Anda di halaman 1dari 7

MENENTUKAN GAYA ELEKTROMAGNETIK DAN MENENTUKAN

GENERATOR AC/DC

Aldian Dwi Krisnawan 1, BargaziTanzilul Hakim 2, Hilwa Maratus Sholihah3,

Mega Friska Mauliana 4, Siska Kurniawati5, Hartatiek 6,7


1,2,3,4,5,6
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Kota Malang, 65145,
Indonesia.
7
Coresponding author
*
Email: aldiand98@gmail.com

Abstrak : Pada perbobaan geerator AC/DC bertujuan untuk mempelajari cara kerja generator
AC dan generator DC. Prinsip kerja generator sesuai dengan Hukum Faraday, dimana
generator AC/DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang merubah energi
mekanik menjadi energi listrik denga menggunakan prinsip induksi elektromagnetik.
Generator AC menghasilkan arus bolak-balik, sedangkan generator DC menghasilkan arus
searah. Pada percobaan gaya elektromagnetik bertujuan untuk mempelajari pembangkit GGL
induksi dari energi mekanik, mempelajari perubahan energi listrik menjadi energi mekanik,
dan mempelari gaya Lorenz. Penentuan gaya elektromagnetik dari sebuah sistem fisis terdiri
dari lilitan kumparan dan magnet. Pada percobaan ini menggunakan dua jenis arus, yaitu
baterai dan galvanometer. Metode penelitian yang digunakan dalam dua percobaan ini adalah
metode eksperimen dengan cara melakukan pengamatan untuk mencari data yang akurat dan
faktual.

Kata Kunci : Generator AC/DC, Prinsip kerja generator AC/DC, Gaya elektromagnetik,
GGL induksi, energi mekanik, energi listrik, Gaya Lorenz.

1. Pendahuluan

Generator atau alternator adalah alat yang memiliki fungsi untuk mengubah atau mengubah
energi mekanik menjadi listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC
(listrik bolak-balik) maupun DC (listrik searah). Generator berhubungan erat dengan hukum Faraday
“bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet berubah-ubah, maka
dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik (GGL)”. Bila sebatang logam panjang
berada di dalam medan listrik,(Eo), maka akan menyebabkan elektron bebas akan bergerak ke kiri
yang akhirnya akan menimbulkan medan listrik induksi yang sama kuat dengan medan listrik pada
gambar 2 (Sunarlik, Wahyu. 2011). Konversi listrik memerlukan proses dengan memberikan
penguatan dengan arus eksitasi ke koil medan magnet yang ditempatkan pada generator sinkronisasi.
Arus eksitasi yang mengalir pada koil medan magnet akan menyebabkan fluks magnet (Catur,
Rizky,dkk.2017).
Medan magnetik dapat terjadi melalui dua cara, yakni cara pertama adalah dihasilkan oleh
adanya benda magnetik, yang kedua adanya pergerakan muatan arus listrik (Nuriyah,
Lailatin,dkk.2017). Medan magnet merupakan suatu daerah atau ruang dimana mengalami gaya
magnet. Garis gaya magnet atau fluks menggambarkan adanya medan magnetik dan garis gaya
magnet yang digambarkan dengan garis lengkung (Budiman, Arif, dkk.2012).
Gaya magnetik atau Gaya Lorenz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang
bergerak oleh arus listrik yang berbeda dalam suatu medan magnet. Gaya tersebut berbanding lurus
dengan muatan. Gaya bermuatan negatif akan memiliki arah yang berlawanan dengan arah gaya pada
muatan positif yang bergerak dengan kecepatan yang sama, gaya tersebut juga sebanding dengan
kecepatan (Dicky, Bima, dkk.2016), serta tegak lurus terhadap arah medan magnetic maupun
kecepatannya (Tipler, 2001).
Gaya Elektromagnetik (EM) adalah gelombang yang dapat merambat di media apapun
termasuk ruang hampa (Darius, C..2014). Sistem pembentukan elektromagnetik (EMF) pada dasarnya
adalah sistem induksi timbal balik yang terdiri dari kumparan aktuator dan kumparan konduktif.
Dengan kata lain, sistem EMF adalah sirkuit pelepasan yang terdiri dari unit pulsa, saluran
penghubung, perangkat pelepasan (saklar) dan kumparan aktuator yang digabungkan ke bagian logam
yang akan dideformasi (Paese, E,dkk. 2014).

2. Metode Penelitian

Alat dan bahan pada percobaan generator AC/DC adalah set alat generator, dua buah magnet,
dan lampu. Pada percobaan ini menggunakan dua output yaitu output AC dan DC, yang masing-
masing percobaan dilakukan sebanyak empat kali. Pertama tidak menggunakan magnet, kedua
menggunakan satu magnet, ketiga menggunakan dua megnet sejajar kutub yang sama, dan yang
terakhir menggunakan dua magnet kutub berbeda dan masing-masing percobaan dilakukan dengan
memutar alat dengan kecepatan yang sama.

Gambar Set Alat Generator AC/DC

Alat dan bahan pada percobaan gaya elektromagnetik adalah set peralatan gaya
elektromagnetik diantaranya batang penyangga, kabel penghantar, kumparan kawat email, magnet
permanen, dan galvanometer. Pada percobaan ini yang pertama dilakukan yaitu mengatur posisi
magnet berbentuk U untuk kutub utara (warna merah) diatas, kemudian kumparan didiamkan sampai
diam lalu menyambungkan kabel yang terdapat diset alat elektromagnetik pada galvanometer,
selanjutnya mengamati apa yang terjadi pada jarum galvanometer dan kumparan. Pada percobaan
kedua mengubah megnet berbentuk U untuk kutub selatan (warna hitam) diatas, dan langkah
selanjutnya sama dengan percobaan pertama. Untuk percobaan ketiga dan keempat kabel yang
terdapat diset alat elektromagnetik disambungkan pada baterai (mengganti galvanometer dengan
baterai). Kemudian langkah selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti saat menggunakan
galvanometer, bedanya objek yang diamati hanya kumparannya saja.
Gambar Set Alat Gaya Elektromagnetik

3. Hasil dan Pembahasan

Pada percobaan generator AC/DC analisis yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil
yang kami dapatkan pada percobaan generator AC?DC adalah :

 Generator AC
1. Tanpa magnet : Lampu tidak menyala
2. Satu magnet : Lampu menyala redup
3. Dua magnet sejajar kutub yang sama : Lampu menyala terang
(tolak-menolak)
4. Dua magnet sejajar kutub berbeda : Lampu tidak menyala
(tarik-menarik)

 Generator DC
1. Tanpa magnet : Lampu tidak menyala
2. Satu magnet : Lampu menyala redup
3. Dua megnet sejajar kutub yang sama : Lampu menyala terang
(tolak-menolak)
4. Dua magnet sejajar kutub berbeda : Lampu tidak menyala
(tarik-menarik)

Generator AC/DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang merubah energi
mekanis menjadi energi listrik. Generator AC mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi
listrik dengan arus bolak-balik. Sedangkan generator DC menghasilkan arus searah. Generator AC an
DC memiliki prinsip kerja yang sama, dengan memanfaatkan induksi magnet. Secara umum, kawat
yang berputar akan menghasilkan medan listrik. Medan listrik yang dihasilkan tersebut akan
menghasilkan arus yang mengalir ke arah cincin. Cincin berfungsi untuk menjadikan arusnya searah
atau dua arah. Cincin belah menjadikan arusnya searah, sedangkan slip ring yang berupa dua cincin
menghasilkan arusnya bolak-balik. Perolehan hasil dari pengamatan tentang nyala atau tidaknya
suatu lampu terjadi karena perubahan garis gaya megnet dari cara memutar kumparan didalam medan
magnet. Dari perputaran tersebut menimbulkan GGL induksi dan arus induksi yang ditunjukkan
melalui nyala atau tidakya lampu.

Pada percobaan tersebut diketahui bahwa AC dan DC menghasilkan data yang sama. Pada set
alat yang tidak diberi magnet lampu tidak menyala karena tidak ada medan magnet yang menembus
lilitan kawat untuk menghasilkan medan listrik. Pada saat diberi satu magnet, lampu menyala redup
karena medan magnet yang menembus lilitan kawat masih lemah. Pada saat diberi dua magnet yang
diletakkan searah, maka lampu akan menyala terang, karena kuat medan besar dan menghasilkan
medan listrik yang besar. Sedangkan apabila dua magnet diletakkan dengan arah yang berbeda, maka
lampu tidak menyala karena medan magnet arahnya akan saling mengikat ke sesama magnet atau
tidak ada medan magnet yang mengarah ke lilitan kawat sehingga lampu tidak menyala. Adapun
pengamatan nyala lampu yang kurang tepat karena saat pemutaran kumparan setiap orang berbeda.

Pada percobaan gaya elektromagnetik analisis yang digunakan juga metode kulaitatif.
Percobaan menggunakan 2 sumber yaitu galvanometer dan baterai. Hasil yang kami dapatkan pada
percobaan gaya elektromagnetik adalah :

 Galvanometer
1. Kutub Utara (warna merah) diatas :
- Untuk kabel yang disambungkan berlawanan (positif ke negatif/negatif ke positif) ketika
kumparan memasuki magnet, jarum galvanometer ke arah kiri atau negatif.
- Untuk kabel yang disambungkan dari positif ke positif/negatif ke negatif ketika
kumparan memasuki magnet, jarum galvanometer ke arah kanan atau positif.

2. Kutub Selatan (warna hitam) diatas :


- Untuk kabel yang disambungkan berlawanan (positif ke negatif/negatif ke positif)
ketika kumparan memasuki magnet, jarum galvanometer ke arah kanan atau positif.
- Untuk kabel yang disambungkan dari positif ke positif/negatif ke negatif ketika
kumparan memasuki magnet, jarum galvanometer ke arah kiri atau negatif.
 Baterai
1. Kutub Utara (warna merah) diatas :
- Untuk sambungan kabel ke baterai dari positif ke negatif/negatif ke positif, kumparan
pertama kali keluar magnet.
- Untuk sambungan kabel ke baterai dari positif ke positif/negatif ke negatif, kumparan
pertama kali memasuki magnet.
2. Kutub Selatan (warna hitam) diatas :
- Untuk sambungan kabel ke baterai dari positif ke negatif/negatif ke positif, kumparan
pertama kali memasuki magnet.
- Untuk sambungan kabel ke baterai dari positif ke positif/negatif ke negatif, kumparan
pertama kali keluar magnet.

Pembangkit GGL induksi listrik dari energi mekanik pada percobaan yang pertama
dibuktikan dari pergerakan jarum galvanometer. Dalam percobaan ini galvanometer merupakan alat
untuk mendeteksi dan mengukur arus listrik yang kecil. Alat ini juga mampu menentukan kehadiran
arah dan kekuatan dari arus listrik dalam konduktor. Energi mekanik berasal dari pergerakan kawat
email yang dibawah pengaruh medan magnet permanen. Kumparan yang digerakkan menyebabkan
terjadinya perubahan garis gaya magnet. Ketika jarum galvanometer menyimpang kekiri hal tersebut
terjadi karena pertambahan fluks magnet yang memotong kumparan. Sebaliknya, ketika jarum
galvanometer menyimpang kekanan hal tersebut terjadi karena pengurangan fluks magnet yang
memotong kumparan. Medan magnet yang timbul akibat perubahan fluks magnet terhadap waktu
dapat menimbulkan GGL induksi, sehingga jarum galvanometer dapat menyimpang.

Pada percobaan kedua dibuktikan bahwa GGL induksi berubah dari listrik menuju mekanik.
GGL induksi didapat dari baterai yang berkutub positif dan negatif. Beda potensial dari ujung baterai
menyebabkan arus mengalir dan juga membuktikan bahwa hubungan gaya Lorenz yang digunakan
sebagai penentu GGL menggunakan kaidah tangan kanan. Pada percobaan ini, ketika kumparan
bergerak karena arus mengalir pada kumparan maka disini magnet memberikan suatu gaya pada
sebuah kawat yang menyebabkan kawat itu bergerak, gaya ini yang disebut Gaya Lorenz. Pada
percobaan ini diperoleh bahwa pemahaman tentang perubahan energi listrik menjadi energi mekanik
berlangsung melalui medium magnet, energi akan diubah dari suatu sistem ke sistem lainnya,
selanjutnya secara sementara akan tersimpan pada medium medan magnet. Magnet yang kemudian
dilepaskan menjadi energi sistem lainnya.

4.Kesimpulan

Generator AC/DC merupakan sebuah perangkat mesin dinamis yang merubah energi mekanis
menjadi energi listrik. Generator AC menghasilkan arus bolak-balik,sedangkan generator DC
menghasilkan arus searah. Pengaruh pemberian magnet U pada set alat generator AC/DC adalah
untuk memberikan medan magnet yang apabila kumparan diputar akan menghasilkan gaya gerak
listrik. Magnet U tersebut harus menutupi kumparan secara menyeluruh agar lampu bisa menyala
terang dan posisi magnet U harus searah, apabila magnet U berbalik arah maka lampu tidak menyala,
karena medan magnet akan saling mengikat dan tidak ada medan magnet yang mengarah kelilitan
atau medan magnet akan saling menghilangkan dan tidak mempengaruhi kumparan. Pada percobaan
diketahui AC dan DC menghasilkan data yang sama.

Pada gaya elektromagnetik pembangkit GGL induksi dari energi mekanik berasal dari
kumparan kawat email yang digunakan atau digerakkan masuk menuju magnet, sehingga
menimbulkan garis-garis gaya magnet bertambah. Pertambahan ini menimbulkan GGL induksi yang
menyebabkan arus mengalir menggerakkan jarum galvanometer. Perubahan energi listrik menjadi
energi mekanik disebabkan oleh baterai yang menghasilkan arus listrik karena adanya energi
potensial. Arus tersebut berada dalam pengaruh medan magnet sehingga dapat menghasilkan gaya
yang menyebabkan kumparan kawat email bergerak sehingga terjadi perubahan energi listrik menjadi
energi mekanik. Energi mekanik yang disebut adalah dari pergerakan kawat kumparan, sedangkan
energi listrik berasal dari kawat.

Gaya Lorenz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak oleh arus listrik
yang berada dalam satu medan magnet. Gaya Lorenz yang digunakan sebagai penentu GGL yang
menggunakan kaidah tangan kanan.

DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Arif, dkk. 2012. Desain Generator Magnet Permanen Untuk Sepeda Listrik. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Catur, Rizky,dkk.2017.Analytical Studies of the Excitation System of Synchronous Generator in Steam Power
Plant Unit 3 and 4 at PJB UP Gresik.University of Muhammadiyah Yogyakarta.
Darius, C..2014. Pemanfaatan Gelombang Elektromagnetik Sebagai Sumber Listrik Alternatif. SMA
Santa Laurensia. Tangerang Selatan.
Dicky, Bima,dkk. 2016. Rancang Bangun External Electromagnetic Retarders System Pada Motor 1 Phas Vo.
18 No. 4.Universitas Diponegoro
Nuriyah, Lailatin,dkk. 2017. Elektromagnetisme (Listrik-Magnet). Universitas Brawijaya.UB Press.
Paese, E,dkk. 2014. A coupled electric–magnetic numerical procedure for determining the electromagnetic
force from the interaction of thin metal sheets and spiral coils in the electromagnetic forming process.
Universidade Federal do Rio Grande do Sul, Rua Osvaldo Aranha, 103, Porto Alegre. Brazil.
Sunarlik, Wahyu. 2011. Prinsip Kerja Generator Sinkron. Universitas Pawiyatan Daha Kediri.
Tipler, P. 2008. Physics for Scientist volume 2. New York : WH Freeman and Company.

Lampiran
1. Berikan penjelasan (gambaran yang jelas) dari hasil percobaan yang Saudara lakukan.

Jawab : Pada percobaan kali ini teori yang dipelajari adalah sistem kerja generator AC/DC
dengan menggunakan konduktor tanpa kumparan. Generator AC menghasilkan arus bolak-balik,
sedangkan generator DC menghasilkan arus searah. Generator DC sistem kerja sederhananya juga
sama, hanya saja pada roda yang digunakan menggunakan komutator atau semacam cincin belah,
ketika gaya magnet melewati cincin maka ada bagian tertentu yang mencegah arus utuk berbalik.
Variasi pada percobaan ini adalah jumlah magnet dan posisi magnet U diatas kumparan. Sistematika
terbentuknya nyala lampu bermula ketika diputarnya handle, kemudian dari perputaran tersebut
menyebabkan kumaran berputar dan dipengaruhi oleh magnet diatasnya, sehingga menghasilkan
medan magnet yang selanjutnya menghasilkan fluks-fluks magnetik. Dari fluks magnetik inilah
kemudian menghasilkan arus induksi yang menyebabkan lampu menyala. Dari hasil percobaan, data
generator AC dan DC sama. Pada saat magnet dipasang sejenis, maka lampu menyala, dan jika
magnet beda jenis dipasang maka lampu tidak menyala.

2. Jelaskan secara teori (beri gambaran yang jelas) hasil dari percobaan yang Saudara lakukan.

Jawab: Pada perlakuan pertama, disambungkan dengan galvanometer dan kumparan


kawatemail digerakkan keluar masuk magnet permanen sehingga mengakibatkan galvanometer
menyimpang dengan relatif(kanan/kiri). Hal ini sesuai dengan teori GGL Induksi bahwa ada beda
potensial akibat pengaruh induksi elektromagnetik. Gerakan kumparan memewati magnet
mengakibatkan terjadinya perubahan garis- garis gaya magnet yang memotong kumparan yang akan
mengalirkan arus listrik. Arus listrik ditunjukkan dengan adanya gerak jarum pada galvanometer.
Pada perlakuan kedua dihubungkan dengan baterai, teori yang digunakan adalah efek Hall bahwa
konduktor pada medan magnet, beda potensial akan muncul dengan arah tegak lurus terhadap
arusnya. Arus listrik hanya muncul jika ada beda potensial pada kutub sumber. Pada teori
elektromagnetik, arus listrik memberikan suatu gaya pada medan magnet, medan magnet
menimbulkan energy mekanik.

Anda mungkin juga menyukai