Waktu pemijahan ikan lele biasanya dilakukan saat musim hujan yaitu sekitar bulan
Maret hingga bulan Juli. Hal ini dipengaruhi oleh bau hujan yang merangsang hormon
pematangan gonad. Berikut adalah hal hal yang perlu diperhatikan mencakup materi biologi
reproduksi ikan lele:
A. Nisbah Kelamin
Nisbah kelamin perlu diketahui dalam biologi reproduksi ikan lele karena
menunjukkan persentase antara jantan dan betina dalam suatu populasi. Nisbah kelamin
juga disebut kecenderungan munculnya ikan dengan kelamin jantan atau betina dalam
satu populasi. Pada bulan agustus hingga september saat ikan lele bermigrasi untuk
memijah, dari data statistik ternyata terdapat dominansi ikan lele tidak matang gonad
sebesar 86% dan ikan lele jantan 75%. Induk ikan lele matang gonad dan siap memijah
biasanya ditemukan pada bulan juni hingga juli dengan dominansi ikan lele betina matang
gonad sebesar 55% dan lele jantan 45%. Periode ini dipengaruhi oleh level air saat musim
hujan. Dapat disimpulkan bahwa nisbah kelamin ikan lele saat memijah adalah hampir
mendekati 1:1.
3. Almost Ripe
Ovarium coklat kemerahan, terlihat kecil tertutup oleh mesenterium tipis. Ovarium adalah
antara 5% dan 7% berat badan Testis ikan buram dan putih keabu-abuan dengan tepi
mereka sedikit bergerigi menyolok. Testis adalah antara 0,1% dan 0,3% berat badan.
4. Ripe
Ovarium yang buncit dan penuh dengan sejumlah besar ovum. Ovarium terlihat dan tertutup
dalam sangat tipis selaput. GSI bervariasi antara 7 dan 20.
5. Running Ripe
Mirip dengan tahap matang, tapi ova bisa dilepaskan dengan pengupasan atau penanganan
yang kasar (stripping). GSI bervariasi antara 9 dan 24. Testis bengkak dan diisi dengan Milt
putih susu. Lobulus sangat dikembangkan. GSI adalah antara 0,6 dan 1,5.
Tingkat IKG Lele Dumbo tertinggi yaitu pada bulan Juni, Juli dan Agustus dimana berat
gonad mencapai antara 7-20. Hal tersebut sesuai dengan bulan pemijahan ikan lele dimana
terdapat dominansi lele betina matang gonad sebanyak 55% dan jantan 45%.
E. Fekunditas
Fekunditas dipengaruhi oleh bobot tubuh induk betina. Semakin besar berat
tubuhnya maka telur yang dihasilkan semakin banyak. Pada lele betina ukuran TL 57 cm
dengan bobot 1.650 gr telur yang dihasilkan sebanyak 123.750 butir. Pada lele betina
ukuran TL 51 cm dengan bobot 1.200 gr telur yang dihasilkan sebanyak 82.500 butir. Pada
lele betina ukuran TL 49 cm engan bobot 700 gr telur yang dihasilkan sebanyak 52.500
butir.