Anda di halaman 1dari 15

OPTIMASI PROPORSI CAMPURAN MANITOL DAN SORBITOL

DALAM FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN


GAMBIR(Uncaria gambir (Hunter) Roxb) DENGAN
METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN

Jurnal Skripsi

Oleh :

Sheila Jullyan
14082561 A

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2012
OPTIMASI PROPORSI CAMPURAN MANITOL DAN SORBITOL
DALAM FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN
GAMBIR(Uncaria gambir (Hunter) Roxb) DENGAN
METODE Simplex Lattice Design

OPTIMIZATION OF MANNITOL AND SORBITOL MIX PROPORTION


IN THE LOZENGES FORMULATION OF GAMBIR (Uncaria gambir
(Hunter) Roxb) LEAVES EXTRACT BY Simplex Lattice Design METHOD

Sheila Jullyan1) , Ilham Kuncahyo 2) , Endang Sri Rejeki 3)


Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Intisari
Daun gambir (Uncaria gambir.Roxb) merupakan salah satu tanaman obat
yang biasa digunakan untuk menyirih, yang mempunyai manfaat untuk kesehatan
mulut dan gigi. Daun gambir ini memiliki khasiat sebagai obat pelega
tenggorokan, obat sakit perut, sakit gigi, dan dapat digunakan untuk mencegah
terbentuknya plak gigi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat ekstrak daun
gambir menjadi sediaan obat dalam bentuk tablet hisap. Dalam tablet hisap
digunakan variasi bahan pengisi dan pemanis manitol-sorbitol untuk mendapatkan
formula optimum dengan menggunakan metode simplex lattice design.
Ekstrak daun gambir dibuat dengan metode soxhletasi menggunakan
pelarut etil asetat. Tablet hisap ekstrak daun gambir dibuat dalam 3 formula
berdasarkan simplex lattice design yaitu F1 (100% M), F2 (100% S), F3 (50% M :
50% S). Tablet hisap dibuat dengan metode kempa langsung. Granul yang
diperoleh diuji sifat alir, kompaktibilitas dan granul dikempa untuk uji waktu larut
tablet dan tanggapan rasa. Formula optimum diperoleh berdasarkan respon total
tertinggi dari perkalian antara proporsi dengan nilai normalitas. Formula optimum
yang didapat dibuat granul dan diuji sifat fisik, kemudian ditablet dan diuji sifat
fisik tablet meliputi; keseragaman bobot tablet, kerapuhan dan kekerasan tablet.
Data sifat fisik granul dari formula optimum diuji secara statistik dengan uji t (T-
test).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun gambir dapat dibuat
tablet hisap dengan sifat fisik tablet yang baik. Dari hasil uji t (T-test) sifat alir,
kompaktibilitas dan waktu larut tidak berbeda signifikan antara teoritis dengan
percobaan. Formula optimum didapat dari campuran manitol 60% : sorbitol 40%
dan menghasilkan tablet formula optimum dengan sifat fisik yang memenuhi
persyaratan

Kata kunci : Daun gambir (Uncaria gambir (Hunter)Roxb), tablet hisap, Simplex
Lattice Design, manitol,sorbitol

Abstract
Gambier leaves (Uncaria gambir, (Hunter) Roxb) is one of herbs
commonly used for chewing betel nut, which has benefits for oral and dental
health. Gambier leaves have medicinal properties as lozenges, upset stomach,
toothache, and can be used to prevent dental plaque formation. This study was
aimed to make Gambier leaf extract a medicinal preparation in the form of
lozenges using simplex lattice design method.
Gambier leaves extract was made by soxhlet method using ethy acetate.
Gambier leaves extract was made in 3 formulations based on simplex lattice
design method i.e. F1 (100% M), F2 (100% S), and F3 (50% M : 50% S). The
lozenges were made by direct compressed method. The obtained granules were
tested for the flow properties, compressibility, and the granules were compressed
to be tested for tablet dissolution time and taste perception. The obtained optimum
formula were made granules and tested for physical properties, and the made into
tablets and were tested for physical properties including weight uniformity,
friability and hardness. Data of the physical properties of granules from the
optimum formula was tested statistically using T-test.
The result of study showed that Gambier leaves extract could be made
lozenges with good physical properties of tablet. The result of T-test for flow
properties, compressibility, and dissolution time, did not differ significantly
between the theoretical with the experiment. The optimum formula was obtained
from manitol 60% : sorbitol 40% mixture, and produce optimum formula tablets
that fulfilled the requirement of physical quality.

Keywords : Gambier folium (Uncaria gambir (Hunter) Roxb), Lozenges, Simplex


Lattice Design, mannitol,sorbitol

PENDAHULUAN memasok 80% dari total gambir yang


Kekayaan alam hutan tropis dihasilkan Indonesia. Gambir telah
Indonesia menyimpan beribu-ribu sejak lama digunakan sebagai
tumbuhan yang berkhasiat obat. pelengkap sirih yang dikunyah dan
Tanaman berkhasiat obat telah dipercaya dapat menguatkan gigi.
dimanfaatkan manusia sejak zaman Ekstrak gambir mengandung katekin
dahulu untuk mengobati penyakit. sebagai komponen utama yaitu suatu
Salah satu contoh tanaman senyawa polifenol yang berpotensi
berkhasiat obat adalah gambir sebagai antioksidan dan antibakteri
Uncaria gambir (Hunter) Roxb. (Miller,1996; Arakawa et al, 2004;
Gambir adalah ekstrak kering dari Velury 2004). Menurut Kozai et al
ranting dan daun tanaman Uncaria (1995) ekstrak gambir mempunyai
gambir (Hunter) Roxb yang daya hambat terhadap bakteri
merupakan komoditas utama Streptococcus mutans yang
provinsi Sumatera Barat, provinsi ini menyebabkan terjadinya plak gigi.
Terjadinya plak gigi dapat bakteri gram positif (Streptococcus
menyebabkan karies pada gigi dan mutans, Staphylococcus aureus,
berlanjut dengan gingivitis. Masalah Bacillus Subtilis). Kenyataan ini
ini banyak terjadi pada masyarakat, sesuai dengan hasil penelitian Smith
yang selain merusak gigi juga et al., (2003) bahwa bakteri gram
menyebabkan bau mulut. positif lebih sensitif terhadap
Menurut Nackz et al.,1994 polifenol tertentu daripada sifat
dan pambayun et al.,2007. Polifenol sensifitas yang sama untuk bakteri
alami merupakan metabolit sekunder gram negatif (Escheria colli,
tanaman tertentu, termasuk dalam Salmonella typhimorium, Shigella,
menyusun golongan tanin. Tanin Flexneri).
adalah senyawa fenolik kompleks Penggunaan gambir
yang memiliki berat molekul 500- umumnya digunakan untuk
3000. Polifenol memiliki sifat menyirih. Cara ini kurang efektif dan
kelarutan pada suatu pelarut yang efisien sehingga perlu
berbeda-beda. Dengan demikian, pengembangan ke bentuk modern
ekstraksi menggunakan berbagai agar lebih praktis, seperti dibuat
pelarut akan menghasilkan dalam sediaan tablet hisap yang
komponen polifenol yang berbeda mengandung ekstrak gambir.
pula. Keunggulan dari ekstrak yang dibuat
Etil asetat dengan titik didih dalam sediaan tablet hisap lebih
77ºC termasuk pelarut yang bagus mudah diserap tubuh dan mudah
digunakan untuk mengekstrak daun dilepaskan sebagai bahan aktif pada
gambir karena menurut (Nazir,2000), jaringan tubuh. Pembuatan tablet
komponen katekin yang terdapat hisap ditujukan untuk memberikan
pada daun gambir sangat larut pada suatu bentuk pengobatan yang dapat
etil asetat, maka dapat diberikan dengan mudah kepada
direkomendasikan bahwa ekstraksi anak-anak atau orang tua yang sukar
menggunakan etil asetat pada produk menelan obat utuh (Banker and
gambir menghasilkan ekstrak yang Anderson 1986), serta dapat
paling besar daya hambatnya pada
menutupi rasa tidak enak atau pahit Bahan yang digunakan dalam
dari obat (Voigt 1984). penelitian adalah ekstrak daun
Upaya untuk memperbaiki gambir yang diperoleh dengan
rasa ekstrak gambir yang pahit dan soxhletasi menggunakan pelarut etil
sepat dapat dilakukan dengan asetat. Bahan tambahan yang
penggunaan bahan pengisi tablet digunakan dalam pembuatan tablet
yang memiliki rasa manis. Pada hisap adalah manitol, sorbitol, etil
penelitian ini digunakan manitol dan asetat, asam sitrat, serbuk
sorbitol dengan berbagai variasi magnesium stearat, aspartam, aerosil,
konsentrasi sebagai bahan pengisi lemon flavour dan serbuk mint.
yang sekaligus bertindak sebagai Jalannya Penelitian
bahan pemanis. Identifikasi tanaman gambir
Tanaman yang akan diteliti
Metode optimasi Simplex
dilakukan identifikasi berdasarkan
Lattice Design ini bertujuan untuk
pustaka yang ada. Identifikasi
menentukan proporsi campuran
tanaman dibuktikan oleh
manitol dan sorbitol yang tepat dan
Laboratorium Biologi Farmasi
diperoleh sifat fisik dan respon rasa
Universitas Gadjah Madha,
yang optimum sesuai dengan
Yogyakarta.
persyaratan.
Persiapan bahan
METODELOGI PENELITIAN
Daun gambir dikumpulkan,
Alat
disortasi basah selanjutnya dicuci
Alat yang digunakan pada
dengan air bersih lalu ditiriskan.
penelitian ini antara lain; timbangan
Kemudian dikeringkan dengan alat
listrik tipe mettle teledo, mesin tablet
pengering. Tahap selanjutnya
single punch Rickerman korsch
simplisia yang sudah kering diserbuk
berlin, hardness tester model AE –
dengan alat penggiling dan kemudian
20 Aikho engginering, friabiliator
diayak. Serbuk yang didapat
tester, Stop watch, mortir, stamfer,
digunakan untuk penelitian.
panic dan alat penunjang lainnya.
Identifikasi serbuk
Bahan
Identifikasi serbuk yang pendingin balik, dan dilakukan
dilakukan salah satunya adalah pemanasan pada suhu titik didih
penelitian organoleptis meliputi bau, pelarut, dibiarkan terjadi sirkulasi
rasa dan warna. Pemeriksaan susut sampai pelarut menjadi tidak
pengeringan serbuk dilakukan berwarna. Larutan yang diperoleh
dengan cara menimbang 2 g serbuk selanjutnya dirotaevaporasi dengan
kemudian diukur kadar airnya tekanan dan suhu 5-10ºC di bawah
menggunakan alat moisture balance titik didih pelarutnya sampai
sampai kadar yang terbaca pada alat diperoleh ekstrak kental.
konstan. Identifikasi kandungan kimia
Pembuatan ekstrak daun gambir ekstrak daun gambir
Serbuk daun gambir (Uncaria Identifikasi ini dilakukan
gambir (Hunter) Roxb) ditimbang secara kualitatif terhadap kandungan
sebanyak 50 gram, dibungkus kertas senyawa yang mungkin terdapat di
saring dimasukkan dalam tabung dalam ekstrak daun gambir,
Soxhlet. Labu soxhlet diisi dengan diantaranya yaitu polifenol,
pelarut etil asetat sebanyak 300 mL. flavonoid, saponin dan alkaloid.
Unit soxhlet dipasang dilengkapi
Penetapan kadar air ekstrak daun
gambir
Ekstrak daun gambir dengan menggunakan alat moisture
ditimbang sebanyak 2 gram balance, sampai kadar yang terbaca
kemudian diukur kandungan airnya pada alat konstan.

Perhitungan dosis ekstrak daun (Thomas,1989). Dikonversikan pada


gambir berat ekstrak kental. Hasil penelitian
Secara empiris dosis daun menunjukkan 39,59 gram ekstrak
gambir, untuk 4 lembar daun kental setara dengan 0,255 gram
gambir; daun gambir tersebut direbus serbuk kering, setara dengan 0,0375
dengan 3 gelas air sampai mendidih; gram ekstrak kental untuk 2 kali
diminum 2 kali sehari 1 cangkir pemakaian. Jadi untuk takaran sekali
pemakaian adalah 0,01875 gram ekstrak kental.

Tabel 1. Formula tablet hisap ekstrak gambir dan ditambah bahan pelicin
daun gambir dengan campuran manitol
magnesium stearat.
dan sorbitol berdasarkan simplex lattice
design Pemeriksaan kualitas granul
Komponen Formula 1. Waktu alir. Uji waktu alir
formulasi
dilakukan dengan menimbang 100
Ekstrak F1(mg) F2(mg) F3(mg)
daun gram bahan dimasukkan ke dalam
gambir
Manitol 18,75 18,75 18,75 alat penguji yang berupa corong
Sorbitol 645.75 0 327 yang ditutup pada lubang keluarnya.
Asam sitrat 0 645,75 327
monohidrat Disaat penutup dibuka, alat pencatat
Aerosil 37,5 37,5 37,5
r200 waktu (stopwatch) dihidupkan,
Magnesium 7,5 7,5 7,5
stearat sampai semua serbuk keluar dari
Lemon 15 15 15
flavour
corong. Begitu semua serbuk habis
Aspartam 18,75 18,75 18,75 keluar, stopwatch dimatikan. Waktu
Serbuk mint 3 3 3
Jumlah 750 750 750 yang diperlukan untuk keluarnya
Pembuatan tablet hisap serbuk dicatat sebagai waktu alirnya.
ekstrak daun gambir adalah dengan Kecepatan alir dihitung sebagai
cara kempa langsung. Komponen banyaknya serbuk yang mengalir tiap
campuran manitol dan sorbitol satuan waktu (gram/detik).
diayak dengan mesh 40 selanjutnya 2. Susut pengeringan. Ditimbang 2
dicampur dalam botol tumbling gram serbuk dalam wadah yang telah
kemudian diputar – putar selama 15 ditara kemudian dimasukkan ke
menit dengan kecepatan 20 rpm. dalam lemari pengering, tutup botol.
Dibuat serbuk mint dengan Dibuka dan dikeringkan pada suhu
mengeringkan oleum peppermint 105°C sampai bobot tetap (Anonim
menggunakan aerosil dengan 1995).
perbandingan oleum peppermint: 3. Kompaktibilitas. Punch atas
aerosol = 5 ml : 3 gram. Ditimbang diatur pada skala 8,5 sedangkan
semua bahan dari setiap formula, punch bawah pada skala 10, bahan
dicampur dengan ekstrak daun yang akan diuji dimasukkan dalam
ruangan cetak dan diratakan secara angka besar identik dengan respon
manual, mesin tablet dijalankan yang baik, serta adanya perbedaan
secara manual. Tablet yang satuan, maka perlu dinormalisasi
dihasilkan diukur kekerasannya penilaian respon tersebut dengan
menggunakan hardness tester. rumus berikut ini (Shek et al. 1980) :
X−X min
N=
X max−X min
Penentuan profil sifat fisik granul
X = respon yang didapat dari
Profil sifat – sifat campuran
percobaan
granul dapat ditentukan melalui X min = respon minimal yang diinginkan
pendekatan simplex lattice design X max = respon maximal yang diinginkan
berdasarkan persamaan Y = a(A) + Jadi R dapat dihitung dengan
b(B) + ab (A)(B), dimana : mengalikan nilai N dengan nilai
Y = respon (hasil percobaan) parameter yang sudah ditentukan.
A = bagian komponen A (manitol) Maka rumus perhitungan responnya
B = bagian komponen B (sorbitol) menjadi :
a,b,ab = koefisien yang dapat dihitung
R total = (bobot x N sifat alir) +
dari hasil 3 percobaan
( bobot x N kompaktibilitas) +
Penentuan formula optimum
( bobot x N tanggapan rasa)
Formula optimum dipilih
Pemeriksaan sifat fisik tablet
berdasarkan nilai total respon yang
1. Uji keseragaman bobot
paling besar. Total respon ini
Keseragaman bobot
dihitung dengan rumus :
ditetapkan sebagai berikut :
R total = R1 + R2 + R3… … … + Rn
ditimbang 20 tablet, ditimbang satu
R 1,2,3… … …n
adalah respon
dan dihitung bobot rata-rata tiap
dengan parameter yang kita tentukan
tablet, kemudian dihitung CV bobot
sesuai dengan desain yang kita
tablet.
inginkan. Bobot R1, R2 , R3 dan
2. Uji kekerasan tablet
seterusnya ditentukan oleh peneliti
Kekerasan tablet ditetapkan
dengan jumlah bobot total sama
sebagai berikut : sebuah tablet
dengan 1. Mengingat adanya
diletakkan diantara dua landasan
perbedaan besarnya hasil dan selalu
dengan posisi tegak lurus pada alat
hardness tester, landasan kemudian Uji tanggapan rasa
ditekan dan kekuatan yang dilakukan terhadap 20 responden.
menghancurkan tablet dibaca pada Responden yang ditemui diminta
skala tersebut dengan satuan kg. untuk memberi tanggapan rasa
3. Uji kerapuhan tablet terhadap formula tablet hisap ekstrak
Kerapuhan tablet ditetapkan daun gambir. Hal ini sangat penting
sebagai berikut : 20 tablet yang untuk menentukkan tingkat
sudah dibersihkan dari debu keberhasilan suatu formulasi tablet
ditimbang, dimasukkan dalam alat hisap. Tablet hisap mengalami proses
friabiliator tester dan diputar penghancuran di mulut, sehingga
sebanyak 100 putaran dengan tablet hisap akan mengalami kontak
kecepatan 25 rpm. Tablet diambil, langsung dengan indra pengecap jadi
dibersihkan debunya kemudian absorbsi sudah terjadi sejak dari
ditimbang. rongga mulut.
4. Uji waktu larut tablet Metode analisis
Waktu melarut adalah waktu Data yang diperoleh
yang dibutuhkan tablet hisap untuk dibandingkan dengan persyaratan
melarut atau terkikis secara perlahan dalam farmakope dan kepustakaan
di dalam rongga mulut, karena lainnya. Kemudian data yang
sediaan tablet hisap ini diharapkan diperoleh dari perhitungan simplex
mampu memberikan efek lokal pada lattice design (prediksi)
mulut dan kerongkongan, dan dibandingkan dengan data hasil
dimaksudkan untuk diabsorbsi secara pengujian sesungguhnya dengan uji
sistemik setelah ditelan. Uji waktu t.
larut dilakukan dengan memasukan HASIL DAN PEMBAHASAN
tablet hisap ke dalam mulut yang Identifikasi tanaman gambir
larut oleh saliva. Waktu melarut Hasil identifikasi tanaman
yang ideal bagi tablet hisap adalah gambir yang dilakukan di
selama sekitar 5-10 menit (Banker Laboratorium Biologi Farmasi,
dan Anderson 1994). Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta.
5. Uji tanggapan rasa Hasil identifikasi daun gambir sudah
sesuai dengan pustaka dan dapat Hasil pemeriksaan sifat fisik
disimpulkan bahwa tanaman tersebut granul
merupakan daun gambir. a. Waktu alir
Tabel 4. Hasil pemeriksaan waktu alir
Hasil perhitungan rendemen daun granul ekstrak daun gambir
No Formula Waktu alir
gambir
(detik)
Hasil rendemen serbuk daun 1 F1 6,27
2 F2 4,38
gambir sebesar 18,66%. 3 F3 8,17
Susut pengeringan serbuk daun Data yang diperoleh dari
gambir hasil pemeriksaan waktu alir granul
Tabel 2. Hasil pemeriksaan susut ekstrak daun gambir kemudian
pengeringan serbuk daun gambir
dimasukkan kedalam persamaan
No Penimbangan (g) Kadar air (%) simplex lattice design, sehingga
.
1 1,43 8,5 diperoleh persamaan
2 1,52 7,8
3 1,56 7,5 Y = 6,27 (A) + 4,38 (B) + 11,38 (A)
Rata – rata 7,934
SD 0,513 (B)
Hasil perhitungan susut b. Kompaktibilitas
pengeringan serbuk daun gambir Tabel 5. Hasil pemeriksaan
kompaktibilitas ekstrak daun gambir
sebesar 7,934%.
No Formula Kompaktibilitas
Hasil pemeriksaan susut (kg)
pengeringan ekstrak kental daun 1 F1 6,63
2 F2 5,1
gambir 3 F3 11,9

Tabel 3. Hasil pemeriksaan susut


pengeringan ekstrak kental daun gambir
Data yang diperoleh dari hasil
pemeriksaan kompaktibilitas granul
No Jumlah Kadar air
(%) ekstrak daun gambir kemudian
1 2,04 3,9
2 2,02 3,0 dimasukkan kedalam persamaan
3 2,01 3,5
Rata-rata 3,47
simplex lattice design, sehingga
diperoleh persamaan
Hasil pemeriksaan
Y = 6,63 (A) + 5,1 (B) + 24,14 (A)
kandungan lembab ekstrak gambir
(B
sebear 3,47%.
d. Tanggapan rasa
Tabel 7. Hasil pemeriksaan tanggapan
rasa granul ekstrak daun gambir
c. Waktu larut No Formula Tanggap rasa (%)
Tabel 6. Hasil pemeriksaan waktu larut 1 F1 90
granul ekstrak daun gambir 2 F2 75
No Formula Waktu larut 3 F3 100
(menit)
Data yang diperoleh dari
1 F1 2,74
2 F2 1,54 hasil pemeriksaan tanggap rasa
3 F3 2,83
granul ekstrak daun gambir
Data yang diperoleh dari hasil kemudian dimasukkan kedalam
pemeriksaan waktu larut granul persamaan simplex lattice design,
ekstrak daun gambir kemudian sehingga diperoleh persamaan
dimasukkan kedalam persamaan
Y = 90 (A) + 75 (B) + 70 (A) (B)
simplex lattice design, sehingga
diperoleh persamaan
Y = 2,74 (A) + 1,54 (B) + 2,76 (A)
(B)

Penentuan formula optimum


Nilai R total didapat dari persamaan :
Rtotal = (0,4 x N waktu alir) + (0,2 x N kompaktibilitas) + (0,2 x N waktu larut)
+ (0,2 x N tanggapan rasa)
Tabel 8. Penentuan nilai R total

Proporsi R waktu alir R kompaktibilitas R waktu larut R tanggapan rasa R total


100%M 0.2616 0.0815 0.116 0.1428571
90%M: 10%S 0.328416 0.18248 0.12456 0.1702857 0.601957143
80%M : 20%S 0.377024 0.25932 0.12944 0.1897143 0.805741714
70%M : 30%S 0.407424 0.31202 0.13064 0.2011429 0.955498286
60%M : 40%S 0.419616 0.34058 0.12816 0.2045714 1.051226857
50%M : 50%S 0.4136 0.345 0.122 0.2 1.092927429
40%M : 60%S 0.389376 0.32528 0.11216 0.1874286 1.0806
30%M : 70%S 0.346944 0.28142 0.09864 0.1668571 1.014244571
20%M : 80%S 0.286304 0.21342 0.08144 0.1382857 0.893861143
10%M : 90%S 0.207456 0.12128 0.06056 0.1017143 0.719449714
100%S 0.1104 0.005 0.036 0.0571429 0.491010286
Formula dari respon tertinggi bahwa granul ekstrak daun gambir
dipilih sebagai formula optimum. dari campuran 60% manitol:40%
Menurut perhitungan didapatkan sorbitol mempunyai nilai respon total
yang paling besar dibandingkan manitol:40% sorbitol merupakan
formula yang lain, sehingga dapat campuran optimum pada pembuatan
disimpulkan campuran 60% tablet hisap ekstrak daun gambir.
Pemeriksaan sifat fisik granul formula optimum

Tabel 9. Sifat fisik granul ekstrak daun gambir formula optimum


Sifat fisik granul Formula optimum
Waktu alir (detik) 7,37 ± 0,113
Kompaktibilitas (kg) 11,8± 0,082
Waktu larut (menit) 2,9 ± 0,230
Tanggapan rasa (%) 75

Hasil percobaan ini perlu apakah pendekatan tersebut sesuai


dibandingkan dengan hasil uji secara dengan hasil apabila dilakukan
teoritis melalui pendekatan simplex percobaan langsung.
lattice design untuk membuktikan

1. Waktu alir (detik)

Waktu alir (detik)


Waktu alir (detik)

8
6
4
waktu alir (gram/detik)
2
percobaan
0
100 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
%M M : M : M : M : M : M : M : M : M : M :
: 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100
0%S S S S S S S S S S %S
Proporsi

Gambar 1. Profil waktu alir granul formula prediksi berdasarkan persamaan simplex lattice
design dan formula hasil percobaan
Untuk mengetahui ada dilakukan uji t. hasil dari uji t tertera
tidaknya perbedaan antara hasil pada tabel 10 di bawah ini.
percobaan dengan prediksi maka

.
Tabel 10. Hasil analisis uji t waktu alir
Formula Signifikansi Signifikansi terpilih Kesimpulan
optimum
Hasil uji prediksi 0,317 0,05 Tidak berbeda
dibanding dengan signifikan
hasil uji
percobaan

2. Kompaktibilitas (kg)

15
Kompaktibilitas (kg)
Kompaktibilitas (kg)

10

5
kompaktibilitas
0 (kg)
100 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%M
%M : M : M : M : M : M : M : M : M : M : : percobaan
0%S 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100
S S S S S S S S S %S
Proporsi

Gambar 2. Profil kompaktibilitas granul formula prediksi berdasarkan persamaan simplex


lattice design dan formula hasil percobaan

Untuk mengetahui ada dilakukan uji t. hasil dari uji t tertera


tidaknya perbedaan antara hasil pada tabel 11 di bawah ini.
percobaan dengan prediksi maka
Tabel 11. Hasil analisis uji t kompaktibilitas
Formula optimum Signifikansi Signifikansi Kesimpulan
terpilih
Hasil uji prediksi 0,762 0,05 Tidak berbeda
dibanding dengan hasil signifikan
uji percobaan

3. Waktu larut (menit)


waktu larut (menit)
3
Waktu larut (menit)

2
1 WAKTU LARUT TABLET
(menit)
0
100 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% percobaan
%M M : M : M : M : M : M : M : M : M : M :
: 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100
0%S S S S S S S S S S %S

Proporsi

Gambar 3. Profil waktu larut granul formula prediksi berdasarkan persamaan


simplex lattice design dan formula hasil percobaan

Untuk mengetahui ada dilakukan uji t. hasil dari uji t tertera


tidaknya perbedaan antara hasil pada tabel 12 di bawah ini.
percobaan dengan prediksi maka

Tabel 12. Hasil analisis uji t waktu larut

Formula optimum Signifikansi Signifikansi Kesimpulan


terpilih

Hasil uji prediksi 0,832 0,05 Tidak berbeda


dibanding dengan hasil signifikan
uji percobaan

Hasil pemeriksaan sifat fisik tablet formula optimum


Tabel 13. Hasil uji sifat fisik tablet ekstrak daun gambir
Sifat fisik tablet Formula optimum
Bobot rata-rata (mg) 751,3±6,25
CV (%) 0,84
Kekerasan (kg) 11.283±0.363778
Kerapuhan (%) 0,483
Tanggapan rasa (%) 75

Dari data pengujian sifat fisik persyaratan sifat fisik tablet yaitu
tablet pada tabel 16 dapat untuk uji keseragaman bobot tablet
disimpulkan bahwa pada tablet menghasilkan CV sebesar 0,84%, hal
ekstrak daun gambir formula ini menunjukkan tablet mempunyai
optimum tersebut memenuhi keseragaman bobot yang baik karena
CV kurang dari 5%. Untuk Theory and Practice of
Industrial Pharmacy 3rd,
kekerasan tablet didapatkan bahwa
Lea and Febiger,
tablet hisap ekstrak daun gambir Philadelphia. Hal 293-343.
Miller, A. L., “Antioxidant
formula optimum, mampu
Flavonoid : Structure,
memberikan kekerasan yang baik Function, and Clinical Usage”,
Alt Med. Rev, 1 (2), 1996,103-
yaitu 11,283 kg, sesuai dengan
111
persyaratan kekerasan tablet hisap Nack et al., 1994 and Pambayun et
al., 2007. Formulasi
yaitu antara 10 sampai 20 kg. uji
Sediaan Antiseptik Mulut
kerapuhan tablet dan tanggapan rasa Dari Katekin Gambir.
Jurnal Sains Farmasi, 2007.
juga memenuhi persyaratan yaitu
Nazir, N. 2000. Gambir Budidaya,
untuk kerapuhan tablet tidak lebih Pengolahan dan Prospek
Diversifikasinya. Cetakkan
dari 1% dan untuk tanggapan rasa
I. Yayasan Hutanku.
dapat diterima reponden bila lebih Padang. Hal 1-14. (Thorpe
& Whiteley, 1921).
dari 50% menyatakkan rasa tablet
Smith et al, 2003. Kandungan Fenol
hisap dapat diterima. Dan Sifat Antibakteri Dari
Berbagai Jenis Ekstrak
KESIMPULAN
Produk Gambir, Majalah
Kesimpulan yang diperoleh Farmasi Indonesia, 18 (3).
141-146. 2007.
dari penelitian ini adalah formula
Thomas ANS. 1989. Tanaman Obat
tablet hisap ekstrak daun gambir Tradisional. Volume ke-2.
Yogyakarta: Kanisius.
dengan proporsi 60% Manitol dan
Velury,R., Weir, T.L, Bais,H.P.,
40% Sorbitol merupakan formula Stermitz,F.R., and
Vivanco,J.M.,”Phytotoxic
optimum dan dapat menghasilkan
and Antimicrobial Activities
tablet hisap sesuai persyaratan uji of Catechin Derivative”,
J.Agric.Food. Chem, 52,
sifat fisik tablet.
(5)2004, 1077-1082..
DAFTAR PUSTAKA. Voight, R., 1984, Buku Pelajaran
Banker, G. S., and Anderson, N. R., Teknologi Farmasi, Edisi 5,
1986. Tablets in Lachman, 169-171, 199-209, 565-566,
L., Lieberman, H. A., 585-586, Universitas Gadjah
Kanig, J. L., Edisi V, The Madha, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai