Shaum Ramadhan(puasa ramadhan) tersusun dari dua kata shaum dan ramadhan.puasa secara bahasa di artikan menahan secara mutlak.baik dari makan dan minum.bersetubuh.ataupun yang lainnya.jadi orang yang meninggalkan makan, dan minum,bersetubuh dapat di katakana sebab Ia menahan diri darinya.orang yang diam dapat di katakana berpuasa.sebab Ia menahan diri dari berbicara sebagaimana firman Allah QS.Maryam : 26
Sedangkan pengertian puasa menurut istilah ulama fiqh.adalah menahan
diri dari segala yang membatalkan sehari penuh mulai dari terbit fajar shadiq hingga terbenam menahan dengan syarat-syarat tertentu yang akan di jelaskan Dengan demikian perbedaan atau niat sebagai syarat secara rukunhanyalah kaidah fiqh yang perlu di ketahui oleh pakar spesialis dan pengkaji ilmu fih B.Legalitas syarat puasa Ramadhan Legalitas syarat puasa Ramadhan berdasarkan Alqur’an,dan sunnah dan ijma’dalil dari Alqu’an adalah firman Allah SWT berikut ini QS.Albaqarah 184 Ayat tersebut menjelaskan bahwa ketika Allah SWT.mewajibkan puasa kepada orang-orang yang beiman,bukanlah yang pertama kali dalam sejarah agama-agama dan bukan pula syariat yang baru.melainkan dia SWT telah mewajibkan terhadap ummat sebelumnya seperti Ahlikitab,ummat agama-agama sebelumnya.demikianlahAllah SWTmeringankan dan memudahkan syariat puasa ini terhadap jiwa orang yang beriman. Selanjutnya AllahSWTmenyebutkan dalam ayat tersebut bahwa puasa bukanlah suatu ujian dan kesulitan, melainkan suatu latihan (riyadhah) dan pendidikan,perbaikan,pembersihan, dan pembinaan Akhlak,shingga ia lulus dari latihan itu sebagai orang yang memiliki akhlak. C.Hikma puasa Imam Al-Ghazali (Hujjatul Muslim) bahwa hikma puasa ini dalam kitabnya, Ihya’Ulumuddin.Ia berkata “tujuan puasa adalah agar berakhlak denga akhlak Allah SWT.dan meneladani perilaku malaikat dalam hal menahan diri dari hawa nafsu,sesungguhnya mereka (malaikat) besi dari hawa nafsu. Adapunmenurut Ibu Qayyim.menambahkan penjelasan tentang rahasia dan tujuan puasa “puasa memiiki pengaruh danpotensi kekuatan yang luar biasa dalammemiihara anggota badan dari memakan barang yang merusak kesekatan.puasa memilihara kesehatan jiwa dan raga,dan mengembalikan kepadanya apa yang telah di rampas oleh kekuatan hawa nafsunya,puasa adalah media yang paling baik untuk membantu mencapai taqwa. D.penetapan bulan Ramadhan Penetapan bulan ramadhan dapat di lakukan dengan dua metode berikut, Pertama.hisab,yakni menggenapkan bilangan bulan sya’aban menjadi 30 hari,jika sudah genap 30 hari,maka hari ke-3 pasti adalah tanggal 1 bulan ramadhan. Kedua.rukyah,yakni melihat hilal bulan Ramadan.jika hal tersebut sudah kelihatan pada malam 30 bulan sya’ban berarti telah masuk bulan ramadhan dan wajib puasa Allah berfrman QS.Al-Baqarah 185.
Di perkuat dengan salah satu dengan sabda rasulullah SAW
Antara lain “Puasalah kalian karena melihat bulan (hilal) dan beridul fitrah,karena melihatnya jika mendung menutupi kalian darinya,maka genapkanlah bilangan bulan sya’ban menjadi tiga puluh hari. E. Syarat wajib puasa Sebgaimana di pahami bahwa bagi mereka yang mukallaf dan menetapkan beberapa syarat tertentu,yang memenuhi beberap prinsip dasar yang terkait puasa.dan puasa adalah yang termaktu dalam beberapa sumber-sumber yang ada. QS Al-baqarah 184 E.Rukun puasa Pertama.mencegah diri dari segala yang membatalkan,mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.QS Al-baqarah 187
Kedua niat,yaitu tekad bulat hati untuk berpuasa sebagai
aktualisasi,pelaksannan perintah Allah SWT,dan pendekatan dari kepadaNya.niat di tetapkan sebagai rukun berdasarkan keumuman hadist F.hal-hal yangmembatalkan puasa Pertama memasukan suatu benda tertentu dari luar tubuh ke dalam tubuh secara sengaja,baik berupa makanan maupn bukan makanan. Kedua.muntah dengan sengaja.jka orang yang sedang puasa ingin dan berusaha memuntahkan isi perutnya,lalu ia muntah dengan sengaja maka ia wajib mengqadha puasanya. Ketiga. Haid dan nifas meskipun hanya sesaat sebelum terbenam matahari.sebab keabsahan puasa tergantung pada keadaan keduanya. Keempat. Ejakulasi.yakni keluarnya sperma akibat hubungan seksual,meskipun dalam bentuk perzinaan.begitu juga akibat ciuman,rabaan,sentuhan,dan sejenisnya. Kelima .gila dan pingsan Keenam.murtad(apotasi)yaitu keluar dari islam dengan pernyataan,perbuatan,atau keyakinan,merujuk firman Allah QS.Al- baqarah 217 Ketujuh.jika orang puasa makan,minum atau senggama dengan anggapan hari masih malam,namun ternyata hari sudah siang. Menurut jumhur ulama dan empat imam mazhab,ia wajib mengqadha.