PRODI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2021/2022
i
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1..................................................................................................Latar Belakang
....................................................................................................................... 1
1.2.............................................................................................Rumusan Masalah
....................................................................................................................... 2
1.3...............................................................................................................Tujuan
....................................................................................................................... 2
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang tidak tepat, polifarmasi, penggunaan obat non-esensial, penggunaan
injeksi secara berlebihan (Ihsan et al., 2017). Resistensi antibiotik
merupakan akibat dari peresepan yang tidak rasional yang mengakibatkan
penambahan biaya. Oleh karena itu dengan pengobatan yang rasional
diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang baik dalam
hal kualitas maupun kesejahteraan (Nining., 2019). Masyarakat yang sehat,
sejahtera dan etos kerja yang tinggi dapat mempercepat pertumbuhan
perekonomian dalam menjaga ketahanan bangsa dan negara.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu diskusi kelompok dalam promosi kesehatan
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk rancangan promosi kesehatan
melalui diskusi kelompok
3. Untuk mengetahui apa saja media yang digunakan dalam promosi
kesehatan diskusi kelompok
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode diskusi
kelompok dalam promosi kesehatan
5. Untuk mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan diskusi kelompok
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2. Bentuk Rancangan promosi kesehatan melalui diskusi kelompok
a. Metode Massa
4
4. Tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel
maupun tanya jawab atau konsultasi tentang kesehatan adalah
merupakan bentuk pendekatan promosi kesehatan massa.
5. Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster, dan
sebagainya juga merupakan bentuk promosi kesehatan massa.
Contoh : billboard Ayo ke Posyandu
5
- Sikap dan penampilan yang menyakinkan , tidak boleh
bersikap
ragu-ragu dan gelisah.
- Suara hendaknya cukup keras dan jelas.
- Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah.
- Berdiri di depan (dipertengahan), seyogyanya tidak duduk.
- Menggunakan alat-alat bantu lihat (AVA) semaksimal
mungkin.
b) Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar
dengan pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu
penyajian (presentasi) dari seoarang ahli atau beberapa orang
ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan dianggap
hangat di masyarakat.
2) Kelompok Kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang bisanya kita
sebut kelompok kecil. Metode – metode yang cocok untuk
kelompok kecil ini antara lain:
a) Diskusi kelompok
Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat
bebas berpartsipasi dalam diskusi, maka formasi duduk para
peserta diatur sedemikian rupa sehingga duduk para peserta
dapat berhadap-hadapan dan saling memandang satu sama lain,
misalnya bentuk tempat duduk lingkaran, segi empat.
Pimpinan diskusi juga duduk diantara peserta sehingga tidak
menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi. Untuk memulai
diskusi , pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-
pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau
kasus sehubungan dengan topik yang dibahas.
6
b) Curah Pendapat (Brain Storming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok.
Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. bedanya
pada permulaan pemimpin kelompok memancing dengan satu
masalah dan kemudian setiap peserta memberikan jawaban
atau tanggapan (curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-
jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart atau
papan tulis. Sebelum semua peserta mencurahkan
pendapatnya, tidak boleh dikomentari oleh siapa pun. Baru
setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap
anggota dapat mengomentari, dan akhirnya terjadi diskusi.
7
misalnya sebagai dokter puskesmas, sebagai pasien, perawat,
mereka memperagakan sesuai perannya.
Media yang berupa alat peraga berfungsi untuk (Maulana, H. D., 2007):
8
g. mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi oleh orang
banyak.
h. mendorong keinginan untuk mengetahui, mendalami, dan mendapat
pengertian yang lebih baik.
i. membantu menegakkan pengetahuan yang diterima agar bisa lebih lama
tersimpan dalam ingatan.
a. Media cetak.
Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan
visual. Pada umumnya terdiri atas gambaran sejumlah kata, gambar,
atau foto dalam tata warna. Contohnya poster, leaflet, brosur,
majalah, surat kabar, lembar balik, stiker, dan pamflet. Fungsi
utamanya adalah memberi informasi dan menghibur. Kelebihan yang
dimiliki media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak
orang, biaya tidak terlalu tinggi, tidak perlu energi listrik, dapat
dibawa, mempermudah pemahaman, dan meningkatkan gairah
belajar. Kelemahannya tidak dapat menstimulasi efek suara dan efek
gerak serta mudah terlipat.
b. Media elektronik.
Media elektronik aitu suatu media bergerak, dinamis, dapat dilihat,
didengar, dan dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu
elektronika. Contohnya televisi, radio, film, kaset, CD, VCD, DVD,
9
slide show, CD interaktif, dan lain-lain. Kelebihan media elektronik
antara lain sudah dikenal masyarakat, melibatkan semua pancaindra,
lebih mudah dipahami, lebih menarik karena ada suara dan gambar,
adanya tatap muka, penyajian dapat dikendalikan, janagkauan relatif
lebih besar/luas, serta dapat diulang-ulang jika digunakan sebagai
alat diskusi. Kelemahannya yaitu biaya lebih tinggi, sedikit rumit,
memerlukan energi listrik, diperlukan alat canggih dalam proses
produksi, perlu persiapan matang, peralatan yang selalu berkembang
dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan, dan perlu
keterampilan dalam pengoprasian
10
4. Membantu mengembangkan kepemimpinan
2.4.2. Kekurangan :
1. Tidak efektif dipakai pada kelompok yang lebih besar
2. Keterbatasan informasi yang di dapat oleh peserta
3. Membutuhkan pemimpin diskusi yang terampil
4. Kemungkinan didominasi orang yang suka berbicara
5. Biasanya sebagian besar orang menghendaki pendekatan
formal
11
11. .Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang
dibahasMembuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai
dengan hasil diskusi.
12. Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh
peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Metode Massa
2. Metode Promosi Kelompok
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Wardani, Ika Novita, Yanik Muyassaroh, Murti Ani. 2016. Buku Ajar Promosi
Kesehatan Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.
15