1. Analisis kimia
2. Uji biologis
1. Analisis Kimia
Penilaian bahan pakan menggunakan istilah “chemical score” menurut:
Block and Mitchell
Kualitas protein dinilai berdasarkan asam amino esensial yang relatif paling rendah
sebagai pembandingnya adalah asam amino esensial yang ada pada protein telur
(protein telur adalah yang paling baik).
Oser
Menurut Oser penilaian “chemical score” bukan berdasarkan asam amino yang paling
rendah tetapi berdasarkan semua asam amino yang terkandung dalam bahan pakan.
Cara Penilaian
Tabel 4. Komposisi asam amino dalam telur ayam dan gandum
1
Perhitungan persen defisiensi:
Berdasarkan % defisiensi, maka nilai terbesar adalah lisin (63%), maka menurut
Block dan Mitchell “chemical score” protein gandum adalah 100 – 63 = 37.
10
EAAI = 100 a x 100 b x ….. x 100 n
ae be ne
10
EAAI = 100 (4,2) x 100 (2,1) x ….. x 100 (4,5)
6,4 2,1 7,3
= ……………….
10
= Akar jumlah jenis asam amino esensial yang dibandingkan
Kombinasi Sumber Protein.
2
“Supplementary Effect” atau efek saling melengkapi yaitu suatu kombinasi pemakaian
(pencampuran) beberapa bahan pakan agar diperoleh kualitas protein yang lebih baik.
Contoh:
Protein yang dibutuhkan untuk membentuk tubuh harus mengandung asam amino
esensial sebagai berikut:
aa. A B C D E
Jumlah 48 10 4 32 6
Dengan bahan pakan tersebut, maka keperluan tubuh akan asam amino terpenuhi
sebanyak:
aa.A = 26/48 x 100% = 54% (>50%)
B = 28/10 x 100% = 280% (>50%)
C = 2/4 x 100% = 50% (paling rendah)
D = 34/32 x 100% = 106% (>50%)
E = 10/6 x 100% = 166% (>50%)
3
Kelebihan ini (dari asam amino A,B,D, dan E) diubah menjadi energi di dalam tubuh.
Kombinasi bahan pakan tersebut harus 100%, maka jika I : II = 50% : 50%
A B C D E
I 13 14 1 17 5
II 23 9 3 10 5
Total 36 23 4 27 10
Dari kombinasi kedua bahan pakan tersebut, kebutuhan asam amino esensial
terpenuhi sebanyak:
A B C D E
75% >75% >75% >75% >75%
2. Uji Biologis
Dilakukan terhadap:
Pengujian ke ikan
Penilaian berdasarkan:
- Laju pertumbuhan secara umum
- Protein Efisiensi Ratio (PER)
- Retensi Protein
Penilaian NPUA (Net Protein Utilization Apparent)
4
Laju pertumbuhan
____
Wt = Wo e gt
__
Wt = Berat rata-rata ikan pada waktu (t) (gram)
__
Wo = Berat rata-rata ikan pada waktu (0) (gram)
e = 2,71828
g = Laju pertumbuhan sesaat
t = Waktu (hari)
Retensi Protein:
5
∆ Nitrogen dari ikan + penurunan Nitrogen dari ikan yang diberi
yang diberi pakan uji pakan tanpa protein
NPU = X 100%
Jumlah Nitrogen yang dimakan
Kelompok I Kelompok II
Pelet A B
Kadar protein 30% 40%
Berat total ikan 30 g 30 g
Konversi pakan 2 1,5
Setelah 3 bulan pemeliharaan diperoleh:
Berat total ikan 3.000 g 4.000 g
Untuk menghitung PER dan Retensi Protein harus ada informasi lainnya yaitu jumlah
pakan yang diberikan.
∑pakan
Konversi pakan =
∆ BB
Kelompok I:
(3.000 – 30)
PER = = 1.67
1.782
6
Untuk perhitungan Retensi Protein diperlukan analisis kadar protein tubuh. (Tabel 6)
Tabel 6. Hasil analisis protein dan jumlah protein tubuh awal dan akhir
Kelompok I Kelompok II
Kadar protein tubuh awal 13% 13%
Kadar protein tubuh akhir 13% 13,1%
Sehingga:
Berat protein tubuh awal 3,9 g 3,9 g
Berat protein tubuh akhir 390 g 524 g
7
Ransum Maksimum (Rm), Ransum Optimum (Ropt),
dan Ransum Maintenance (Rm)
G maks
Gopt.
Rm Ropt. Rmaks
c b a
Y= -0,009267 + 0,002787X – 0,000022851X2
8
1. Ransum Maksimum (X maks.) Y! = 0
3. Ransum Maintenance
X1.2 = -b ± √b2 – 4 ac
2a
= -0,002787 ± √ (0.002787)2 – 4(-0,000022851)(-0,009267)
2(-0,00002285)