Disusun Oleh:
NAMA: Dwi Novita Sari
KASUS 1
S. 3 dd tab 1 R/ Cataflam 25
S. 2 dd tab 1
Pro : Ny Yulia
Umur : 40 thn Ttd
Anamnesa
B. SKRINING RESEP
Administrasi (kelengkapan Resep)
1. Kelengakpan Resep
- Nama dokter :-
- Alamat dokter : -
- Izin praktek :-
2. Tanggal penulisan resep : Ada
3. Tanda R/ : Ada
4. Nama obat, jumlah/ukuran : Ada
5. Perintah pembuatan resep : Ada (cataflam tidak ada)
6. Paraf dokter : Tidak ada
7. Signa resep : Ada
8. Nama, umur dan alamat pasien : Ada
Kesimpulan :
Resep tersebut tidak lengkap, karena tidak mencantumkan informasi
mengenai nama dokter, alamat dokter, izin dokter, tanda resep, jumlah
pembuatan cataflam, paraf dokter , dan alamat pasien.
C. PERTIMBANGAN KLINIS/DRP
2) Asam Mefenamat
- Komposisi :
Asam mefenamat 500 mg
- Indikasi :
Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan
dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore prmer, termasuk nyeri karena trauma,
nyeri sendi, nyeri otot trauma dan tulang punggung, nyeri sehabis operasi, nyeri
pada persalinan, reumatik, nyeri paha, demam.
- Dosis :
Digunakan per oral, sebaiknya sewaktu makan.
Dewasa dan anak diatas 14 tahun :
Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dianjutkan 250 mg tiap 6 jam atau
500 mg 2-3 kali sehari. Anak <6 bulan : 6,5 mg/kg BB/6-8 jam.
- Pemberian obat :
Berikan segera sesudah makan.
- Kontraindikasi :
Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal,asma dan hipersensitif
terhadap asam mefenamat. Hati-hati pada penderita penyakit ginjal, hati dan
peradangan saluran cerna.
- Peringatan :
Gagal ginjal, penderita asma yang sesitif terhadap AINS, rhinitis alergi, urtikaria,
hamil, laktasi, anak < 14 tahun.
- Efek samping :
Dapat terjadi gangguan saluran cerna
- Interaksi obat :
Obat-obat antikoagulan oral seperti warfarin ;mempertinggi efek kumarin; asetosal
(aspirin) dan insulin
- Kategori kehamilan :
C, D pada trimester 3 atau menjelang persalinan.
- Mekanisme kerja :
Menghambat sintesis prostaglandin melalui penurunan aktivitas enzim,
siklooksigenase, yang menghasilkan penurunan precursor pembentuk prostaglandin.
3) Kalium Diklofenak
- Komposisi :
Kalium Diklofenak 50 mg.
- Indikasi :
Nyeri peradangan pasca trauma, inflamasi an nyeri pasca operasi, sebagai terapi
tambahan pada nyeri brat pada infeksi THT. Gejala nyeri pada kolumna vertebra,
reumatik non artikuler.
- Dosis :
Dosis awal 100-150 mg terbagi dalam 2-3 dosis.
Kasus ringan an anak >14 tahun 75-100 mg/hari
- Pemberian obat :
Berikan segera sesudah makan.
- Kontraindikasi :
Ulkus peptic
- Peringatan :
Riwayat penyakit gastrointestinal, gangguan fungsi hati, jantung, atau ginjal.
- Efek samping :
Kadang-kadang gangguan gastrointestinal, sakit kepala, pusing, vertigo dan ruam.
- Interaksi obat :
Meningkatkan kadar litium, metotreksat dan digoksin alam plasma. Dapat
mengurangi efek diuretic.
- Kategori kehamilan :
B, D pada trimester 3 atau menjelang persalinan. (MIMS, 2012 :137).
4) Polysilane
- Komposisi:
Per tablet polysilane Al(OH)3 200 mg, dimethicone 80 mg, Mg(OH)2 200 mg.
- Indikasi:
Rasa terbakar khususnya pada hernia hiatal, pirosis, gastritis, kembung.
- Dosis:
Dewasa 1-2 tablet/hari atau 1-2 sendok teh 3-4 kali/hari.
- Pemberian Obat:
Dapat diberikan bersama makan.
- Peringatan:
Kerusakan fungsi ginjal, penggunaan lama, dosis tinggi.
- Efek Samping:
Deplesi fosfat.
- Interaksi Obat:
Absorbsi dihambat dengan furosemid, indometasin, tetrasiklin, digoksin, INH,
antikolinergik.
5) Buscopan
- Komposisi:
Hyoscine-N-butylbromide.
- Indikasi:
Gangguan spastic pada Gastro Intestinal, kandungan empedu, saluran kemih,
dan saluran kelamin wanita.
- Dosis:
Drag 1-2 drag 4 kali/hari. Maksimum 100 mg/hari.
- Pemberian Obat:
Bersama makan atau tanpa makan.
- Kontra Indikasi:
Miastenia gravis, megakolon.
- Peringatan:
Glaukoma sudut sempit, penderita obstruksi saluran kemih dan usus kecil,
takiaritmia.
- Efek Samping:
Xerostomia, dishidrolis, takikardi, retensi urin, reaksi alergi, reaksi pada kulit,
dispneu (pada pasien dengan riwayat asma bronchial atau alergi).
- Interaksi Obat:
Meningkatkan efek antikolinergik dari antidepresan trisiklik, antihistamin, kuinidin,
amantadin, dan disopiramid. Meningkatkan efek takikardi dari B-adrenergik.
Antagonis dopamine menurunkan efek dalam saluran Gastro Intestinal.
- Kategori kehamilan:
C
(MIMS, 2012: 21)
Kesimpulan skrining resep dan hasil analisis DRP (Drug Related Problem)
Resep tidak lengkap secara administrasi, adanya efek samping terapi sehingga perlu
ditambahkan terapi.
Plan
E. EVALUASI
SARAN
a. Kepatuhan pasien minum obat
b. Segera konsultasi dengan dokter apabila terjadi alergi atau efek yang tidak
diinginkan
c. Makan makanan yang lunak. Menjaga kesehatan gigi dan mulut
yakni menyikat gigi dengan benar minimal 2 kali sehari, dapat
disempurnakan dengan moutwash setelah menyikat gigi.
d. Tidak berkendaraan/menjalankan mesin selama meminum obat,
hindari makan makanan yang terlalu asam, pedas, panas, dingin.
KASUS 2
Anamnesa (diagnosa)
Pasien dinyatakan diabetes mellitus , hipertensi, hiperkolesterolemia, ostheoartritis, dan
sindrom dispepsia.
Ttd
A. SKRINING RESEP
Inscription
1. Nama dokter : Tidak ada
2. SIP dokter : Tidak ada
3. Alamat dokter : Tidak ada
4. Nomer Telepon : Tidak ada
5. Tempat dan tanggal penulisan resep : Ada
Invocatio
Tanda R/ diawal penulisan resep : Ada
Prescription
1. Nama obat : Ada
2. Kekuatan obat : Ada
3. Jumlah obat : Ada
Signatura
1. Nama pasien : Ada
2. Jenis kelamin : Ada
3. Umur pasien : Ada
4. Berat badan : Tidak ada
5. Alamat pasien : Tidak ada
6. Aturan pakai obat : Ada
7. Iter/tanda lain : Tidak ada
Subcriptio
Paraf dokter : Ada
Kesimpulan :
Resep tersebut tidak lengkap, karena tidak mencantumkan informasi mengenai
nama dokter, SIP dokter, alamat dokter, nomer telepon, alamat pasien, dan berat
badan pasien,
iter/tanda lain.
Cara pengatasan : Alamat dan berat badan pasien dapat ditanyakan langsung
kepada pasien/keluarga pasien.
B. SOAP
a) Menggali Riwayat Pasien (Subyektif)
No. KOMPONEN KETERANGAN
1. Data Pasien Nama Pasien : Ny. Ina
Umur : 56 th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : -
No.Tlp : -
Pekerjaan : -
TB/BB : -
2. Riwayat Penyakit Tidak ada
3. Riwayat Pengobatan Tidak ada
4. Keadaan khusus pasien Tidak ada
5. Alergi Tidak ada
c) Assesment
1. Hiperkolesterolemia belom ada terapi farmakologinya
2. Sindrom dispepsia belom ada terapi farmakologinya
d) Plan
No. Kriteria Plan
1. Hiperkolesterolemia belom Hiperkolesterolemia dapat diberikan
ada terapi farmakologinya obat simvastatin 10 mg dengan dosis
tunggal dan waktu konsumsi obat pada
malam hari dan pemberian vitamin B
kompleks, yang mengandung asam
nikotinat, akan membentu
menghambat pembentukan kolesterol
dan trigliserida, sehingga akan
membantu menekan kadar lipid dalam
darah.
2. Sindrom dyspepsia belom ada Pasien perlu diberi obat untuk
terapi farmakologinya mengatasi syndrome dispepsianya,
terlebih dalam resep tersebut terdapat
obat-obat yang menimbulkan efek-efek
yang tidak menyenangkan pada saluran
cerna, berupa iritasi lambung (natrium-
diklofenak), mual, muntah, diare
(metformin dan glibenklamid).
Ranitidine dan antiemetic seperti
domperidon atau metoklopramid
mungkin perlu diberikan.
SARAN
- Kombinasi captopril, furosemid, dan amlodipin, perlu dipantau efeknya, ada
baiknya dosis captopril dikurang
- Konsumsi captopril 1 jam sebelum makan, untuk menghindari interaksinya
dengan makanan
- Pasien perlu diberi obat untuk mengatasi sindrome dispepsianya, terlebih
dalam resep tersebut terdapat obat-obat yang menimbulkan efek-efek yang
tidak menyenangkan pada saluran cerna, berupa iritasi lambung (natrium-
diklofenak), mual, muntah, diare (metformin dan glibenklamid). Ranitidine
dan antiemetic seperti domperidon atau metoklopramid mungkin perlu
diberikan.
- Pasien juga harus diingatkan untuk senantiasa melakukan terapi non
farmakologis, berupa diet makanan rendah karbohidrat, lemak, dan garam.
- Pasien juga harus menghindari konsumsi rokok dan atau alcohol
- Olah raga ringan secara teratur sangat dianjurkan.
KASUS 3
Pasien mengeluh merasakan sesak nafas, nyeri dada, dan nyeri lambung
R/ Furosemid XV
S. 1-0-0
R/ Aspilet XV
S. 1 d d 1
R/ ISDN XV
S. 1 d d 1
R/ Lorazepam 2 XV
S. 0-0-1
R/ Ranitidin XXX
S. 2 d d 1
R/ Omeprazol X
S. 2 dd 1
R/ Ketorolac XLV
S 3 dd 1
R/ FA XLV
S 3 dd 1
Pro : Tn Amir
Umur : 60 th
SKRINNING RESEP
a. Persyaratan administrasi
1. Nama dokter : Tidak ada
2. SIP dokter : Tidak ada
3. Alamat dokter : Tidak ada
4. Tanggal penulisan resep : Ada
5. Tanda tangan/ paraf : Tidak ada
6. Nama pasien : Ada
7. Umur pasien : Ada
8. Berat badan pasien : Tidak ada
9. Alamat pasien : Tidak ada
10. Jenis kelamin : Ada
METODE SOAP
a. Subjective (S) : sesak nafas, nyeri dada, dan nyeri lambung
b. Objective (O) : Tidak ada
c. Assessment (A) : sebagai antiplatelet, dan sebagai antiinflamasi
nonselektif, aspilet dapat menginduksi terjadinya ulkus peptikum