Anda di halaman 1dari 65

EKOLOGI LAUT

Dosen Pengampu

Qurrota A’yunin, S.Pi., MP., M.Sc.


EKOLOGI & EKOSISTEM
Ekologi
www.themegallery.com

 EKOLOGI: ILMU YANG MEMPELAJARI


HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA
ORGANISME DAN LINGKUNGAN (Biotik,
abiotik)
 Sangat kompleks, melibatkan berbagai
komponen lingkungan yang saling
berinteraksi, tidak sesederhana yang
dibayangkan

3
www.themegallery.com

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKOLOGI

Komponen
Biotik Gene Sel Jaringan Organ Organisme Populasi Komunitas

Komponen
Abiotik MATERI ENERGI

Sistem Sistem Sistem Sistem Sistem Sistem Sistem


Biosistem Gene Sel Jaringan Organ Organisme Populasi Komunitas
(Ekosistem)

Spektrum Biologi
4
Ekosistem
www.themegallery.com

SISTEM EKOLOGI  Satuan struktur dan


fungsi dalam ekologi, terbentuk oleh
hubungan timbal balik MH dan Lingk.
(Istilah Ekosistem oleh A.G. Tansley, 1935: Struktuk
berhubungan dg keanekaragaman spesies, Fungsi
berhubungan dg siklus materi dan arus energi
melalui komponen-komponen ekosistem)

5
Komponen Ekosistem
www.themegallery.com

Biotik Abiotik

Tumbuhan Suhu Arus

Hewan Cahaya Udara

MH yang lain Air Mineral

Tanah Salinitas
LINGKUNGAN LAUT
www.themegallery.com

71% luas permukaan bumi tertutup


laut
Kedalaman rata-rata 3,8 km
Volume 1370 x 106 km3
Medium tempat hidup
Proses biologi di dalam / luar
organisme
ZONASI LAUT
Zonasi Laut
www.themegallery.com

9
ZONASI LAUT
www.themegallery.com
Zonasi Laut
www.themegallery.com

 Ada 2 zonasi laut utama, yaitu zonasi


pelagik dan zonasi bentik. 
 Zonasi pelagik meliputi seluruh kolom air,
sedangkan zonasi bentik meliputi seluruh
lingkungan dasar.
Zonasi pelagic
 meliputi seluruh kolom air laut mulai dari
dasar hingga permukaan.
 Zonasi pelagic dapat dibagi menjadi 2, yaitu
secara vertikal dan horizontal.
11
Zonasi Pelagic: Secara horizontal
www.themegallery.com

a. zonasi neritik
 wilayah lingkungan perairan yang terletak
diatas lempeng benua
 letaknya yang berdekatan dengan daratan
membuat zona ini kaya kandungan unsur
hara dan kandungan sedimen tinggi.
 Zona ini dangkal sehingga tembus cahaya,
meskipun dengan substrat tertentu zona
ini keruh karena sedimentasi.

12
lanjutan
www.themegallery.com

b. zonasi Oseanik
 wilayah lingkungan perairan yang terletak
di luar lempeng benua
 kandungan unsur hara kurang
 kandungan sedimen relative lebih sedikit
sehingga daya tembus cahaya  kuat sampai
dengan 200m

13
Zonasi Pelagic: Secara vertical
www.themegallery.com

a. Zonasi Epipelagic
Bagian kolom air paling atas. 
 Zona epipelagik disebut juga sebagai zona Fotik
dengan kedalaman 200m. 
 Pada dan dekat bagian permukaan zona ini
penyinaran matahari siang hari diatas optimal
bahkan letal bagi phytoplankton.
 Di bawah lapisan ini disebut zona bawah
permukaan merupakan tempat yang aktif bagi
phytoplankton.
 Sedangkan bagian paling bawah merupakan
lapisan dimana terdapat zooplankton pada siang
hari.
14
lanjutan
www.themegallery.com

b. Zona Mesopelagic
 Zona mesopelagik terletak dibawah zona epipelagik.
 Zona ini memiliki kedalaman 201 – 1000 m. Karena
letaknya dibawah zona fotik maka mulai dari zona
mesopelagik sampai kepada zona abisopelagik,
disebut sebagai zona Afotik.
 Afotik, pada zona ini tidak terdapat kegiatan yang
menghasilkan produksi primer.
 Zona mesopelagik dihuni oleh konsumen primer
yang memanfaatkan detritus (jasad renik) yang turun
dari lapisan yang lebih dangkal.
 Tdpt lapisan termoklin, yaitu lapisan perairan
dimana suhunya berubah secara drastis.
15
lanjutan
www.themegallery.com

c. Zona Batipelagic
 Zona batipelagik memiliki kedalaman antara
1001 m sampai  4000 m atau sama dengan
 dasar laut. Sifat-sifat fisiknya seragam.

16
lanjutan
www.themegallery.com

d. Zona Abisopelagic
 Zona abisopelagik disebut juga sebagai
zona palung.
 Biota air yang hidup di zona ini mengalami
kegelapan karena tidak ada cahaya, suhu
dingin dan tekanan air yang tinggi.
 Di perairan abisopelagik ini tidak ada
cahaya kecuali cahaya yang berasal dari
hewan-hewan laut (bioluminescence).

17
Zonasi Benthic
www.themegallery.com

a. Zona litoral 
 Mulai dari garis pasang tertinggi sampai ke
pinggir paparan benua.
 Garis batas antara zona litoral dengan zona abisal
biasanya terletak pada kedalaman 200 m dan
sekaligus merupakan batas kemampuan tembus
sinar matahari. 

18
www.themegallery.com

 Zona litoral masih dapat dibagi lagi ke dalam 3 (tiga) zona


utama, yaitu terdiri:
• Zona Atas-Litoral (supralitoral), yang merupakan bentangan
pantai diatas zona litoral. Zona ini dapat mengalami siraman
air laut pada saat air pasang, sehingga kadang-kadang
disebut zona siraman.
• Zona Litoral, yang membentang mulai dari garis pasang rata-
rata teratas sampai surut rata-rata terbawah dan sering
disebut sebagai zona pasut (pasang surut) atau zona teritip.
Zona ini mengalami kekeringan dan perendaman di sebagian
waktu dalam sehari.
• Zona Bawah-Litoral (Sublitoral), yang terletak di bawah zona
pasut dan selalu terendam di bawah permukaan laut,
sehingga disebut pantai terendam. Zona ini membentang
sampai ke pinggir paparan benua.

19
www.themegallery.com

b. Zona abisal 
 Meliputi dari pinggir paparan benua sampai dasar laut
terdalam dari samudera.
 Zona abisal meluas mulai dari pinggir paparan benua sampai
ke bagian dasar laut terdalam dari samudra.
 Kebanyakan lingkungan dasar abisal ini berupa lumpur dan
jarang sekali yang berupa benda-benda keras seperti batu.
 Dasar samudra umumnya terdiri dari endapan kapur,
terutama dari kerangka Foraminifera, endapan silika terutama
dari kerangka diatom, dan lempung merah di dasar yang
lebih dalam dengan tekanan air luar biasa besarnya sehingga
membuat zat-zat lain mudah sekali terlarut.
 Zona abisal ini 82 % berkedalaman antara 2.000 m sampai
6.000 m dengan suhu yang stabil antara 4 0C dan 1,2 0C.

20
www.themegallery.com

Ekosistem Laut, meliputi zona litoral (daerah tepi laut), zona laut
dangkal, dan zona pelagik
Zona litoral
Zona laut dangkal

Zona
fotik

Zona Pelagik
Lantai Samudra
Zona
afotik
Zona Litoral
www.themegallery.com

– Berada di tepi laut (pantai)


– Menyediakan tempat bagi kebanyakan ikan dan udang, kepiting untuk
membesarkan anak-anaknya.
– Biasanya dikelilingi oleh daratan yang membentuk hutan bakau (ekosistem
mangrove)
Zona laut dangkal
www.themegallery.com

a. EkosistemLamun
b. Ekosistem Terumbu Karang
- Terbentuk oleh koloni rangka hewan coelenterata
- Berperan sebagai daerah perkembangbiakan ikan
- Ekosistem yang mudah rusak oleh polusi, pencemaran, dll
Zona Pelagik
www.themegallery.com

- Merupakan wilayah laut terbuka.


- Terdiri dari 2 wilayah kedalaman yang berbeda, yaitu zona fotik dan
zona afotik

Zona
fotik

Zona
Lantai Samudra Zona Pelagik
afotik
PETA DASAR LAUT
www.themegallery.com
AIR LAUT
www.themegallery.com

air murni yg di dalamnya terlarut berbagai zat


padat dan gas berupa garam-garam anorganik,
senyawa-senyawa organik dan gas-gas terlarut.

banyaknya zat terlarut dalam air laut sebagai


indikator salinitas.
www.themegallery.com

 Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas


(kadar garam) yang tinggi dengan ion CI-
mencapai 55% terutama di daerah laut
tropik, karena suhunya tinggi dan
penguapan besar.
 Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C.
Perbedaan suhu bagian atas dan bawah
tinggi. Batas antara lapisan air yang panas
di bagian atas dengan air yang dingin di
bagian bawah disebut daerah termoklin.

27
KOMPOSISI AIR LAUT
www.themegallery.com

ION PERSEN
BERAT ION PERSEN
A. UTAMA BERAT
55,04
B. JARANG
Clor (Cl-)
Natrium (Na++) 30,61 Bicarbonat (HCO3-) 0,41
Sulfat (SO42+) 7,68 Bromida (Br-) 0,91
Magnesium (Mg2+) 3,69 Borat Acid (H3BO2) 0,07
Calsium (Ca2+) 1,16 Stronsium (Sr2+) 0,04
Kalium (K+) 1,10
WILAYAH PESISIR
www.themegallery.com

 wilayah di mana daratan berbatasan dengan


laut.
 Batas di daratan meliputi daerah2 yg tergenang
air maupun yg tidak tergenang air yg masih
dipengaruhi o/ proses2 laut, spt pasang surut
dan intrusi air laut;
 batas di laut: daerah2 yang dipengaruhi oleh
proses-proses alami di daratan, spt sedimentasi
dan mangalirnya air tawar ke laut, serta yang
dipengaruhi oleh kegiatan2 manusia di daratan.

29
www.themegallery.com

 DIMENSI EKOLOGIS EKOSISTEM PESISIR


 Penyedia Sumberdaya Alam
 Penyedia jasa-jasa pendukung Kehidupan
 Penyedia jasa-jasa Kenyamanan
 Penerima Limbah

30
EKOSISTEM LAUT
www.themegallery.com
Macam ekosistem laut
www.themegallery.com

32
Interaksi ekosistem laut
www.themegallery.com

33
Interaksi Fisik
www.themegallery.com

 Terumbu karang, padang lamun, dan hutan


mangrove berinteraksi secara fisik melalui
beberapa mekanisme, yaitu:
 reduksi energi gelombang
 reduksi sedimen
 pengaturan pasokan air baik air laut
maupun air tawar dari sungai

34
lanjutan
www.themegallery.com

 Komunitas lamun dan mangrove sangat bergantung pada


keberadaan struktur kokoh dari bangunan kapur terumbu
karang sebagai penghalang aksi hidrodinamis lautan, yaitu arus
dan gelombang.
 Di zona reef front, terjadi produksi pecahan fragmen kapur
akibat hempasan gelombang dan terpaan arus yang terus-
menerus.
 Fragmen-fragmen kapur ini akan diproses oleh beberapa jenis
ikan, bulu babi, dan sponge untuk menghasilkan kerikil, pasir,
dan lumpur.
 Selanjutnya kerikil, pasir, dan lumpur akan diteruskan ke arah
pantai oleh aksi gelombang dan arus yang telah dilemahkan,
sehingga membentuk akumulasi sedimen yang menjadi
substrat utama, serta diperlukan di ekosistem padang lamun
dan hutan mangrove.

35
lanjutan
www.themegallery.com

 Padang lamun berperan ganda dalam mempengaruhi kedua


komunitas di sekitarnya, yaitu sebagai (1) pemerangkap dan
penstabil sedimen, serta (2) pemroduksi sedimen.
 Fungsi pertama sangat diperlukan oleh terumbu karang karena
menghindari proses sedimentasi yang bisa menutup
permukaan hewan karang dan mengahalangi proses
fotosintesis zooxanthellae di dalamnya.
 Fungsi yang kedua dilakukan oleh alga berkapur, epifit, dan
infauna, yang hasilnya diperlukan oleh komunitas lamun dan
mangrove.
 Hutan mangrove juga berperan serupa dalam hal pemerangkap
dan penyaring sedimen dan bahan pencemar, sehingga
sedimentasi dan pencemaran di perairan pesisir jauh
berkurang.
 Mangrove juga berperan dalam mengatur pasokan air tawar ke
sistem perairan pesisir.
36
Interaksi Bahan Organik (BO)
www.themegallery.com

 Sejumlah besar bhn organik partikel yang masuk ke


lautan berasal dari b.o terlarut dari daratan yang
terakumulasi dan mengeras.
 Sebagian kecil lainnya berasal dari detritus yang
berupa dedaunan mangrove dan lamun yang
membusuk.
 Mayoritas bo partikel ini akan dihancurkan terlebih
dahulu oleh biota2 mangrove sehingga membentuk
fragmen yang berukuran lebih kecil.
 Fragmen-fragmen berukuran kecil ini merupakan
makanan yang berprotein tinggi dan disukai oleh
biota laut berukuran besar yang sering terdapat di
terumbu karang.
37
Interaksi Migrasi fauna
www.themegallery.com

1. Migrasi jangka pendek untuk makan


Tipe migrasi ini umumnya dilakukan oleh biota-biota dewasa.
Ada dua strategi migrasi makan, yaitu:
 Edge (peripheral) feeders  Memanfaatkan suatu sistem
habitat untuk berlindung, berkelana untuk mencari makan.
Umumnya tipe migrasi ini berlangsung dalam jarak pendek,
contoh: bulu babi Diadema dan ikan Scaridae.
 Migratory feeders  Memiliki jarak migrasi yang relatif jauh
dan memiliki waktu tertentu dalam melakukan kegiatannya.
Contoh biotanya adalah ikan penghuni terumbu karang
seperti ikan kakap (Lutjanidae) yang diketahui sering mencari
makan di padang lamun saat malam hari, dan ikan barakuda
(Sphyraenidae) yang mencari makan di hutan mangrove saat
pasang naik.

38
lanjutan
www.themegallery.com

2. Migrasi daur hidup antara sistem yang berbeda


 Tipe migrasi ini sering dijumpai pada spesies ikan
dan udang yang diketahui melakukan pemijahan dan
pembesaran larva di hutan mangrove atau padang
lamun.
 Hal ini dimungkinkan oleh tersedianya banyak ruang
berlindung, kaya akan sumber makanan, dan kondisi
lingkungan perairan yang lebih statis dibandingkan
terumbu karang.
 Lambat laun biota tersebut tumbuh dan menjadi
besar, shg ruang berlindung yg tersedia sudah tidak
memadai lagi dan mereka pun bermigrasi ke
perairan yang lebih dalam seperti terumbu karang
atau laut lepas.
39
Interaksi Dampak Manusia
www.themegallery.com

 Kegiatan manusia memiliki dampak yg bervariasi


thdp ekosistem laut tropis, baik bersifat sementara
atau dapat diatasi secara alami oleh sistem ekologi
masing2 ekosistem, hingga yang bersifat merusak
secara permanen hingga ekosistem tersebut hilang.
 Kerusakan yang terjadi terhadap salah satu
ekosistem dapat menimbulkan dampak lanjutan bagi
aliran antar ekosistem maupun ekosistem lain di
sekitarnya.

40
lanjutan
www.themegallery.com

Gambar. Berbagai kegiatan manusia yang merusak dan mengganggu keberlangsungan


ekosistem laut tropis: (A) konversi hutan mangrove untuk tambak, (B) pencemaran
minyak, (C) kegiatan wisata yang kurang berhati-hati, (D) pemasangan jangkar perahu
yang merusak koloni karang.
41
KOMPONEN BIOTIK
www.themegallery.com

Semua organisme atau makhluk hidup yang


ada di laut, Bisa dibagi menjadi:
 Produsen
 Konsumen
 Dekomposer

43
KOMPONEN ABIOTIK
Gerakan air laut
www.themegallery.com

 Berdasarkan penyebabnya/material yang


mengalam pergerakan, gerakan air laut
dapat disebabkan oleh angin, suhu dan
gaya tarik antara bulan dan matahari.
 Berdasarkan material yang mengalami
gerakan , gerakan air laut dapat dibedakan
atas gerakan air laut yang disertai masa
airnya.
www.themegallery.com

 Secara umum , gerakan air laut meliputi


gelombang, arus dan pasang surut.
 Gelombang  gerakan naik turunnya air laut
yang tidak disertai perpindahan massa airnya.
Pada umumnya, gelombang laut dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain:
 kecepatan angin
 lama angin bertiup
 luas daerah tempat angin bertiup
 kedalaman air laut dan Kekuatan Gempa
www.themegallery.com
Arus Laut
www.themegallery.com

 Arus; merupakan gerakan massa air laut


dari suatu tempat ke tempat lain dengan
disertai perpindahan massa airnya
 Berdasarkan suhunya, arus laut dapat
dibedakan sebagai berikut:
 Arus panas, yaitu arus dengan suhu air yang lebih
panas daripada suhu air laut yang didatanginya
 Arus dingin, yaitu arus dengan suhu air lebih
dingin daripada suhu air laut yang didatanginya.
www.themegallery.com

 Arus Laut yang Membentuk Pusaran


 Dikenal dengan sebutan Samudera
bermuda
 Berdasarkan faktor penyebabnya, arus
dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Arus tetap
2) Arus kompensasi
3) Arus setengah tahunan (musiman)
4) Arus vertikal
5) Arus atas dan arus bawah
Segitiga Bermuda
www.themegallery.com
www.themegallery.com

 Berdasarkan Penyebabnya:
 Arus laut yang disebabkan oleh Angin.
 Arus Laut yang disebabkan oleh Pasang-surut.
 Arus Laut yang disebabkan beda tinggi permukaan
Air laut
 Arus laut yang disebabkan oleh pengaruh daratan
dan Lautan
 Arus Laut yang disebabkan perbedaan kadar
garam.
www.themegallery.com

 Berdasarkan letaknya :
1) arus bawah, yaitu arus yang bergerak di
bawah permukaan air laut
2) arus atas, yaitu arus yang bergerak di
permukaan air laut.
Kualitas air laut
www.themegallery.com

 Kualitas air laut dapat dilihat berdasarkan


parameter temperatur, salinitas dan
kecerahan (warna) air laut.
1. Temperatur air laut
 Temperatur air laut ditentukan oleh radiasi
matahari.
 Temperatur air laut cenderung berkurang
sesuai dengan perubahan kedalaman dan
juga semakin berkurang apabila semakin
jauh dari ekuator.
SUHU PERAIRAN LAUT
www.themegallery.com

Variasi suhu secara horisontal garis lintang

Variasi suhu secara vertikal kedalaman

Toleransi suhu organisme laut 0º – 40ºC

Suhu permukaan laut

penyebaran organisme laut


MASSA – SIRKULASI AIR
www.themegallery.com

suhu
salinitas MASSA AIR
kerapatan

Upper water mass Deep water mass

Thermoklin
STRATIFIKASI SUHU VERTIKAL
www.themegallery.com

TROPIK
20 - 30°C

THERMOKLIN
50 – 300 m
UPPER WATER MASS
www.themegallery.com

Gelombang (angin, gempa, erupsi bawah air)

Arus (angin searah dengan garis lintang,


terus menerus ---- up welling, down welling)
DEEP WATER MASS
www.themegallery.com

Perubahan gerakan air di permukaan

air tenggelam air naik


www.themegallery.com

2. Salinitas (kadar garam)


 Salinitas adalah jumlah garam – garam
yang terkandung dalam setiap satu
kilogram air laut yang dinyatakan dengan
prose (%) atau promil.
 Salinitas di setiap laut berbeda-beda.
www.themegallery.com

 Faktor-faktor yang menyebabkan


perbedaan kadar garam di setiap perairan
laut adalah sbb:
 Kadar penguapan
 Curah hujan
 Banyak sedikitnya air tawar yang masuk ke laut
 Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam
laut
 Arus laut.
www.themegallery.com

3. Kecerahan (warna) air laut


 Warna air laut bergantung kepada zat
terlarut yang ada di dalamnya.
 Zat ini dapat berupa : endapan dan
organisme yang hidup di dasar laut dan
pengaruh gelombang elektromagnetik
dari matahari.
Warna air laut antara lain :
www.themegallery.com

 Biru : disebabkan oleh sinar matahri yang


bergelombang pendek (biru) dipantulkan
lebih banyak daripada sinar lain
 Kuning : di dasar laut terdapat lumpur
kuning yang diangkut Sungai Kuning
(hoang-Ho)dari daratan Indo China.
 Hijau: terdapatnya lumpur hijau
www.themegallery.com

 Putih: terdapat es
 Ungu: adanya organisme yang
mengeluarkan sinar-sinar fosfor
 Hitam: adanya lumpu tanah chernozem
 Merah: terdapatnya binatang-binatang kecil
berwarna merah.
Terima kasih
Soal
www.themegallery.com

1. Jelaskan Perbedaan antara ekosistem dan ekologi!


2. Sebutkan jenis ekosistem yang terdapat pada:
a. Zona litoral
b. Zona Laut dangkal
3. Sebutkan macam interaksi ekosistem laut !
4. Sebutkan macam komponen biotik dan abiotik pada
ekosistem laut !
5. Jelaskan pengertian beserta contohnya (minimal 2)
dari istilah berikut:
a. Plankton
b. Bentos
c. Nekton
65

Anda mungkin juga menyukai