Anda di halaman 1dari 52

BAB I

Uji Kompetensi Diri 1

1. Gambar sebagai salah satu sarana informasi dan komunikasi yang merupakan sebuah hasil
pemikiran, perasaan, keinginan, dan peristiwa yang terjadi pada masa itu.
2. Leonardo Da Vinci telah menyampaikan ide-ide dan terobosan dari penggunaan gambar
yang dinilai maju pada masa itu sehingga banyak yang belajar dan meniru beliau.
3. Gambar teknik adalah bahasa gambar yang digunakan untuk keperluan dunia teknik industri
oleh perancang untuk mempercepat, menyimpan ide-ide, dan informasi untuk kebutuhan
pembangunan mesin dan struktur.

Uji Kompetensi Diri 2

1. Gambar teknik adalah bahasa teknik universal yang digunakan untuk sarana komunikasi bagi
perencana dan pelaksana sehingga informasi atau ide-ide dapat tersampaikan dengan baik.
2. Meja gambar, meja gambar digunakan sebagai alas untuk menggambar, permukaan yang
miring didesain agar drafter tidak kelelahan pada saat menggambar.
Mistar pengukur, alat ini digunakan untuk mengukur panjang garis yang mempunyai skala
metris maupun inci.
Sablon huruf dan angka, alat ini digunakan untuk membuat keterangan dan penjelasan yang
tertera pada gambar.
Mal menggambar, alat ini digunakan untuk memudahkan drafter dan mempercepat proses
dalam membuat gambar-gambar oval maupun lingkaran.
Pensil gambar, alat ini berfungsi untuk membuat garis, ukuran, huruf, dan angka serta
membuat gambar.
Penghapus gambar, alat ini digunakan untuk menghapus gambar jika ada keliruan dalam
menggambar.
Pita perekat, alat ini digunakan untuk menempelkan kertas gambar pada meja gambar agar
saat menggambar tidak bergeser.
3.
a. Mistar gambar, menyimpannya agar selalu hati-hati dan tidak tertimpa benda keras
yang dapat mematahkan mistar gambar, untuk membersihkan mistar aluminium cukup
basahi dengan menggunakan oli atau minyak lalu bersihkan dengan kain lap
b. Penggaris segitiga, alat ini biasanya menggunakan bahan yang transparan jadi,
bersihkan setelah digunakan dengan kain lap agar tidak kotor saat digunakan.
c. Rapido, setelah selesai digunakan bersihkan alat ini agar tinta rapido tidak kering saat
tidak terpakai yang mengakibatkan macet pada pipa pena
d. Jangka, perlahan-lahan saat membuka kaki-kaki jangka agar tidak cepat kendor, dan
letakkan pada tempat yang telah disediakan agar tetap lurus.
e. Mesin gambar, hati-hati saat menggerakan lengan penggaris ,selalu perhatikan alat-alat
yang diletakkan di mesin gambar agar tidak mengganggu saat menggambar dan dapat
merusak alas mesin gambar.

4.
BAB I

Maka, luas bangunan tersebut adalah 258.406,8 cm2 atau 25,84 m2.

5.
BAB I

Jumlah keliling bangunan tersebut adalah 43,6 cm, dengan skala 1:500 maka keliling bangunan
sebenarnya adalah 21.800 cm atau 21,8 m.

Ulangan Akhir BAB I

A. Pilihan Ganda
1. E. bahasa Teknik
2. B. drafter
3. B. seni yang mengutamakan keindahan untuk mendapatkan estetika suatu objek
4. B. menghemat Biaya
5. D. meja gambar
6. E. membuat garis lengkung parabola
7. B. 90°, 60°, dan 30°
8. A. jangka
9. D. busur derajat
10. E. mal lingkaran
11. C. mistar pengukur
BAB I
12. C. menandai garis tegak dari sisi miring yang akan dibuat (sudut 90°)
13. A. mal huruf dan angka
14. E. meletakkan pensil dengan sudut 80°- 90° dan memutar pensil dengan jari telunjuk dan ibu
jari
15. B. 3H
16. D. 8H, 6H, 4H, HF, dan B
17. A. tidak perlu meraut
18. E. memindahkan Ukuran
19. D. Mata pena yang aus segera diasah dengan amplas
20. D. Mesin gambar lebih mudah dalam membuat garis vertikal

B. Essai

1. Mistar gambar,digunakan untuk menarik garis lurus horizontal dan vertikal.


Penggaris segitiga, digunakan untuk menarik garis horizontal, vertikal dan garis miring
khususnya yang bersudut sesuai dengan penggaris tersebut.
Jangka, digunakan untuk membuat busur maupun lingkaran berukuran sedang sampai besar.
Pensil, digunakan untuk membuat garis gambar, ukuran, huruf dan angka
Rapido, biasanya digunakan untuk mencetak garis yang telah dibuat sebelumnya oleh pensil
agar telihat lebih rapi dan nyata gambar yang dibuat.
2. Letakkan penggaris segitiga siku-siku kemudian tarik garis vertikal.
Balik penggaris yang akan dikalibrasi dan tarik garis pada titik sama dengan garis awal,
apabila garis yang yang baru berimpit dengan garis yang awa, maka sudut 90° tersebut
presisi.
3. Buat garis horizontal dengan menggunakan pensil, ukur panjang garis mendatar misalkan x
cm.
Tentukan titik tengah dari garis, buat busur dari titik ujung dari garis tersebut hingga
melampaui titik tengah kemudian tarik garis yang sama pada garis mendatar dan tarik gari
miringnnya.
Letakkan sudut 45° yang akan diukut dan pastikan bahwa sisi miringnya berimpit.
4. Buat garis horizontal dan vertikal, kemudian buat garis dengan menggunakan sudut 30°.
Balik penggaris dan gunakan sudut 60° tempelkan pada pada garis bersudut 30°.
Jika garis yang dibuat pertama dan kedua berimptit berarti sudut penggaris tersebut masih
presisi.
5. Mistar gambar digunakan untuk menarik garis horizontal maupun vertikal, alat ini juga dapat
digunakan untuk alat bantu ukur skala bila tidak ada mistar ukur.
6. Bila mistar ukur digunakan untuk menarik garis maka akan merusak sisi mistar ukur yang
dapat mengurangi kepresisian alat saat digunakan.
7. Sebelum menggunakan sablon huruf dan angka agar terlihat lebih rapi hasilnya dapat diakali
dengan menambahkan garis bantu berupa garis bawah yang akan membuat huruf dan angka
terlihat lurus.
8. Menggunakan mesin gambar lebih praktis karena tidak perlu alat lain seperti mistar gambar
dan penggaris segitiga di atas meja gambar karena mesin gambar sudah dilengkapi dengan
lengan penggaris lengkap dengan busur 360° dan posisi meja yang dapat dimiringkan
membuat nyaman ketika menggambar.
9. Menggunakan jangka yang baik adalah dengan membuka kaki-kaki jangka dengan perlahan-
lahan agar kaki jangka tidak cepat kendur. Rentangkan kaki jangka sesuai dengan yang
diinginkan dengan menggunakan mistar penggaris. Letakkankan kaki jangka yang berjarum
pada kertas gambar (diharapkan tidak membuat kertas gambar bolong) sebagai pusat busur
atau lingkaran. Lalu putar tuas pada kepala jangka dengan hati-hati agar jangka tidak
berpindah tempat dan busur atau lingkaran dapat tergambar sesuai dengan yang diinginkan.
BAB I
10. Penggunaan rapido lebih mudah dan efisien karena setiap pena sudah memiliki ketebalan
mata pena yang sudah disediakan berbeda dengan trekpen semakin ditekan maka garis yang
digambarkan semakin tebal. Rapido lebih praktis dalam pengisian tinta, tinta di tampung
pada tabung tinta yang terdapat di dalam tangkai atau tubuh pena jadi rapido lebih lama
digunakan saat menggambar.
BAB II
Uji Kompetensi Diri 1

1. Standardisasi gambar teknik merupakan penyesuaian atau aturan-aturan yang melingkupi


segala macam tata cara gambar teknik sebagai acuan yang telah disepakati bersama.
2. Sebagai komunikasi teknis antara perencana dan pelaksana.
Menyeragamkan aturan terhadap cara-cara penunjukkan gambar.
Penggunaan simbol-simbol yang ada pada gambar teknik agar tidak terjadi kesalahan tafsir.
Gambar teknik adalah bahasa gambar yang digunakan untuk keperluan dunia teknik industri
oleh perancang untuk mempercepat, menyimpan ide-ide, dan informasi untuk kebutuhan
pembangunan mesin dan struktur.
3. ANSI. American National Standard Institute.
JIS, Japanese Industrial Standard.
SNI, Standar Nasional Indonesia.
DIN, Deutshce Industrie Normen.
ISO, International Organization for Standardization.
4. Standar perusahaan adalah sebuah standar kerja yang telah ditetakan oleh perusahaan yang
tidak lepas dari standar nasional yang telah berlaku.

Uji Kompetensi Diri 2

1. Ukuran kertas A3 menurut ISO adalah 297 x 420 mm.


2. Kertas gambar seri A yang berlaku adalah A6, A5, A4, A3, A2, dan A1.
3. Ukuran garis tepi untuk kertas A3 digunakan sisi kiri 20 cm, sisi kanan 10 cm, sisi atas 10 cm
dan sisi bawah 10 cm. Ukuran garis tepi kertas A4 digunakan sisi kiri 20 cm, sisi kanan 5 cm,
sisi atas 5 cm, dan sisi bawah 5 cm.

Uji Kompetensi Diri 3

1. Etiket adalah identitas yang menjelaskan berbagai keterangan pendukung sebagai


pelengkap.
2. Hal-hal yang tercantum pada etiket berupa simbol proyeksi, skala, satuan, tanggal
pembuatan, digambar, dilihat, diperiksa, nama instasi, nama gambar, nomor gambar, ukuran
kertas, keterangan dan kebutuhan bahan.
3. Dilihat, sebelum gambar diperiksa dicek kembali oleh seorang yang bertugas melihat gambar
tersebut.
Diperiksa, berisi nama pemeriksa yang berugas memeriksa semua gambar yang disertai
dengan paraf yang menunjukan bahwa isi gambar telah benar.

Uji Kompetensi Diri 4

1. Standar huruf bertujuan agar gambar terlihat selaras, dan menurut ISO yang telah di
tetapkan sudah baik dari segala sisi seperti mudah dibaca dan bentuknya yang kurus dan
ramping dapat menghemat tinta.
2. Lebar huruf M adalah 4/5 tinggi, jika tinggi huruf 8 mm maka lebarnya 6,4 mm.

Uji Kompetensi Diri 5

1. Skala gambar merupakan perbandingan ukuran sebenarnya dengan objek yang sebenernya.
2. Dalam gambar teknik teknik skala gambar terdiri dari skala normal, perbesaran, dan
pengecil. Anda harus mengetahui fungsi dan kegunaan dari tiga ketegori tersebut tentang
pemakaian yang tepat dan cara menghitungnya.
BAB II
Uji Kompetensi Diri 6

1. Garis sambung yang tidak terputus.


2. Penggunaaan garis putus-putus untuk garis benda yang tidak kelihatan.

Uji Kompetensi Diri 7

Ulangan Akhir BAB 2

A. Pilihan Ganda
1. E. Indonesia
2. C. menggelompokkan mutu di setiap standar antar negara
3. A. seri A
4. D. 297 x 420
5. D. 20, 10, 10, dan 10
6. E. standar yang digunakan.
7. E. simbol Proyeksi
8. C. 5 mm, 7mm, 1 mm, dan 3,5 mm
9. B. 50 : 1
10. C. 1 : 4
11. C. bentangan
12. E. benda yang tidak terlihat
13. C. sumbu
14. A. 0,5 mm
15. B. 0,35 mm
16. B. 1 : 3
BAB II
17. E.
18. C. baja Tempa
19. C. beton
20. A. seng, air raksa, dan timbal

B. Essai
1. Standardisasi gambar teknik penyesuaian atau aturan-aturan yang melingkupi segala macam
tata cara gambar teknik sebagai acuan yang telah disepakati bersama dikontrak kerja.
2. ANSI singkatan dari America National Standard Institute.
3. Sketsa kertas gambar tipe A

A2

A1

A4

A3
A6
A5

4. Posisi kertas gambar yang digunakan adalah landscape untuk ukuran kertas A0, A1. A2 dan
A3, lalu untuk posisi kertas potrait untuk ukuran kertas A4 dan A5.
5. Ukuran kertas A4 dan A5 harus menggunakan posisi potrait karena etiket harus tetap
digunakan bila posisi yang digunakan landscape akan memenuhi kertas gambar dan gambar
yang dibuat tidak efisien.
6. Skala dibedakan menjadi tiga jenis yaitu.
Skala normal digunakan jika kertas gambar yang digunakan mempunyai kapasitas yang
cukup karena alangkah baiknya jika gambar digunakan skala 1 : 1.
Skala pembesaran digunakan jika objek terlalu kecil untuk di muat di kertas gambar maka
untuk memahami detail – detail gambar perlu skala pembesaran seperti skala 20 : 1.
Skala pengecil digunakan untuk objek yang terlalu besar ketika digambar maka perlu
pengecilan pada gambar agar dapat di kontrol seperti skala 1 : 100.
7. Arsiran garis.
BAB II

8. Arsiran besi tuang yang dapat ditempa.

9. Arsiran paving block.

10. Etiket.

Kebutuhan
material

Simbol
proyeksi
BAB III
Uji Kompetensi Diri 1

1. Konstruksi geometris adalah suatu cara untun menggambar suatu objekyenag terdiri dari
elemen titik, garis, bidang dan ruang.
2. Bidang datar adalah objek berupa dua dimensi dan ruang adalah objek tiga dimensi.
3. Ketelitian diperlukan untuk membuat suatu objek yang diinginkan dapat tergambar sesuai
keinginan dan membantu saat proses pembuatan dalam bentuk nyata.

Uji Kompetensi Diri 2

1. Membagi garis menjadi sembilan bagian yang sama besar.


a. Buatlah sembarang garis mendatar AB.
b. Pada titik A buatlah garis bantu, beri notasi p
c. Buatlah sembarang garis mendatar AB.
d. Pada titik A buatlah garis bantu, beri notasi p.
e. Buatlah sembilan ruas potongan sama panjang pada garis p tersebut.
f. Tarik garis pad ruas ke sembilan ke titik B.
g. Tarik garis sejajar dengan penggaris segitiga siku-siku dari titik p ke garis AB. Dengan
demikian, terbagilah garis AB menjadi sembilan bagian garis yang sama panjang.
2. Berikut gambar membagi busur sama panjang.

3. Berikut gambar garis dengan 10 bagian sama panjang.

Uji Kompetensi Diri 3

1. Membuat sudut 15°.


a. Buatalah garis lurus memdatar (horizontal) AB.
BAB III
b. Buatlah garis CD tegak lurus garis AB.
c. Buatlah busur r dengan titik pusat pertemuan garis AB dan CD.
d. Pada perpotongan busur dengan CD , buat busur baru dengan jari-jari r.
e. Pada perpotongan busur 1 dengan CD buat busur baru dengan jari-jari r.
f. Pada perpotongan busur 1 dengan 2 buat busur 3 dengan jari-jari r.
g. Tarik garis perpotogan busur dengan busur terakhir sehingga menghasilkan sudut 15°.
2. Berikut gambar sudut dengan dua bagian sama besar.

3. Berikut gambar sudut sebesar 135°.

Uji Kompetensi Diri 4

1. Membuat bujur sangkar dalam lingkaran.


a. Buatlah garis saling tegak lurus, yaitu garis AB dan CD.
b. Buatlah lingkaran sembarang dengan titik pusat di perpotongan antara garis AB dan
garis CD.
c. Buatlah garis EF dan GH saling tegak lurus, dengan membagi dua sudut 90° dari
perpotongan garis AB dan CD.
d. Hubungkan titik pertemuan busur lingkaran dengan garis EF dan GH.
2. Berikut gambar segilima rangkap 3.
BAB III

3. Berikut gambar segiempat belas.

Uji Kompetensi Diri 5

1. Menarik garis singgung dari suatu titik di luar lingkaran.


a. Tariklah garis dari titik A ke pusat lingkaran B.
b. Bagilah garis menjadi dua bagian yang sama panjang.
c. Buatlah lingkaran 2 (L2) dengan pusat titik C dengan jari-jari CA = CB,
d. Buatlah garis dari titik B ke perpotongan busur lingkaran 1 (L1) dan L2 beri notasi D dan
E.
e. Tarik garis dari A melalui D dan melalui E.
f. Garis inilah yang dimaksud.
2. Berikut gambar kombinasi singgung.
BAB III

3. Berikut contoh gambar 3 garis singgung di luar lingkaran.

Uji Kompetensi Diri 6

1. Membuat geometris telur dengan lebar = 2R.


a. Buatlah lingkaran dengan diameter 2R,
b. Tarklah garis tegak lurus melalui titik tengah lingkaran O, yaitu AB dan CD.
c. Buatlah busur dengan jari-jari 2R di titik A dan B, beri notasi E dan F.
d. Buatlah busur lingkaran dengan titik pusat di titik C dengan jari-jari CF = CE.
e. Geometris telur telah terbentuk.
2. Berikut gambar yang dimaksud.

3. Berikut gambar elips dengan pembagian busur 10 bagian sama panjang]


BAB III

Ulangan Akhir Bab 3

A. Pilihan Ganda
1. D. membuat garis lengkung sejajar dengan ukuran tertentu
2. E. busur
3. A. 1 dan 2
4. B. busur
5. D. jangka
6. A. 1 dan 2
7. D. jangka
8. B. 1, 3, dan 5
9. B. 1 dan 5
10. A. Letakkan titik 0° pada titik tengah garis AB, buat titik pada angka 35°
11. D. 2, 3, 1, 4, dan 5
12. C. segi lima
13. B. 2, 1, dan 3
14. C. sisi segi enam sama panjang dengan jari-jari lingkaran luar segi enam tersebut
15. E. membuat segi dua belas panjang sisinya yaitu setengah jari-jari lingkaran luar
16. D. buat garis AB, buat busur dengan jari-jari R dari titik B memotong lingkaran, buat garis ED
dari perpotongan busur lingkaran, EC adalah sisi segi tujuh
17. E. Membagi garis KL menjadi sembilan bagian bagian sama panjang, M3 adalah sisi segi
sembilan.
18. C. menyinggung tepi lingkaran
19. C. Jari-jari L4 adalah jari-jari L2 di kurang jari-jari L1.
20. E. 1, 5, 3, 4, dan 2

B. Essai
BAB III
1. Buat garis AB sepanjang 17,5 cm secara horizontal.
Buat busur di titik A dengan jari-jari sekiranya melebihi setengah garis AB di atas dan
bawah garis, lakukan hal yang sama di titik B.
Tarik garis vertikal pada perpotongan busur dari titik A dan B yang memotong garis AB dan
beri notasi C.
Buat busur dengan jari-jari melebihi garis AC = CB di kanan-kiri pada titik C, lalu buat busur
yang sama pada titik A dan B hingga memotong busur yang dibuat pada titik C.
Tarik garis vertikal pada masing-masing perpotongan busur kemudia beri notasi D dan E.
Garis AB telah terbagi menjadi empat bagian yang sama panjang, perhatikan gambar
berikut.

2. Buatlah garis lurus horizontal AB


Buatlah garis CD tegak lurus garis AB.
Buatlah busur 1 dengan jari-jari r di titik pusat pertemuan garis AB dan CD.
Pada perpotongan busur 1 dengan CD buat busur 2 dengan jari-jari r.
Pada perpotongan busur 1 dengan busur 2 buat busur 3 dengan jari-jari r.
Perpotongan busur 1 dan garis AB buat lagi busur dengan jari-jari r.
Tarik garis perpotongan busur dengan busur terakhir maka akan menghasilkan sudut 15°.
Perhatikan gambar berikut.
BAB III

3. Berikut gambar yang dimaksud.

4. Berikut gambar yang dimaksud


BAB III

5. Berikut gambar yang dimaksud.

6. Berikut gambar yang dimaksud.


BAB III

7. Berikut gambar yang dimaksud.

8. Berikut gambar yang dimaksud.


BAB III

9. Berikut gambar yang dimaksud.

10. Berikut gambar yang dimaksud.


BAB III
UAS 1
A. Pilihan Ganda
1. C. mistar ukur
2. B. 45°, 60°, 45° dan 30°, 90°, 60°
3. D. busur derajat
4. C. 5B
5. D. Jangka
6. C. Menggunakan sepasang penggaris siku
7. C. 2,4 m
8. C. mal huruf dan mistar gambar
9. A. mistar ukur
10. E. mesin gambar lebih mudah untuk membuat garis vertikal dan horizontal
11. C. American National Standard Institute
12. A. lebih mudah untuk dijepit
13. E. ukuran kertas gambar
14. A. 2 : 1, 5 : 1, dan 7 : 1
15. D. garis putus-putus
16. B. 1,4; 10; 2,4; dan 10
17. B. garis benda yang terlihat
18. A. 0,5 mm
19. E. paving block
20. A. pasir
21. D. suatu hal yang menjelaskan tentang garis, sudut, bidang, dan ruang.
22. A. titik ke-n ditarik ke ujung garis yang akan dibagi
23. D. jangka
24. B. membuat busur dengan jari-jari AO di kedua titik A dan B
25. A. sisi
26. C. 3, 5, 1, 2, dan 4
27. D. panjang dan lebar
28. D. membuat busur HI di titik H
29. C. r – R1 dan r – R2
30. D. Membagi busur lingkaran menjadi enam belas bagian yang sama besar

B. Essai

1. Untuk merawat mal huruf/angka digunakam mata pena yang sesuai dengan ukuran
lubang mal tersebut, dan letakkan di tempat yang khusus agar mal tidak patah.
2. Mistar gambar-T dapat membuat garis lebih horizontal dan vertikal lebih baik dari mistar
gambar biasa, karena dengan kepala yang merapat meja gambar dapat membuat garis
lebih rapi.
3. Menggunakan pensil yang baik dengan menarik garis dengan kemiringinan 80°-90° begitu
juga dengan menggunakan trekpen, namun hati-hati menggunakan trekpen karena
semakin kuat ditekan garis yang akan dihasilkan akan lebuh tebal. Biasakan menarik garis
horizontal dari kiri ke kanan dan untuk garis vertikal dari atas ke bawah.
4. ISO adalah International Organization for Standardization, ISO ddirikan untuk menetapkan
standar-standar industrial dan komersial dunia, untuk teknik telah ditetapkan pada
technical comitte 10 yang mengatur standar-standar pada bidang gambar teknik. Standar
ini dibuat untuk mempermudah urusan bisnis industri antar negara agar standar yang
digunakan sama dan tidak memberatkan pihak manapun.
5. Ukuran standar gambar teknik.
UAS 1
No Keterangan Ukuran (mm)
1 Tebal huruf 0,35 0,5 0,7 1 1,4
2 Tinggi huruf 3,5 5 7 10 14
3 Jarak antar garis 5 7 10 14 20
4 Jarak antar huruf 0,7 1 1,4 2 2,8
5 Tinggi huruf kecil 2,5 3,5 5 7 10

6. Format tepi pada kertas

B B
Panjang kertas

Lebar kertas
A C A C

D D

Lebar kertas Panjang kertas

potrait landscape

Garis Tepi (mm)


No Ukuran Kertas
A B C D
1 A0 20 10 10 10
2 A1 20 10 10 10
3 A2 20 10 10 10
4 A3 20 10 10 10
5 A4 20 5 5 5
6 A5 20 5 5 5
7 A6 20 5 5 5

Khusus untuk ketas A4-A6 hanya diperbolehkan posisi potrait.


UAS 1
7.

KODE
JENIS GARIS BENTUK PENGGUNAAN
GARIS
Untuk garis benda yang
A Garis tebal
kelihatan
 Untuk garis benda
yang dibayangkan
ada
 Untuk garis
B Garis tipis dimensi (ukuran)
 Untuk garis bantu
 Untuk garis arsir
 Untuk garis
bentangan
Sebagai batas gambar
Garis tipis
C yang dipotong
bergelombang
sebagian

Garis gores (garis Untuk garis benda yang


D
putus-putus) tidak kelihatan

Garis sumbu
E Untuk garis sumbu
(strip titik)
Garis sumbu tebal
Untuk batas garis irisan
F pada ujungnya
dan potongan

Garis tebal (strip Untuk garis pekejaan


G
titik) yang akan dilanjutkan

8.
a. Nama instansi, berisi nama instansi atau lembaga yang mengeluarkan gambar.
b. Simbol proyeksi, berisi simbol proyeksi yang dipakai dalam gambar apakah memakai
proyeksi amerika atau eropa.
c. Skala, Berisi skala yang dipakai dalam gambar.
d. Satuan, berisi satuan yang dipakai dalam gambar apakah menggunakan satuan dalam
mm atau dalam inchi.
e. Tanggal, berisi tanggal, bulan, dan tahun dalam pembuatan gambar.
f. Digambar, berisi nama drafter disertai dengan paraf, sehingga bila ada pertanyaan dapat
diketahui siapa yang membuat gambar tersebut.
g. Dilihat, Sebelum gambar diperiksa oleh pemeriksa sebelumnya, maka gambar dilihat
oleh seorang yang bertugas melihat gambar tersebut, apakah gambar tersebut sudah
lengkap informasinya.
UAS 1
h. Diperiksa, berisi nama pemeriksa yang bertugas memeriksa semua gambar disertai
dengan paraf yang menunjukkan bahwa pemeriksa telah menganggap benar pada
gambar tersebut.
i. Nama gambar, berisi nama atau judul gambar.
j. No. gambar, menunjukkan urutan dari nomor gambar tersebut.
k. A3, menunjukkan ukuran kertas yang dipakai dalam gambar.
l. Keterangan, berisi informasi jika ada keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam
gambar.
m. Bill of material, berisi kolom-kolom yang menunjukkan nama bagian pada gambar,
material yang dipakai, jumlah, dan keterangan nama bagian pada gambar.
9. Pada parabola metode paralellogram lebih mudah untuk menentukan lebar dan tinggi
parabola dibandingkan dengan parabola garis singgung. Namun, untuk membuat parabola
yang memilik lebar relatif kecil lebih sulit menggunakan metode paralellogram.

Parabola metode paralellogram.

Parabola metode garis singgung.


UAS 1

10. Berikut gambar yang dimaksud


BAB 4
Uji Kompetensi Diri 1

1. Gambar bayangan suatu benda tiga dimensi yang berasal dari benda nyata ataupun
khayalan yang ditampilkan pada bidang dua dimensi berdasarkan sudut pandang yang
diinginkan.
2. Gambar perspektif, yaitu garis proyeksi yang memusat pada satu pandangan atau lebih.
Gambar piktorial, yaitu garis proyeksi garis proyeksi sejajar tetapi miring terhadap bidang
proyeksi.
Gambar Ortogonal, yaitu garis proyeksi sejajar dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi.
3. Konsep gambar perspektif adalah penggambaran suatu objek yang paling dekat akan
terlihat lebih besar dan objek yang jauh akan terlihat lebih kecil pada bidang gambar.
Proyeksi ini biasa digunakan untuk pamlet periklanan.

Uji Kompetensi Diri 2

1. Tiga cara menggambar proyeksi piktorial yaitu piktorial isometrik, dimetrik, dan oblique.
2. Skala yang digunakan pada proyeksi piktorial isometrik secara berurutan x, y, dan z adalah 1,
1, dan 1.

3. Perbedaan proyeksi piktrial dapat dijabarkan pada tabel berikut.

SUDUT SUMBU PANJANG SUMBU


PROYEKSI
ALFA BETA X Y Z

Isometrik 30° 30° 1 1 1

Dimetrik 7° 40° 1 ½ 1

Perbedaan proyeksi piktorial isometrik dan dimetrik adalah sudut sumbu yang digunakan,
dan pada proyeksi dimetrik terjadi pemendekan bagian objek pada sumbu y.
4. Sudut sumbu yang digunakan pada proyeksi oblique pada sudut alfa 0° dan sudut beta 45°.
Terjadi pemendekan panjang objek pada sumbu y.

Uji Kompetensi Diri 3

1. Mengubah proyeksi piktorial menjadi proyeksi Eropa.


a.
BAB 4

b.

2. Mengubah proyeksi Eropa menjadi proyeksi piktorial isometrik.


a.
Ralat gambar pada bidang I
BAB 4

Proyeksi piktorial isometrik tersebut.

b.
BAB 4

3. Mengubah proyeksi piktorial menjadi proyeksi Eropa.


a. Ralat gambar
BAB 4

b.

4. Mengubah proyeksi Eropa menjadi piktorial isometrik.


a.
Ralat gambar pada bidang II dan III
BAB 4

Gambar proyeksi piktorial isometrik tersebut.

b.
Ralat gambar
BAB 4

Gambar proyeksi piktorial isometrik tersebut.

5. Mengubah proyeksi piktorial menjadi proyeksi Amerika.


a.
BAB 4

b. Ralat gambar
BAB 4

6. Mengubah proyeksi Amerika menjadi proyeksi piktorial isometrik.


a. Ralat gambar pada bidang II.

Gambar proyeksi piktorial isometrik.


BAB 4

b.

Ulangan Akhir BAB 4

A. Pilihan Ganda
1. C. gambar bayangan suatu benda nyata atau khayalan
2. C. garis proyeksi yang sejajar dan tegak lurus bidang gambar
3. A. garis proyeksi yang sejajar tapi miring terhada bidang gambar
4. D. garis proyeksi yang memusat terhadap bidang gambar
5. C. oblique suatu benda
6. D. Ortogonal
7. A. letak bendanya diangkat dan diputar
8. A. objek tiga dimensi yang ditampilkan dalam bentuk dua dimensi dalam bidang gambar
9. A. piktorial isometrik
10. C. piktorial miring
11. C.
12. C. depan V, bawah H, dan sisi kanan P
13. Jawaban A dan B benar
14. Jawaban C dan D benar
15. C. amerika
16. C. 3
17. A. 1
18. D. 4
19. A.
BAB 4
20. E.

B. Essai
1. Perbandingan proyeksi-proyeksi piktorial.
Besaran sudut
Proyeksi piktorial
Alfa Beta

Isometrik 30° 30°

Dimetrik 7° 40°
Oblique 0° 45°

2. Proyeksi piktorial adalah garis proyeksi sejajar tetapi miring pada bidang proyeksi.
3. Gambar berikut yang dimaksud.

4. Gambar berikut yang dimaksud.

5. Ralat gambar tampak depan.


BAB 4

Gambar proyeksi isometrik yang dimaksud.

6. Ralat gambar.

Gambar proyeksi dimetrik yang dimaksud.


BAB 4

7. Ralat gambar tampak kanan.

Gambar proyeksi piktorial dimetrik yang dimaksud.

8. Gambar berikut yang dimaksud.


BAB 4
9. Gambar berikut yang dimaskud.

10. Gambar berikut yang dimaksud.


BAB 5
Uji Kompetensi Diri 1

1. Gambar irisan yang dapat memperlihatkan bagian-bagian yang tidak tampak sehingga
dijelaskan pada gambar potongan.
2. - Gambar objek menjadi lebih detail karena bagian yang tidak terlihat kini sudah jelas
- Memperlihatkan bagian-bagian benda yang tertutupi, sehingga rongga-rongga atau
lubang-lubang yang kompleks terlihat.
- Pelaksana lebih percaya dan jelas dalam mengerjakan sesuai dengan gambar

Uji Kompetensi Diri 2

1. Gambar potongan dibuat diluar sumbu dasar dengan dilengkapi dengan tanda dan arah
penglihatan yang dinyatakan dengan tanda panah.
2. – garis sumbu yang bagian tepinya ditebalkan, digunakan sebagai garis yang menunjukan
bidang potog dari suatu benda atau bagian yang akan digambar.
– garis tipis yang bergelombang bebas, digunakan sebagai garis batas dari hasil potongan
bagian dari suatu benda untuk menggambarkan potongan dan irisan sebagian.
– garis tipis dengan zig-zag, sama halnya dengan garis tipis bergelombang bebas untuk
menggambarkan potongan dan irisan sebagian.

Uji Kompetensi Diri 2

1. Terdapat dua proyeksi, yaitu proyeksi Eropa dan Amerika. Proyeksi Eropa gambar
penampangnya atau potongannya diletakkan didepan tanda panah. Sebaliknya pada
proyeksi Amerika gambar potongannya diletakkan dibelakang tanda panah.
2. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)
3. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)

Uji Kompetensi Diri 3

1. Gambar potongan penuh, gambar potongan separuh, gambar potongan sebagian, gambar
potongan putar, gambar potongan melompat, gambar potongan menyudut, dan gambar
potongan benda tipis.
2. Gambar potongan separuh, garis-garis yang tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis
gores karena sudah terlihat dengan jelas pada gambar potongan.
Gambar potongan sebagian, merupakan gambar yang dipotong hanya pada sepertiga,
seperempat, atau sebagaian kecil dari benda.
3. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)
4. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)

Uji Kompetensi Diri 4

1. Gambar arsir digunakan untuk menjelaskan gambar potongan pada gambar pandangan.
2. Syarat-syarat garis arsir yaitu,
- Garis arsir dibuat lebih tipis dari pada garis gambar.
- Garis arsir dibuat dengan kemiringan 45°.
- Garis arsir setiap jenis benda berbeda-beda.
- Penampang dengan ukuran yang luar cukup diarsir sekelilingnya.
- Garis arsir boleh dihilangkan jika penulisan huruf dan angka tidak dapat dilakukan diluar
daerah arsir.
BAB 5
3.

Ulangan Akhir BAB 5

A. Pilihan Ganda
1. B. untuk memperjelas bagian gambar yang tidak tampak
2. E. bagian dalam yang mau dilihat akan menjadi jelas setelah dipotong
3. D. lebih sederhana, lebih jelas, dan mudah dimengerti oleh pelaksana
4. A. penuh
5. C. tegak lurus
6. A. proyeksi Eropa
7. C. setengah
8. B. Gambar potongan yang sumbunya hanya satu
9. C. poros pejal, poros berongga
10. B. garis yang menunjukkan bidang potong
11. D. tiang
12. A. putar
13. A. local
14. B. 45°
15. D. keliling
16. E. lebih tipis dari garis gambar
17. B. menjelaskan gambar potongan
18. E.
19. B. tidak memperjelas gambar potongan
20. D. untuk penampang yang ukuran yang luas, diarsir pada seluruh bagian

B. Essai
1. Gambar potongan yang berarti gambar irisan yang dapar memperlihatkan bagian-bagian
yang tidak tampak. Sehingga pada gambar potongan dapat terlihat objek yang terlihat
kompleks.
BAB 5
2. Gambar potongan penuh, gambar yang dipotong ketika bidang potongnya melalui benda
seutuhnya.

Gambar potongan separuh, gambar yang dipotong secara simetris pada setengah

bagian dari benda.

Gambar potongan sebagian, gambar bagian yang seperlunya saja dipotong seperti
hanya sepertiga, seperempat atau bagian kecil lainnya yang ingin diperlihatkan.

3. Arah panah pada gambar potongan untuk menunjukan arah potongan yang yang akan
digambar.
4. Pada proyeksi Eropa gambar potongan diletakkan pada depan arah panah, sedangkan
pada proyeksi Amerika gambar potonagan diletakkan pada bagian belakang arah panah.
5. Garis sumbu diperlukan untuk menunjukkan gambar mana yang akan disajikan gambar
potongannya, macam-macam garis sumbu dapat digambarkan dengan garis putus-putus

yang bagian ujungnya ditebalkan, garis tipis yang bergelombang atau garis tipis dengan
bentuk zig-zag.
6. Arsiran digunakan untuk mengetahui bagian objek yang menjelaskan gambar potongan ,
disajikan dengan jenis arsiran sesuai dengan macam-macam jenis arsiran.
7. Syarat-syarat garis arsir.
o Garis arsir dibuat lebih tipis dari pada garis gambar.
o Garis arsir dibuat dengan kemiringan 45°.
o Garis arsir setiap jenis benda berbeda-beda.
o Penampang dengan ukuran yang luar cukup diarsir sekelilingnya.
BAB 5
o Garis arsir boleh dihilangkan jika penulisan huruf dan angka tidak dapat
dilakukan diluar daerah arsir.

8.

9.

10.
BAB 6
Uji Kompetensi Diri 1

1. Tiga ketentuan dasar ukuran gambar yang dapat dilaksankan oleh pelaksana, yaitu.
- Menggunakan garis bantu batas benda
- Antara garis ukur diberi jarak agar pembacaan lebih jelas
- Menggunakan garis ukur dilengkapi dengan tanda panah atau sejenisnya pada bagian
ujung garis bantu.
2. Ukuran pada gambar berfungsi agar tidak menimbulkan salah tafsir pada pembuatannya
atau pelaksanaanya. Oleh karena itu semua bagian-bagian dalam gambar harus dijelaskan
secara detail agar gambar tersebut dapat dipahami.
3. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)
4. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)
5.
- Closed
- Architectural tick
- Origin indicator
- Open 30
- Closed fill

Uji Kompetensi Diri 2

1.
a. Dimensi fungsional, ukuran benda yang bekerja sendiri, tetapi harus dikerjakan secara
bertahap, dan sesuai ukuran.
b. Dimensi nonfungsional, suatu benda dengan ukuran-ukuran yang kurang atau tidak
berfungsi.
c. Dimensi tambahan. Pada rangkaian suatu gambar ada kalanya ditambahkan ukuran
tertentu.
2.

3. Menggunakan dimensi pengerjaan khusus, contoh seperti gambar berikut.

4. a dimensi tambahan, b adalah dimensi nonfungsional, c adalah dimensi fungsional, d adalah


fungsional.
5. Dalam suatu pengerjaan biasanya sudah ditentukkan dalam sistem satuan international (SI)
yang biasanya menggunakan satuan mm (milimeter).

Uji Kompetensi Diri 3


BAB 6
1. Ukuran berantai, ukuran yang sejajar, ukuran gabungan, ukuran menyatu, ukuran sistem
koordinat.
2. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)
3. Ukuran berimpit merupakan ukuran yang ditumpangkan satu sama lain dengan tujuan
menyederhanakan penulisan ukuran.

Uji Kompetensi Diri 4

1. Ukuran pada jari-jari atau diameter, ukuran lubang dengan garis petunjuk, ukuran sudut,
ukuran dengan jarak yang sama, ukuran terhadap bidang yang dasar, dan lain-lain.
2. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)
3. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)
4.
- Lambang diameter = Ø
- Jari-jari = R
- Bujur sangkar =
- Lambang bola = SØ
- Lambang kemiringan (chamfer) =
- Lambang tebal = t

Ulangan Akhir BAB 6

A. Pilihan Ganda
1. E. menggunakan garis ukuran yang diberi tanda panah
2. B. 0,5 cm
3. A. ISO 3098
4. A. garis ukur yang tegak lurus
5. C. benda
6. D. bantu
7. E. ukur
8. D. closed
9. D. C dan D
10. A. A
11. A. tirus
12. E. pengerjaan khusus
13. D. gabungan
14. C. berimpit
15. E. koordinat
16. A. origin indicator 2
17. D. tambahan
18. D. mm4
19. C. ukuran-ukuran tidak diletakkan di dalam bagian-bagian yang benar
20. C. gabungan
B. Pilihan Ganda
1.
o Angka-angka dan huruf-huruf harus diletakkan ditengah dan diatas garis ukur
serta diberi jarak.
o Ukuran harus dapat dibaca dari arah bawah atau kanan gambar.
o Sebisa mungkin ukuran-ukuran tidak diletakkan di dalam bagian yang diarsir.
2. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)
3. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)
BAB 6
4. Berikut macam-macam letak angka.
Letak angka Keterangan
100
Above

100 Center

100 Below

Over ext. line 1


80

80

Over ext. line 2

5. Berikut jenis-jenis tanda panah.


Model anak panah keterangan
Closed Filled

Closed Blank

Right Angle

Closed

Dot

Architectural tick

6. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)


7. Ukuran pada bentuk tertentu menggunakan jenis ukuran yang sudah ditetapkan dan
biasanya sudah menggunakan simbol-simbol yang sudah ditetapkan aturan, seperti.
o Lambang diameter = Ø
o Jari-jari = R
o Bujur sangkar =
o Lambang bola = SØ
BAB 6
o Lambang kemiringan (chamfer) =
o Lambang tebal = t
8. Disarankan garis bantu tidak terhubung pada garis gambar, karena akan menimbulkan
salah tafsir pada pelaksanaannya. Garis bantu terlihat menjadi garis gambar.
9.

10. Untuk penghematan waktu sehingga terlihat lebih efisien dan efektif.
BAB 7
Uji Kompetensi Diri 1

1. Gambar sketsa adalah gambar rancangan awal perencana yang masih berupa ide yang
dituangkan pada kertas gambar yang masih mengikuti kaidah aturan gambar teknik tetapi
gambarnya jauh lebih sederhana.
2. Latihan dan pengerjaan yang berulang-ulang akan mengasah kemampuan jiwa menggambar
teknik sehingga gambar sketsa dapat dipahami dan menjadi gambar teknik seutuhnya.
3. Jenis-jenis gambar sketsa yaitu.
- Gambar garis besar
- Gambar sketsa cepat
- Gambar sketsa studi citra
4. Unsur pada gambar sketsa yaitu.
- Garis
- Warna
- Bidang
- Gelap terang

Ulangan Akhir BAB 7

A. Pilihan Ganda
1. D. gambar kasar yang lengkap dengan ukuran dan proyeksinya
2. D.C. garis proyeksi yang sejajar dan tegak lurus bidang gambar
3. D. kertas minyak
4. E. buat titik awal dan titik akhir dari garis yang akan dibuat, kemudian tarik titik awal
dengan melirik titik akhir agar garis daat dibuat sesuai dengan yang dikehendaki
5. A. menebalkan garis yang sudah terbuat dengan karakteristik sesuai aturan gambar
teknik
6. D. dari D ke C, dari A ke B, dari C ke B
7. A. 1, 2, 3, 4, dan 6
8. A. A, B, C, D, E, F, dan G
9. A. garis tebal 1 bagian
10. E. garis putus dan titik 1/3 bagian
11. A. titik A dan E
12. E. hanya D
13. E. 30° dan 30°
14. A. 1 : 1 : 1
15. A. 7° dan 45°
16. B. 1 : ½ : 1
17. C. 0° dan 45°
18. B. 1 : ½ : 1
19. C. piktorial dimetrik
20. B. piktorial miring
B. Essai
1. Gambar sketsa adalah gambar rancangan awal perencana yang masih berupa ide yang
dituangkan pada kertas gambar yang masih mengikuti kaidah aturan gambar teknik
tetapi gambarnya jauh lebih sederhana.
2. Jenis-jenis gambar sketsa yaitu.
o Gambar garis besar, yaitu dengan cara menggambar garis-garis bentuk
sederhana tanpa adanya penjelasan yang lebih terperinci dan dapat dikatakan
bahwa gambar garis besar merupakan gambar yang belum sepenuhnya selesai.
BAB 7
o Gambar sketsa cepat, gambar yang hanya menggunakan beberapa garis saja
untuk melengkapi gambar sketsa yang sudah selesai.
o Gambar sketsa studi citra, gambar yang berupa coretan cepat dan kurang
terperinci.
3. Unsur pada gambar sketsa yaitu.
o Garis, digunakan dalam bentuk garis lurus, lenkung, gabungan dan lain-lain.
o Warna, warna dalam gambar sketsa adalah warna hitam, warna gelap, atau
warna pensil.
o Bidang, seperti persegi, kotak, lingkaran dan lain sebagainya.
o Gelap terang, seperti gradasi pembeda gambar jarak yang jauh atau dekat.
4. Tekniknya dengan menggambar garis lengkung terdahulu lalu tarik garis lurus dengan
titik akhir yang sudah diberi tanda,
5. Latihan dengan menggunakan mengulang-ulang menarik garis lurus, lalu belajar dengan
menggambar garis lengkung, agar jiwa menggambar gambar teknik mulai terbiasa.
6. Pensil H, penghapus, kertas, dan penggaris.
7. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)
8. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)
9. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)
10. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif)
UAS 2

A. Pilihan Ganda
1. D. potongan
2. A. putar
3. B. II
4. D. pasak .l bb,
UAS 2
5. V b b b nbn nbj n/ bnnbn nbnbnbnb m
mm m k
mmmmmmm
6. C. 45°
7. E. tipis kontinu
8. A. jaring-jaring besar
9. D. seng atau raksa
10. E. tembaga dan paduannya
11. E. untuk penampang dengan ukuran yang luas, diarsir hanya pada kelilingnya saja
12. E. dari titik 0 gambar berikunya juga diukur dari titik 0
13. C. (12,9) dan (37,17)
14. E.
15. C. pada garis bantu tidak perlu diberi tanda panah
16. A. A
17. A. A dan B
18. C. berantai
19. D. garis sumbu dengan tulisan pekerjaan yang harus dilaksanakan
20. E. penunjuk diberi tanda panah
21. C. gambar rancangan dan penuangan sebuah ide yang digambar hanya dengan pensil saja
22. A. buat titik awal dan titik akhir dari garis yang akan dibuat, kemudian tarik garis titika
awal dengan melirik titik akhir agar garis dapat dibuat sesuai dengan yang dikehendaki
23. D. garis putus-putus ½ bagian
24. C. garis lengkung dahulu, kemudian garis lurus
25. B. 30° dan 30°
26. C. 7° dan 40°
27. E. 0° dan 45°
28. D. harus digambar secara urut, jelas, dan dengan desain serta ukuran yang jelas
29. D. garis putus-putus ½ bagian
30. B.

B. Essai
1. Pada proyeksi Eropa gambar potongan diletakkan pada depan arah panah, sedangkan
pada proyeksi Amerika gambar potonagan diletakkan pada bagian belakang arah panah.
2. Tanda arah panah bertujuan untuk menuntun ke arah mana gambar potongan akan
dibuat.
3. Syarat-syarat garis arsir.
o Garis arsir dibuat lebih tipis dari pada garis gambar.
o Garis arsir dibuat dengan kemiringan 45°.
o Garis arsir setiap jenis benda berbeda-beda.
o Penampang dengan ukuran yang luar cukup diarsir sekelilingnya.
o Garis arsir boleh dihilangkan jika penulisan huruf dan angka tidak dapat
dilakukan diluar daerah arsir.
4.
UAS 2

5. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif).


6. Untuk penghematan waktu sehingga terlihat lebih efisien dan efektif.
7. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif).
8.
Model anak panah keterangan
Closed Filled

Closed Blank

Right Angle

Closed

Dot

9. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif).


10. (Kebebasan siswa dalam menggambar yang berkaitan dengan otomotif).

Anda mungkin juga menyukai