Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lumba-lumba selain dikenal sebagai hewan laut yang paling pintar,
lumba-lumba juga memiliki sifat penolong. Mamalia ini biasanya hidup
berkelompok dengan jumlah dua hingga beberapa ratus individu tergantung dari
jenisnya. Hewan yang termasuk dalam ordo Cetacea ini dapat hidup hingga 40-
50 tahun dengan berat mencapai 635 kg. Berbeda dengan ikan, anak lumba-
lumba lahir 3-6 tahun sekali dengan periode kehamilan 12 bulan dan periode
menyusui 18-20 bulan. Seekor lumba-lumba Hidung Botol dapat dikatakan
dewasa ketika berumur 5-13 tahun untuk betina sedangkan jantan 9-14 tahun.
Mereka menggunakan suara dengan frekuensi tinggi untuk menangkap
mangsanya yaitu invertebrata bentik (organisme tidak bertulang belakang yang
hidup di dasar perairan), ikan, dan cumi-cumi.

Lumba-lumba hidup dan bekerja dalam kelompok atau disebut kawanan.


Mereka sering bermain bersama. Seekor lumba-lumba tidak bisa tidur nyenyak di
bawah air. Ia bisa tenggelam. Oleh karena itu, ia setengah tidur beberapa saat
dalam sehari. Lumba-lumba makan cumi dan ikan seperti ikan mullet abu-abu.
Kadang kadang Lumba-lumba menggiring kawanan ikan agar mudah ditangkap.
Lumba-lumba mencari jalan dengan mengirimkan suara di dalam air. Jika suara
itu mengenai suatu benda, suara itu akan dipantulkan kembali sebagai gema.
Kadang kadang, suara gaduh di laut akibat pengeboran minyak dapat
membingungkan lumba-lumba. Mereka akan mengalami kesulitan dalam
mengirim dan menerima pesan. Karena lumba-lumba dapat berkomunikasi,
maka lumba-lumba disebut sebagai hewan yang paling cerdas, melebihi
simpanse.
Pada saat ini, populasi lumba-lumba mengalami penurunan bahkan
hampir mengalami kepunahan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya, kebisingan dari kapal yang berlayar, tumpahan minyak di laut,
penangkapan untuk konsumsi dan lain-lain. Maka dari itu perlu adanya usaha
untuk konservasi lumba lumba itu sendiri. Dalam makalah ini akan dibahas
sedikit banyak mengenai konservasi lumba-lumba yang bisa dijadikan referensi.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang akan menjadi pembahasan


dalam Pengelolaan Konservasi Lumba-lumba adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana langkah dalam melakukan konservasi terhadap lumba-


lumba?

2. Apa saja permasalahan yang sering dihadapi dalam proses konservasi


lumba-lumba?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Penulisan makalah ini mempunyai beberapa tujuan antara lain:

1. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah dalam konservasi lumba-


lumba.

2. Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang


dihadapi dalam pengelolaan konservasi lumba-lumba.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 gambaran tentang Lumba-lumba


Lumba-lumba merupakan jenis mamalia laut yang paling cerdas.
Kebanyakan masyarakat masih menyebutnya Lumba-lumba dengan sebutan
ikan Lumba-lumba. Sebab hewan ini hidup dan berenang di air layaknya seekor
ikan. Padahal sebenarnya Lumba-lumba merupakan mamalia atau satwa
menyusui, seperti kambing atau sapi. Namun, yang membedakan Lumba-lumba
hidupnya di air. Kata “lumba-lumba” biasanya mengacu pada hewan
Cetacea/Mamalia laut dalam famili Delphinidae (lumba-lumba laut) dan
Platanistoidea (lumba-lumba sungai). Tapi yang paling umum “lumba-lumba”
mengacu pada spesies lumba-lumba hidung botol (Tursiops sp). Lumba-lumba
hidung botol adalah famili lumba-lumba laut/Delphinidae.

2.1.1 Morfologi Lumba-lumba

 Ukuran
Lumba-lumba hidung botol dewasa berukuran panjang antara 1,9 sampai
4,5 meter.
 Otak
Otak lumba-lumba besar (40% lebih besar dari otak manusia) dan sangat
kompleks. Kedua sisi otak lumba-lumba bekerja secara terpisah. Lumba
lumba berisitirahat dengan hanya mengaktifkan setengah dari otak

3
mereka, dan mata nya terbuka sebelah. Selama 8 jam, kedua sisi otak itu
sadar. Kemudian sisi yang kiri akan tidur selama 8 jam. Setelah sisi itu
terbangun, sisi yang kanan akan tidur selama 8 jam. Dengan demikian
lumba-lumba bisa tidur selama 8 jam tanpa harus berhenti secara fisik
dan terus berenang.
 Blowhole
Lumba-lumba bernapas melalui blowhole di atas kepala mereka.
Beberapa jenis lumba-lumba harus naik ke permukaan untuk bernafas
setiap 20 sampai 30 detik.
 Gigi
Beberapa spesies lumba-lumba memiliki hingga 250 gigi. Gigi lumba-
lumba diyakini berfungsi sebagai antena untuk menerima suara yang
masuk dan menentukan lokasi yang tepat dari sebuah objek.
 Kelenjar susu
Lumba-Lumba adalah binatang menyusui dimana sepasang kelenjar susu
terletak di bagian perut. Lumba-lumba betina dapat mempertahankan
kemampuan menyusi mereka bahkan setelah kehilangan kemampuan
untuk membuat bayi.
 Kemampuan Renang
Lumba-lumba dapat berenang dengan kecepatan 60 km/jam atau 37
mph.
 Indera Penglihatan
Lumba-lumba memiliki penglihatan yang kurang baik. Sebagai gantinya,
lumba-lumba menggunakan suara (sistem sonar) untuk mencari kearah
mana dia harus berenang mencari makan.
 InderaPenciuman
Lumba-lumba diyakini tidak memiliki indera penciuman.
 Indera Pendengar
Lumba-lumba dapat mendengar frekuensi 10 kali atau lebih di atas batas
atas pendengaran manusia dewasa.
 Kemampuan Khusus
Lumba-lumba dapat mentoleransi dan pulih dari cedera ekstrim, seperti
gigitan ikan hiu.

4
2.2 Jenis Lumba-lumba
Jenis-jenis lumba-lumba yang hidup berada di perairan sekitar indonesia antara
lain:
1.Lumba-lumba Hidung Botol,
2.Lumba-lumba Totol,
3.Lumba-lumba Paruh Panjang,
4.Lumba-lumba Bergaris,
5.Lumba-lumba Biasa,
6.Lumba-lumba Fraser
7.Lumba-lumba Putih Cina,
8.Lumba-lumba Gigi Kasar,
9.Lumba-lumba Abu-abu, dan
10.Lumba-lumba Pesur.

2.3 Klasifikasi Lumba-lumba


Berikut adalah klasifikasi dari lumba-lumba :
Kingdom/Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Cetacea
Subordo :Odontoceti
Famili : Elphinidae
Genus : Elphinus
Spesies : Elphinus delphis

2.4 Siklus Hidup Lumba-lumba


1. Bayi
Bayi lumba-lumba (juga disebut calf) lahir setelah masa hamil 11-12
bulan.
2. Remaja
Setelah berumur 3-6 tahun, lumba-lumba remaja akan memutuskan jalan
hidup mereka sendiri untuk tetap dalam kawanan induknya atau
meninggalkan induk dan kawanannya.
3. Dewasa
Saat usia 5-13 tahun, lumba-lumba betina dewasa akan kembali ke

5
kelompok di mana mereka dilahirkan. Kawanan lumba-lumba juga dikenal
dengan nama pod, untuk kawanan dengan jumlah ratusan lumba-lumba
di dalamnya sering disebut dengan superpod. Lumba-lumba mencapai
kematangan seksual pada usia sekitar 7-12 tahun untuk betina dan 10-15
tahun untuk jantan.
4. Masa Kawin
Sekitar usia 12 tahun, lumba-lumba jantan akan mencari pasangan untuk
berkembang biak. Mereka terkadang terlibat dalam tindakan agresi
sebagai bentuk persaingan memperebutkan betina. Musim kawin
biasanya terjadi selama musim semi. Lumba-lumba akan menjajaki masa
perkenalan dengan pasangan selama berhari-hari. Pada masa ini,
pasangan akan terlihat selalu berenang bersama dan saling membelai
dengan sirip mereka. Proses kawin berlangsung sangat cepat, biasanya
dalam hitungan detik.
5. Proses Kelahiran
Proses kelahiran terjadi setelah 6-10 bulan kehamilan. Pada saat proses
kelahiran, koloni lumba-lumba akan membentuk lingkaran yang
mengelilingi induk yang akan melahirkan guna untuk mencegah dari
serangan predator.

2.5 Habitat Lumba-lumba


Lumba-lumba adalah mamalia laut yang fleksibel dengan kondisi
lingkungan air yang ada, sehingga habitat Lumba-lumba adalah setiap perairan
yang ada di dunia. Lumba-lumba dapat dijumpai dimana saja, diseluruh lautan
tropik dan juga dalam lautan sub tropik. Namun ada juga sebagian spesies
Lumba-lumba yang lebih menyukai untuk tinggal di habitat perairan pantai atau
coastal dan sebagian Lumba-lumba yang lain berada di lautan bebas atau
oseanik. Bahkan ada juga yang hidup di laut kutub. Tidak hanya itu lumba-lumba
ada juga yang tinggal di sungai, seperti lumba-lumba amazon (Inia geoffrensis).
Atau Lumba-lumba seperti paus pembunuh (Orcinus orca) yang hidup di lautan
seluruh dunia, lautan tropis sampai lautan tundra, baik kutub utara atau kutub
selatan. Lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) adalah spesies lumba-
lumba yang paling umum dan paling dikenal kebanyakan orang. Habitatnya
berada di perairan hangat di seluruh dunia dan dapat ditemui di hampir seluruh
perairan kecuali Samudra Arktik dan Samudra Selatan.

6
2.5.1 Sebaran Populasi Lumba-lumba
a. Pantai Lovina, Buleleng, Bali
Pantai Lovina di Bali adalah salah satu lokasi untuk bertemu
lumba-lumba yang cukup popular. Datanglah pagi-pagi sejak pukul 05.30
WITA ke pantai ini untuk dapat bertemu lumba-lumba di lepas pantainya.
Dengan menumpang jukung atau perahu cadik, bersiaplah berinteraksi
dan menyaksikan liukan dan lompatan riang lumba-lumba. Diperkirakan
sekira 500-1.000 ekor lumba-lumba bergerombol di laut lepas Pantai
Lovina. Mereka di sana nyaris hampir selalu ada atau mudah ditemui.
Pengalaman menyenangkan ini pun akan disempurnakan dengan
panorama alam Lovina yang cantik.

b. Teluk Kiluan, Tanggamus, Lampung Selatan


Menyaksikan atraksi lumba-lumba adalah daya tarik utama Teluk
Kiluan. Lokasi tepatnya berada di Desa Kiluan Negeri, Kecamatan
Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Berjarak sekira
80 km dari Kota Bandar Lampung, meski terbilang destinasi wisata baru,
keberadaan lumba-lumba di kawasan ini telah menarik wisatawan lokal
dan juga mancanegara teluk kilauan merupakan habitat lumba-lumba
terbesar di Indonesia. Teluk Kiluan adalah jalur migrasi dua jenis lumba-
lumba, yaitu lumba-lumba mulut botol (Tursiops truncatus) dan lumba-
lumba paruh panjang (Stenella longirostris).

2.5.2 Tingkah Laku Lumba-lumba


Menurut Shane (1990), lumba-lumba memiliki tingkah laku sosial yang
ditandai dengan :
1) Greeting : lumba-lumba melakukan greeting pada beberapa keadaan ketika
bertemu kelompoknya dengan cara berenang cepat diantara yang
lainnya di permukaan air sambil ekornya digerakkan atau dengan
cara mengeluarkan suara

2) Roughhousing : lumba-lumba dengan penuh semangat membuat keributan


dan kegaduhan dengan menggunakan rostrum dan flukes untuk
menyambut anaknya yang baru dilahirkan

7
3) Alloparental care : lumba-lumba muda berenang dan bermain bersama lumba-
lumba dewasa lainnya (babysister) selama lebih dari 1 jam ketika
ibunya mencari makan pada jarak beberapa ratus meter dari
mereka

2.5.3 Manfaat Lumba-Lumba Bagi Manusia

Ikan lumba-lumba hidung botol ternyata bisa membantu terapi


pengobatan untuk beberapa jenis penyakit. Di antaranya, stroke, autis, kanker,
bahkan hingga down syndrom atau depresi berat. Bagaimana rasanya diterapi
oleh lumba-lumba? Bisa rasa takut atau geli. Ternyata ikan lumba-lumba yang
dikenal sebagai mamalia sahabat manusia itu bisa membantu pengobatan terapi
untuk jenis penyakit yang belum ada obatnya.

Kepala Pusat Riset Teknologi Kelautan Departemen Kelautan dan


Perikanan (DKP), Aryo Hanggono, menyatakan bahwa saat ini tim peneliti dari
lima bidang keilmuan, yakni biologi kelautan, kedokteran hewan, psikologi,
kedokteran, dan akustik sedang melakukan penelitian terhadap lumba-lumba
yang membantu terapi pengobatan untuk beberapa pasien yang bertempat di
salah satu hotel di Bali. Selain itu uji juga dilakukan kepada salah seorang pasien
yang mengidap kanker. Untuk pasien penyakit kanker saat ini terapi sudah
berjalan selama seminggu. Aryo menyatakan, penjelasan mengenai tata cara
ikan lumba-lumba memberikan terapi memang agak unik. Yakni, seorang pasien
yang akan menjalani terapi harus ikut berenang dengan ikan lumba-lumba.
Pasien tersebut dengan menggunakan pelampung ikut berenang dalam kolam
air laut di mana lumba-lumba itu berada.

Untuk tahap pertama, biasanya tahap adaptasi di mana lumba-lumba


hanya mengitari pasien yang mengapung di kolam. Baru tahap berikutnya,
lumba-lumba akan menunjukkan reaksi dan mencoba berkomunikasi dengan
pasien. Mulai totokan di kaki, tubuh, kepala, gigitan lembut, bahkan kibasan
tubuh. Uniknya, bagian tubuh pasien yang ditotok atau disentuh oleh ikan lumba-
lumba itu setiap harinya berbeda, sehingga tampak sistematis. Seolah ikan yang
biasa dilatih untuk atraksi permainan ini tahu di mana letak saraf pasien yang
mengalamisakit.

Penelitian terhadap potensi ikan lumba-lumba sebagai terapi ini memang


akan terus dikembangkan. Pada program penelitian tahun 2008 ini diprioritaskan

8
untuk mengetahui pola spektrum dari gelombang suara lumba-lumba untuk
pengobatan. Yakni pola seberapa besar spektrum frekuensi gelombang suara
dari lumba-lumba itu untuk terapi berdasarkan jenis penyakit si pasien. Sebab,
dari hasil rekam sonar frekuensi gelombang suara memang ada yang berbeda
untuk tiap jenis penyakitnya. Untuk proses terapi, biasanya adaptasi
membutuhkan waktu 1 hari. Kemudian tahap selanjutnya, peneliti mengumpulkan
rangkaian transmisi suara lumba-lumba yang direkam melalui hidrophon. Setelah
dilakukan analisis bioakustik, dalam satuan tiap 30 menit terdapat spektrum
akustik gelombang optimal. Bioakustik, merupakan ilmu yang mempelajari suara
dalam air, baik yang ditransmisikan maupun yang diterima.

9
DAFTAR PUSTAKA

Corkeron, P.J. 1990. Aspects of the behavioural ecology of inshore dolphins,


Tursiops truncatus and Sousa chinensis in Moreton Bay, Austral ia. In The
Bottlenose Dolphin (ed' S. Leatherwood and R.R. Reeves). 285-94' San
Diego: Academic Press.

Evans, P.G.H. 1987. The Natural History of Whales and Dolphin. England:


Christoper Helm Ltd, Imperial House.

Jefferson T.J. and Leatherwood S.' 1997 Distribution and abundance of Indo-
Pacific humpbacked dolphins (Sousa chinensis 3 T P.J. Corkeron, N.M.
Morissette, L. Porter & H. Marsh.

Klinowska,M. 1991. Dolphins, Purpoises and Whales of The World. The IUCN
Red Data Book. IUCN. Gland. Switzterland. 350 p

Leatherwood, S., R.R.Reeves. 1990. The Bottlenose Dolphin. California:


Academic Press, Inc.San Diego.

Priyono, A. 2001. Lumba-lumba di Indonesia. Fakultas Kehutanan Institut


Pertanian Bogor, Bogor ; The Gibbon Foundation, Jakarta; PILI_NGO
Movement, Bogor. 26 hlm.

Rudolph, P., Smeenk, C.,& Leatherwood, S., 1997.


ZoologischeVerhandelingen,Prelimanary Checklist of Cetacea  in
the Indonesian Archipelago and Adjecent Waters-Leiden. Nationaal
Natuuhistorich Museum. 48 pp.

Shane, H. 1990. Behaviour and Ecology of The Bottlenose Dolphin at Sanibel


Island, Florida. California:  Academic Press, Inc.San Diego.

Supangat, A. 2006. Pencemaran Suara di Laut. Inovasi, 6 (18:16-22).

10

Anda mungkin juga menyukai