14-Article Text-9-1-10-20181226
14-Article Text-9-1-10-20181226
1 Juni 2017
ABSTRAK
Daun sukun (Artocarpus Altilis) memiliki aktivitas antibakteri karena
mengandung tannin, saponin dan flavonoid. Menurut Lestari, Fatimawali dan
Graldine (2016) daun sukun mampu menghambat bakteri Streptococcusmutans
penyebab karies gigi. Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental.Ekstrak etanol
daun sukun (Artocarpus Altilis) diformulasikan menjadi sediaan pasta gigi gel
dengan memvariasikan konsentrasi Natrium CMC. Konsentrasi zat aktif yang
digunakan dalam setiap formula adalah 7,5% serta konsentrasi Natrium CMC yang
digunakan adalah 3,5% pada formula kontrol, 3% pada formula I, 3,5% pada formula
II, dan 4% pada formula III. Kemudian dilakukan uji kestabilan fisik terhadap sediaan
pasta gigi gel tersebut yang terdiri dari homogenitas, viskositas, pH, tinggi busa,
warna, bau dan rasa. Pengujian dilakukan selama 28 hari penyimpanan. Selama 28
hari penyimpanan semua formula stabil homogenitasnya, viskositasnya mengalami
kenaikan setiap minggunya dikarenakan perbedaan konsentrasi Natrium CMC yang
digunkan pada setiap formula, semakin tinggi konsentrasi Natrium CMC yang
digunakan maka semakin meningkat pula viskositas sediaannya, pH dan tinggi busa
sediaan stabil dan memenuhi standar. Partikel terdistribusi secara merata sehingga
sediaan memiliki warna, bau dan rasa yang stabil. Ekstrak etanol daun sukun
(Artocarpus Altilis) dapat diformulasikan menjadi sediaan pasta gigi gel yang stabil
dan memenuhi persyaratan. Formula yang paling stabil adalah formula II dengan
konsentrasi Natrium CMC sebesar 3,5%.
Kata Kunci: Dau Sukun: Antibakteri; Formulasi;Streptococcusmutans
Dave, Panchal dan Shelat tahun 2014. gelling agent. Hal ini dimaksudkan
Sedangkan kadar natrium untuk melihat pengaruh peningkatan
karboksimetilselulosa 3,5% dan4% konsentrasi natrium cmc terhadap
diambil dari range kadar natrium stabilitas fisik pasta gigi gel ekstrak
karboksimetilselulosa sebagai daun sukun (Artocarpus altilis).
Tabel 1. Formulasi pasta gigi gel ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis)
Komposisi Jumlah (%)
Formula Formul Formulasi Formulas Formulasi Keterangan
Kontr
asi I IIi III
Ekstrak Daun ol 7,5% 7,5% 7,5% Zat Aktif
Sukun
Na CMC 3,5% 3% 3,5% 4% Bahan Pengikat &
Kalsium 20% 20% 20% 20% Bahan Penggosok
Pembentuk Gel
Gliserin
Karbonat 5% 5% 5% 5% Bahan Pelembab
Sorbitol (70%) 20% 20% 20% 20% Bahan Pelembab
Natrium Sakarin 0,25 0,25% 0,25% 0,25% Bahan Pemanis
Metil Paraben 0,5%
% 0,5% 0,5% 0,5% Bahan Pengawet
Propil Paraben 0,25 0,25% 0,25% 0,25% Bahan Pengawet
Natrium Lauril 1%
% 1% 1% 1% Bahan Pembentuk
Sulfat
Air ad120 ad120gr ad120gr ad120gr Pelarut
Busa
gr 20% untuk semua formula dan dimodifikasi dari penelitian
Formulasi ini dilebihkan
Dave, Panchal dan Shelat (2014).
homogeny (masaIV).
4. Pembuatan pasta gigi gel ekstrak
e. Larutkan metil paraben dan propil
daun sukun (Artocarpusaltilis)
paraben dalam sisa air panas, aduk
Adapun cara pembuatan pasta gigi
hingga homogen kemudian
gel formula I, formula II dan formula III
tambahkan ke dalam masa IV, gerus
adalah sebagai berikut :
hingga homogen.
a. Taburkan natrium cmc diatas air panas
sebanyak 20 kali dari jumlah natrium Tambahkan natrium lauril sulfat, gerus
cmc, diamkan selama 30menit perlahan hingga homogen (hindari
kemudian gerus homogen hingga masuknya udara ke dalam pasta)
terbentukmasaI. sa m pai terbe nt uk pa sta yang
b. Gerus kalsium karbonat tambahkan mengembang.
gliserin, dan sorbitol hingga terbentuk f. Masukkan ke dalam pot.
masagel (masaII). 5. Uji Kestabilan Fisik
Uji kestabilan fisik pasta gigi
c. Masa II ditambahkan dengan ekstrak
meliputi pengamatan homogenitas,
daun sukun, aduk hingga masa sedikit
viskositas, pH, tinggi busa, bau, warna dan
basah lalu tambahkan masa I, gerus
rasa.
homogen (masa III).
Pengamatan yang dilakukan yaitu :
d. Larutkan natrium sakarin dengan
sedikit air, kemudian tambahkan
kedalam masa III, gerus hingga a. Homogenitas
Tabel 3. Hasil Uji Tinggi Busa Pasta Gigi Gel Ekstrak Daun Sukun ( Artocarpus altilis)
Selama Penyimpanan 28 hari
Kestabilan
Pasta Gigi
TinggiFisik
Busa Hari ke - Keterangan
Gel
0 7 14 21 28
Formulasi
Kontrol 10 9 mm 9 9 9 MS
Formulasi I mm
12 11 mm mm
11 mm
11 mm
11 MS
Formulasi mm
12 12 mm mm
13 mm
12 mm
11 MS
II mm mm mm mm
Formulasi
III 12 12 mm 12 11 11 MS
mm mm mm mm
Keterangan tabel : MS: Memenuhi syarat
Standar : Tinggi busa yang memenuhi syarat yaitu maksimal 15 mm (Sediaan dipasaran)
Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas Pasta Gigi Gel Ekstrak Daun Suku(Artocarpus altilis)
Selama Penyimpanan 28 hari
Kestabilan Fisik
Pasta Gigi
Homogenitas Hari ke - Keterangan
Gel
0 7 14 21 28
Formulasi
Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen MS
Kontrol
Formulasi Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen MS
I
Formulasi Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen MS
II
Formulasi
Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen MS
III
Keterangan tabel :MS : Memenuhi syarat
Standar : Memenuhi persyaratan jika tidak terdapat butiran-butiran kasar di atas
kaca objek (homogen).
Tabel 5. Hasil Pengamatan Perubahan Warna Pasta Gigi Gel Ekstrak Daun Sukun
(Artocarpus altilis) Selama Penyimpanan 28 Hari
Kestabilan Fisik
Pasta Gigi Gel Warna
Berubah Tidak Berubah
Formulasi Kontrol 0 30
Formulasi I 5 25
Formulasi II 3 27
Formulasi III 4 26
Tabel 6. Hasil Pengamatan Perubahan Bau Pasta Gigi Gel Ekstrak Daun Sukun
(Artocarpus altilis) Selama Penyimpanan 28 Hari
Kestabilan Fisik
Pasta Gigi Gel Bau
Berubah Tidak
Berubah
Formulasi Kontrol 0 30
Formulasi I 0 30
Formulasi II 0 30
Formulasi III 0 30
Tabel 7. Hasil Pengamatan Perubahan Rasa Pasta Gigi Gel Ekstrak Daun Sukun
(Artocarpus altilis) Selama Penyimpanan 28 Hari
Kestabilan
Pasta Gigi Gel Fisik
Rasa
Berubah Tidak
Berubah
Formulasi Kontrol 0 30
Formulasi I 0 30
Formulasi II 0 30
Formulasi III 0 30
Formulasi yang paling banyak disukai responden adalah formulasi III dengan jumlah
12 orang sedangkan formulasi I disukai oleh 9 orang dan formulasi II disukai oleh 9 orang.
Sediaan uji terlihat homogen pada semua terendah terdapat pada formula I pada hari
bagian permukaan, hal ini terlihat dari ke-0. Dari tabel 8 yang memuat data
tersebarnya persamaan warna, bentuk viskositas, dapat disimpulkan viskositas
danukuran partikel sediaan pada object pasta gigi gel dengan bahan ekstrak daun
glass selain itu juga penyebaran partikel sukun (Artocrpus altilis) mengalami
merata dan tidak ada penggumpalan. Hal kenaikan selama penyimpanan 28 hari.
ini dikarenakan pada proses pembuatan Formula kontrol selama penyimpanan 28
pasta gigi gel ekstrak daun sukun, seluruh hari memiliki viskositasantara54414-
bahan untuk pembuatan pasta gigi gel telah 57432 cp dengan presentase kenaikan
dihaluskan terlebih dahulu sehingga viskositas sebesar 5,55%. Formula I
mudah tercampur dan menghasilkan memiliki viskositas antara 52790-56534 cp
sediaan yang homogen. Faktor yang dengan presentase kenaikan viskositas
mempengaruhi homogenitas adalah sebesar 7,09%. Formula II memiliki
distribusi ukuran partikel (Paul, Obeng viskositas antara 52874-56545 cp dengan
dan Krests, 2004). Jika ukuran partikelnya presentase kenaikan viskositas sebesar
seragam makan akan didapat sediaan yang 6,94%. Kemudian untuk formula III
homogen. memiliki viskositas antara 52992-56997 cp
Berdasarkan penelitian Nursal, dengan presentase kenaikan viskositas
Indriani dan Dewantini (2010) sebesar 7,55%. Ketiga formula tersebut
bahwapada homogenitas pasta gigi yang telah memenuhi standar viskositas yang
menggunakan pengikat Natrium CMC ditetapkan yaitu 50.000-420.000 cp
didapatkan formula yang homo- (Pierce,1981).
genitasnya tidak mengalami Formula I, II dan III dengan variasi
perubahan saat proses penyimpanan. kadar Natrium CMC yaitu 3%, 3,5% dan
Hal ini sesuai dengan penelitian pasta 4% didapatkan nilai viskositas yang
gigi ekstrak daun sukun yang selama berbeda. Semakin tinggi kadar Natrium
pe nyi m panan tetap memper- CMC yang digunakan maka viskositasnya
tahankan homogenitasnya. Menurut semakin besar pula.Viskositas dipengaruhi
peneliti suatu sediaan dapat dikatakan oleh kestabilan pH sediaan pasta gigi.
homogeny atau seragam dantidak Menurut Rowe, Sheskey dan Quinn (2009)
berubah selama penyimpanan apabila viskositas Natrium CMC stabil pada pH7-
pada sediaan tersebut tidak terjadi 9. Berdasarkan tabel 9 didapatkan pH
pertumbuhan partikel. sediaan pasta gigi gel ekstrak daun sukun
(Artocarpus altilis) dengan Natrium
3. Viskositas CMCsebagai gelling agent yang stabil.
Hasil pengamatan viskositas III formula
Semakin tinggi konsentrasi gelling
pasta gigi gel dengan bahan ekstrak daun
agent maka semakin tinggi nilai
sukun (Artocarpus altilis) dengan variasi
viskositasnya. Menurut penelitian Purbo,
kadar Natrium CMC sebanyak 3%, 3,5%
Sulaiman dan Setiawan (2015) bahwa
dan 4% yang diambil dari penelitian Dave,
penambahan konsentrasi Natrium CMC
Panchal dan Shelat (2014), kisaran
pada pembuatan pasta gigi minyak kayu
viskositas yang diperoleh antara 52790-
manis mempengaruhi viskositas dan daya
57432cp. Viskositas tertinggi pada formula
lekat yang semakin meningkat. Hal
control hari ke-28, sedangkan viskositas
tersebut sejalan dengan hasil penelitian formula pasta gigi yang mengandung
ini yaitu semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis)
Natrium CMC semakin tinggi pula stabil selama penyimpanan. Nilai pH
viskositasnya. Berdasarkan penelitian formula control berkisar antara 7,50-7,53
Nursal,Indriani dan Dewantini (2010) dengan presentase kenaikan pH sebesar
bahwa pada viskositas pasta gigi yang 0,26%, formula I berkisar antara 7,68 -
menggunakan pengikat Natrium CMC 7,69.
mengalami kenaikan saat proses Dengan presentase penurunan pH
penyimpanan. Penelitian tersebut sebesar 0,13%, formula II berkisar antara
menunjukan hasil yang sama dengan 7,56-7,60 dengan presentase kenaikan pH
penelitian ini yaitu semakin lama sebesar 0,39% dan formula III berkisar
penyimpanan maka semakin tinggi pula antara 7,58- 7,67 dengan presentase
viskositasnya. Viskositas dipengaruhi penurunan pH sebesar 1,00%. Berdasarkan
oleh suhu, tekanan dan pencampuran presentase perubahan pH semua formula
komposisi bahan (Lacner,2001). yaitu formula kontrol, formula I, formula
Kenaikan viskositas dapat diakibatkan II dan formula III setelah penyimpanan
oleh sushu yang tidak terpatau selama selama 28 hari didapatkan pH yang
penyimpanan. relative stabil. Nilai pH yang diperoleh
Semua sediaan baik formula dapat memenuhi syarat pH pasta gigi
kontrol, formula I, formula II, dan menurut SNI (1995) yaitu 4,5-10,5. Suhu
formula III mengalami peningkatan memiliki pengaruh terhadap hasil
viskositas setiap minggunya bselama pengukuran pH (Barron, Ashton, dan
proses penyimpanan. Peruahan viskositas Geary, 2006).Standar pengukuran pH
pasta gigi yang mengalami penigkatan pasta gigi menurut SNI (1995) adalah pada
selama penyimpanan sehingga suhu 250C.
menyebabkan sediaan akan sulit untuk Jika dilihat dari penelitian putri
dikeluarkan dari tube. Dari hasil (2013), pasta gigi dengan bahan pengikat
pengujian viskositasdiatas Natrium CMC selama penyimpanan
membuktikan bahwavariasi atau memiliki pH yang relatif stabil.Hal ini
peningkatan konsentrasi Natrium CMC sesuai dengan penelitian pasta gigi ekstrak
memberikan pengaruh pada viskositas daun sukun (Artocarpus altilis) selama
pasta gigi gelekstrak daun sukun penyimpanan pH yang diperoleh
(Artocarpus altilis). Viskositas pasta gigi cenderung tetap. Kestabilan pH pasta gigi
gel ekstrak daun sukun (Artocarpus ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis)
altilis)yang mengalami peningkatan didukung oleh pH ekstrak daun sukun
setiap minggunya berpengaruh terhadap (Artocarpus altilis) sebesar 7,67-7,82.
nilai tinggi busa pasta gigi gel ekstak Nilai pH ekstrak daun sukun (Artocarpus
daun sukun (Artocarpus altilis) altilis) mendekati nilai pH sediaan pasta
sehingga terjadi penurunan tinggi busa gigi gel ekstrak daun sukun (Artocarpus
pada sediaan tersebut. altilis).Se hi n gga diduga da pat
menstabilkan pH sediaan pasta gigi gel
4. pH ekstrak daun sukun (Artocarpus
Berdasarkan hasil pH selama 28 hari,
altilis).Kisaran pH ini terletak di antara pH
pH yang didapat untuk tiap masing-masing
Natrium CMC dengan kondisi maksimum pengukuran, tinggi busa semua formula
yaitu2-10. mengalami penurunan ketinggian yang
Terjadinya pH yang tinggi masih dapat memenuhi syarat tinggi busa
disebabkan karena konsentrasi surfaktan maksimal sediaan pasta gigi yaitu 15 mm
yang digunakan dapat menaikkan pH (Sediaan dipasaran).
sediaan pasta gigi. Karena semakin tinggi Terjadinya penurunan parameter
presentase natrium lauryl sulfat maka pH tinggi busa karena parameter tinggi busa
yang dihasilkan semakin tinggi (Luqmana, sangat tergantung pada surfaktan yang
2012). Kemungkinan ini disebabkan oleh digunakan, kesadahan air, suhu ruangan
suhu pada saat pengukuran yang tidak saat pengukuran dan waktu pendiaman
memenuhi standar menurut SN yaitu 250C, (Depkes RI, 1985). Ukuran tinggi busa
selain itu juga kenaikan pH juga dapat yang dapat dikaitkan dengan nilai estetika
disebabkan oleh faktor natrium lauryl yang disukai konsumen.Parameter pada
sulfat dan kalsium karbonat yang pengukur tinggi busa sangat bergantung
berpengaruh terhadap sediaan, sedangkan pada konsentrasi pembentuk busa yang
penurunan pH yang terjadi dapat dalam formula ini menggunakan natrium
disebabkan oleh factor lingkungan seperti lauril sulfat. Kosentrasi ekstrak yang
suhu dan penyimpanan yang kurang baik digunakan juga dapat mempengaruhi
sehingga menyebabkan pH tidak stabil tinggi busa sediaan. Busa dibuat oleh
(Younget al., 2002). Suhu pada saat surfaktandi dalam sediaan pasta gigi.
pengukuran dan penyimpanan pada saat Busa terbentuk dengan adanya surfaktan
penelitian juga tidak selalu dikontrol dan dalam cairan dan mengubah sistem
dicatat.Berdasarkan penelitian Budiman disperse antara gelembung udara yang
(2008), sediaan yang disimpan pada suhu dipisahkan oleh lapisan cairan sehingga
rendah dansuhu tinggi mengalami surfaktan dapat menurunkan tegangan
perubahan pH ke arah netral, sedangkan pada udara/ cairan antar muka (Exerowa
jika disimpan pada suhu kamar mengalami dan Kruglyskou, 1998). Semakin tinggi
perubahan pH kearahasam. viskositas maka zat yang keluar dari
senyawa obat akan semakin sulit (Mada
5. TinggiBusa & Singh, 2010). Surfaktan yang sulit
Pengamatan tinggi busa dilakukan keluar inilah yang dapat mempengaruhi
padasediaan pasta gigi ekstrak daun tinggibusa. Secara tidak langsung
sukun (Artocarpus altilis) yang disimpan viskositas mempengaruhi tinggi busa.
selama28 hari. Tinggi busa formula Semakin besar viskositas pasta gigi maka
kontrol berkisar antara 9-10 mm dengan akan semakin sulit penetrasi air untuk
presentase penurunan tinggi busa sebesar bertemu surfaktan. Jika hal ini terjadi
10,00%, formula I berkisar antara11-12 maka akan sulit untuk air bertemu
mm dengan presentase penurunan tinggi foaming agent untuk membentuk busa.
busa sebesar 8,33%, formula II berkisar Viskositas pasta gigi gel ekstrak daun
antara 11-13 mm dengan presentase sukun (Artocarpus altilis) yang
penurunan tinggi busa sebesar 8,33% dan mengalami peningkatan setiap
formula III berkisar antara 11-12 mm minggunya mempengaruhi nilai tinggi
dengan presentase penurunan tinggi busa busa pasta gigi gel ekstak daun sukun
sebesar 8,33%. Berdasarkan hasil
adannya perubahan fisik seperti warna dan terjadi perubahan rasa .Hal ini
bau. menunjukan secara keseluruhan formula
Berdasarkan penelitian Olii (2013) bahwa sediaan pasta gigi gel eksrak daun
bahwa pada pasta gigi yang menggunakan sukun (Artocarpus altilis) tidak
pengikat Natrium CMC didapatkan mengalami perubahan rasa. Menurut
formula yang tidak mengalami perubahan Collect dan Aulton (1990) pasta gigi yang
bau saat proses penyimpanan. Hal ini tidak stabil juga dapat ditandai dengan
sejalan dengan penelitian pasta gigi gel adannya perubahan fisik seperti warna
ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) dan bau.
yang selama penyimpanan tidak adanya Berdasarkan penelitian Olii(2010)
perubahan bau. Bau yang tidak berubah bahwa pada pasta gigi yang menggunakan
selama penyimpanan disebabkan oleh pengikat Natrium CMC didapatkan
stabilitas yang terjaga pada sediaan pasta formula yang tidak mengalami perubahan
gigi gel ekstrak daun sukun (Artocarpus rasa saat proses penyimpanan. Hal ini
altilis).Dalam formula ini sediaan pasta sejalan dengan penelitian pasta gigi gel
gigi gel ekstrak daun sukun (Artocarpus ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis)
altilis).tidak diberikan penambah bau yang selama penyimpanan tidak adanya
dikarenakan peneliti ingin mengetahui bau perubahan rasa. Rasa yang tidak berubah
spesifik ekstrak daun sukun (Artocarpus selama penyimpanan disebabkan oleh
altilis) selama penyimpanan 28 hari. stabilitas yang terjaga pada sediaan pasta
gigi gel ekstrak daun sukun (Artocarpus
8. Rasa
altilis). Dalam formula ini sediaan pasta
Hasil pengamatan rasa dari sediaan
gigi gel diberikan penambah rasa yaitu
pasta gigi gel yang mengandung ekstrak
natrium sakarin yang memberikan rasa
daun sukun (Artocarpus altilis) selama 28
manis pada sediaan, dan formula yang
hari penyimpanan dengan menggunakan
paling banyak disukai adalah formula III
kuesioner terhadap 30 orang responden
dengan jumlah 12 responden sedangkan
yang rata-rata berumur 20 tahun. Setelah
formula I disukai oleh 9 responden dan
dilakukan kuesioner terhadap 30 orang
formulasi II disukai oleh 9 responden.
responden. Pada formula kontrol tidak
Berdasarkan rekapitulasi hasil uji
ada responden yang menyatakan
kestabilan fisik pasta gigi gel ekstrak daun
terjadinya perubahan rasa dan 30
sukun (Artocarpus altilis) pada tabel 14
responden yang menyatakan tidak terjadi
dapat dilihat bahwa pada formula kontrol,
perubahan rasa. Pada formula I tidak ada
formula I, formula II dan formula III
responden yang menyatakan terjadinya
dengan kadar Natrium CMC sebanyak 3%,
perubahan rasadan 30 responden yang
3,5% dan 4% memberikan hasil sediaan
menyatakan tidak terjadi perubahan
pasta gigi gel yang stabil dan memenuhi
rasa.Pada formula II tidak ada responden
syarat ditijau dari viskositas, pH, tinggi
yang menyatakan terjadinya perubahan
busa, homogenitas, warna, bau dan rasa
rasa dan 30 responden yang menyatakan
sehingga ekstrak daun sukun (Artocarpus
tidak terjadi perubahan rasa. Pada
altilis) dapat dibuat menjadi bentuk
formula III tidak ada responden yang
sediaan pasta gigi gel dengan formula I,
menyatakan terjadinya perubahan rasa
formulaII dan formula III dalam penelitian
dan 30 responden yang menyatakan tidak
ini karena kestabilannya memenuhi perubahan. Bau formula pasta gigi gel
persyaratan. ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis)
Adapun kekurangan dari penelitian dalam penelitian ini tidak mengalami
ini yaitu permukaan pada pasta gigi gel perubahan. Rasa formula pasta gigi gel
yang terkena udara berubah menjadi lebih ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) dalam
gelap. Hal ini disebabkan karena senyawa penelitian ini tidak mengalami perubahan.
antioksidan dari ekstrak seperti flavonoid
SARAN
karena senyawa ini mudah teroksidasi oleh
Agar Dapat digunakan sebagai panduan
udara. Sehingga tekanan oksigen yang
dasar untuk pembuatan pasta gigi gel yang
tinggi dan luas kontak dengan
mengandung ekstrak daun sukun
oksigenmenyebabkan peningkatan
(Artocarpusaltilis). Dilakukan uji
sehingga terjadinya rantai inisiasi dan
mikrobiologi pasta gigi gel yang
propagasi dan reaksi oksidasi yang dapat
mengandung ekstrak daun sukun
menurunkan antioksidan dalam bahan
(Artocarpusaltilis).
(Wanti,2008).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan DAFTAR PUSTAKA
pembahasan pemanfaatan ekstrak daun Baroon, J. J., C. Ashton, L. Geary. 2006.
sukun (Artocarpus altilis) sebagai sediaan The Effect of Temperature on pH
pasta gigi gel dengan variasi kadar Measurement. Technical Papers.
Natrium CMC yang telah diuji kestabilan Technical Services Department,
fisiknya selama 28 hari yang meliputi Reagecon Diagnostic Ltd., Shanron
homogenitas, viskositas, pH, tinggi busa, Free Zone, Clare, Ireland.
warna bau dan rasa maka dapat ditarik
Collect, D. M dan M. E. Aulton, 1990.
kesimpulan sebagai berikut:
Pharmaceutical Practise.etanol 70%
Ekstrak daun sukun
Daun Jambu Biji (PsidiumguajavaL.).
(Artocarpusaltilis) dapat dibuat menjadi Jurnal Farmasains.1(1):45-51.
sediaan pastagigi gel yang paling stabil
secara fisik yaitu formula II dengan Churchill, Lipingstone, London, Melborne
konsentrasi Natrium CMC sebanyak and New York. Hal 125-129.
3,5%.Homogenitas formula pasta gigi gel
Dave, K. L., Panchal, P. K., Shelat, 2014.
ekstrak daun sukun (Artocarpusaltilis)
Development and Evaluation of
dalam penelitian ini stabil.Viskositas Antibacterial HerbalToothpaste
formula pasta gigi gel ekstrak daun sukun containing Eugenia
(Artocarpusaltilis) dalam penelitian ini
tidak stabil.pH formula pasta gigi gel Depkes RI, 1985, Materia Medika
ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) Indonesia, Jilid V, p. 55-58
dalam penelitian ini stabil. Tinggi busa
Deynilisa, S., 2016, Ilmu Konservasi Gigi,
formula pasta gigi gel ekstrak daun sukun Penerbit Buku Kedokteran EGC,
(Artocarpusaltilis) dalam penelitian ini Jakarta. Hal 19-24.
tidak stabil.Warna formula pasta gigi gel
ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) Exerowa, D., P.M. Kruglyakov, 1998.
dalam penelitian initidak mengalami Foam and foam films Theory,
Experiment,ApplicationVol. 5. fluoride-dalam-pasta-gigi.html
Elsevier Science B.V., Amsterdam, fluoride -dalam-pasta-gigi.html.
Netherlands.Halaman 1-4. Diakses pada tanggal 9 Januari 2017.
Pukul 09.30 WIB.
Fakultas Kedokteran UI. 2001. Kapita
Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Teddy, B.S., 2011. Permodelan Proses
Jilid 1 . Media Aesculapius, Fakultas Ekstraksi Ultrasonik Oleresin dan
Kedokteran Universitas Indonesia, Cinnamaldehyde dari Kayu Manis.
Jakarta. Hal.500-505. Tesis, Universitas Diponogoro.