Anda di halaman 1dari 44

1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH

NOMOR : 420/00562

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS
BIAYA OPERASIONAL PENYELENGGARAAN (BOP) PENDIDIKAN
SMA NEGERI, SMK NEGERI, DAN SLB NEGERI PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka terlaksananya berbagai tahapan


dan proses penyaluran Biaya Operasional
Penyelengaraan (BOP) Pendidikan SMA Negeri, SMK
Negeri, dan SLB Negeri Provinsi Jawa Tengah Tahun
2020 yang berdaya guna dan berhasil guna, maka
diperlukan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Biaya
Operasional Penyelengaraan (BOP) Pendidikan SMA
Negeri, SMK Negeri, dan SLB Negeri Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2021;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah tentang Petunjuk Teknis Biaya
Operasional Penyelengaraan (BOP) Pendidikan SMA
Negeri, SMK Negeri, dan SLB Negeri Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2021;

2
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan
Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 hal. 8692);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5670);
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 48 Tahun 2008
tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4960);
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

3
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5157);
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal;
8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9
Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 85);
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1
Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019
Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 106);
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5
Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2018-2023 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2019 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 110);
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5
Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah Tahun
Anggaran 2021 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2020 Nomor 5);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 310);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian
dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan

4
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
14. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 48 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018
Nomor 48);
15. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 49 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Cabang
Dinas Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 49);
16. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 50 Tahun
2019 tentang Pengelolaan Keuangan Sekolah Provinsi
Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2019 Nomor 50);
17. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 7 Tahun
2020 tentang Honorarium Bagi Guru Tidak Tetap
Dan Pegawai Tidak Tetap Pada Sekolah Menengah
Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Dan
Sekolah Luar Biasa Negeri Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2020 Nomor 7);
17. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 50 Tahun
2020 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah Tahun
Anggaran 2021 (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2019 Nomor 50);
18. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/62
Tahun 2020 tentang Upah Minimum Pada 35 (tiga
puluh lima) Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah
2021;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan


Provinsi Jawa Tengah Tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Biaya Operasional Penyelengaraan

5
(BOP) Pendidikan SMA Negeri, SMK Negeri, dan SLB
Negeri Provinsi Jawa Tengah Tahun 2O2l;

KEDUA Petunjuk teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum


KESATU tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagran tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan ini.

KETIGA Dengan berlakunya Keputusan ini maka Keputusan


Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah Nomor 42O (OOO21 Tanggal 2 Januari 2O2O darr
semua pembahannya tentang Petunjuk Teknis Biaya
Operasional Penyelengara.an (BOP) Pendidikan SMA
Negeri, SMK Negeri, dan SLB Negeri Provinsi Jawa
Tengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku;

KEEMPAT Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,


dan apabila terdapat kekeliruan di kemudian hari akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal 4 Januari 2O2L

PIt. KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN


SI JAWA TENGAH
SMK,

ANTO

SALINAN : Keputusan ini disampaikan kepada :


1. Gubernur Jawa Tengah;
2. Wakil Gubernur Jawa Tengah;
3. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah;
4. Inspektur Provinsi Jawa Tengah;
5. Kepata Biro Hukum SETDA Frovinsi Jawa Tengah;
6. Sekretaris, Para Kepala Bidang, Dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah I - XIII Di Lingkungan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah;
7. Para Kepala SMA Neeeri. SMK Neeeri. dan SLB Neeeri Provinsi Jawa
Teneah:
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH
NOMOR : 420/00562

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA
OPERASIONAL PENYELENGGARAAN (BOP)
PENDIDIKAN PADA SMA, SMK, DAN SLB
NEGERI DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka
menengah daerah Jawa Tengah, serta menghadapi isu kemiskinan,
bonus demografi, dan daya saing ekonomi daerah, maka kebijakan
pembangunan lima tahun kedepan sebagaimana dirumuskan dalam
RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023, menempatkan
manusia sebagai fokus pembangunan. Sumber Daya Manusia tidak saja
dipandang sebagai objek pembangunan, namun menempatkannya
dalam menentukan arah dan kebijakan pembangunan. Pengembangan
sumberdaya manusia dilakukan melalui pemberdayaan (empowering),
serta peningkatan kemampuan manusia untuk mengaktualisasikan
segala potensi yang dimiliki dan menumbuhkan kesadaran diri (self
hood). Sumberdaya manusia sebagai bagian dari masyarakat akan
mampu memandang secara kritis situasi sosial, ekonomi, politik, dan
kultural yang melingkupinya. Dengan demikian diharapkan sumberdaya
manusia Jawa Tengah akan menjadi sumber dinamika dan motor
penggerak pembangunan dalam upaya mewujudkan kemandirian,
kemajuan, dan kesejahteraan yang berkelanjutan.
Merujuk pada hal tersebut, kebijakan pembiayaan pendidikan juga
mendapatkan prioritas yang memadai melalui berbagai skema
pembiayaan yang diarahkan pada upaya peningkatan mutu dan
pemerataan akses.

B. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara
Tahun 1950 hal. 8692);

1
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5670);
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4960);
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
Dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal;
8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 85);
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Provinsi

2
Jawa Tengah Tahun 2019 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 106);
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2019 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor 110);
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2020
tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
Jawa Tengah Tahun Anggaran 2021 (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2020 Nomor 5);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 310);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
14. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 48 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2018 Nomor 48);
15. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 49 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas Pada Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2018 Nomor 49);
16.Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2020 tentang
Honorarium Bagi Guru Tidak Tetap Dan Pegawai Tidak Tetap Pada
Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
Dan Sekolah Luar Biasa Negeri Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
(Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 Nomor 7);
17. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 50 Tahun 2020 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD)

3
Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2021 (Berita Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2019 Nomor 50);
18. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/62 Tahun 2020
tentang Upah Minimum Pada 35 (tiga puluh lima) Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah 2021;

C. Pengertian
Biaya Operasional Penyelengaraan Pendidikan yang selanjutnya
disingkat BOP Pendidikan adalah program pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam penyediaan pendanaan biaya operasional pada satuan
pendidikan SMA, SMK, dan SLB Negeri yang dialokasikan kepada
satuan pendidikan berdasarkan jumlah Guru Tidak Tetap (GTT),
Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan peserta didik untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan operasional penyelenggaraan pendidikan dalam
upaya menjamin layanan pembelajaran, peningkatan mutu dan
pemerataan akes layanan pendidikan.

D. Maksud dan Tujuan


BOP Pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pemenuhan biaya
operasional penyelenggaraan pendidikan pada SMA, SMK, dan SLB
Negeri yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
yakni biaya honorarium GTT dan PTT, serta biaya operasional
penyelenggaraan.

Tujuan BOP Pendidikan pada SMA, SMK, dan SLB Negeri sebagai
berikut :
1. Menjamin layanan Kegiatan Belajar Mengajar dalam pemenuhan
beban kurikulum
2. Meningkatkan akses layanan pendidikan.
3. Meningkatkan mutu layanan pendidikan.
4. Mewujudkan tata kelola penyelenggaraan pendidikan yang
berkualitas.
5. Meningkatkan kesejahteraan GTT dan PTT.

E. Sasaran
Sasaran penerima BOP Pendidikan adalah SMA, SMK, dan SLB Negeri di
Provinsi Jawa Tengah.

F. Hasil yang diharapkan


1. Terjaminnya kegiatan belajar mengajar melalui ketersediaan guru
dan tenaga kependidikan, tenaga adminstrasi yang cukup.
2. Terwujudnya akses layanan pendidikan SMA, SMK, dan SLB Negeri.
3. Terwujudnya mutu layanan pendidikan SMA, SMK, dan SLB Negeri.

4
4. Terwujudnya tata kelola penyelenggaraan pendidikan SMA, SMK,
dan SLB Negeri yang berkualitas.
5. Meningkatnya kesejahteraan GTT dan PTT.

G. Komponen BOP Pendidikan


1. Komponen BOP Pendidikan terdiri atas :
a. belanja honorarium GTT dan PTT;
b. biaya operasional penyelenggaraan pendidikan pada satuan
pendidikan.
2. Komponen belanja honorarium GTT dan PTT dibayarkan kepada
GTT dan PTT yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah sebagai penerima
honorarium dari sumber BOP Pendidikan pada komponen belanja
honorarium.
3. Komponen belanja operasional disalurkan untuk pembiayaan pada
jenis-jenis belanja yang telah ditetapkan setelah dipenuhinya
honorarium bagi GTT dan PTT.

H. Besaran BOP Pendidikan


1. Alokasi besaran BOP Pendidikan untuk masing-masing
kabupaten/kota ditetapkan berdasarkan jumlah siswa dengan
rincian sebagai berikut :
a. SMA Negeri
JUMLAH
NO KAB/KOTA
SATPEND SISWA ANGGARAN
1 2 3 4 5
1 Kab. Cilacap 18 12.924 25.848.000.000
2 Kab. Banyumas 14 15.101 30.202.000.000
3 Kab. Purbalingga 10 7.815 15.630.000.000
4 Kab. Banjarnegara 8 6.225 12.450.000.000
5 Kab. Kebumen 14 10.015 20.030.000.000
6 Kab. Purworejo 11 7.770 15.540.000.000
7 Kab. Wonosobo 9 5.309 10.618.000.000
8 Kab. Magelang 10 8.533 17.066.000.000
9 Kab. Boyolali 15 11.588 23.176.000.000
10 Kab. Klaten 15 13.583 27.166.000.000
11 Kab. Sukoharjo 10 9.316 18.632.000.000
12 Kab. Wonogiri 13 9.065 18.130.000.000
13 Kab. Karanganyar 9 9.060 18.120.000.000
14 Kab. Sragen 10 8.098 16.196.000.000
15 Kab. Grobogan 11 10.646 21.292.000.000
16 Kab. Blora 8 7.489 14.978.000.000
17 Kab. Rembang 9 7.601 15.202.000.000

5
JUMLAH
NO KAB/KOTA
SATPEND SISWA ANGGARAN
1 2 3 4 5
18 Kab. Pati 8 9.567 19.134.000.000
19 Kab. Kudus 7 7.801 15.602.000.000
20 Kab. Jepara 10 9.330 18.660.000.000
21 Kab. Demak 12 11.505 23.010.000.000
22 Kab. Semarang 11 8.614 17.228.000.000
23 Kab. Temanggung 6 5.233 10.466.000.000
24 Kab. Kendal 14 10.351 20.702.000.000
25 Kab. Batang 7 5.285 10.570.000.000
26 Kab. Pekalongan 11 7.154 14.308.000.000
27 Kab. Pemalang 11 11.167 22.334.000.000
28 Kab. Tegal 11 9.506 19.012.000.000
29 Kab. Brebes 17 15.427 30.854.000.000
30 Kota Magelang 5 4.252 8.504.000.000
31 Kota Surakarta 8 8.575 17.150.000.000
32 Kota Salatiga 3 3.294 6.588.000.000
33 Kota Semarang 16 17.905 35.810.000.000
34 Kota Pekalongan 4 3.310 6.620.000.000
35 Kota Tegal 5 4.449 8.898.000.000
JUMLAH 360 312.863 625.726.000.000

b. SMK Negeri
JUMLAH
NO KAB/KOTA
SATPEND SISWA ANGGARAN
1 2 3 4 5
1 Kab. Cilacap 7 11.053 27.632.500.000

2 Kab. Banyumas 9 11.032 27.580.000.000

3 Kab. Purbalingga 12 12.227 30.567.500.000

4 Kab. Banjarnegara 8 7.045 17.612.500.000

5 Kab. Kebumen 8 10.378 25.945.000.000

6 Kab. Purworejo 7 6.059 15.147.500.000

7 Kab. Wonosobo 8 6.982 17.455.000.000

8 Kab. Magelang 3 3.046 7.615.000.000

9 Kab. Boyolali 12 10.687 26.717.500.000

10 Kab. Klaten 11 13.629 34.072.500.000

11 Kab. Sukoharjo 6 7.027 17.567.500.000

12 Kab. Wonogiri 8 7.204 18.010.000.000

13 Kab. Karanganyar 7 7.349 18.372.500.000

6
JUMLAH
NO KAB/KOTA
SATPEND SISWA ANGGARAN

1 2 3 4 5
14 Kab. Sragen 12 12.960 32.400.000.000

15 Kab. Grobogan 3 4.779 11.947.500.000

16 Kab. Blora 6 6.221 15.552.500.000

17 Kab. Rembang 6 4.438 11.095.000.000

18 Kab. Pati 6 6.152 15.380.000.000

19 Kab. Kudus 3 3.879 9.697.500.000

20 Kab. Jepara 9 9.833 24.582.500.000

21 Kab. Demak 4 4.308 10.770.000.000

22 Kab. Semarang 9 10.316 25.790.000.000

23 Kab. Temanggung 6 6.440 16.100.000.000

24 Kab. Kendal 7 7.937 19.842.500.000

25 Kab. Batang 4 4.563 11.407.500.000

26 Kab. Pekalongan 4 4.680 11.700.000.000

27 Kab. Pemalang 4 7.610 19.025.000.000

28 Kab. Tegal 7 11.869 29.672.500.000

29 Kab. Brebes 6 6.808 17.020.000.000

30 Kota Magelang 3 4.129 10.322.500.000

31 Kota Surakarta 9 13.764 34.410.000.000

32 Kota Salatiga 3 4.575 11.437.500.000

33 Kota Semarang 12 16.595 41.487.500.000

34 Kota Pekalongan 4 3.919 9.797.500.000

35 Kota Tegal 3 3.634 9.085.000.000


JUMLAH 236 273.127 682.817.500.000

c. SLB Negeri
JUMLAH
NO KAB/KOTA
SATPEND SISWA ANGGARAN
1 2 3 4 5
1 Kab. Cilacap 2 537 2.148.000.000
2 Kab. Banyumas - - -
3 Kab. Purbalingga 1 316 1.264.000.000
4 Kab. Banjarnegara 1 416 1.664.000.000
5 Kab. Kebumen 2 315 1.260.000.000
6 Kab. Purworejo 1 278 1.112.000.000

7
JUMLAH
NO KAB/KOTA
SATPEND SISWA ANGGARAN

1 2 3 4 5
7 Kab. Wonosobo - -
8 Kab. Magelang - - -
9 Kab. Boyolali 1 111 444.000.000
10 Kab. Klaten - - -
11 Kab. Sukoharjo 1 159 636.000.000
12 Kab. Wonogiri 2 223 892.000.000
13 Kab. Karanganyar 2 345 1.380.000.000
14 Kab. Sragen 1 323 1.292.000.000
15 Kab. Grobogan 1 110 440.000.000
16 Kab. Blora 1 186 744.000.000
17 Kab. Rembang 2 288 1.152.000.000
18 Kab. Pati 1 325 1.300.000
19 Kab. Kudus 3 493 1.972.000.000
20 Kab. Jepara 1 372 1.488.000.000
21 Kab. Demak - - -
22 Kab. Semarang 1 232 928.000.000
23 Kab. Temanggung 1 272 1.088.000.000
24 Kab. Kendal 1 227 908.000.000
25 Kab. Batang 1 206 824.000.000
26 Kab. Pekalongan 1 321 1.284.000.000
27 Kab. Pemalang 2 580 2.320.000.000
28 Kab. Tegal 1 312 1.248.000.000
29 Kab. Brebes 1 161 644.000.000
30 Kota Magelang 1 231 924.000.000
31 Kota Surakarta 1 193 772.000.000
32 Kota Salatiga 1 191 764.000.000
33 Kota Semarang 1 525 2.100.000.000
34 Kota Pekalongan 1 105 420.000.000
35 Kota Tegal 1 202 808.000.000
JUMLAH 38 8.555 34.220.000.000

2. Guna menjamin ketercukupan anggaran pembiayaan bagi satuan


pendidikan yang memperoleh alokasi BOP Pendidikan belum mampu
memenuhi belanja honorarium GTT dan PTT sebagai akibat karena
jumlah siswa sedikit, maka pemenuhannya akan dilakukan dengan
mekanisme subsidi silang antar satuan pendidikan dalam satu
wilayah kabupaten/kota dan/atau antar wilayah kabupaten/kota.

8
I. Pengajuan Pencairan BOP Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
1. Satuan pendidikan mengajukan pencairan sebesar 25% (dua puluh
lima persen) dari total alokasi anggaran yang telah dialokasikan oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk dipergunakan dalam
pembayaran honorarium GTT dan PTT dan selebihnya sebagai biaya
operasional.

2. Khusus untuk satuan pendidikan dengan alokasi anggaran belum


mencukupi untuk pembiayaan honorarium GTT dan PTT, maka
satuan pendidikan mengajukan pencairan sebesar jumlah
kebutuhan pembayaran honorarium GTT dan PTT untuk selama 1
(satu) triwulan ditambah sebesar 10% (sepuluh persen) dari total
alokasi anggaran untuk dipergunakan sebagai biaya operasional
pendidikan.

9
BAB II
ORGANISASI PENYELENGGARAAN BOP PENDIDIKAN

A. Pelaksana
Pelaksanaan pemberian BOP Pendidikan pada SMA, SMK, dan SLB
Negeri Provinsi Jawa Tengah melibatkan beberapa unsur pelaksana,
yang meliputi sebagai berikut :
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
2. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah;
3. Satuan Pendidikan;

B. Tugas dan Tanggungjawab Pelaksana BOP Pendidikan:


1. Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
a. Mengusulkan alokasi anggaran BOP Pendidikan.
b. Menetapkan alokasi anggaran BOP Pendidikan di masing-masing
SMA, SMK, dan SLB Negeri pada kabupaten/kota.
c. Menyusun petunjuk teknis BOP Pendidikan SMA, SMK, dan SLB
Negeri;
d. Menetapkan SMA, SMK, dan SLB Negeri penerima BOP
Pendidikan;
e. Melaksanakan sosialisasi, monitoring dan evaluasi BOP
Pendidikan SMA, SMK, dan SLB Negeri kepada Cabang Dinas.
f. Mengelola penanganan pengaduan masyarakat terkait dengan
penyelenggaraan BOP Pendidikan.

2. Cabang Dinas
a. Menetapkan tim manajemen pengelolaan BOP Pendidikan;
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan BOP Pendidikan SMA,
SMK, dan SLB Negeri;
c. Melaksanakan sosialisasi BOP Pendidikan SMA, SMK, dan SLB
Negeri di wilayahnya;
d. Menetapkan Bank Penyalur dana BOP Pendidikan;
e. Menyiapkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Bank Penyalur
dana BOP Pendidikan;
f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan penggunaan
dana BOP Pendidikan pada SMA, SMK, dan SLB Negeri;
g. Melayani pengaduan masyarakat terkait dengan penyelenggaraan
BOP Pendidikan.

3. Satuan Pendidikan
a. Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) BOP Pendidikan
dengan masa berlaku selama 1 (satu) tahun anggaran, dan per

10
triwulan sesuai dengan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS);
b. Menetapkan tim manajemen pengelolaan BOP Pendidikan;
c. Melengkapi persyaratan pencairan BOP Pendidikan;
d. Mengelola dana BOP Pendidikan sesuai ketentuan;
e. Mempertanggungjawabkan secara formal dan material atas
penggunaan dana BOP Pendidikan;
f. Menyusun dan menyampaikan laporan secara lengkap baik
triwulan dan tahunan.

11
BAB III
MEKANISME PENYALURAN DAN PENGELOLAAN

A. Mekanisme Penyaluran
1. Persyaratan Sekolah Calon Penerima
a. Sekolah memiliki peserta didik aktif sesuai Dapodik;
b. Memiliki RKAS;
c. Memiliki rekening sekolah yang masih aktif khusus untuk BOP
d. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
e. Ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah.

2. Mekanisme Penyaluran
a. SMA, SMK, dan SLB Negeri menyerahkan berkas pencairan
kepada Cabang Dinas Pendidikan;
b. Cabang Dinas Pendidikan memverifikasi berkas pencairan BOP
Pendidikan;
c. Cabang Dinas Pendidikan mengajukan pencairan BOP
Pendidikan;
d. Menyalurkan dana BOP Pendidikan ke rekening BOP Pendidikan
SMA, SMK, dan SLB Negeri.

3. Waktu Penyaluran
Penyaluran BOP Pendidikan setiap triwulan, yaitu :
a. Triwulan I (25%) bulan Januari s.d. Maret
b. Triwulan II (25%) bulan April s.d. Juni
c. Triwulan III (25%) bulan Juli s.d. September
d. Triwulan IV (25%) bulan Oktober s.d. Desember

B. Pengelolaan
1. BOP Pendidikan dikelola dengan prinsip :
a. Transparan yakni BOP Pendidikan dikelola secara terbuka yang
meliputi keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian
penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga
bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk
mengetahuinya
b. Akuntabel yakni penggunaan BOP Pendidikan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan dan peraturan yang berlaku

12
c. Efektivitas : Dana BOP Pendidikan memberikan outcomes sesuai
dengan rencana yang telah disusun dalam dokumen
perencanaan sekolah.

2. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut angka 1, maka BOP Pendidikan


dikelola oleh SMA, SMK, dan SLB Negeri dengan menerapkan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Dana BOP Pendidikan
digunakan untuk belanja honorarium GTT dan PTT serta belanja
operasional penyelenggaraan layanan pendidikan (belanja
barang/jasa) sebagaimana diatur pada bab IV huruf A dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Mematuhi prinsip-prinsip pengelolaan BOP Pendidikan;
2. Mengelola dana BOP Pendidikan berpedoman pada dokumen
perencanaan yang ditetapkan sekolah.
3. Melaporkan hasil pengelolaan dana BOP Pendidikan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

13
BAB IV
RUANG LINGKUP PENGGUNAAN, SYARAT PENCAIRAN,
DAN PERTANGGUNGJAWABAN

A. Ruang Lingkup Penggunaan


Dana BOP Pendidikan terdiri atas 2 (dua) komponen pokok jenis
pembiayaan yakni Belanja Honorarium bagi GTT dan PTT serta Belanja
Operasional Pengelolaan, dengan pengaturan sebagai berikut :
1. Belanja Honorarium GTT dan PTT
a. Belanja honorarium didasarkan atas Peraturan Gubernur Jawa
Tengah Nomor 7 Tahun 2020 tentang Honorarium Bagi Guru
Tidak Tetap Dan Pegawai Tidak Tetap Pada Sekolah Menengah
Atas Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Dan Sekolah
Luar Biasa Negeri Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
b. Jumlah belanja honorarium GTT dan PTT tidak boleh melebihi
dari jumlah GTT dan PTT yang telah ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Dinas tentang GTT dan PTT Penerima
Honorarium APBD Provinsi Jawa Tengah.
c. GTT dan PTT yang berhak mendapatkan honorarium dari
sumber BOP Pendidikan khususnya untuk komponen belanja
honorarium adalah GTT dan PTT yang telah ditetapkan oleh
Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah sebagai calon penerima honorarium, dengan mekanisme
penetapan sebagai berikut :
1) Berdasarkan alokasi jumlah GTT dan PTT yang telah
diterima, sekolah mengusulkan GTT dan PTT sebagai calon
penerima honorarium dengan persyaratan sesuai yang diatur
dalam Peraturan Gubernur (tercatat dalam data base periode
31 Desember 2019).
2) Berdasarkan penetapan dari Kepala Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, GTT dan/atau PTT
melakukan kontrak kerja dengan Kepala Satuan Pendidikan
(form kontrak kerja terlampir).
d. Pembayaran honorarium GTT dan PTT dilakukan oleh satuan
pendidikan selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya
setelah Satuan pendidikan melakukan pencairan BOP
Pendidikan pada Triwulan yang berkenaan.
e. GTT dan PTT karena sebab tertentu yang sesuai dengan
peraturan ketentuan perundangan harus dilakukan
pemotongan, maka hasil pemotongan honorarium GTT dan/atau
GTT yang dilakukan oleh satuan pendidikan, bendahara sekolah
wajib menyetorkan pemotongan honorarium dimaksud ke kas

14
daerah selambat-lambatnya pada bulan terakhir triwulan yang
berkenan.
f. Satuan pendidikan dilarang melakukan penambahan dan/atau
penggantian GTT dan/atau GTT yang telah ditetapkan oleh
Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah tanpa persetujuan tertulis dari Kepala Dinas.
g. GTT dan PTT hanya boleh melakukan kontrak kerja dengan 1
(satu) Satuan Pendidikan Negeri.
h. GTT dan PTT yang telah menerima honorarium dari sumber
APBD Provinsi Jawa Tengah dilarang menerima honorarium dari
sumber APBN (BOS) pada tugas utama sebagai GTT dan PTT.
i. GTT dan PTT yang telah menerima honorarium dari sumber BOP
Pendidikan komponen honorarium GTT/PTT, dilarang
memperoleh penambahan honorarium pada tugas utama
sebagai GTT dan PTT dari belanja operasional BOP Pendidikan.

2. Belanja Operasional Pengelolaan


Belanja operasional pengelolaan merupakan Belanja Barang/Jasa
yakni merupakan belanja pembelian barang dan/atau jasa yang
habis pakai yang dipergunakan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan dasar satuan pendidikan dan umumnya pelayanan yang
bersifat internal. Belanja Barang dan Jasa, antara lain untuk :
a. Belanja Bahan Pakai Habis, yaitu barang yang hanya dapat
dipergunakan dalam satu kali pemakaian, contoh barang habis
pakai adalah kertas folio, tinta, dll
b. Belanja Bahan/Material, yaitu bahan yang berwujud bahan
mentah dan masih diperlukan pengolahan lebih lanjut.
c. Belanja Jasa Kantor, yaitu belanja untuk pemenuhan
pembiayaan jasa perkantoran, antaralain belanja pembayaran
rekening listrik, telepon, air, dll.
d. Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor, yaitu belanja yang
dipergunakan untuk biaya perawatan kendaraan bermotor yang
merupakan aset pemerintah dan telah tercatat sebagai barang
milik daerah.
e. Belanja Cetak dan Penggandaan, yaitu belanja untuk
pembiayaan cetak dokumen, foto copy, dan penggandaan
dokumen keperluan satuan pendidikan.
f. Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir, yaitu belanja
untuk pembiayaan sewa rumah/gedung/parkir yang karena
sifatnya wajib dibayarkan.
g. Belanja Sewa Sarana Mobilitas, yaitu biaya yang dipergunakan
untuk pembiayaan sewa kendaraan guna mendukung suatu

15
kegiatan satuan pendidikan yang berdasarkan pertimbangan
harus dilakukan sewa;
h. Belanja Sewa Alat Berat, yaitu biaya yang digunakan untuk
pembiayaan alat-alat berat yang karena sifatnya satuan
pendidikan harus melakukan sewa.
i. Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor, yaitu belanja
untuk pembiayaan perlengkapan dan peralatan kantor pada
waktu tertentu yang karena sifatnya diperlukan oleh satuan
pendidikan
j. Belanja Makanan dan Minuman, yaitu belanja untuk pembiyaan
pembelian/pengadaan makan dan minum untuk kegiatan rapat-
rapat dan kegiatan lain yang dapat dipertanggungjawabkan, dan
bukan untuk biaya makan dan minum harian guru, tenaga
kependidikan, tenaga administrasi, dan atau peserta didik;
k. Belanja Pakaian Kerja, yaitu belanja untuk pembiayaan
pembelian/pengadaan pakaian kerja yang karena menurut
sifatnya wajib diadakan;
l. Belanja Pemeliharaan, yaitu belanja untuk pemeliharaan sarana
dan prasarana satuan pendidikan;
m. Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis
ASN, yaitu belanja untuk pembiayaan pembayaran peningkatan
kompetensi yang dipandang diperlukan serta memberikan
dampak positif bagi bagi satuan pendidikan;
n. Belanja Perjalanan Dinas, yaitu belanja untuk pembiayaan
perjalanan dinas guna mendukung pelaksanaan tuigas pokok
dan fungsi satuan pendidikan, dan bukan untuk pembiayaan
yang bersifat rutinitas atau pembiayaan untuk kewajiban;
o. Belanja Honorarium Non ASN, yaitu belanja untuk pembiayaan :
1) Tenaga out sourcing kebersihan dan keamanan.
2) Narasumber pelatihan/IHT/guru tamu/praktisi yang
diundang oleh satuan pendidikan.
3) GTT dan/atau PTT selain yang telah diberikan honorarium
dari BOP Pendidikan komponen honorarium dengan
ketentuan :
3.1. GTT
- Satuan pendidikan telah melakukan optimalisasi
pembagian beban jam mengajar namun masih
memiliki sisa beban jam mengajar sekurang-
kurangnya 10 jam mengajar, dan apabila sisa jam
tersebut ditambahkan pada guru yang telah ada

16
terakumulasi lebih dari 40 jam mengajar per
minggunya.
- Besaran honorarium berdasarkan jumlah jam
mengajar per minggunya tidak melebihi 24 jam
mengajar per minggu, dengan besaran honorarium
sesuai UMK masing-masing kabupaten/kota.
- Tercatat dalam database GTT periode 31 Desember
2019.
- Durasi kontrak kerja didasarkan pada kebutuhan
satuan pendidikan.

3.2. PTT
- Rasio jumlah PTT dibandingkan dengan rombongan
belajar belum sesuai.
- Satuan pendidikan memerlukan PTT dengan keahlian
khusus yang diperlukan oleh satuan pendidikan.
- Tercatat dalam database GTT periode 31 Desember
2019.
- Durasi kontrak kerja didasarkan pada kebutuhan
satuan pendidikan.

Ketentuan khusus :
1. Alokasi anggaran untuk Belanja Honorarium Non
ASN sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari
total alokasi anggaran BOP Pendidikan.
2. Satuan pendidikan dilarang mengalokasikan
honorarium Non ASN selain yang tersebut dalam
ketentuan huruf c.
p. Belanja Hadiah Barang, yaitu belanja untuk pembiayaan/
pembelian hadiah dalam bentuk barang.

(rincian belanja operasional pengelolaan berdasar rekening


terlampir)

B. Syarat Pencairan
1. Dokumen Pencairan Awal :
a. Kuitansi/Bukti Pembayaran Triwulan I, bermaterai cukup;
b. Berita Acara Pembayaran Triwulan I, bermaterai cukup;
c. Surat pernyataan tanggung jawab mutlak, bermaterai cukup;
d. Pakta integritas, bermaterai cukup;
e. Rencana Anggaran Biaya (RAB) dana BOP Pendidikan;
f. Fotocopy rekening aktif khusus dana BOP Pendidikan atas nama
sekolah;

17
g. Fotocopy NPWP Sekolah.
( point a s.d. g dibuat rangkap 3 (tiga))

2. Dokumen Pencairan Triwulan Selanjutnya :


a. Pencairan triwulan selanjutnya harus disertai dan menyerahkan
laporan progres realisasi penggunaan dana BOP Pendidikan
triwulan sebelumnya, dilampiri dengan Surat Pernyataan
Tanggungjawab Belanja (SPTB), Buku Bank, Buku Kas Umum,
Buku Kas Tunai, Buku Pajak, Rekapitulasi Pajak, dan Bukti
Pengeluaran (kuitansi, Nota Pembelian, Bukti Pajak (e-billing)
dan bukti transaksi lainnya)
b. Kuitansi/Bukti Pembayaran, bermaterai cukup;
c. Berita Acara Pembayaran, bermaterai cukup;
d. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Triwulan selanjutnya;
e. Fotocopy rekening aktif atas nama sekolah khusus BOP
Pendidikan;
f. Fotocopy NPWP Sekolah.
( point b s.d. f dibuat rangkap 3 (tiga))

C. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana


1. Dalam melaksanakan pengelolaan penggunaan dana BOP
Pendidikan, sekolah penerima perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a. Menyiapkan administrasi keuangan untuk kepentingan
pengawasan oleh institusi Pembina;
b. Realisasi penggunaan sesuai dengan RAB;
c. Seluruh data dan bukti-bukti penggunaan dana disimpan dalam
tempat yang aman dan mudah untuk dicari kembali jika
diperlukan;
d. Sekolah melaporkan rekapitulasi laporan penggunaan dana BOP
Pendidikan pada Cabang Dinas Pendidikan setiap triwulan dan
akhir tahun.
2. Pembukuan dan penatausahaan
Dalam pengelolaan BOP Pendidikan, sekolah harus menyusun
pembukuan secara lengkap dan tertib sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Adapun pembukuan dan
dokumen pendukung yang harus disusun oleh sekolah dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
b. Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB)
c. Buku Bank
d. Buku Kas Umum

18
e. Buku Kas Tunai Pajak
f. Rekapitulasi Pajak
g. Bukti Pengeluaran (kuitansi, Nota Pembelian, Bukti Pajak (e-
billing) dan bukti transaksi lainnya)
h. SPJ Pengadaaan, meliputi :
- Bukti pembelian/pembayaran/nota untuk pengadaan
barang/jasa atau jasa lainya dengan nilai paling banyak Rp.
10.000.000,00.
- Kuitansi untuk pengadaan barang/jasa dan jasa lainnya
dengan nilai paling banyak Rp. 50.000.000,00.
- Surat Perjanjian swakelola untuk pengadaan barang/jasa
secara swakelola.
- Surat pesanan untuk pengadaan secara elektronik atau E-
purchasing.

3. Laporan
a. Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun
Laporan disusun sesuai dengan urutan :
I. Sistematika Pelaporan
o Bagian depan
- Sampul/cover berwarna
- Laporan Pelaksanaan BOP Pendidikan dari Kepala
Sekolah Kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan.
o Bagian Isi
- Pendahuluan
- Maksud dan Tujuan
- Hasil yang diharapkan
o Bagian Penutup
Kesimpulan dan Saran-saran program pendidikan yang
akan datang.
o Dokumen Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
a. Berkas Persyaratan Pencairan (Fotocopy)
- Fotocopy rekening aktif atas nama sekolah
- Fotocopy NPWP Sekolah
- Kuitansi/Bukti Pembayaran
- Berita Acara Pembayaran
- Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
- Pakta integritas
- Rencana Anggaran Biaya (RAB)
b. Berkas Pembukuan dan Penatausahaan (Fotocopy)
- Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB)
- Buku Bank

19
- Buku Kas Umum
- Buku Kas Tunai
- Buku Pajak
- Rekapitulasi Pajak
- Bukti Pengeluaran (kuitansi, Nota Pembelian, Bukti
Pajak (e-billing) dan lain-lain)
- SPJ Pengadaaan
c. Laporan Realisasi Keuangan Penggunaan Setiap
Triwulan.
d. Gambar dokumentasi (Foto) berwarna belanja
Penggunaan BOP.

II. Tata Cara Pelaporan Pertanggungjawaban Keuangan


a. Laporan pelaksanaan BOP Pendidikan mengacu pada
sistematika pelaporan diatas.
b. Laporan dibuat oleh dan untuk Sekolah (dokumen asli);

20
BAB V
PENGAWASAN DAN SANKSI

A. PENGAWASAN
Pengawasan terhadap pelaksanaan BOP Pendidikan SMA, SMK, dan
SLB Negeri meliputi pengawasan melekat (waskat), pengawasan
fungsional dan pengawasan masyarakat.
1. Pengawasan Melekat
Pengawasan melekat adalah pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan masing-masing instansi kepada bawahannya baik di
tingkat Provinsi, Cabang Dinas Pendidikan pada Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah maupun Sekolah.
2. Pengawasan Fungsional
Pengawasan Fungsional adalah pengawasan yang dilakukan oleh
Aparat Pengawas Fungsional yang melakukan pengawasan program
Pemerintah SMA, SMK, dan SLB Negeri yaitu : Inspektorat Provinsi
dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
3. Pengawasan Masyarakat
Pengawasan masyarakat dalam pelaksanaan BOP Pendidikan SMA,
SMK, dan SLB Negeri dapat dilaksanakan oleh komponen
masyarakat yang peduli pendidikan melalui unit pengaduan
masyarakat yang terdapat di sekolah, cabang dinas, dan provinsi.

B. LARANGAN
1. Disimpan dengan maksud dibungakan;
2. Dipinjamkan kepada pihak lain;
3. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana
pemerintah pusat atau pemerintah daerah;
4. Digunakan untuk pembiayaan yang tidak sesuai dengan ketentuan
perundangan yang berlaku.

C. SANKSI
Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan
negara dan/atau sekolah akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang
berwenang. Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat
diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain:
1. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan
undang-undang yang berlaku.
2. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi yaitu
pengembalian dana Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang terbukti
disalahgunakan kepada satuan pendidikan.

21
3. Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyidikan,
penyelidikan, dan proses peradilan bagi pihak yang terindikasi atau
terbukti melakukan penyimpangan dana.

22
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWATENGAH

BAB VI
PENUTT'P

Petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi acu€ul bagt sekolah serta
pihak-pihak yang terlibat dalam pengqjuan dan pelaksanaan BOP
Pendidikan pada SMA, SMK, dan SLB Negeri Provinsi Jawa Tengah
sehingga tercipta kesamaan persepsi dalam perencana€u:r., pelaksanaan dan
evaluasi program ini.

Program BOP Pendidikan pada SMA, SMK, dan SLB Negeri ini akan
berjalan lancar apabila setiap Llnsur terkait seperti warga sekolah, tim
pembina dan para pemangku kepentingan secara konsisten dan
berkelanjutan ikut berperan aktif dan bekerja keras.

Semoga BOP Pendidikan ini menjadi elemen yang dapat memberikan


kontribusi bagl peningkatan kualitas pembinaan dan penyelenggaraan
pendidikan pada SMA, SMK, dan SLB Negeri.

Plt. KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN


KEB VINSI JAWA TENGAH
Pembinaan SMK,

S.
Tingkat I
10703 199512 1 001

dh
w JUKNIS BOP PENDIDIKAN PADA SMA/SMK/SLB NEGERI
23
DAFTAR REKENING

RINCIAN
AKUN KELOMPOK JENIS OBYEK NAMA RINCIAN OBYEK
OBYEK
5 BELANJA
5 1 BELANJA OPERASI
5 1 01 Belanja Pegawai
5 1 01 09 Honorarium Non PNS
5 1 01 09 01 Honorarium Pegawai Honorer/Tidak
Tetap
5 1 02 Belanja Barang dan Jasa
5 1 02 01 Belanja Bahan Pakai Habis
5 1 02 01 01 Belanja Alat Tulis Kantor
5 1 02 01 03 Belanja Alat Listrik dan Elektronik
(Lampu Pijar, Battery Kering)
5 1 02 01 04 Belanja Perangko, Materai dan Benda
Pos Lainnya
5 1 02 01 05 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan
Pembersih
5 1 02 01 06 Belanja Bahan Bakar Minyak/Pelumas
Alat Kerja
5 1 02 01 07 Belanja Pengisian Tabung Pemadam
Kebakaran
5 1 02 01 08 Belanja Pengisian Gas
5 1 02 01 09 Belanja Peralatan
Kesehatan/Laboratorium/Radiology
5 1 02 01 10 Belanja Pantry
5 1 02 01 13 Belanja Pakan
5 1 02 01 14 Belanja Laundry
5 1 02 01 15 Belanja Alat Peraga/Bahan
Pelatihan/Praktek/Pameran/Software
pembelajaran
5 1 02 01 16 Belanja Dekorasi/Dokumentasi
5 1 02 01 18 Belanja Alat/Perlengkapan Pertukangan
5 1 02 01 19 Belanja Souvenir/Cendera Mata
5 1 02 01 21 Belanja Perlengkapan
Seminar/Bintek/Sosialisasi/Lokakarya
5 1 02 01 22 Belanja Penunjang Pameran
5 1 02 02 Belanja Bahan/Material
5 1 02 02 01 Belanja Bahan Baku Bangunan
5 1 02 02 02 Belanja Bahan/Bibit Tanaman
5 1 02 02 03 Belanja Bibit Ternak
5 1 02 02 04 Belanja Bahan Obat-Obatan
5 1 02 02 05 Belanja Bahan Kimia dan Pupuk
5 1 02 02 06 Belanja Bahan Pangan
5 1 02 02 08 Belanja Bahan Peralatan Kerja
5 1 02 02 09 Belanja Bahan Perlengkapan /Peralatan
Gedung /Kantor
5 1 02 02 10 Belanja Bahan Perlengkapan/Peralatan
Kesehatan/Kedokteran
5 1 02 02 12 Belanja Bahan Laboratorium
5 1 02 02 13 Belanja Bahan Bercorak Kesenian dan
Kebudayaan
5 1 02 02 14 Belanja Benih/Induk Ikan
5 1 02 02 15 Belanja Aspal
5 1 02 02 16 Belanja Air Bersih
5 1 02 02 17 Belanja Bahan Penelitian
5 1 02 03 Belanja Jasa Kantor
5 1 02 03 01 Belanja Telepon

24
5 1 02 03 02 Belanja Air
5 1 02 03 03 Belanja Listrik
5 1 02 03 04 Belanja Jasa Pengumuman
Lelang/Pemenang Lelang
5 1 02 03 05 Belanja Surat Kabar/Majalah
5 1 02 03 06 Belanja Internet
5 1 02 03 07 Belanja Paket/Pengiriman
5 1 02 03 08 Belanja Sertifikasi
5 1 02 03 10 Belanja Jasa Administrasi Pungutan Pajak
Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
5 1 02 03 11 Belanja Jasa Tol/Parkir
5 1 02 03 12 Belanja Iuran/PBB/Pasport/Fiskal
5 1 02 03 15 Belanja Jasa Publikasi
5 1 02 03 16 Belanja Jasa Pelayanan Film Badge
5 1 02 03 17 Belanja Pengelolaan Sampah
5 1 02 03 19 Belanja Jasa
Pengajar/Instruktur/Narasumber/Tenaga
Ahli
5 1 02 03 20 Belanja Jasa Pengawalan
5 1 02 03 22 Belanja Jasa Keamanan
5 1 02 03 23 Belanja Langganan TV Berbayar
5 1 02 03 24 Belanja Jasa Retribusi/Tiket Masuk
5 1 02 03 28 Belanja Jasa Kebersihan
5 1 02 03 29 Belanja Jasa Pengetikan/penulisan Ijazah
5 1 02 03 30 Belanja Jasa Pengemudi
5 1 02 03 31 Belanja Jasa Tenaga Teknis
5 1 02 03 34 Belanja Perkara Hukum
5 1 02 05 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
5 1 02 05 01 Belanja Jasa Service
5 1 02 05 02 Belanja Penggantian Suku Cadang
5 1 02 05 03 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan
pelumas
5 1 02 05 04 Belanja Jasa KIR
5 1 02 05 05 Belanja Pajak Kendaraan Bermotor
5 1 02 05 07 Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan
5 1 02 06 Belanja Cetak dan Penggandaan
5 1 02 06 01 Belanja Cetak
5 1 02 06 02 Belanja Penggandaan
5 1 02 07 Belanja Sewa
Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
5 1 02 07 02 Belanja Sewa Gedung/ Kantor/Tempat
5 1 02 07 06 Belanja Sewa Kamar/Akomodasi
5 1 02 07 08 Belanja Sewa Tanah
5 1 02 08 Belanja Sewa Sarana Mobilitas
5 1 02 08 01 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat
5 1 02 09 Belanja Sewa Alat Berat
5 1 02 09 01 Belanja Sewa Eskavator
5 1 02 09 02 Belanja Sewa Buldoser
5 1 02 10 Belanja Sewa Perlengkapan dan
Peralatan Kantor
5 1 02 10 01 Belanja Sewa Meja Kursi
5 1 02 10 02 Belanja Sewa Komputer dan Printer
5 1 02 10 03 Belanja Sewa Proyektor
5 1 02 10 04 Belanja Sewa Generator
5 1 02 10 05 Belanja Sewa Tenda
5 1 02 10 06 Belanja Sewa Pakaian adat/tradisional
5 1 02 10 07 Belanja Sewa Partisi
5 1 02 10 08 Belanja Sewa Peralatan Elektronik
5 1 02 10 09 Belanja Sewa Peralatan Pecah belah

25
5 1 02 10 10 Belanja Sewa Tanaman
5 1 02 10 11 Belanja Sewa Peralatan Praktek
5 1 02 10 13 Belanja Sewa Alat-alat Kesenian
5 1 02 11 Belanja Makanan Dan Minuman
5 1 02 11 01 Belanja makanan Dan minuman rapat
5 1 02 11 03 Belanja Makanan Dan Minuman Peserta
Kegiatan
5 1 02 13 Belanja Pakaian Kerja
5 1 02 13 01 Belanja Pakaian Kerja Lapangan
5 1 02 14 Belanja Pakaian Khusus Dan Hari-Hari
Tertentu
5 1 02 14 03 Belanja Pakaian Batik Tradisional
5 1 02 14 04 Belanja Pakaian Olahraga
5 1 02 15 Belanja Perjalanan Dinas
5 1 02 15 01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah
5 1 02 15 02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah
5 1 02 18 Belanja Pemeliharaan
5 1 02 18 05 Belanja Pemeliharan Aset Tetap Lainnya
5 1 02 24 Belanja Honorarium Non Pegawai
5 1 02 24 01 Belanja Honorarium Tenaga
Ahli/Narasumber/Instruktur
5 1 02 26 Belanja Honorarium Non PNS
5 1 02 26 01 Belanja Honorarium Tenaga
Ahli/Instruktur/Narasumber
5 1 02 26 05 Belanja Upah Tenaga Kerja
5 1 02 26 08 Belanja Honorarium Visite Dokter
5 1 02 26 09 Belanja Outsourching
Keamanan/Pengemudi/Tenaga Teknis
5 1 02 26 11 Belanja Uang Transport
5 1 02 29 Belanja Hadiah Barang
5 1 02 29 01 Belanja Hadiah Barang atas Prestasi
5 1 02 29 02 Belanja Hadiah Barang atas Penghargaan

26
KOP SEKOLAH

PERJANJIAN KERJA
Nomor :

Pada hari ini Senin tanggal empat bulan Januari tahun dua ribu dua puluh satu
(04-01-2021) berlokasi di …………… (diisi ibukota kabupaten/kota masing) yang
bertanda tangan di bawah ini :

1. N a m a : .....................................................
N I P : .......................................................
Pangkat/Gol Ruang : ………………………………….. ( ../.. )
Jabatan : Kepala SMA/SMK/SLB Negeri ........................

Selaku Kepala Sekolah berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah


Nomor Nomor ..........................Tanggal ............................, yang selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA,

2. N a m a :
……………………………………………………………
Tempat / Tgl. Lahir :
……………………………………………………………
Pendidikan :
……………………………………………………………
Alamat :
……………………………………………………………
……………………………………………………………
Dalam hal ini secara sah bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA,

Dengan berdasarkan :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa
Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 hal. 8692);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4586);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

27
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2);
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1687);
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2019 Nomor 1);
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2020 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2021;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah;
13. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 48 Tahun 2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 48);
14. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Cabang Dinas Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 49);
15. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2020 tentang Honorarium
Bagi Guru Tidak Tetap Dan Pegawai Tidak Tetap Pada Sekolah Menengah Atas
Negeri, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Dan Sekolah Luar Biasa Negeri
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2020 Nomor 7);
16. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 50 Tahun 2020 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah Tahun
Anggaran 2021 (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 Nomor 50);

28
17. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/62 Tahun 2020 tentang Upah
Minimum Pada 35 (tiga puluh lima) Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah
2021;
18. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor ………… tanggal … Desember 2021 tentang Penetapan Guru Tidak Tetap
(GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) Calon Penerima Honorarium Dengan
Sumber Pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
Jawa Tengah Tahun Anggaran 2021.
19. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
tentang Petunjuk Teknis Biaya Operasional Penyelengaraan (BOP) Pendidikan
SMA Negeri, SMK Negeri, dan SLB Negeri Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut


sebagai PARA PIHAK, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan dan saling mengikat
diri ke dalam Perjanjian Kerja yang selanjutnya cukup disebut dengan “Perjanjian”
dengan ketentuan seperti disebut dalam pasal-pasal sebagai berikut :

Pasal 1
KEWENANGAN PENERIMAAN

PIHAK PERTAMA sesuai dengan kewenangannya berhak menerima PIHAK KEDUA


sebagai Guru Tidak Tetap/Pegawai Tidak Tetap (sesuaikan) dengan Perjanjian Kerja,
pada SMA Negeri/SMK Negeri/SLB Negeri ………. Kabupaten/Kota ………
(sesuaikan) untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, kecuali PIHAK PERTAMA
memutus Perjanjian sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 2
HAK DAN KEWAJIBAN

Hak PIHAK PERTAMA adalah :


1. Memberi tugas kepada PIHAK KEDUA sesuai tugas pokok dan fungsi PIHAK
PERTAMA.
2. Melakukan penilaian dan evaluasi kinerja atas tugas yang diberikan kepada
PIHAK KEDUA sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) bulan sekali.
3. Berhak melakukan pemotongan honorarium apabila PIHAK KEDUA tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya dan menyetorkan sejumlah
pemotongan tersebut ke Kas Daerah Provinsi Jawa Tengah.
4. Melakukan pemutusan perjanjian secara sepihak apabila PIHAK KEDUA
melanggar dan tidak melaksanakan tugas sesuai dengan perjanjian serta
melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan peraturan kepegawaian
sebagaimana yang berlaku pada Pegawai Negeri Sipil dan peraturan
perundangan lainnya.

Kewajiban PIHAK PERTAMA adalah:


Memberikan honorarium pegawai kepada PIHAK KEDUA setiap 1 (satu) bulan
setelah PIHAK KEDUA melaksanakan tugas dan/atau biaya operasional kegiatan
lainnya yang sah sesuai ketentuan yang berlaku.

29
Hak PIHAK KEDUA adalah :
Menerima honorarium atau biaya operasional kegiatan lainnya yang sah sesuai
dengan ketentuan peraturan yang berlaku setiap bulannya setelah selesai
melaksanakan tugas selama 1 (satu) bulan penuh dan penerimaan dari sumber lain
yang sah.

Kewajiban PIHAK KEDUA adalah:


1. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA dengan disiplin dan
penuh tanggung jawab.
2. Mematuhi ketentuan jam dan hari kerja sesuai ketentuan yang berlaku pada
Pegawai Negeri Sipil yang bertugas pada Satuan Pendidikan yang bersangkutan.
3. Mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Bertanggung jawab, bekerja keras, disiplin, sopan santun, jujur dan bebas dari
perbuatan tindak pidana, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam melaksanakan
tugas-tugas yang diembannya.
5. Melaporkan situasi, kondisi dan perkembangan kepada PIHAK PERTAMA
apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (bencana, kerusakan atau
kehilangan ).
6. Tidak menuntut hak sebagaimana yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
7. Wajib mengisi daftar hadir sebagaimana yang berlaku terhadap Pegawai Negeri
Sipil dan/atau melakukan presensi sebagaimana yang diberlakukan.
8. Sanggup melaksanakan tugas setiap hari kerja sebagaimana yang berlaku pada
Pegawai Negeri Sipil dan apabila diperlukan sanggup untuk melaksanakan
tugas di luar hari kerja / jam kerja.
9. Mematuhi ketentuan peraturan disiplin kepegawaian sebagaimana yang berlaku
pada Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 3
PEMBAYARAN HONORARIUM

Setelah dilaksanakannya kewajiban sesuai dengan ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 2 tanpa ada catatan negatif maka PIHAK KEDUA berhak
menerima honorarium sesuai ketentuan dalam Bab VII Pasal 10 Peraturan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2020 setiap bulannya, yang diterima
setelah melaksanakan kerja 1 (satu) bulan yang dibebankan pada Anggaran Biaya
Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan pada SMA/SMK/SLB Negeri
............ (sesuaikan)

Pasal 4
HARI KERJA & WAKTU KERJA

1. Hari kerja yang berlaku pada PIHAK KEDUA adalah hari kerja sebagaimana
berlaku pada Pegawai Negeri Sipil Provinsi Jawa Tengah yang berkedudukan
dan bertugas pada Satuan Pendidikan yang bersangkutan.
2. Jam kerja yang berlaku pada PIHAK KEDUA adalah jam kerja sebagaimana
berlaku pada Pegawai Negeri Sipil Provinsi Jawa Tengah yang bertugas pada
satuan pendidikan sesuai yang ditetapkan oleh Kepala Satuan Pendidikan.

30
Pasal 5
PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK

Dengan mengesampingkan/menyimpang dari ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab


Undang –Undang Hukum Perdata, pemutusan perjanjian secara sepihak dapat
dilakukan oleh PIHAK PERTAMA apabila :
1. Telah berakhir masa berlakunya perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA telah meninggal dunia atau menderita sakit permanen.
3. Permohonan berhenti/mengundurkan diri dari PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA melanggar kewajiban sebagaimana telah diatur dalam ketentuan
Pasal 2.
5. PIHAK KEDUA melakukan perbuatan atau tindakan yang melanggar ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Perjanjian kontrak ini dinyatakan tidak sesuai ketentuan perundang- undangan
yang berlaku dari aparat pemeriksa eksternal yang berkonsekuensi pada
penghentian dan pemutusan kontrak dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 6
KETENTUAN PERALIHAN

1. PIHAK KEDUA tidak akan menuntut untuk diangkat sebagai Calon Pegawai
Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Tetap.
2. PIHAK KEDUA tidak menuntut uang pesangon apabila telah selesai/habis masa
perjanjian atau diputus perjanjiannya.
3. PIHAK KEDUA akan mematuhi keputusan/kebijakan apapun yang ditetapkan
oleh PIHAK PERTAMA, apabila perjanjian ini dianggap tidak sesuai/bertentangan
dengan peraturan yang berlaku oleh pihak/Instansi yang berwenang, baik yang
berkonsekuensi pengembalian keuangan Daerah atau penghentian/pemutusan
kontrak, atau kebijakan lainya.
4. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sampai dengan ayat 3 Pasal 6
dituangkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani PIHAK KEDUA
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kontrak ini.

Pasal 7
KETENTUAN PENUTUP

1. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 4 Januari s/d 31 Desember 2021;
2. Perjanjian ini dinyatakan tidak berlaku lagi apabila telah habis masa berlakunya;
3. Segala sesuatu yang belum diatur di perjanjian ini, akan disesuaikan dengan
peraturan perundangan yang berlaku;
4. Apabila terdapat hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian maupun peraturan
perundangan yang berlaku, yang dipandang perlu untuk diatur PARA PIHAK
sepakat untuk menuangkannya ke dalam suatu addendum, yang melekat dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan perjanjian ini;
5. PARA PIHAK sepakat menyelesaikan perselisihan perjanjian secara musyawarah,
apabila tidak menemui penyelesaian, maka dapat di selesaikan di Lembaga
Pengadilan;

31
6. Setelah berakhirnya perjanjian ini, Perpanjangan Perjanjian dapat dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTMA;

Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga), dengan 2 (dua) rangkap masing-masing
dibubuhi materai cukup, diberikan untuk masing-masing pihak, dan 1 (satu)
rangkap tanpa meterei disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Demikian Surat Perjanjian Kerja ini dibuat oleh PARA PIHAK dalam keadaan sadar
tanpa ada paksaan dari pihak manapun, setelah dibaca kembali oleh Para Pihak
dan masing-masing telah mengerti isi Perjanjian maka masing-masing pihak
menandatangani di atas materai yang cukup dan apabila salah satu pihak
mengingkari isi Perjanjian kerja ini bersedia ditindak sesuai ketentuan undang-
undang yang berlaku.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

……………………………….. …………………………………..

32

Anda mungkin juga menyukai