini hanya ada 18 pembangkit CCUS yang saat ini
beroperasi di seluruh dunia (Global CCS Institute,2019)
Bagian 3:
Tren pada Inovasi Berkelanjutan
Tren Inovasi Berkelanjutan Input 03
A.Energy RD&D investment
B. Paten teknologi
energi
Badan energi terbarukan internasional (IRENA) memetakan paten evolusi
energi rendah karbon sejak tahun 2000.
Paten merupakan indikator yang berguna dari tingkat tahap awal hingga
pertengahan kegiatan inovasi, di mana dasar-dasar teknologinya terbukti
sebelum prototype untuk skala yang lebih besar
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada penemu atas hasil
penemuannya itu di
bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya
tersebut atau
memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya
Pengajuan paten energi terbarukan 2000 hingga 2015
03
Output
1. Pemodelan sistem yang mendukung skenario ini sering kali menggabungkan representasi
yang tidak sempurna dari perilaku agen ekonomi misalnya memperlakukan investor dan
konsumen sebagai pembuat keputusan ekonomi.
2. Memasukkan asumsi yang tidak realistis atau relatif sederhana misalnya seputar kecepatan
inovasi teknologi dan tingkat pembelajaran yang terkait. Hal ini penting dari pengembangan
skenario dalam membantu menginformasikan pengambilan keputusan, skenario
tersebut dapat menyederhanakan sifat perubahan sistem energi.
Definisi inovasi energi dan perubahan sistem
Inovasi, penemuan, dan difusi
Joseph Schumpeter pertama kali memilik teori tentang karakteristik dan dinamika
inovasi pada awal abad ke-20 yang mengkonseptualisasikan inovasi sebagai
proses yang melibatkan minimal satu dari lima point berikut (Schumpeter,
1934):
• pengenalan barang baru;
• pengenalan metode produksi baru;
• pembukaan pasar baru;
• penaklukan sumber baru pasokan bahan baku atau setengah jadibarang;
• implementasi bentuk organisasi baru.
Schumpeter (1942) berargumen bahwa inovasi merepresentasikan
suatu bentuk 'penghancuran kreatif', di mana sesuatu yang baru
ditempa dari penghancuran sesuatu yang lama. Dia memandang
inovasi sebagai urat nadi kapitalisme:
Tipologi inovasi
1. Teori dan analisis pada tingkat sistem energi itu banyak tantangannya/kompleks
2. Hal ini membutuhkan pemahaman bersama tentang faktor-faktor politik dan
ekonomi yang mempengaruhi interaksi antara komponen sistem social dan
teknis.
3. 3 pendekatan yang saling terkait mengenai wawasan yang saling melengkapi
tentang bagaimana dan mengapa terjadi inovasi energi dan transisi sistem :
ekonomi evolusioner ,sistem inovasi dan transisi sosioteknis
INOVASI ENERGI 05.1
Pemahaman evolusioner tentang
teknologi
inti dari teori ini adalah pandangan bahwa mekanisme
evolusi yang telah dikembangkan untuk menjelaskan
perubahan di alam sebenarnya dapat membantu
menjelaskan perubahan bagaimana dan mengapa
perubahan terjadi di bidang sosial, ekonomi dan sis-
tem teknologi juga.
Inovasi Energi
Teori Co-Evolusioner
co-evolutionary : masing-masing sub-sistem atau domain ini sebagai sistem yang berkembang di bawah
dinamika mereka sendiri, tetapi yang evolusinya secara bersamaan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
dinamika dimensi melalui interaksi kausal.
Energi TIS
Evolusi TIS
Mekanisme Bloking
dan Bujukan TIS
Penggunaan Kerangka
TIS pada Studi Energi
INOVASI ENERGI 05.2.3
1. Evolusi TIS
• Sistem inovasi gabungan penentu proses inovasi, Ekonomi evolusioner mengajarkan kita bahwa inovasi energi
dibentuk oleh mekanisme evolusioner serupa yang membentuk dunia alami (yaitu variasi, seleksi dan retensi)
dan bahwa perubahan tersebut secara inheren bersifat dinamis, kumulatif, sistemik, dan tidak pasti.
• Teori sistem inovasi mengajarkan kepada kita bahwa inovasi tidak terjadi dalam ruang hampa tetapi bergantung
pada keberadaan sistem yang kompleks dari aktor-aktor kunci, institusi, jaringan dan infrastruktur untuk
menjalankan fungsi-fungsi yang mendorong inovasi.
• teori transisi sosio-teknis mengajarkan kita bahwa perubahan sistem energi tidak hanya melibatkan adopsi
teknologi baru tetapi juga rekonfigurasi besar-besaran komponen sosial dan teknis di berbagai dimensi
(misalnya sains, pasar, politik, dll.)
Bagian 6:
Kesimpulan
KESIMPULAN 06
• Ekonomi evolusioner mengajarkan kita bahwa inovasi energi dibentuk olh mekanisme
evolusioner serupa yang bertanggungjawab atas perubahan jangka panjang;
• Transisi sistem mengandalkan gangguan status quo, yang berasal dari pengaruh inovasi
radikal yang muncul dari luar arus utama dan/atau perkembangan lanskap, seperti
pergolakan geo-politik atau krisis lingkungan.
• Teori system inovasi mengajarkan bahwa inovasi bergantung kepada keberadaan sistem
kompleks dari personal, institusi, jaringan, dan infrastruktur untuk menjalankan fungsi
yang mendorong inovasi.
Thank you